100+ Contoh Kalimat Larangan Beserta Definisi dan Ciri-Cirinya

Kalimat larangan merupakan salah satu jenis kalimat yang selalu muncul dalam suatu teks. Bahkan, jenis kalimat ini kerap ditemui di kehidupan sehari-hari. Agar lebih paham, simak definisi, ciri-ciri, dan contoh kalimat larangan berikut ini!

Definisi Kalimat Larangan

Seperti namanya, kalimat larangan digunakan untuk memberi larangan, peringatan, atau perintah yang digunakan dalam berkomunikasi setiap hari.

Menurut KBBI, kalimat larangan terdiri dari dua kata. Pertama ada kalimat yang memiliki arti kesatuan perkataan dalam mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan. Sedangkan kata larangan diartikan sebagai aturan atau perintah yang melarang suatu tindakan dan perbuatan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat larangan merupakan perkataan atau ungkapan, baik tertulis atau tidak tertulis. Kalimat tersebut ditujukan kepada seseorang agar tidak melakukan perbuatan atau tindakan,  karena alasan tertentu.

Kalimat larangan juga termasuk bagian dari kalimat perintah. Ini disebabkan oleh sifat pada kalimat perintah bisa membuat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan dan perbuatan.

Oleh karena itu, contoh kalimat larangan juga akan ditemukan dalam contoh-contoh kalimat perintah dalam sebuah teks atau karya ilmiah. Hanya saja, kalimat larangan dan kalimat perintah adalah dua jenis kalimat yang berbeda. 

Dalam kalimat perintah memiliki banyak jenis, salah satunya perintah yang sifatnya melarang. Sedangkan kalimat larangan adalah kalimat yang berdiri sendiri dan terbagi menjadi beberapa jenis larangan tanpa bermaksud untuk memerintah.

Ciri-Ciri Kalimat Larangan

Setiap jenis kalimat memiliki karakteristik atau ciri khasnya sendiri yang bertujuan untuk mempermudah merangkai jenis kalimat tersebut dengan benar. Kalimat larangan memiliki beberapa karakteristik atau ciri khas yang menjadi pembeda dengan jenis kalimat lainnya. Ciri khas tersebut antara lain;

1. Menggunakan Kata Larangan

Karakteristik atau ciri khas pertama dari kalimat larangan adalah menggunakan kata-kata yang sifatnya untuk melarang seseorang melakukan tindakan atau perbuatan tertentu.

Kata-kata larangan yang umum digunakan antara lain tidak boleh, jangan, dan dilarang. Ketiga kalimat tersebut biasanya diletakkan di awal kalimat dan diakhiri dengan tanda seru.

Dalam penyusunannya, kata kerja yang digunakan biasanya juga diikuti oleh kata larangan. Agar lebih mudah memahaminya, berikut contoh kalimat larangan yang paling umum ditemui:

  • Jangan berisik di sepanjang koridor rumah sakit!
  • Jangan menyalakan handphone saat menonton bioskop!
  • Tidak boleh datang terlambat saat ujian sekolah!
  • Tidak boleh membawa barang-barang selain alat tulis saat ujian!
  • Dilarang merokok di sekitar area ini!
  • Dilarang menginjak dan merusak tanaman!
  • Jangan membawa makanan dari luar ke dalam bioskop!
  • Jangan suka mengambil hak milik orang lain, karena tidak baik!
  • Tidak boleh absen lebih dari 3 kali dalam satu semester!
  • Tidak boleh meninggalkan kelas sebelum jam istirahat!
  • Dilarang parkir di depan gedung ini!
  • Dilarang membuat onar saat menonton konser!
  • Jangan merusak barang milik orang lain!
  • Jangan bersikap tidak sopan saat bertamu!
  • Tidak boleh menggunakan pakaian bebas di sekolah!
  • Jangan berharap lebih jika tidak mau berusaha!
  • Jangan menonton film yang tidak sesuai dengan umur!
  • Dilarang membawa senjata tajam dan benda yang berbahaya!
  • Jangan meletakkan sepatu sembarangan!
  • Jangan makan sambil tidur!

