Saat ini, Training of Trainer adalah bentuk pelatihan calon pelatih yang sangat penting. Mungkin kamu bertanya bagaimana setiap pelatih memiliki kemampuan yang andal dalam menyampaikan materi ke semua peserta? Hal tersebut karena mereka telah mengikuti Training of Trainer atau TOT.
Dalam pelatihan ini, mereka harus belajar banyak hal sehingga memperoleh sertifikat yang menjadi bukti seorang trainer andal.
Daftar ISI
Pengertian Training of Trainer
Training of Trainer adalah sebuah pelatihan yang bertujuan untuk membantu para peserta menjadi seorang pelatih atau trainer. Melalui pelatihan tersebut, diharapkan peserta mampu mengimplementasikan materi yang diperoleh sebagai bekal untuk menangani beragam tugas serta pekerjaan.
Selama mengikuti TOT, peserta alias calon pelatih akan berlatih untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensi yang mereka miliki.
Berbagai metode akan peserta dapatkan selama mengikuti pelatihan. Dengan begitu, para peserta akan memperoleh pengetahuan serta skill yang sesuai untuk bidang pekerjaannya.
Selain mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan untuk dirinya sendiri, para peserta TOT juga diharapkan mampu meneruskan atau berbagi materi tersebut kepada orang lain. Seseorang yang selesai mengikuti pelatihan TOT akan disebut instruktur atau pelatih.
Para pelatih tersebut wajib mempunyai keahlian, kompetensi, keterampilan, serta pengetahuan seputar bidang atau materi yang digeluti. Mereka juga wajib menguasai berbagai aspek penting sesuai bidangnya sebelumnya memberikan pelatihan pada orang lain.
Tujuan Training of Trainer
Tujuan utama dari Training of Trainer adalah membentuk fasilitator atau pelatih andal yang mempunyai kemampuan mumpuni. Setelah mengikuti training ini, peserta akan memperoleh peran baru sebagai pelatih profesional.
Selain itu, beberapa tujuan dari mengikuti TOT antara lain:
- Memberikan pengetahuan seputar kerangka proses pelatihan.
- Menumbuhkan komitmen agar mampu mengembangkan keterampilannya.
- Menumbuhkan dan meningkatkan minat para peserta untuk menjadi seorang pelatih internal maupun eksternal.
- Meningkatkan motivasi.
- Menekankan pada manajemen stres.
- Membangun kapasitas internal.
- Meningkatkan rasa percaya diri.
Tahapan dalam Training of Trainer
Umumnya Training of Trainer adalah jenis pelatihan yang terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, seorang calon pelatih akan berlatih dalam menyampaikan materi pelatihan (training delivery). Kemudian calon pelatih juga berlatih bagaimana mendesain maupun menyusun materi pelatihan (session design).
Selanjutnya, calon trainer juga harus bisa menyusun kurikulum pelatihan (curriculum training). Tidak kalah penting, calon trainer juga harus mampu menyajikan materi secara baik serta melakukan evaluasi.
Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Menjadi Trainer
Dalam penerapannya, beberapa hal penting untuk menjadi seorang pelatih atau instruktur adalah seperti berikut.
1. Komunikasi
Training of Trainer adalah pelatihan yang membutuhkan komunikasi yang kondusif. Komunikasi yang terjadi antara pelatih serta peserta harus jelas.
Pastikan peserta pelatihan paham terhadap materi yang disampaikan pelatih. Jangan sampai ada peserta yang malah tidak paham sama sekali maupun merasa kesulitan mencerna informasi dari pelatih.
Maka dari itu, trainer harus mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus sehingga seluruh informasi atau materinya mampu diterima serta dipahami oleh para peserta.
Untuk itu, selama mengikuti TOT ini, salah satu pelatihan yang harus diajarkan adalah bagaimana cara mengasah skill komunikasi kepada para calon pelatih. Dengan begitu, calon trainer akan tampil lebih percaya diri saat menjalin komunikasi.
Komunikasi pun tak akan terjadi tanpa ada yang memulainya. Untuk itu, kamu juga bisa memulai komunikasi lebih dulu kepada para peserta lainnya.
2. Bisa Mengajar
Saat selesai mengikuti Training of Trainer, calon pelatih harus mampu mengajarkan materi yang didapatkan selama pelatihan. Itu artinya, para pelatih tersebut tidak boleh pasif saat ada peserta mengajukan pertanyaan. Ini karena secara tak langsung, peserta pelatihan menganggap trainer sebagai seseorang yang andal.
