Training adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap karyawan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Meskipun cukup penting, sayangnya masih banyak perusahaan yang belum menerapkannya. Baik karena tidak memahami peranannya atau memang tak acuh.
Padahal, jika penerapannya sesuai dengan prinsip dan kaidah yang benar, kegiatan ini bisa memberikan berbagai manfaat untuk bisnis. Oleh karena itu, sebagai pebisnis Anda sebaiknya mempelajari apa itu pelatihan, melalui pembahasan di bawah ini!
Daftar ISI
Pengertian Training
Pada dasarnya, training adalah suatu proses pelatihan yang perusahaan lakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM secara keterampilan, pengetahuan, dan sikap karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya. Pelatihan ini sendiri umumnya menjadi tanggung jawab dari perusahaan.
Sesuai dengan peraturan yang tertera dalam Undang Undang Nomor 13 yang disahkan pada tahun 2003. Pada peraturan tersebut jelas tertera pembahasan mengenai ketenagakerjaan dan juga peraturan pengadaan training atau pelatihan kerja untuk para pekerja.
Training sendiri biasanya berupa pelatihan yang perusahaan selenggarakan secara terpadu bersama praktisi maupun trainer handal di bidangnya. Sehingga tujuan pembinaan pegawai bisa tercapai, sesuai dengan kompetensi dan pengalaman yang SDM miliki dan ingin perusahaan kembangkan.
Tujuan Training
Dari penjelasan di atas, Anda bisa melihat bahwa sebenarnya ada banyak tujuan dan manfaat yang ingin perusahaan dapatkan. Walaupun dalam prosesnya perusahaan harus spend biaya lebih, namun perusahaan bisa mendapatkan benefit, seperti:
1. Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Karyawan
Tujuan utama dari training adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Ketikan keterampilan dan pengetahuan meningkat, karyawan tentu akan lebih efektif serta efisien dalam menjalankan tugas-tugasnya.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Kerja
Melalui meningkatnya keterampilan dan pengetahuan karyawan, produktivitas serta kualitas kerja juga akan ikut meningkat. Tentu saja, hal ini akan berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Jadi, secara tidak langsung kredibilitas dan kualitas perusahaan juga akan semakin baik
3. Mengurangi Tingkat Kesalahan dan Kecelakaan Kerja
Karyawan yang terlatih dengan baik akan lebih berhati-hati dalam bekerja untuk mengurangi tingkat kesalahan dan kecelakaan kerja. Ini akan berdampak positif pada keselamatan dan kesehatan karyawan serta mengurangi biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk mengatasi kecelakaan kerja.
Metode-Metode dalam Training
Secara umum, training adalah latihan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai mutu karyawan. Karena itu, dalam pelaksanaannya sudah pasti butuh metode pelatihan yang tepat. Contohnya seperti beberapa metode di bawah ini:
1. On The Job Training
Metode pertama merupakan pelatihan dengan memberikan arahan langsung ke lokasi atau tempat kerja. Karyawan akan belajar dengan melakukan tugas-tugas pekerjaan yang sebenarnya di bawah bimbingan supervisor. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan secara praktis.
2. Off The Job Training
Berikutnya ada metode pelatihan yang merupakan kebalikan dari On The Job Training. Pelatihan ini membutuhkan tempat khusus yang harus perusahaan siapkan untuk pengadaan pelatihan. Metode ini biasanya berguna untuk memberikan pelatihan yang lebih intensif atau untuk mengajarkan keterampilan yang spesifik.
3. Computer Based Training
Seperti namanya, metode computer based training adalah pelatihan melalui program komputer yang perusahaan rancang khusus untuk memberikan pelatihan tertentu. Metode ini sangat efektif untuk memberikan pelatihan dalam skala besar atau untuk memberikan pelatihan yang spesifik pada bidang tertentu.
4. Simulasi
Pada dasarnya, pelatihan berguna untuk membantu menyiapkan pekerja bekerja pada kondisi apapun. Oleh sebab itu, simulasi jadi metode terbaik. Karena membuat pekerja merasakan situasi yang menyerupai realitas sebenarnya. Sehingga pekerja akan seolah berada dalam situasi yang perusahaan sudah setting sebelumnya.
5. Mentoring
Metode ini termasuk yang paling umum, yakni dengan memberikan mentor atau pembimbing kepada karyawan baru. Tujuannya adalah untuk membantu karyawan baru dalam belajar tentang tugas-tugas dan kegiatan yang terkait dengan pekerjaan mereka melalui para senior atau pembimbing yang bertanggungjawab.
Apa Saja Prinsip Training?
Dalam pelaksanaannya perusahaan harus memperhatikan beberapa prinsip pelatihan. Berikut adalah prinsip-prinsip yang perlu Anda ketahui:
1. Motivasi
Ini merupakan prinsip utama dalam pelatihan. Karena motivasi menjadi aspek yang akan sangat mempengaruhi pencapaian atas sebuah tujuan. Semakin kuat motivasinya, semakin besar juga peluang pencapaiannya.
2. Materi Terstruktur
Pelatihan harus mengikuti kurikulum yang terstruktur agar dapat mencapai tujuan yang perusahaan nyatakan dengan efektif. Selain itu, tahapan materi juga harus perusahaan sesuaikan dengan tujuannya.
3. Pendekatan yang Tepat
Prinsip training selanjutnya adalah menggunakan pendekatan yang tepat. Pelatihan harus perusahaan sesuaikan dengan peserta, yaitu dengan mempertimbangkan latar belakang, kemampuan, dan gaya belajar para peserta. Sehingga materi yang diberikan dapat tersampaikan.
4. Umpan Balik yang Baik
Pelatihan harus memberikan umpan balik yang baik. Sehingga peserta dapat mengetahui bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan selama pelatihan.
5. Pengukuran Keberhasilan
Keberhasilan pelatihan harus perusahaan ukur dengan seksama dan tertulis. Sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah tujuan pelatihan telah tercapai atau belum.
Sudah Paham Tentang Apa itu Training?
Dari penjelasan di atas, Anda bias mengasumsikan bahwa training adalah upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas mutu SDM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kredibilitas bisnisnya. Jadi, sudahlah perusahaan Anda menerapkan pelatihan kerja yang baik?