Sebagai orang Indonesia, kamu pasti tahu bahwa kita memiliki banyak frasa-frasa tulisan yang selalu digunakan, baik itu bahasa sehari-hari atau pada bagian dari adat. Salah satunya adalah hikayat. Salah satu cerita hikayat yang paling terkenal adalah Hikayat Indera Bangsawan. Apakah itu? Yuk, cari tahu penjelasannya berikut ini!
Daftar ISI
Arti Hikayat
Hikayat adalah salah satu karya tulisan lawas yang berbentuk prosa. Berasal dari Melayu dan berkembang di antara masyarakat Indonesia dari mulut ke mulut. Pada hikayat, cerita yang ada mengandung sejarah, biografis, undang-undang, atau beberapa memiliki gabungan dari cerita tersebut.
Fungsi hikayat ini antara lain sebagai suatu bentuk dari nasihat yang akan mengandung pesan moral. Beberapa nilai yang terkandung dalam hikayat, antara lain nilai moral, agama, sosial, dan budaya,
Sinopsis
Pernahkah kamu mendengar cerita hikayat yang berjudul Indera Bangsawan? Hikayat satu ini ditulis oleh seorang penulis asal Melayu yang sangat terkenal bernama Muhammad Bakir.
Hikayat ini ditulis Bakir pada tanggal 4 September 1894 dan tentunya dalam prosa dan bahasa Melayu. Tulisan Hikayat Indera Bangsawan ini pada masa itu menggunakan tulisan Arab-Jawi.
Menceritakan tentang kisah keberanian dan bagaimana petualangan yang dilakukan oleh seorang karakter bernama Indra Bangsawan. Dalam aksinya untuk menyelamatkan seorang perempuan bernama Ratna Sawi Bulan dari cengkraman raksasa bernama Buraksa.
Ringkasan Hikayat Indera Bangsawan
Nah, setelah membaca sinopsis dari hikayat satu ini, kamu dapat membaca ringkasan tentang cerita tersebut.
Kisah dimulai dari latar kerajaan. Ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Kobat Syahri, yang dipimpin oleh seorang raja bernama Maharaja Indra Bungsu. Raja Maharaja tersebut memiliki dua orang anak kembar bernama Indera Bangsawan dan Syahperi.
Hikayat ini menceritakan bahwa Syahperi lahir bersama sebuah anak panah, sedangkan Indera Bangsawan lahir bersama sebilah pedang. Tentunya sebagai anak raja, kedua pria ini dibekali kekuatan serta ilmu mengaji, sehingga memiliki kesaktian yang sama-sama luar biasa.
Pada suatu malam, raja Maharaja Indera Bungsu bermimpi melihat ada putri-putri cantik jelita sedang memainkan alat musik buluh perindu. Kemudian memerintahkan putra kembarnya untuk mencari apa yang dilihatnya dalam mimpi tersebut.
Sebagai anak yang berbakti, kedua pemuda tersebut pun memulai perjalanan mereka untuk mencari buluh perindu seperti yang ditanyakan oleh ayahnya. Namun, sayangnya Indera Bangsawan dan Syahperi tak sengaja terpisah karena hujan badai.
Syahperi sampai di sebuah negeri yang bernama Anta Berahi, sedangkan Indera Bangsawan masih di dalam hutan.
Di Anta Berahi, Syahperi berkenalan dengan seorang gadis bernama Putri Ratna Sari yang berasal dari Ashikin dan akhirnya mereka berdua menikah. Sementara Indera Bangsawan masuk ke sebuah gua dan bertemu seorang nenek raksasa dan mengangkat Indera Bangsawan menjadi cucunya.
Indera Bangsawan yang melihat hati baik sang nenek pun akhirnya menceritakan maksud kedatangannya untuk mencari buluh perindu. Tak disangka-sangka, nenek raksasa tersebut ternyata memiliki buluh perindu tercantik yang ada di dunia.
Sang nenek mengatakan akan memberikan buluh perindu tersebut jika Indera Bangsawan bisa mengalahkan seorang raksasa bernama Buraksa.
Dikatakan dalam cerita, Buraksa adalah seorang raksasa yang tinggal di negeri Antah Berantah. Yang mana pada negeri tersebut, semuanya harus memberi upeti kepada raksasa. Indera Bangsawan setuju dan dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Dewi Kemala Sari yang ternyata seorang putri dari kerajaan Antah Berantah.
Setelah berhasil mengalahkan Buraksa, Raja Antah Berantah mengizinkan Indera Bangsawan menikahi putrinya dan nenek raksasa menyerahkan buluh perindu pada Indera.
Amanat dan Pesan Moral
Setelah membaca ringkasan dari Hikayat Indera Bangsawan, ada beberapa amanat yang bisa kamu ambil dan dapat kamu realisasikan dalam hidupmu, yaitu:
1. Ikhlas dalam Mengerjakan Apa yang Diperintahkan Orangtua
Pada hikayat ini, kamu dapat melihat bagaimana kepatuhan Indera Bangsawan dan Syahperi dalam melakukan apa yang diperintahkan ayah mereka untuk mencari buluh perindu. Mereka rela masuk ke hutan, tersesat, bahkan harus berhadapan dengan raksasa demi memenuhi keinginan ayah mereka.
Ini adalah salah satu bentuk bakti seorang anak kepada orangtuanya yang patut kamu tiru.
2. Tetap Melakukan Usaha yang Terbaik
Pada cerita lengkapnya, disebutkan bahwa saat terpisah dengan saudara kembarnya, Syahperi tetap mencari dan melakukan usaha untuk kembali bersama saudara kembarnya. Artinya, meskipun dalam kondisi yang sulit, kamu tidak boleh putus asa dan selalu melakukan usaha yang terbaik.
3. Tidak Mudah Menyerah
Dalam hikayat ini, kita bisa melihat pula bagaimana perjuangan Indera Bangsawan yang tetap mencari buluh perindu walau terpisah dari saudara kembarnya. Kita juga bisa melihat sifat tidak mudah menyerahnya saat melawan Buraksa. Sehingga, kamu juga tidak boleh mudah menyerah ketika menghadapi masalah sebesar apapun.
Yuk, Terapkan Pesan Moral dalam Hikayat!
Itulah pesan moral, ringkasan, dan pengertian yang bisa kamu ambil dari Hikayat Indera Bangsawan. Selain Indera Bangsawan, ada banyak hikayat atau bacaan lain yang memiliki arti yang cukup dalam dan pesan moral yang baik. Sehingga, bisa kita jadikan acuan dalam bertindak pada kehidupan sehari-hari.