Maka dari itu, sebelum memberikan pelatihan sebaiknya pelatih benar-benar menguasai materi yang akan diajarkan. Tidak masalah untuk kembali mengingat atau membuka buku catatan tentang apa saja yang dulu didapatnya sebelum mulai mengajarkan pada orang lain.
Selain itu, untuk menciptakan suasana yang rileks, maka trainer bisa menganggap para peserta tersebut sebagai siswa. Dengan begitu, tidak akan timbul ketegangan bagi pelatih sehingga mampu memberikan pengajaran kepada para peserta secara maksimal.
3. Sabar
Bagaimana jika para peserta pelatihan atau trainee masih belum paham materi meskipun telah dijelaskan berkali-kali? Jangan khawatir dan cobalah untuk tetap sabar. Di sinilah momen kesabaran seorang pelatih akan diuji.
Seorang trainer harus mempunyai kesabaran yang tinggi saat menghadapi para peserta. Tentu saja ini karena masing-masing peserta mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang hanya memerlukan sekali penjelasan langsung paham, namun ada juga yang perlu beberapa kali penjelasan dan pengarahan.
Untuk itu, trainer bisa menghadirkan materi dalam bentuk cerita lalu mengaitkannya dengan peristiwa atau fakta tersebut. Tujuannya untuk memberikan gambaran secara langsung terhadap materi pelatihan sehingga pengajaran menjadi lebih realistis.
Para peserta pun akan lebih mudah memahami materi karena memiliki gambaran tentang kasus yang trainer berikan. Dalam hal ini, pelatih juga harus mempunyai kepribadian yang baik agar mampu menarik minat para peserta.
4. Attitude
Training of Trainer adalah pelatihan yang mengajarkan pesertanya untuk berlaku baik. Makanya, seorang pelatih juga harus mempunyai attitude yang baik. Ini mencakup kerja keras dan ketepatan waktu yang akan menjadi teladan para peserta.
Selain itu, pelatih yang andal adalah yang sempurna kepribadiannya. Misalnya menghindari hal-hal negatif seperti minum alkohol, merokok, dan lain-lain. Mengapa demikian? Karena pelatih mempunyai tanggung jawab dalam menghadirkan dan mencontohkan nilai positif pada peserta.
Attitude seperti ini penting karena peserta kebanyakan akan melihat siapa pelatihnya. Ketika pelatihnya memang terkenal attitude-nya baik, para peserta pun akan segan dan bahkan semakin bersemangat menerima materi dari pelatih.
5. Membangun Relasi
Bukan sekadar memiliki komunikasi, pelaksana Training of Trainer adalah seorang yang juga harus mampu membangun relasi secara baik dengan para pesertanya.
Contohnya tidak mudah memarahi para peserta saat mereka mengajukan pertanyaan seputar materi. Bahkan meskipun materi tersebut telah selesai dibahas.
Tetap tenang dan pelatih harus bisa memberikan jawaban secara lengkap serta dengan ekspresi yang menyenangkan. Hal ini sekaligus bertujuan untuk memancing para peserta lain agar terlibat aktif dalam training yang berlangsung.
6. Paham Subjek yang Diajarkan
Untuk menjadi pelatih yang andal, maka harus memahami serta menguasai seluruh konsep atau materi yang telah didapatkan.
Misalnya seorang pelatih di bidang komunikasi, trainer tersebut wajib ahli di bidang tersebut. Jangan sampai setelah mengikuti pelatihan lalu bertugas menyampaikan materi kepada orang lain, pelatih malah bingung materi apa yang harus disampaikan kepada para peserta.
Saat materi benar-benar bisa dikuasai, memberikan penjelasan atau pengajaran pada orang lain bukan sebuah kendala. Apalagi saat pelatih mampu mengemas subjek yang akan dijelaskan dengan menarik, maka para peserta akan semakin antusias mendengarkan dan memahaminya.
Sudah Paham Apa Itu Training of Trainer?
Sekian pembahasan seputar TOT. Jadi, Training of Trainer adalah sebuah pelatihan terhadap para calon pelatih agar mereka memiliki kemampuan dan keterampilan yang andal sesuai bidangnya. Saat Anda selesai mengikuti TOT, maka tugas Anda adalah menyampaikan materi yang Anda peroleh tersebut kepada orang lain.