Mengenal 8 Elemen Dasar Tari, Lengkap dengan Penjelasannya

Seni tari merupakan perpaduan harmonis antara gerakan, musik, dan emosi yang menghasilkan sebuah ekspresi budaya yang mendalam. Nah, di balik setiap penampilan yang memukau, terdapat elemen dasar tari yang memainkan peran penting dalam menciptakan keindahan tari. 

Mari kita jelajahi lebih dalam tentang elemen-elemen ini dan bagaimana mereka bekerja sama untuk membentuk inti dari seni tari yang kita nikmati.

Apa Itu Menari?

Menari melibatkan penggerakan tubuh secara berirama, seringkali mengikuti susunan koreografi tertentu dan diiringi oleh musik. Tari dapat mengekspresikan ide estetika dan emosi sebagai bentuk seni pertunjukan yang tersaji untuk penonton. 

Secara teori, seni tari pasti melibatkan elemen dasar tari untuk menghasilkan pertunjukan yang luar biasa dan tak tertandingi. Namun, seseorang juga menari dalam konteks di luar pertunjukan untuk melepaskan emosi, menghubungkan diri dengan orang lain, atau sekadar menikmati sensasi dari gerakan itu sendiri.

Meskipun seni tari memiliki variasi yang melintasi sejarah dan budaya, namun seni tari tetap hadir dalam setiap budaya. Tentu saja, baik individu yang profesional dan sangat terlatih maupun yang amatir dari berbagai usia dapat terlibat dalam aktivitas menari.

Selain itu, walau menari mencakup gerakan yang mirip dengan aktivitas sehari-hari, sebenarnya gerakan dalam tari memiliki perbedaan yang signifikan dengan gerakan dalam rutinitas harian. Sebagai contoh, gerakan berjalan dan berlari dalam konteks seni tari akan sangat berbeda dengan gerakan yang kita lakukan sehari-hari.

Jenis-jenis Tari

Secara umum, ada berbagai macam tarian, mulai dari tarian yang memiliki elemen dasar tari dengan gerakan yang penuh kecepatan dan semangat, seperti ayunan cepat. Hingga tarian waltz yang dipenuhi keanggunan dan dilakukan berpasangan, atau bahkan tarian hip-hop yang mengusung gaya yang lebih kontemporer. 

Selain itu, ada tarian-tarian yang erat kaitannya dengan budaya atau etnis tertentu. Misalnya, tarian seperti tarian ballroom yang memiliki sejarah sejak zaman Renaisans masih tetap populer hingga saat ini.

Tarian-tarian ballroom yang energetik mencakup Charleston, tarian ayunan, polka, quickstep, dan berbagai tarian country western. Tarian Latin, seperti salsa, tango, cha-cha, samba, dan rumba, melibatkan ritme yang rumit dan gerakan yang mengalir dengan lincah.

Tidak peduli jenis tarian, jumlah orang yang terlibat, atau asal-usulnya, semua tarian mengandung elemen dasar tari. Berbagai kombinasi dari elemen-elemen tersebut dan bagaimana cara pengaplikasiannya memberikan karakteristik dari banyak jenis tarian.

8 Elemen Dasar Tari

Elemen dasar tari adalah istilah yang menggambarkan suatu hal yang berguna bagi penari untuk membuat tarian. Dalam sebuah tarian, tubuh adalah instrumen paling utama karena gerakan tubuh dapat mengkomunikasikan emosi, ide, dan cerita. Selain itu, elemen lain bisa Anda pahami dari penjelasan di bawah ini:

1. Ruang, Elemen Dasar Tari yang Selalu Ada

Elemen Dasar Tari Ruang
Elemen Dasar Tari Ruang | Image Source: Unsplash

Ruang adalah area yang berguna untuk melakukan gerakan tari. Baik itu ruangan tertutup atau ruang terbuka, tarian bisa tersaji untuk kita nikmati. 

Beberapa contoh elemen dasar tari ruang yang teraplikasi untuk pertunjukan tari adalah panggung. Contoh ini menggambarkan penggunaan ruang penari dalam hal arah, orientasi, dan interaksi dengan gerakan.

