Studi Pustaka: Pengertian, Jenis, Metode, Fungsi dan Tekniknya

Saat menulis buku atau melakukan penelitian, sudah wajib hukumnya Anda melakukan studi pustaka terlebih dahulu. Studi pustaka adalah sebuah langkah penting yang bertujuan agar penulis mampu mempertanggungjawabkan konten yang ia tulis. Tahukah Anda, studi pustaka memiliki definisi yang lebih dalam.

Pada artikel yang Anda baca ini, akan dijelaskan pengertian mendalam mengenai studi kepustakaan, jenis, metode, sumber, serta cara melakukannya yang benar. Simak selengkapnya dalam bacaan berikut ya!

Apa Itu Studi Pustaka?

Bagi Anda yang sedang membuat karya ilmiah, tentu kata studi pustaka ini menjadi kata yang familiar. Studi pustaka adalah kegiatan guna menghimpun informasi relevan mengenai topik yang menjadi objek penelitian atau topik cerita. Dari definisi tersebut, studi kepustakaan tidak hanya akan dibutuhkan untuk karya ilmiah saja.

Saat mencoba menceritakan pengalaman tokoh yang ada dalam cerita novel, Anda juga wajib melakukan studi pustaka. Misalnya, apabila tokoh dalam novel Anda memiliki profesi sebagai ahli teknik elektronika. Tentu Anda harus memiliki banyak referensi agar tulisan Anda menjadi kaya, bukan?

Pengertian Studi Pustaka Berdasarkan Para Ahli

Selain dari pengertian yang telah dijabarkan diatas, terdapat sejumlah pengertian studi pustaka dari para ahli. Para ahli tersebut adalah Nasir, Sarwono, Sukardi, dan Sugiyono. Berikut adalah pengertian studi pustaka dari para ahli.

1. Nasir

Pengertian pertama dari studi pustaka tercetus dari Nasir. Beliau menyatakan bahwa studi pustaka adalah teknik pengumpulan data, dengan cara menelaah sumber buku, catatan, literatur, dan juga sejumlah laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang penulis hadapi.

Sedangkan proses studi kepustakaan tersebut Nasir anggap sebagai aktivitas pengumpulan data. Nantinya, data ini akan berguna bagi penulis agar dapat mereka tambahkan ke dalam tulisannya. Dengan demikian, apa yang penulis tuliskan tidak sekadar karangan, namun terdapat data yang mampu dipertanggungjawabkan.

2. Sarwono

Pendapat kedua dikemukakan oleh Sarwono. Beliau beranggapan bahwa studi pustaka adalah kegiatan mempelajari beragam buku referensi dan juga hasil penelitian sebelumnya yang sejenis. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan landasan teori yang tepat untuk masalah ia teliti.

Singkatnya, Sarwono mendapati bahwa studi kepustakaan merupakan aktivitas membaca berbagai buku atau referensi. Aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pembahasan berkenaan pada suatu tema atau topik. Topik yang penulis dapatkan akan disesuaikan dengan topik yang penulis tuliskan.

3. J. Supranto

Selanjutnya, studi pustaka juga dapat Anda artikan kegiatan mencari informasi riset atau data dengan membaca jurnal ilmiah, bahan publikasi, atau buku referensi yang tersedia di perpustakaan umum. Pengertian ini tercetus dari J Supranto.

4. Sugiyono

Terakhir, Anda dapat mendefinisikan studi kepustakaan sebagai kajian teoritis, literatur ilmiah, serta referensi yang berkaitan erat dengan nilai, norma, serta budaya yang berkembang pada situasi sosial tertentu.

Sehingga, dari pengertian studi pustaka yang berasal dari kacamata para ahli diatas, Anda dapat menarik kesimpulan. Bahwa studi pustaka adalah proses penelusuran sejumlah referensi, yang umumnya berupa tulisan, seperti jurnal, buku, artikel, dan lain-lain, yang nantinya dapat penulis jadikan rujukan untuk tulisannya.

Sebab, keberadaan referensi mampu membantu penulis mengembangkan tulisannya. Adanya referensi tidak hanya dapat membuat tulisan terlihat nyata, melainkan juga dapat membuat tulisan jauh lebih berkualitas, alias berbobot.

Proses Studi Pustaka

Proses studi pustaka kadang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian ekstra. Berikut adalah prosesnya agar dapat membantu proses penulisan Anda menjadi lebih mudah.

1. Mendapatkan Topik

Umumnya, seorang penulis atau peneliti yang sungguh-sungguh dalam melakukan apa yang menjadi pekerjaannya, mereka akan rajin membaca buku di waktu luang mereka. Tanpa Anda sadari, proses membaca buku ini mampu membantu penulis untuk mendapatkan topik menarik untuk dibahas di karya tulisnya.

Sedangkan bagi peneliti, proses studi pustaka adalah sebuah langkah yang mampu membantunya menemukan sebuah masalah. Masalah ini nantinya dapat digunakan sebagai topik penelitian menarik untuk dicari pemecahannya dengan pendekatan ilmiah.

2. Menemukan Informasi Relevan

Berikutnya, proses berikutnya dari adalah pencarian informasi yang relevan. Contohnya, penulis jadi bisa mengangkat topik mengenai gangguan mental, atau keterkaitan budaya sekolah dengan hasil kinerja guru pada tulisannya.

Agar penulis dapat menghasilkan tulisan berkualitas mengenai gangguan mental, penulis harus bisa mendapatkan berbagai sumber tentang gangguan mental. Sama halnya ketika penulis ingin mengangkat budaya sekolah dengan hasil kinerja guru. Dengan banyaknya sumber, penulis dapat membuat tulisannya kredibel.

