Pengertian Penelitian Deskriptif: Ciri, Karakter, Metode, & Contohnya

Penelitian deskriptif adalah pendalaman yang mendeskripsikan gejala dan peristiwa. Secara umum, peristiwanya sedang terjadi dan bersifat aktual. Lantas, apa saja karakter yang membedakannya dengan penelitian lainnya? Simak penjelasannya di bawah!

Apa itu Penelitian Deskriptif?

Apa Itu Penelitian Deskriptif
Apa Itu Penelitian Deskriptif | Image source : Freepik.com

Penelitian deskriptif adalah metode penyelidikan untuk menggambarkan karakteristik fenomena yang sedang terjadi. Oleh sebab itu, metode penelitian ini berfokus pada penjelasan objek penelitian yang mendalam. Dengan demikian, penelitian akan memiliki jawaban paling tepat atas fenomena tersebut.

Metode deskriptif juga terkenal berbeda dibandingkan dengan penelitian lainnya. Ini karena penelitian deskriptif fokus terhadap isi pembahasannya. Melalui metode ini, Anda akan mencari tahu alasan fenomena tersebut dapat terjadi.

Maksud dari fenomena adalah objek penelitian yang sedang diselidiki menggunakan metode deskriptif. Tidak heran jika nantinya hasil penelitian akan menggambarkan objek secara detail. 

Ciri-Ciri Penelitian Deskriptif

Ciri-ciri Penelitian Deskriptif
Ciri-ciri Penelitian Deskriptif | Image source : Freepik.com

Melihat tujuan utamanya untuk menjelaskan peristiwa yang lebih detail, tentu ada beberapa ciri khasnya tersendiri. Adapun ciri-ciri penelitian deskriptif adalah sebagai berikut: 

1. Hasil Sesuai Data

Proses dari penelitian ini akan menyajikan hasil yang sesuai fakta. Dengan demikian, dikatakan bahwa penelitian deskriptif memiliki data yang murni. Ini karena prosesnya berlangsung di lapangan. Setelah itu, peneliti akan mengembangkannya supaya hasil penelitian lebih jelas.

2. Lokasi Fleksibel

Ketika menulis penelitian deskriptif, Anda harus menentukan lokasi penelitian dahulu. Pastikan Anda memiliki wilayah yang bersifat fleksibel untuk penelitian. 

Sebagai saran, Anda bisa membatasi ruang lingkup penelitian lebih kecil. Misalnya seperti satu desa, satu kecamatan, satu kabupaten, dan lain sebagainya. Jika ingin lebih luas, Anda juga bisa menerapkan penelitian pada satu negara.

3. Deskripsi Secara Variabel

Ciri lainnya dari penelitian deskriptif adalah variabel menjadi bahan utama untuk mendeskripsikan hasil penelitian secara rinci. Dengan metode deskriptif, peneliti bisa menggambarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, dan variabel utama lainnya.

4. Periode Pengumpulan Data

Lebih menarik, penelitian ini bisa memilih waktu tertentu dalam pengamatannya. Ini karena data deskriptif biasanya terkumpul dalam periode tertentu. Hal tersebut tidak jauh dari kemudahan dalam mengamati fenomena, yakni periode tertentu dapat menghasilkan data akurat.

5. Ada Sebab Akibat

Dalam prosesnya, metode penelitian memiliki sebab akibat. Dengan demikian, peneliti akan menyajikannya lebih detail melalui penyelidikannya. Setelah berbagai proses terjadi, maka hasil penelitian bisa disajikan.

Karakter dari Penelitian Deskriptif

Karakter dari Penelitian Deskriptif
Karakter dari Penelitian Deskriptif | Image source : freepik.com

Penelitian deskriptif adalah menjelaskan peristiwa yang sesuai data. Sehingga dibutuhkan karakter, yakni kualitas tertentu sebagai ciri khasnya. Nah, berikut ini beberapa karakteristik dari penelitian deskriptif: 

1. Variabel Tidak Terkendali

Pada metode deskriptif, peneliti tidak bisa mengontrol penggunaan variabel. Dengan kata lain, variabelnya tidak akan terkendali. Inilah mengapa penelitian deskriptif sangat berbeda dengan penelitian bersifat eksperimental.