Di atas adalah contoh dari kalimat larangan yang menggunakan kata “jangan”, “tidak boleh”, dan “dilarang”.. Kata larangan tersebut terletak di awal kalimat dan di akhir kalimat ditambahkan oleh tanda seru.

Keberadaan tanda seru di atas digunakan untuk mempertegas kalimat larangan, sehingga wajib diikuti oleh siapapun yang melihat atau sedang berada di lokasi yang dimaksud.

2. Mengucapkan dengan Intonasi yang Keras

Ciri khas selanjutnya adalah cara pengucapan kalimat larangan menggunakan intonasi yang keras. Ini disebabkan oleh adanya tanda baca berupa tanda seru (!) di akhir kalimat.

Keberadaan tanda seru bukan hanya sebatas pelengkap, tetapi juga sudah menjadi ciri khas dari kalimat larangan. Oleh sebab itu, dalam penulisan kalimat larangan akan selalu diakhiri dengan tanda seru.

3. Menambahkan Partikel “lah”

Meski pengucapan kalimat larangan memakai intonasi tinggi, ada beberapa kalimat larangan yang menggunakan tambahan partikel “lah” yang bertujuan untuk memperhalusnya. Berikut beberapa contoh kalimat larangan yang menggunakan tambahan partikel “lah”:

  • Janganlah membuang sampah di sungai, karena membuat aliran tersumbat dan banjir.
  • Hindarilah berburuk sangka kepada orang sebelum tahu apa yang terjadi sebenarnya.
  • Janganlah jadi manusia yang tamak, karena tidak baik untuk diri sendiri dan orang lain.
  • Janganlah berlebihan saat makan, agar tidak tersedak.
  • Hindarilah suka ikut campur dengan masalah orang lain, agar hidup lebih tenang.
  • Janganlah tidur terlalu larut, karena besok masuk sekolah.
  • Janganlah duduk di depan pintu masuk, karena tidak sopan.

Partikel “lah” pada contoh kalimat di atas membuat cara pengucapan kalimat larangan lebih halus dan terdengar sopan. Biasanya kalimat tersebut ditujukan kepada orang yang tidak dikenal atau untuk orang yang lebih tua, agar tidak menyinggung perasaannya.

100+ Contoh Kalimat Larangan

Setelah mengetahui definisi dan ciri-cirinya, berikut 100 contoh kalimat larangan yang bisa dijadikan sebagai rujukan atau sumber referensi. Baik untuk kebutuhan karya tulis, maupun kepentingan bersifat larangan yang terbagi menjadi 3 bagian:

Contoh Kalimat Larangan “Tidak Boleh” dan “Hindari”

Seperti ciri khas dari kalimat larangan, kalimat ini akan diawali oleh kata-kata larangan. Kata-katanya adalah “tidak boleh” dan “hindari”. Berikut 33 contoh kalimat larangan yang menggunakan kata “tidak boleh” dan “hindari”:

Contoh 1-10

  • Tidak boleh menyerobot antrian atau sengaja menukar nomor antrian secara paksa!
  • Tidak boleh meninggalkan tempat sebelum acara selesai!
  • Hindari parkir sembarangan di sekitar lokasi bazar kecuali panitia!
  • Tidak boleh merokok atau sengaja memakai vape di ruangan ber-AC!
  • Tidak boleh menyalakan mesin operator di luar jam kerja!
  • Hindari mengonsumsi junk food setiap hari, karena berbahaya untuk kesehatan!
  • Tidak boleh menyentuh atau sengaja merusak lukisan di dalam museum!
  • Tidak boleh memotret atau mendokumentasikan tanpa izin dari panitia!
  • Hindari melakukan kecurangan selama tes kerja berlangsung!
  • Tidak boleh memakai obat keras tanpa dampingan atau resep dari dokter ahli!

