Kalimat Aktif Transitif: Pengertian, Ciri, dan Contohnya, Terlengkap!

Bagi kita yang merupakan penutur asli Bahasa Indonesia, kita mungkin merasa Bahasa Indonesia itu tidak terlalu sulit. Apalagi jika hanya menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa memperhatikan tata bahasanya. Tapi, sebenarnya banyak tata Bahasa Indonesia perlu diperhatikan, contohnya kalimat aktif transitif. 

Sebenarnya, apa itu kalimat aktif transitif? Pada artikel ini kita akan membahas tentang apa itu kalimat aktif transitif. Artikel ini cocok untuk Anda yang bekerja sebagai penulis, akademisi, mahasiswa dan pelajar untuk dijadikan referensi. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Memahami Unsur-Unsur Kalimat

Sebelum membahas kalimat aktif transitif, kita akan memeriksa ulang ingatan Anda tentang unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, dan objek. Pelajaran ini mungkin sudah Anda terima dulunya saat berada di sekolah dasar dan pastinya lebih mudah mengingatnya kembali. Inilah penjelasannya.

1. Subjek 

Subjek merupakan bagian dari suatu kalimat yang menjadi pokok kalimat atau menjadi penanda dari apa yang disampaikan oleh pembicara. Misalnya “Aku menonton konser” maka subjeknya adalah aku. 

2. Predikat 

Predikat dapat diartikan sebagai bagian dari suatu kalimat yang menjadi penanda apa yang dilakukan oleh subjek atau menandai apa yang dikatakan oleh pembicara mengenai subjek. Misal, pada kalimat sebelumnya yang menjadi predikat adalah “menonton”. 

3. Objek 

Objek dapat didefinisikan sebagai bagian dari kalimat yang menjadi perkara, hal atau pokok dari suatu pembicaraan. Pada contoh kalimat sebelumnya yang menjadi objek adalah konser. 

4. Keterangan 

Selain unsur kalimat tersebut, ada juga unsur kalimat lainnya, yaitu keterangan. Keterangan sendiri ada berupa keterangan waktu dan keterangan tempat. Biasanya ditambahkan di akhir kalimat untuk melengkapi suatu kalimat, meskipun tanpa unsur ini pun kalimat tetap bisa jadi suatu yang utuh. 

Sebagai contoh “Aku menonton konser kemarin”. Jadi, kemarin di sini menjadi keterangan waktu. Anda juga bisa menambahkan keterangan lain atau menggunakan lebih dari satu keterangan dalam sebuah kalimat. 

5. Pelengkap

Ada juga unsur kalimat yang dikenal dengan pelengkap. Seperti namanya, pelengkap memang dibuat untuk melengkapi suatu kalimat dengan menambahkan informasi tambahan untuk memperjelas objeknya. 

Sebagai contoh, “Adik menyanyikan lagu Anak Kambing Saya” jadi pelengkap dari kalimat adalah “Anak Kambing Saya” sebagai pelengkap dari objek lagu untuk memperjelas lagu apa yang dinyanyikan oleh sang adik. 

Beberapa ciri-ciri pelengkap: 

  • Tidak bisa menggantikan objek maupun subjek. 
  • Biasanya ditaruh di belakang objek. 
  • Pelengkap bisa berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, frasa, numeral, bahkan bisa berbentuk sebuah klausa. 
  • Biasanya diikuti dengan imbuhan ber atau ke-an
  • Dalam sebuah kalimat, promina tidak bisa menggantikan pelengkap. 

Pengertian dan Jenis Kalimat Aktif 

Kalimat aktif merupakan kalimat dasar dari kalimat aktif transitif dari pembahasan kita kali ini. Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjek menjadi pelaku dari apa yang terjadi pada objek. 

Misalnya, kalimat “Orang tua menegur saya” maka orang tua sebagai subjek jadi pelaku yang menegur saya atau objeknya. Biasanya, kalimat aktif menggunakan kata kerja aktif yang diawali dengan prefiks me- atau ber-. 

Kalimat aktif memiliki banyak jenis. Beberapa jenis kalimat aktif dijabarkan sebagai berikut. 

1.  Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif yang berisikan kata kerja atau predikat yang wajib diikuti oleh objek agar susunan kalimatnya menjadi lengkap.