2. Kuantitatif

Metode ini akan memakai penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan perhitungan. Mulai dari analisis statistik hingga populasi dalam kelompok tertentu.

3. Dasar Penelitian Lebih Lanjut

Hasil dari metode deskriptif dapat Anda analisis menggunakan metode lainnya. Bersifat fleksibel, hasil metode ini akan memberikan informasi tentang metode selanjutnya. 

Selain itu, informasinya juga berkaitan dasar masalah objek pengkajian dan akan menciptakan pertanyaan lain. Sebagai contoh, mengapa bisa hasil yang didapatkan seperti itu dan sejenisnya.

4.  Kualitatif 

Selain kuantitatif, deskriptif juga bisa dilakukan dengan metode kualitatif. Khususnya dalam menjelaskan masalah pengkajian yang tepat. Hal tersebut terjadi karena kualitatif memiliki sifat penjelasan yang baik daripada eksperimental dan eksploratif.

Metode-metode Dalam Penelitian Deskriptif

Metode-metode Dalam Penelitian Deskriptif
Metode-metode Dalam Penelitian Deskriptif | Image source : Freepik

Ada banyak metode dalam penggunaan deskriptif, di antaranya yang paling umum adalah berikut ini:

1. Kesinambungan

Seperti namanya, metode ini akan dilakukan secara bersambung dengan riset sebelumnya. Dengan harapan untuk menghasilkan deskripsi yang lebih dalam tentang fenomenanya. Secara umum, metode ini akan meneliti tentang masalah sosial.

2. Tinjauan Pustaka

Kepustakaan dalam penelitian deskriptif adalah kajian yang berkaitan dengan permasalahan objek. Setelah itu, akan dikaitkan dengan tulisan yang sesuai permasalahannya.

3. Tindakan

Pada metode tindakan, proses penelitian akan bertindak menyesuaikan tujuan utamanya. Dengan demikian, metode ini bisa memberikan solusi. Bukan itu saja, tindakan juga berfungsi meningkatkan kemampuan dan mutu dari hasil penelitian.

4. Studi Kasus

Dalam studi kasus, fokus utamanya pada objek. Ini bertujuan untuk mempelajari kasus yang masih berkaitan erat. Sehingga dapat memberikan gambaran rinci tentang latar belakang, sifat, dan karakter kasus tersebut.

Setelah itu, kasus akan dikaitkan dengan hal-hal umum yang terjadi. Adapun subjek dalam metode ini, mulai dari individu, kelompok, lembaga, hingga ruang lingkup  masyarakat.

5. Analisis Pekerjaan dan Aktivitas

Metode ini bertujuan untuk memberikan penemuan inovasi dalam bidang yang diinginkan. Terutama untuk kebutuhan masa mendatang, sehingga manfaatnya akan terasa nyata.

Secara umum, metode deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk menyelidiki pekerjaan dan aktivitas manusia lebih detail. Dengan demikian, hasil kajiannya akan berguna sebagai rekomendasi bagi manusia yang membutuhkan sesuatu untuk masa mendatangnya.

6. Survei

Melalui metode survei, Anda bisa mengumpulkan informasi tentang objek kajian. Caranya dengan memakai kuesioner atau survei yang sering digunakan dalam pengumpulan data.

Agar survei memiliki jawaban yang  baik, maka Anda perlu menentukan pertanyaan yang juga baik. Dengan  begitu, hasil jawaban pun akan mencakup banyak informasi yang relevan.

7. Komparatif

Metode komparatif akan membandingkan satu hal dengan hal yang lain. Biasanya, komparatif sering ada pada penelitian kuantitatif, yakni eksperimen dan korelasi. Tujuan dari metode ini adalah untuk menganalisis berbagai faktor penyebab suatu fenomena bisa terjadi.