Contoh 11-20

  • Tidak boleh menukar atau menyalin hasil ujian milik peserta lain!
  • Hindari menggunakan literatur lama saat menyusun skripsi!
  • Tidak boleh menggunakan tools atau alat pendukung saat membuat karya seni!
  • Tidak boleh membawa teman atau sengaja memasukkan orang lain ke dalam kosan di atas jam 10 malam dan tanpa sepengetahuan pemilik kos!
  • Hindari menyadur tulisan atau karya ilmiah tanpa persetujuan dari pemilik tulisan atau karya!
  • Tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol saat berkendara!
  • Tidak boleh menuduh orang lain tanpa menyertakan bukti-bukti yang kuat, supaya tidak terjadi fitnah!
  • Hindari menghubungi atasan di luar jam kerja, khususnya saat weekend!
  • Tidak boleh telat mengumpulkan tugas kuliah!
  • Tidak boleh membuat keputusan sendiri, tanpa meminta pendapat dan masukkan dari orang lain!

Contoh 21-33

  • Hindari menerobos lampu merah, karena membahayakan pengendara lainnya!
  • Tidak boleh bepergian sebelum melakukan vaksinasi minimal dua kali!
  • Tidak boleh menyentuh barang-barang milik pelanggan yang dititipkan!
  • Hindari masuk ruangan tanpa mengetuk pintu dan mendapatkan persetujuan dari atasan!
  • Tidak boleh memotong pembicaraan orang saat rapat kerja!
  • Tidak boleh melakukan penyelewengan anggaran perusahaan untuk kepentingan pribadi!
  • Hindari memakai fasilitas perusahaan di luar kegiatan perusahaan demi menjaga nama baik!
  • Tidak boleh memutar musik dengan suara kencang di atas jam 9 malam!
  • Tidak boleh sengaja membawa atau menyelundupkan benda yang dilarang ke dalam kabin pesawat!
  • Hindari menyalahgunakan posisi untuk kepentingan pribadi dan merugikan orang lain!
  • Tidak boleh meminjam buku perpustakaan lebih dari 5 buah!
  • Tidak boleh berhenti sembarangan di jalan raya!
  • Hindari berkendara sambil bermain handphone, karena berbahaya!

Contoh Kalimat Larangan “Jangan” dan “Janganlah”

Contoh berikutnya adalah kalimat larangan yang menggunakan kata “jangan”. Seperti namanya, kalimat larangan ini menggunakan kata “jangan” di awal kalimat untuk melarang seseorang atau khalayak melakukan sesuatu yang melanggar. Berikut contoh-contoh kalimatnya:

Contoh 1-10

  • Jangan menuduh orang sembarangan tanpa bukti!
  • Jangan memakai makeup tebal saat pergi ke sekolah!
  • Janganlah pulang larut malam dan melewati jalanan yang sepi.
  • Jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal!
  • Jangan teledor meletakkan barang berharga saat berkunjung ke destinasi wisata!
  • Janganlah berenang ke tengah pantai, jika tidak pandai berenang.
  • Jangan memberi makan satwa-satwa di kebun binatang tanpa didampingi oleh petugas!
  • Jangan membuka kaca jendela mobil ketika melihat singa di Taman Safari!
  • Janganlah membawa benda-benda mudah terbakar.
  • Jangan membaca buku di ruang gelap, agar mata tetap sehat!