2. Kalimat Aktif Intransitif 

Kebalikan dari kalimat aktif transitif yang mana ia menggunakan kata kerja yang tidak memerlukan objek. Jadi, susunan kalimatnya bisa berupa subjek, predikat, dan keterangan saja. 

3. Kalimat Aktif Semi-Transitif 

Kalimat aktif satu ini memiliki predikat yang diikuti oleh keterangan atau pelengkap saja, tanpa membutuhkan objek. 

4. Kalimat Aktif Dwisantritif

Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “dwi” di mana kalimat ini wajib diikuti oleh objek maupun pelengkap sekaligus. 

Itulah beberapa jenis kalimat aktif yang ada, namun pada artikel ini kita akan fokus membahas tentang kalimat aktif transitif. Memahaminya pun cukup mudah, Anda hanya perlu membaca penjelasan berikut dengan seksama. 

Pengertian Lengkap Kalimat Aktif Transitif

Sekarang kita masuk ke pokok pembahasan kalimat aktif transitif. Kalimat ini adalah kalimat di mana kata kerja harus diikuti objek. Jenis satu ini menggunakan kata kerja transitif yang memang wajib diikuti objek. 

Apabila kalimatnya tidak mengandung objek, maka kalimat tersebut tidak memiliki makna gramatikal. Misal pada contoh kalimat sebelumnya, “Orang tua menegur saya”. 

Jika kalimat tersebut hanya berupa “Orang tua menegur”, kalimat ini pun terkesan menggantung dan tidak bermakna apapun. Jadi, bisa dipastikan bahwa kalimat aktif transitif selalu memiliki pola SPO atau SPOK. 

Ada beberapa ciri yang bisa Anda lihat untuk menentukan kalimat tersebut merupakan aktif transitif. 

  • Predikat pada kalimat lengkap dengan dengan objek.
  • Menggunakan verba transitif yang dimana predikatnya harus bergandengan dengan objek. 
  • Bentuk kalimatnya bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif.
  • Menggunakan kata kerja yang berimbuhan dan berakhiran, biasanya imbuhan dan akhiran berbentuk me-kan, me-i, atau hanya imbuhan me. 
  • Struktur atau pola kalimatnya berbentuk SPO (Subjek, Predikat, Objek) atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek Keterangan). 

Perbedaan Kalimat Aktif Transitif dan Kalimat Aktif Intransitif

Seperti yang sudah dijelaskan pada segmen sebelumnya tentang jenis-jenis kalimat aktif, untuk kalimat aktif transitif sendiri memiliki lawan kalimat yaitu kalimat aktif intransitif. 

Jika jenis aktif transitif memiliki predikat yang wajib dan harus diikuti objek, maka kalimat aktif intransitif tidak membutuhkan objek. Anda bisa lihat contoh perbedaannya di sini. 

1. Kalimat Aktif Transitif

“Ibu mengepel lantai” 

“Tante Mira menanak nasi” 

Bisa dilihat dimana kata mengepel dan menanak jika tidak diikuti oleh objek akan menjadi kalimat yang tidak utuh. Bandingkan dengan kalimat aktif transitif berikut. 

2. Kalimat Aktif Intransitif

“Saya tidur pukul 9 malam” 

“Nina menangis di pojokan kamar” 

Seperti yang Anda bisa lihat, tanpa diikuti dengan predikat pun kedua kalimat ini tetap bisa jadi kalimat yang utuh. Itulahh perbedaan mendasar antara kedua jenis kalimat tersebut. 

Kami sengaja memberikan komparasi tersebut agar memudahkan Anda dalam membedakannya. Selanjutnya, Anda akan melihat 50 contoh kalimat aktif transitif untuk memperkaya kosa kata Anda. 

50 Contoh Kalimat Aktif Transitif

Sebelumnya, Anda sudah melihat dengan jelas tentang penjelasan apa itu kalimat aktif transitif, unsur-unsur kalimat, hingga perbedaan antara aktif transitif dengan kalimat aktif intransitif. 

Berikut ini adalah 50 contoh kalimat aktif transitif yang bisa Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. 

