5 Senjata Tradisional Lampung: Ciri Khas dan Gambarnya

Senjata tradisional adalah benda yang berperan membantu kehidupan para pendahulu, yakni sebagai alat berburu dan bertahan hidup. Setiap daerah memiliki berbagai macam senjata tersendiri, seperti di daerah Lampung. Di sana juga terdapat senjata tradisional Lampung yang beragam dan memiliki ciri khasnya.

Seiring perkembangan zaman, separuh dari senjata ini sudah mengalami kepunahan. Sehingga, masyarakat Lampung hanya dapat melestarikan senjata tradisional yang masih ada sebagai warisan budaya leluhur. Lantas, senjata Lampung apa saja yang masih bisa digunakan? Yuk, simak ulasan ini!

5 Senjata Tradisional Lampung

Provinsi Lampung terkenal akan potensi alam yang beragam dan melimpah ruah. Selain itu, Lampung juga terkenal akan kekayaan budayanya. Salah satunya dalam bidang senjata tradisionalnya. Apa saja senjata tradisionalnya, berikut daftarnya:

1. Keris Terapang

Keris Terapang
Keris Terapang | Image Source: selasar

Senjata ini adalah salah satu yang cukup populer. Jenis keris ini biasa dipakai oleh para bangsawan untuk menjadi alat perlindungan diri dari musuh pada zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, masyarakat biasa menggunakannya sebagai aksesoris busana adat laki-laki pada acara ritual tradisi adat Lampung. 

Pengantin pria biasanya juga membawa senjata ini sebagai simbol berani dan tanggung jawab sebagai seorang suami atas keselamatan istrinya. Senjata ini bisa Anda temui di daerah Lampung Utara dan Tulang Bawang Udik.

2. Badik 

Badik 
Badik | Image Source: wikipedia

Karakteristik dari senjata badik ini adalah berbentuk seperti pisau, gagangnya bengkok seperti gagang golok, dan memiliki mata pisau yang ujungnya bengkok. Sedangkan sarungnya terbuat dari kayu ringan. Hingga sekarang, senjata ini masih ada pembuatnya di Lampung. Tepatnya pada daerah Magelang. 

Produksi senjata tradisional Lampung tersebut asli daerah sendiri dan ilmu pembuatannya berasal dari warisan leluhur. Produksi badik lama dan sekarang tentu jauh berbeda. Kualitas badik lama jauh lebih baik ketimbang yang sekarang. Sebab, bahan badik lama merupakan hasil ramuan dari bahan-bahan yang terpilih.

Sedangkan bahan kualitas sekarang hasil dari bekas laher mobil. Perbedaannya dapat Anda rasakan dari bunyi lentingannya ketika Anda sentil pada bagian mata pisaunya. Badik lama bunyinya lebih nyaring, sebab mata pisaunya terbuat dari baja. Berdasarkan bentuknya badik dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Badik Kecil

Ini adalah sebilah badik yang memiliki mata pisau dengan panjang berukuran tak lebih dari 11 cm dan lebarnya berukuran 2 cm. Fungsinya sendiri sebagai pegangan yang selalu laki-laki bawa kemana-mana untuk melindungi diri.

2. Badik Panjang

Ini adalah badik yang ukurannya lebih panjang dan besar. Panjang mata pisaunya berukuran mencapai lebih dari 19 cm, sedangkan lebarnya lebih dari 2 cm. Fungsinya juga tidak jauh beda dengan badik kecil, hanya sebagai pegangan dan menjadi senjata untuk keperluan sehari-hari.

Perkiraan masyarakat Lampung mengenal kemunculan senjata ini adalah karena pengaruh dari budaya masyarakat Bugis. Karena dulu masyarakat Bugis merantau ke Lampung. 

Karena, terdapat kesamaan bentuk maupun fungsi pada senjata badik Lampung dan badik Bugis. Dua senjata tersebut juga tidak jauh beda dari segi bentuk dan fungsinya secara umum.

3. Candung

Candung
Candung | Image Source: mybarter

Candung merupakan alat perkakas rumah tangga, biasa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya menjadi alat saat berladang, melakukan kegiatan di dapur, atau sebagai perlindungan diri ketika sedang berburu di hutan. 

Ciri khasnya adalah berbentuk seperti sebilah golok biasa yang memiliki panjang sekitar 30-50 cm. Gagangnya sendiri terbuat dari kayu, sedangkan bilatnya terbuat dari bahan logam maupun baja. Berdasarkan penggunaannya, cadung dapat Anda bagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Cadung Rampak Alu

Ini adalah senjata yang biasa digunakan pada kehidupan sehari-hari. Lebih tepatnya mengarah pada kegiatan yang berbau dapur.

2. Cadung Kawik

Masyarakat biasanya akan menggunakan senjata ini khusus untuk pekerjaan para kaum pria.

3. Jenis Lancip

Senjata jenis ini masyarakat biasa gunakan untuk keperluan khusus. Mislanya pada saat berperang maupun untuk menyembelih hewan.

4. Payan 

Payan
Payan | Image Source: budaya-indonesia

Tombak dalam bahasa Lampung berarti payan. Ini adalah salah satu senjata tradisional paling tua. Berdasarkan bentuknya dapat terbagi menjadi dua bentuk, yaitu tombak pendek dan tombak panjang. 

Adapun cirinya dapat Anda lihat dari panjang ukurannya. Tombak panjang memiliki gagang yang terbuat dari kayu berukuran sekitar lebih dari 150 cm.