Contoh 11-20

  • Jangan menonton TV terlalu dekat, karena tidak baik untuk kesehatan mata!
  • Janganlah membuat kelas jadi gaduh saat jam kosong.
  • Jangan memaksa orang lain untuk setuju dengan pendapat pribadi!
  • Jangan memaklumi kebiasaan buruk yang merugikan diri sendiri dan banyak orang!
  • Janganlah suka membicarakan keburukan orang lain, karena dilarang dalam agama.
  • Jangan suka membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain, agar tidak mudah insecure!
  • Jangan sembarangan memilih makanan beku, tanpa mengetahui bahan baku dan expired date produknya!
  • Janganlah membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, karena tidak akan bermanfaat.
  • Jangan merusak fasilitas umum, seperti halte, taman, dan lampu jalan saat melakukan unjuk rasa!
  • Jangan mudah terpancing provokasi dari orang-orang yang tidak dikenal yang tujuannya untuk memperkeruh suasana!

Contoh 21-33

  • Janganlah berbicara tidak sopan kepada atasan dan rekan kerja yang usianya lebih tua.
  • Jangan menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk bertindak sesuka hati!
  • Jangan lupa untuk menghidupkan lampu sein saat akan berbelok, agar tidak menyebabkan kecelakaan!
  • Janganlah menerobos jalur trans metro, karena melanggar aturan lalu lintas dan menimbulkan kemacetan.
  • Jangan telat membayar pajak, agar tidak terkena denda!
  • Jangan berenang, karena ombak sedang tinggi!
  • Janganlah memberi keterangan palsu kepada polisi, karena bisa mempersulit proses penyelidikan.
  • Jangan berkendara sambil merokok, karena mengganggu kenyamanan pengendara lainnya!
  • Jangan memakai pakaian tidak sopan saat memasuki area pura!
  • Janganlah berisik atau duduk tidak sopan saat menonton bioskop!
  • Jangan pernah meremehkan dan merendahkan orang lain!
  • Jangan terlena dengan harga murah, sebelum mencari tahu kebenarannya!
  • Janganlah memperlakukan karyawan seenaknya.

Contoh Kalimat Larangan “Dilarang” dan “Hindarilah”

Terakhir ada jenis kalimat larangan yang diawali dengan kata “dilarang”. Sama seperti contoh sebelumnya, kalimat larangan satu ini juga sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Berikut 34 contoh kalimat larangan yang menggunakan kata “dilarang” dan “hindarilah”:

Contoh 1-10

  • Dilarang berkerumun atau duduk di sepanjang koridor rumah sakit, karena mengganggu aktivitas!
  • Dilarang masuk ke ruang operasi, kecuali dokter dan petugas medis yang tengah berjaga!
  • Hindarilah mengkonsumsi makanan dari luar selama menjalani perawatan di rumah sakit.
  • Dilarang membawa anak di bawah 5 tahun saat berkunjung ke rumah sakit!
  • Dilarang membawa hewan peliharaan, baik kucing atau anjing, ke dalam penginapan!
  • Hindarilah mengambil atau merusak fasilitas di dalam penginapan, agar tidak terkena denda.
  • Dilarang membuat kegaduhan selama menginap di penginapan ini!
  • Dilarang merekam atau mengambil video saat menyaksikan persidangan!
  • Hindarilah menyalakan handphone selama persidangan berlangsung.
  • Dilarang memprovokasi satu sama lain saat mengalami masalah!

Contoh 11-20

  • Dilarang keras menerobos pintu masuk sebelum melakukan pengecekan oleh security!
  • Hindarilah menyalin karya milik orang lain untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
  • Dilarang menerima atau memberikan suap, karena melanggar hukum yang berlaku!
  • Dilarang mengonsumsi makanan karbo di malam hari hingga program diet berhasil!
  • Hindarilah mendaki gunung saat ini, karena akses jalan tertutup kabut saat cuaca sedang hujan deras.
  • Dilarang berdiri di depan pintu mall, karena bisa mengganggu orang berlalu-lalang!
  • Dilarang menggunakan lift selama proses pemeliharaan mesin selesai!
  • Hindarilah membawa makanan dan minuman dari luar saat menonton di bioskop!
  • Dilarang menggosok muka terlalu keras, karena bisa membuat kulit memerah dan iritasi!
  • Dilarang memakai makeup tebal hingga jerawat sembuh dan kulit kembali normal!