Contoh Penelitian Deskriptif

Judul: 

Preferensi Penggunaan Tote Bag di Kalangan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan: 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan preferensi Penggunaan Tote Bag di Kalangan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Metode: 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif survei sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sampel penelitian terdiri dari 300 mahasiswa UNS yang rata-rata berusia 19-22 tahun. Data akan dipilih acak dari berbagai program studi di UNS.

Pertanyaan:

  • Apa preferensi penggunaan utama tote bag dalam kalangan mahasiswa UNS?
  • Apakah preferensi warna tote bag berdasarkan jenis kelamin mahasiswa?
  • Bagaimana distribusi penggunaan tote bag berdasarkan kelompok usia mahasiswa (19-20 tahun vs. 21-22 tahun)?
  • Di mana para mahasiswa biasanya membeli produk tote bag? Toko konvensional atau online?
  • Kapan waktu paling umum mahasiswa untuk membeli tote bag? Apakah akhir pekan atau hari kerja?

Prosedur:

  • Pengumpulan Data: Peneliti akan mengembangkan kuesioner yang berkaitan dengan isi pertanyaan tentang penggunaan tote bag, jenis kelamin, usia, lokasi pembelian, dan waktu pembeliannya.
  • Survei: Kuesioner tertuju pada mahasiswa UNS yang terpilih. Nantinya, responden harus mengisi kuesioner sesuai pengalaman dan preferensi mereka.
  • Analisis Data: Analisis data akan dilakukan secara deskriptif, yakni menggunakan metode statistik. Mulai dari persentase, grafik, dan frekuensi.

Harapan Hasil: 

Harapan dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan gambaran jelas atas preferensi penggunaan tote bag pada ruang lingkup mahasiswa UNS. 

Sehingga bisa memahami berbagai perbedaan preferensi, yakni berdasarkan jenis kelamin dan usia. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan wawasan tentang  pola dan waktu pembelian tote bag di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Langkah-langkah Menulis Penelitian Deskriptif 

Menulis Penelitian Deskriptif
Menulis Penelitian Deskriptif | Image source : Freepik.com

Secara umum, penelitian deskriptif adalah kajian prosedurnya hampir sama seperti yang lainnya. Namun, ada juga beberapa perbedaan di dalamnya, terutama saat memakai analisis yang berbeda. Contohnya seperti landasan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Sukardi (2014), ia menyebutkan bahwa ada langkah-langkah dalam proses metode ini. Di antaranya:

  • Identifikasi tentang permasalahan nyata yang cara pemecahannya memang menggunakan deskriptif.
  • Ada batasan dan rumusan yang jelas dalam permasalahan.
  • Menentukan tujuan dan manfaat kajian.
  • Mewujudkan studi pustaka yang memiliki hubungan atas objek permasalahan.
  • Memberikan kerangka pikiran dan pertanyaan yang akan digunakan dalam hipotesis penelitian.
  • Membuat desain metode penelitian yang akan digunakan. Sebagai contoh, sampel, populasi, instrumen data, teknik sampling, dan analisis data.
  • Mengumpulkan dan mengorganisasi data yang sudah dianalisis. Biasanya memakai teknik statistik agar relevan.
  • Membuat laporan kajian.

Sudah Memahami Pengertian Penelitian Deskriptif?

Dapat disimpulkan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan peristiwa secara detail. Sehingga pembaca akan lebih paham dan tidak terjadi miskomunikasi. Umumnya, penelitian ini banyak berguna dalam bidang edukasi, ilmu sosial, hingga nutrisi.

Penelitian ini menjadi metode analisis yang bisa Anda gunakan dengan mudah. Ini terbukti dari jenis sampel yang mudah ditemukan, namun tergantung bagaimana Anda mengaksesnya. Anda juga harus memahami bahwa penelitian ini riskan opini subjektif hingga hasilnya bisa lebih bias. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page