Sedangkan, tombak pendek memiliki ukuran gagang dengan panjang sekitar tak lebih dari 90 cm, ini termasuk sejenis tombak yang langka dan berbeda. Pada umumnya tombak tersebut berkualitas tinggi. Adapun, pada bagian mata kedua tombak memiliki ukuran hampir sama sekitar 34-40 cm. 

Selain itu, payan Lampung ini berdasarkan penggunaannya dapat terbagi empat klasifikasi. Di antaranya tombak sebagai benda pusaka, sebagai alat upacara, sebagai alat berburu, dan sebagai benda keagamaan. Berikut ini penjelasan tombak menurut penggunaannya:

1. Payan sebagai Benda Pusaka

Umumnya, tombak yang berfungsi sebagai benda pusaka, termasuk tombak yang berkualitas tinggi. Di mana yang biasa memiliki senjata tradisional ini berasal dari dari leluhur. Penyimpanan tombak ini tidak boleh sembarangan, sebab terdapat perlakuan khusus.

Berdasarkan warisan, jadi tombak tersebut pasti memiliki kekuatan magis dan akan berpengaruh pada pemiliknya. Oleh karena itu, terdapat tata cara yang khusus apabila hendak membawa, memegang, dan memandikannya.

2. Payan sebagai Alat Upacara

Senjata tradisional Lampung ini juga dapat menjadi alat upacara, seperti upacara perkawinan terutama acara adat lampung turun diway. Payan jenis ini tidak sesakral tombak pusaka, namun memiliki kualitas yang baik dan terlihat indah bentuknya.

Senjata ini biasa dipegang oleh kedua pengantin. Pengantin laki-laki memegang ujung bagian depan, sedangkan pengantin wanita memegang ujung bagian belakang. Tak lupa pengiringnya berada di samping kedua pengantin juga membawa tombak.

3. Tombak sebagai Alat Berburu

Tombak jenis ini tidak memiliki kekuatan magis. Ini hanya sebagai alat untuk berburu dengan tampilan yang sederhana. Tidak perlu perlakuan khusus, sebab tidak seperti tombak benda pusaka. Tombak ini tak berdasarkan warisan saja, namun Anda juga bisa memilikinya dengan membeli. 

4. Payan sebagai Benda Keagamaan

Payan juga menjadi objek perlengkapan ritual keagamaan. Masyarakat disana ketika melaksanakan sholat Jumat, payan ini selalu ikut serta. Jika tidak ada, masyarakat Lampung justru akan merasa tersinggung dan marah. Itu merupakan suatu kepercayaan masyarakat di sana. 

5. Betit 

Betit
Betit | Image Source: romadecade

Senjata tradisional yang terakhir adalah betit atau bisa Anda sebut sebagai panah. Betit adalah senjata jarak jauh yang akurat pada saat menyerang lawan. Dahulu, senjata ini dapat masyarakat Lampung gunakan sebagai alat untuk berperang di medan pertempuran. Panah khas Lampung ini terbagi menjadi dua macam, yakni: 

1. Panah Berbusur

Senjata tradisional Lampung ini berupa panah berbentuk busur seperti senjata Arjuna dalam lakon pewayangan. Cara pemakaiannya, yakni anak panah terdapat pada posisi tengah busur, lalu bagian belakang ditekankan pada karet yang akan membuat busur membentuk lekungan ke belakang. 

Jika melepaskan tumpuannya, maka akan meluncur ke depan dengan jangkauan 20 meter.  Dahulu, betit ini menjadi alat berburu burung maupun ikan. Tidak hanya itu, betit juga menjadi senjata andalan di medang perang. Sebab, untuk mengalahkan musuh harus menggunakan strategi.

Strategi tersebut berupa cara melumpuhkan musuh dengan memberi racun yang berbahaya pada bagian anak panah. Sebab, jika racun tersebut mengenai organ inti akibatnya akan fatal, bahkan bisa menghilangkan nyawa. 

2. Panah Bentuk Senapan

Salah satu jenis betit khas lampung lainnya adalah panah dalam bentuk senapan. Senapan ini tidak perlu menggunakan busur, melainkan sebagai penggantinya akan menggunakan kayu yang menyerupai senapan angin. Larasnya terbuat dari besi lurus dan memiliki panjang panah dan laras sekitar 102 cm. 

Pada pangkal laras senapan terdapat seutas karet untuk menarik anak panah ke belakang, lalu melepaskan itu agar melesat menuju sasaran. Adapun daya jangkau anak panah mencapai sekitar 25 meter. Biasa berfungsi sebagai alat untuk berburu burung.

Sudah Tahu Apa Saja Senjata Tradisional Lampung?

Itu dia senjata tradisional Lampung yang memiliki ciri khas tersendiri sesuai penggunaannya. Selain menjadi alat perlindungan diri, memasak, bahkan berburu, senjata di atas juga menjadi warisan budaya yang wajib kita lestarikan. Sehingga keberadaan tidak punah dan generasi masa depan masih bisa mengenalinya.

Apalagi sudah ada banyak jenis senjata yang tidak terabadikan dan terlupakan oleh zaman. Anda juga tahu bahwa, selain berbagai senjata di atas ada beberapa alat lain yang Lampung miliki. Senjata tersebut meliputi meriam, ketapel, kepelan, trisula, sumpit, dan lainnya. Lantas, senjata apa saja yang pernah Anda lihat langsung?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page