Contoh 21-34

  • Hindarilah melakukan perawatan wajah ke klinik ilegal, karena berbahaya.
  • Dilarang memakai skincare murah dan tidak terdaftar di BPOM, karena berpotensi merusak kulit!
  • Dilarang memakai softlens lebih dari 8 jam, khususnya di malam hari!
  • Hindarilah membocorkan informasi perusahaan ke pihak eksternal, khususnya kompetitor.
  • Dilarang mempekerjakan pegawai melebihi batas kerja yang sudah tertulis di dalam kontrak kerja!
  • Dilarang menghubungi atau menyuruh para pegawai untuk mengerjakan pekerjaan di hari libur!
  • Hindarilah bersikap ceroboh saat menyelesaikan pekerjaan, agar tidak merugikan perusahaan.
  • Dilarang bermalas-malasan selama bekerja, agar pekerjaan selesai tepat waktu!
  • Dilarang melakukan perundungan verbal atau non-verbal satu sama lain di lingkungan sekolah!
  • Hindarilah memakai pakaian yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
  • Dilarang membawa senjata tajam dan barang-barang berbahaya saat menonton konser!
  • Dilarang menyelundupkan minuman keras saat menonton konser, karena melanggar aturan!
  • Hindarilah membeli tiket konser kepada calo, karena dianggap ilegal dan merugikan promotor.
  • Dilarang duduk di kursi milik orang lain saat menonton konser!

Contoh Kalimat Larangan Penempatan Kata di Tengah Kalimat

Selain contoh di atas, kata larangan tersebut juga bisa terletak di tengah. Biasanya akan ada kalimat atau kata kerja yang diikuti oleh kata “dilarang” untuk menyempurnakan kalimat larangan. Berikut beberapa contohnya:

  • Setiap anggota pasukan khusus dilarang keras membagi informasi yang sifatnya rahasia kepada tim lawan!
  • Peserta paskibraka dilarang meninggalkan sesi latihan menjelang pembentukan petugas upacara 17 Agustus!
  • Bagian produksi dilarang menyentuh bahan baku makanan tanpa menggunakan sarung tangan!
  • Selama liburan sekolah, seluruh siswa dilarang memasuki area sekolah tanpa izin petugas jaga!
  • Demi menghormati perayaan Hari Nyepi, seluruh warga yang tinggal di Bali dilarang menyalakan lampu dan membuat keributan!
  • Karena gula darah ibu terlalu tinggi, ibu dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kadar gula! 

Fungsi Kalimat Larangan yang Perlu Diketahui

Kurang lengkap rasanya jika membahas kalimat larangan tanpa menyertakan fungsi atau kegunaannya. Secara umum, kalimat larangan memang digunakan untuk melarang seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak diperbolehkan. Agar lebih jelas, berikut fungsi atau kegunaan dari kalimat larangan:

1. Sebagai Larangan

Kegunaan pertama adalah sebagai larangan. Adanya kalimat larangan ini akan mempermudah individu, kelompok, perusahaan, atau bahkan negara untuk menentukan batasan atau larangan demi menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan.

Dengan adanya kalimat larangan ini segala tindakan, perbuatan, dan aktivitas lainnya akan lebih terkontrol. Bahkan, keberadaan kalimat larangan sangat berguna untuk keadaan-keadaan tertentu, misalnya saat sedang rapat, sedang beribadah, sedang ujian, dan kegiatan lainnya.

2. Sebagai Aturan

Kalimat larangan juga bisa dikenal sebagai peraturan yang perlu ditaati. Jika tidak, maka bisa menyebabkan dampak buruk bagi diri sendiri atau orang lain. Agar seseorang mengikuti peraturan tersebut, maka dibuatlah sebuah hukuman atau punishment.