3. Mengkaji Teori Relevan

Proses ketiga dari studi pustaka adalah pengkajian teori relevan. Teori wajib relevan dengan topik atau masalah yang ingin penulis bahas pada karya tulisnya. Begitu juga dengan penelitian, peneliti wajib memasukkan sejumlah teori yang berkaitan erat dengan penelitian yang ia angkat.

4. Menemukan Landasan Teori

Pada penulisan karya tulis ilmiah, tentu selalu ada bab landasan teori pada bab pertama. Nah, pada bab tersebut, penulis harus mencantumkan beberapa sumber literatur yang ia baca dan kaji. Harapannya, dengan mencantumkan sumber-sumber tersebut, bahan dasar dapat penulis bahas secara mendalam di bagian isi.

5. Memperdalam Pengetahuan serta Pemahaman

Proses terakhir studi pustaka adalah penulis atau peneliti wajib memperdalam pemahaman mengenai topik yang mereka pilih. Dengan demikian, di masa mendatang penulis dapat menemukan topik yang jauh lebih menarik untuk mereka jadikan karya tulis. 

Sehingga, dari penjelasan metode studi pustaka diatas, Anda dapat menyimpulkan pula bahwa studi kepustakaan berfungsi untuk menambahkan teori studi dalam kepenulisan. Jadi, tulisan akan semakin kaya, dan mampu memberikan manfaat bagi pembaca.

Jenis Studi Pustaka

Setelah mengetahui proses studi pustaka, kini saatnya Anda mengenal berbagai jenis dari studi kepustakaan. Karena jenisnya lebih dari satu, maka peneliti dapat memilih salah satu atau beberapa dari jenis tersebut untuk menentukan referensi apa saja yang akan digunakan.

1. Kajian Gagasan Tokoh

Jenis pertama dari studi pustaka adalah kajian gagasan dari tokoh penting. Gagasan dari tokoh penting ini mampu berubah menjadi topik menarik pada tulisan atau penelitian yang Anda kerjakan. Misalnya, penulis yang menulis topik mengenai pendidikan dapat merangkum buah pikiran dari Ki Hajar Dewantara.

Nantinya, dengan menggunakan jenis studi kepustakaan ini, penulis bisa mencari referensi berbentuk tulisan yang memiliki topik hasil pemikiran Ki Hajar Dewantara. Referensi bisa penulis dapatkan dari buku biografi, atau buku yang merangkum karya dari Ki Hajar Dewantara.

Apabila tokoh terkait tidak memiliki hasil karya literatur, penulis dapat mencari sumber hasil wawancara yang kredibel. Contoh hasil wawancara dengan pihak keluarga, atau beberapa orang yang pernah bekerjasama dengan tokoh tersebut.

2. Analisis Referensi Teks

Analisis referensi teks merupakan jenis kedua dari studi pustaka. Maksud dari analisis ini adalah penulis wajib membaca berbagai buku teks sebagai referensi atau rujukan. Buku teks dalam konteks ini menunjuk pada buku pelajaran SD, SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi.

Harapannya, adanya referensi dari buku pelajaran dapat membantu penulis mendapatkan beragam data yang mampu mendukung topik tulisan.

3. Sumber Sejarah

Jenis terakhir adalah kajian sejarah. Kajian sejarah sendiri merupakan proses mengkaji sejarah dari topik pilihan. Penulis dapat mencoba membaca banyak buku, literatur, dan artikel yang menjelaskan sejarah atau asal muasal dari sebuah topik.

Selain dari sumber tertulis, penulis atau peneliti juga bisa mengumpulkan referensi dari dokumenter dalam bentuk video. Barang peninggalan sejarah juga bisa menjadi referensi bagus. Apalagi segala jenis unsur sejarah yang berkaitan dengan topik bisa menjadi data yang valid.

Teknik Pengumpulan Data Dalam Studi Pustaka

Selain pengertian, metode, dan juga jenis, Anda juga perlu mengetahui bahwa studi pustaka memiliki teknik pengumpulan data tersendiri. Tiga teknik dasar pada studi pustaka adalah editing, organizing, serta finding. Masing-masing teknik akan Anda ketahui pengertiannya berikut ini.

1. Editing

Teknik pertama disebut editing. Editing wajib penulis lakukan, sebab teknik ini merupakan proses verifikasi data yang telah penulis dapatkan. Jadi, data yang penulis dapatkan wajib lengkap, jelas, dan selaras secara makna.

2. Organizing

Kemudian, teknik kedua disebut organizing. Teknik ini merupakan langkah untuk menata data yang penulis peroleh dengan kerangka yang telah penulis buat sebelumnya.

3. Finding

Lalu, teknik terakhir adalah finding. Finding merupakan langkah melakukan analisis lanjutan pada hasil penataan data menggunakan kaidah, teori, dan metode yang telah penulis tentukan. Dari analisis tersebut, harapannya penulis akan segera mendapatkan hasil jawaban dari rumusan masalah.

Siap Membuat Karya Tulis dengan Studi Pustaka?

Setelah memahami seluk beluk dari studi pustaka, apakah sekarang Anda siap menulis karya yang memiliki kredibilitas tinggi? Jangan lupa untuk selalu mencoba mencari sumber berkualitas untuk Anda sertakan pada karya tulis Anda, supaya dapat bermanfaat bagi pembaca, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page