Apa Itu Abstrak, Ciri, dan Contohnya dalam Karya Tulis Ilmiah

Dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah, baik artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan yang lainnya, biasanya akan ada bagian latar belakang, landasan teori, metode penelitian, analisis data, dan kesimpulan. Bahkan termasuk juga di dalamnya ada satu bagian penting yaitu abstrak.

Menjadi suatu bagian penting, abstrak menggambarkan esensi dari keseluruhan penelitian yang berada pada bagian awal karya tulis ilmiah yang tertulis secara singkat dan padat. Sehingga seringkali pembaca menggunakan bagian ini sebagai pencarian pertama. Lalu apa yang membedakan abstrak dengan bagian lainnya?

Pengertian Abstrak

Abstrak atau abstract adalah gambaran singkat karya tulis ilmiah. Di dalamnya berisi uraian secara ringkas, padat, akurat, jelas, dan lugas mengenai hal penting yang berkaitan dengan penelitian seperti pokok masalah, tujuan, metode penelitian, analisis data, hingga kesimpulan dalam bentuk paragraf. 

Pada dasarnya abstract merupakan ringkasan mengenai isi karya tulis ilmiah secara keseluruhan. Sehingga keberadaannya selalu terletak di bagian awal karya tulis ilmiah yang berfungsi untuk memudahkan para pembaca dalam memahami karya tulis secara garis besar.

Pengertian Abstrak Menurut Ahli

Abstrak Menurut Ahli
Abstrak Menurut Ahli | Image source : freepik.com

Ada beberapa ahli yang memaparkan gagasannya tentang apa itu abstrak, di antaranya: 

1. Clarence W Rowley

Menurut Clarence W Rowley, abstrak adalah rangkaian penyajian isi karya tulis ilmiah yang tertulis secara ringkas serta akurat dengan gaya yang sama dalam karya tulis ilmiah aslinya.

2. Maizel

Abstrak menurut Maizel adalah ringkasan yang menyajikan tulisan secara singkat dan jelas yang mencakup di dalamnya tujuan, jangkauan, serta hasil temuan dari sebuah penelitian.

3. Collison

Collison menjelaskan bahwa abstrak merupakan suatu penyajian secara ringkas dengan menggunakan bahasa peneliti sendiri mengenai semua butir-butir pokok dari dokumen asli.

4. Frederick Wilfrid Lancaster

Frederick Wilfrid Lancaster memaparkan bahwa abstract adalah suatu representasi yang tak hanya ringkas namun juga akurat terhadap isi dari suatu karya tulis ilmiah

Lancaster membedakan antara abstract dengan extract, karena sebuah extract baginya adalah pembuatan karya versi singkat dari sebuah karya tulis dengan mengambil kalimat-kalimat dari karya tulis tersebut.

Sedangkan abstract, meskipun menggunakan berbagai kalimat yang ada dalam karya tulis tersebut, penulisnya tetap menciptakan sepenggal teksnya dengan bahasa sendiri dan bukan merupakan suatu kutipan langsung dari penulisnya.

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Dalam KBBI, abstrak ini mempunyai dua pengertian. Pertama, abstrak berarti tidak berwujud, tidak berbentuk, mujarad, dan niskala. Sedangkan pengertian yang kedua adalah ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya), ringkasan, dan inti.

6. International Standard Organization (ISO)

Dalam International Standard Organisation (ISO), abstrak memiliki arti yaitu suatu uraian secara singkat tetapi akurat, sehingga dapat mewakili isi suatu karya tulis ilmiah tanpa perlu adanya tambahan interpretasi dan tanpa melihat pihak yang membuat karangannya.

Ciri-ciri Abstrak

Ciri-ciri Abstrak
Ciri-ciri Abstrak | Image source : freepik.com

Abstract dapat menjadi kunci atau cara tercepat bagi pembaca yang sedang mencari referensi sesuai dengan kebutuhan penelitiannya. Hal tersebut membuat penulisannya tidak boleh sembarangan. Adapun ciri-ciri penulisan abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah antara lain:

  • Uraian ringkas yang bersifat menyeluruh dan bisa digunakan untuk mewakili isi judul secara keseluruhan.
  • Terletak di bagian awal sebagai media penyedia informasi dari sebuah karya tulis ilmiah.
  • Tidak mengandung komentar apapun dari penulisnya, hanya berisi apa yang tercantum dalam karya tulis ilmiah. 
  • Memiliki total jumlah kata sekitar 250an kata.
  • Dalam penulisan abstrak hanya memuat satu paragraf.
  • Teknik penulisan abstrak adalah menggunakan ukuran font (huruf) yang berbeda dengan yang ada di dalam isi karya tulis ilmiah. Biasanya penulisan abstrak akan menggunakan ukuran huruf lebih kecil dari ukuran huruf dalam isi karya ilmiah tersebut.
  • Penulisan abstrak menggunakan kalimat pasif.
  • Tidak mengandung kepustakaan (referensi), ilustrasi, singkatan, tabel, maupun grafik.
  • Di bawah abstrak tercantum beberapa kata kunci untuk mengindeks isi karya tulis ilmiah, mulai dari 3-5 kata.
  • Dalam buku Bahasa Indonesia Akademik: Penulisan Laporan Ilmiah memaparkan bahwasanya penulisan abstrak biasanya menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa lokal dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
  • Penulisan abstrak dalam bahasa internasional biasanya ditulis miring atau menggunakan italic.