2. Waktu 

Setiap gerakan yang Anda lakukan selalu membutuhkan waktu. Baik gerakan estetika maupun fungsional selalu memiliki waktunya sendiri. 

Gerakan estetika merujuk pada gerakan-gerakan yang terdapat dalam seni tari dan memiliki daya tarik visual yang memukau. Sedangkan gerakan fungsional mengacu pada gerakan-gerakan yang biasanya kita lakukan dalam rutinitas sehari-hari. Sebagai contoh, gerakan berjalan dan berlari.

Dalam elemen dasar tari ini, tempo memiliki peran yang penting. Pasalnya, setiap gerakan selalu memiliki kecepatan atau tempo yang berbeda. 

Jika gerakan tari dilakukan dengan tempo cepat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakannya tentu akan lebih singkat. Sedangkan jika gerakan tari memiliki tempo yang sangat lambat, maka waktu yang dibutuhkan untuk bergerak juga akan lebih lama. 

Dalam menari, tempo berguna untuk menciptakan kesan dinamis. Tentu saja hal ini juga akan membuat penonton lebih nyaman menikmati tarian yang para penari peragakan.

Secara mendetail, suatu ketukan, tempo, ritme, dan kecepatan adalah semua komponen waktu elemen dasar tari. Cara utama untuk memeriksa waktu adalah mendengarkan irama musik.

Meskipun mungkin terdapat ritme atau ketukan yang stabil, itu tidak berarti penari bergerak pada setiap ketukan. Ada ruang kosong antara ketukan (offbeats) yang mana seorang penari dapat bergerak, atau mereka bahkan mungkin diam untuk beberapa ketukan.

3. Energi, Elemen Dasar Tari Paling Penting

Setiap gerakan yang Anda lakukan membutuhkan energi. Energi merupakan elemen dalam unsur-unsur dasar tari yang sangat penting, di mana cara tubuh menggunakan energi saat bergerak disebut sebagai kekuatan.

Definisi kekuatan dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, serta dapat muncul dalam bentuk tajam atau halus. Kekuatan juga dapat dirasakan sebagai tegang atau rileks. 

Ketika pergerakan terikat, energi dilepaskan secara terkendali. Sedangkan pergerakan yang mengalir mengindikasikan bahwa energi mengalir dengan bebas. Dalam energi, bisa ada variasi dalam penggunaan kekuatan, ketegangan, berat, dan aliran. 

Energi juga dapat berubah, dan selama tarian, beberapa jenis energi dapat secara bersamaan ikut bermain. Semua penari menggunakan semacam kekuatan atau energi. Dalam beberapa situasi, gerakan dapat menjadi tidak langsung, lentur, atau berlangsung dengan kecepatan yang lambat. 

Penting untuk Anda ingat bahwa energi tidak selalu harus kuat dan gerakan tidak selalu harus cepat sepanjang waktu. Pilihan energi juga berhubungan dengan kondisi emosional. Gerakan dapat dipicu oleh dorongan agresif atau disesuaikan dengan situasi yang ada.

4. Pengiring

Elemen Dasar Tari Pengiring
Elemen Dasar Tari Pengiring | Image Source: Pixabay

Selain ketiga elemen di atas, ada beberapa elemen dasar tari lain yang dapat membuat penonton begitu tertarik untuk melihat tarian yang penuh dengan gerakan ritmis di dalamnya. Elemen pendukung pertama adalah elemen pengiring. 

Unsur pengiring ini bisa berasal dari musik maupun penari itu sendiri. Adanya iringan musik akan mampu membuat setiap gerakan yang muncul dari para penari menjadi lebih berirama.

Perpaduan iringan musik dan tarian akan membuat penonton semakin tertarik untuk menontonnya. Hal ini karena daya tarik yang tersaji oleh kombinasi ini membuat seni tari menjadi lebih menarik.