  1.  Ayah membeli baju baru di pasar sebelah. 
  2.  Ibu menanak nasi untuk makan siang.
  3.  Adik memakan masakan ibu.
  4.  Nina menggaruk punggungnya dengan penggaris. 
  5.  Marta meminum jus buah. 
  6.  Paman menebang batang pohon jati untuk dijual. 
  7.  Ibu membawa sepotong kue untuk tetangga. 
  8.  Aku mendapat nilai 100 di ulangan Matematika. 
  9.  Maya mengangkat jemuran yang sudah kering. 
  10.  Nita menjatuhkan vas bunga dari meja. 
  11.  Mia membawa segelas air untuk ibu. 
  12.  Jijah membeli buku pelajaran matematika. 
  13.  Diana membeli sayuran di kios. 
  14.  Virdha minum obat batuk.
  15.  Syana memperbaiki baju yang sudah sobek.
  16.  Nenek merajut syal. 
  17.  Dinda menjahit pakaiannya sendiri. 
  18.  Model memperagakan busana di atas panggung. 
  19.  Penari menarikan Tari Barong. 
  20.  Paman memangkas rumput di halaman tetangga. 
  21.  Lina memberikan oleh-oleh dari liburan di luar negeri. 
  22.  Siska menutup pintu kamarnya. 
  23.  Ibu membersihkan ruangan. 
  24.  Adik berhasil menangkap berudu. 
  25.  Tetangga memanen hasil kebunnya. 
  26.   Aku memandangi hamparan lautan biru. 
  27.   Tina melatih anaknya makan sendiri. 
  28.   Aku menulis surat untuk kekasihku. 
  29.   Liana menghafal nama-nama jalan. 
  30.   Karina memancing ikan bersama ayahnya. 
  31.   Wiryana membangun usahanya sendiri. 
  32.   Direktur mengadakan pertemuan siang ini. 
  33.   Deni mengobati kakinya yang sedang terluka karena jatuh dari sepeda. 
  34.   Diana mengantarkan makanan untuk ayahnya setiap pagi. 
  35.   Louis mengikuti ujian CPNS besok siang. 
  36.   Putu Gede menendang bola ke dalam gawang. 
  37.   Teguh mencetak gol pada babak kedua. 
  38.   Ranita mengecat kamarnya agar terlihat lebih indah. 
  39.   Nenek-nenek itu menjual pisang goreng di alun-alun. 
  40.   Wina melarikan diri dari penjahat yang mengejarnya. 
  41.   Tia menyelamatkan kelinci yang terjebak perangkap pemburu. 
  42.   Lily menemukan benda aneh di dalam tasnya. 
  43.   Arya membantu Tya dalam bekerja. 
  44.   Yoga memarahi adiknya yang memecahkan gelas. 
  45.   Arik melempar bola basket ke dalam ring. 
  46.   Surya merencanakan liburan ke luar negeri. 
  47.   Dita merealisasikan keinginannya punya ponsel baru. 
  48.   Sita mencari anak anjingnya yang hilang. 
  49.   Deni menggagas ide baru untuk bisnisnya. 
  50.   Okta meminjam uang sebesar lima puluh ribu rupiah kepada Lena. 

Pahami Kalimat Aktif Intransitif dari Sekarang!

Tata bahasa Indonesia memang ada banyak ragamnya. Meskipun Anda sudah menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari, tetap tidak bisa menjamin apakah Anda dapat berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, mempelajari tata bahasa tidak mudah. 

Namun kami telah memberikan penjelasan paling lengkap yang bisa Anda pelajari. Penjelasan tentang kalimat aktif intransitif ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan Bahasa Indonesia Anda. Semakin banyak pengetahuan Bahasa Indonesia Anda, maka akan semakin mahir Anda menggunakan Bahasa Indonesia. 

Belajar Bahasa Indonesia pun sama pentingnya dengan belajar bahasa asing. Selama tinggal di Indonesia, ada baiknya Anda bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya bisa berkomunikasi dengan lancar. Pastikan pula apa yang keluar dari mulut Anda memiliki makna sesuai apa yang Anda maksud.Mempelajari kalimat aktif transitif kali ini bisa menjadi tonggak awal Anda untuk lebih memahami dan belajar lebih dalam lagi tentang Bahasa Indonesia. Harapannya artikel ini tidak hanya memperkaya pengetahuan Anda, tetapi juga memperkaya kosa kata Anda agar bisa berbicara maupun menulis dengan baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page