Misalnya, dalam lingkungan sekolah memiliki tata tertib yang hampir seluruh isinya berupa larangan, seperti tidak boleh terlambat ke sekolah. Jika larangan tersebut dilanggar, maka akan ada hukuman yang menanti, yaitu denda, membersihkan toilet, atau bahkan skors.

Contoh lainnya, perusahaan memiliki aturan demi menjaga ketertiban dan kebaikan perusahaan. Salah satu aturan tersebut adalah dilarang menyalahgunakan jabatan demi kepentingan pribadi. Jika melanggar, maka bisa terkena SP hingga pemberhentian secara tidak hormat.

Sedangkan contoh larangan yang menggunakan hukuman denda atau penjara yang umum ditemui adalah aturan menggunakan media sosial dengan pasal UU ITE bagi yang melanggar aturan.

Berdasarkan contoh kalimat larangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat larangan selalu ada di dalam sebuah aturan dan memiliki hukuman bagi yang melanggarnya. Dengan adanya hukuman langsung atau tidak langsung ini, menjadikan kalimat larangan diikuti oleh hampir semua orang.

Sayangnya, orang-orang yang mengikuti aturan tersebut kebanyakan takut dengan konsekuensi yang mereka terima. Bukan karena mereka paham dan sadar mengenai konteks larangan yang dimaksud.

3. Menjadi Pelengkap Teks Prosedur

Kegunaan berikutnya adalah sebagai pelengkap teks prosedur, yaitu jenis teks yang memuat tata cara melakukan sesuatu dengan tepat. Biasanya, teks prosedur identik dengan langkah-langkah yang beraturan.

Larangan di dalam teks prosedur akan membantu pembaca mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang tepat, sehingga hasil yang diinginkan pun tercapai.

Contoh kalimat larangan di dalam teks prosedur, antara lain:

  • Jangan memasak sayuran terlalu matang!
  • Dilarang menggunakan bahan berbahaya seperti pewarna tekstil untuk membuat makanan!
  • Jangan mengeluarkan kue dari oven tanpa menggunakan sarung tangan!
  • Tidak boleh mengaduk adonan menggunakan mesin, karena berpotensi merusak tekstur kue!
  • Jangan menambahkan gula terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena berpengaruh terhadap rasa makanan!
  • Dilarang memasukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas!
  • Jangan membentuk adonan menjadi bulat-bulat, sebelum mengoleskan minyak ke telapak tangan!
  • Jangan menggoreng ayam terlalu kering, karena tekstur daging akan keras dan bumbu sulit meresap!
  • Tidak boleh memasukkan bumbu ke dalam wajan, sebelum minyak dalam keadaan panas!
  • Dilarang menumis sayur menggunakan sisa minyak sebelumnya, karena mempengaruhi nutrisi di dalam sayur!

Berdasarkan contoh di atas, pemakaian kalimat larangan dalam teks prosedur bertujuan untuk melengkapi cara atau langkah-langkah di dalam teks. Jadi, proses pembuatan teks prosedur tidak hanya bersifat persuasif dan perintah, tapi juga berisi larangan.

Beberapa ahli juga berpendapat bahwa jenis larangan di dalam teks prosedur ini juga termasuk bagian dari kalimat perintah. Ini dikarenakan seseorang yang membuat teks prosedur cenderung memerintah pembaca untuk mengikuti langkah-langkah yang sudah ditulisnya dari awal sampai akhir.

Sudah Paham dengan Kalimat Larangan?

Kalimat larangan merupakan salah satu jenis kalimat yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Selain di dalam sebuah teks atau percakapan, kalimat larangan juga kerap muncul di dalam sebuah peraturan di dalam instansi, mulai dari pendidikan, perusahaan, dan instansi pemerintah.

Selain itu, contoh kalimat larangan juga kerap muncul di dalam teks prosedur. Tujuannya adalah untuk melengkapi teks prosedur tersebut agar pembaca mendapatkan hasil yang diinginkan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page