Setelah mengetahui ciri-ciri abstract di atas, hal yang perlu penulis perhatikan adalah pembuatannya harus tersusun secara sistematis yang dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai latar belakang, tujuan, objek penelitian, metode penelitian, dan hasil dari penelitian tersebut.

Contoh Penulisan Abstrak

Berikut 2 contoh abstrak sebagai gambaran:

1. Contoh dalam Bahasa Indonesia

Judul penelitian: Pengembangan E-Modul Interaktif Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam: Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah

ABSTRAK

Kurangnya antusias siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kebanyakan disebabkan oleh bahan ajar yang monoton. Selain itu, bahan ajar tersebut dinilai kurang mendukung proses belajar dengan kebijakan merdeka belajar bagi siswa pada kurikulum merdeka. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar yang sesuai dengan kebijakan merdeka belajar yakni salah satunya dengan menggunakan e-modul interaktif.

Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul interaktif Pendidikan Agama Islam untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka kelas X SMKN 1 Lamongan, dengan harapan dapat membantu guru mengatasi permasalahan yang terjadi pada saat mengimplementasikan kurikulum merdeka pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Prosedur pengembangan model ADDIE melalui lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menghitung skor persentase penilaian validasi dan respon pengguna.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan e-modul interaktif pokok materi peran ulama’ penyebar ajaran Islam di Indonesia untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka ini memenuhi kriteria sangat valid dari aspek kualitas tampilan gambar, rekayasa perangkat lunak, keterlaksanaan, interface, reusable, maintainable dan memperoleh skor 98,77% dari segi IT.

Skor dari segi materi memperoleh 96,69%. Sedangkan dari segi media memperoleh skor 98,56%. Hasil uji respon siswa dan guru dari hasil pretest sebelum diimplementasikannya e-modul interaktif ini, masing-masing memperoleh skor 69,54% dan 74,66%. Kemudian terjadi peningkatan nilai siswa pada posttest  setelah menerapkan e-modul interaktif yaitu dengan nilai rata-rata 89% dibanding pretest.

Kata Kunci: E-Modul Interaktif, Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Merdeka.

2. Contoh dalam Bahasa Inggris

Judul penelitian: Genetic Mechanisms and Dissemination of Antibiotic Resistance

Abstract

The spread of antibiotic resistance is aided by mobile elements such as transposons and conjugative plasmids. Recently, integrons have been recognised as genetic elements that have the capacity to contribute to the spread of resistance. Integrons constitute an efficient means of capturing gene cassettes and allow expression of encoded resistance. 

The aims of this study were to screen clinical isolates for integrons, characterize gene cassettes and extended spectrum b-lactamase (ESBL) genes. Subsequent to this, genetic linkage between ESBL genes and gentamicin resistance was investigated. 

In this study, 41% of multiple antibiotic resistant bacteria and 79% of extended-spectrum b-lactamase producing organisms were found to carry either one or two integrons, as detected by PCR. A novel gene cassette contained within an integron was identified from Stenotrophomonas maltophilia, encoding a protein that belongs to the small multidrug resistance (SMR) family of transporters. pLJ1, a transferable plasmid that was present in 86% of the extended-spectrum b-lactamase producing collection, was found to harbor an integron carrying aadB, a gene cassette for gentamicin, kanamycin and tobramycin resistance and a blaSHV-12 gene for third generation cephalosporin resistance. 

The presence of this plasmid accounts for the gentamicin resistance phenotype that is often associated with organisms displaying an extended-spectrum b-lactamase phenotype.

Keyword: antibiotic resistance, integron, genetic, PCR

Baca Juga : Cara Membuat dan Contoh Kata Pengantar Skripsi yang Benar

Sudah Pernahkah Kalian Membuat Abstrak?

Abstrak merupakan bagian penting dalam penulisan karya tulis ilmiah yang harus kalian perhatikan dengan seksama. Dengan menulis abstract yang baik dan benar, akan memikat minat pembaca untuk membaca keseluruhan penelitian kalian. Perlu diingat kembali, penulisan abstract harus memuat segala aspek penelitian, seperti latar belakang, tujuan, metode, hingga hasil penelitian, yang dirangkum seringkas mungkin.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page