Sedangkan unsur pengiring yang berasal dari para penari itu sendiri bisa berupa teriakan, pukulan, tepuk tangan, dan sebagainya. Iringan para penari akan membuat seni tari terlihat lebih indah untuk kita tonton.

5. Kostum

Elemen Dasar Tari Kostum
Elemen Dasar Tari Kostum | Image Source: Pixabay

Selanjutnya adalah kostum yang bisa menjadi pendukung dari elemen dasar tari itu sendiri. Suasana, jenis tarian, dan cerita dari tarian itu sendiri dapat membuat kostum yang para penari kenakan berbeda.

Bahkan, tarian dari masing-masing daerah juga memiliki kostumnya masing-masing. Dengan memakai kostum tari yang bervariasi di tiap daerah, elemen khas daerah tersebut dapat diperlihatkan secara lebih mencolok saat penonton menyaksikan pertunjukan.

6. Rias Wajah

Elemen Dasar Tari Rias Wajah
Elemen Dasar Tari Rias Wajah | Image Source: Pixabay

Tata rias juga bisa menjadi elemen pendukung dalam seni tari. Ketika penari tidak menggunakan make-up dengan maksimal, maka ada kemungkinan jika ekspresi yang penari tampilkan tidak maksimal sekaligus pesan dan suasana tarian yang tidak akan tersampaikan kepada penonton.

Artinya make-up yang dalam tari harus sesuai dengan tarian yang akan dipentaskan. Make-up dapat dilakukan oleh penari sendiri atau dengan menggunakan jasa make-up artist.

7. Pola Lantai atau Blocking

Pola Lantai atau Blocking
Pola Lantai atau Blocking | Image Source: Pexels

Seni tari selalu menekankan pada gerakan yang berirama, yang berarti para penari tidak hanya berada dalam keadaan diam di panggung. Mereka bergerak dengan bebas dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, menguasai panggung menjadi sangat penting bagi seorang penari. 

Dengan kemampuan menguasai panggung, penari dapat mengoptimalkan setiap sudut panggung dan bergerak dengan penuh percaya diri. Hal ini juga dilakukan agar setiap gerakan para penari mampu memikat daya tarik penonton. 

Penguasaan panggung dapat teraplikasikan dengan beberapa cara, seperti latihan sebelum tampil, posisi penonton, hingga ukuran panggung atau tempat. Jika seorang penari mampu menguasai panggung, gerakan tarian yang ia bawakan mampu memikat penonton yang menyaksikan penampilannya. 

Cara tersebut agar gerakan tari oleh sekelompok penari dapat terlihat lebih optimal. Sehingga, pola lantai menjadi pendukung elemen dasar tari yang cukup penting juga.

8. Gerakan

Gerakan juga masuk ke dalam salah satu elemen dasar dalam seni tari. Setiap gerakan tari oleh para penari dapat terkombinasi dengan gerakan tambahan. Contoh dari elemen pendukung dari gerakan adalah tepukan, hentakan, dan lain sebagainya.

Gerakannya tidak hanya dari tangan dan kaki. Namun, ekspresi wajah juga harus perlu perhatian. Ketika seni tari dapat terkombinasi dengan gerakan tambahan serta ekspresi wajah dan mendukung elemen dasar tari, maka seni tari akan terlihat lebih estetis dan lebih memukau.

Sudah Paham dengan Elemen Dasar Tari?

Pada kesimpulannya, ruang, waktu, dan energi adalah inti yang tidak dapat terpisahkan dari elemen dasar tari. Selain itu, terdapat elemen-elemen yang menjadi pendukung untuk memberi jiwa pada keseluruhan penampilan, seperti pengiring, kostum, rias wajah, pola lantai, dan gerakan tambahan.

Ketika kita menyaksikan tarian, kita seharusnya tidak hanya melihat gerakan fisiknya, tetapi juga dapat menghargai makna dalam setiap gerakan, dan merasakan emosi yang dinyatakan oleh penari. Dalam harmoni ini, seni tari mengajak kita untuk merasakan keindahan, emosi, dan makna yang mendalam menjadi sebuah cerita.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page