Kenali Metode Landfill, Pengelolaan Sampah yang Efisien!

Pernah dengar tentang metode landfill? Jika diterapkan dengan tepat, landfill bisa menjadi solusi jitu untuk mengelola sampah dan limbah hasil kegiatan sehari-hari, mulai dari rumah tangga, sektor pendidikan maupun di lingkungan perkantoran. 

Lalu, apakah kamu sudah paham tentang seluk-beluk landfill? Jika kamu masih asing dengan istilah tersebut, jangan lewatkan pembahasannya di sini!

Apa Sebenarnya Landfill itu?

Landfill merupakan kata dari bahasa Inggris, yang artinya adalah tempat pembuangan akhir, atau TPA. TPA atau landfill memang area khusus untuk membuang sampah dari berbagai tempat dan lingkungan. 

Keberadaannya cukup efektif untuk menekan pencemaran lingkungan karena semua sampah akan terpusat pada satu tempat.

Mengingat TPA akan menjadi tempat penampungan sampah yang sangat besar, maka lokasinya tidak boleh dekat dengan kawasan pemukiman. Sementara itu, proses memulai metode landfill adalah dengan menimbun TPA dan melapisinya dengan tanah liat dan plastik yang lumayan tipis.

Supaya tanaman tetap tumbuh di atas lapisan tersebut, maka lapisan tanah liat akan dilapisi lagi. Landfill atau TPA akan menghasilkan gas metana karena proses dekomposisi yang terjadi secara lambat. Sayangnya, gas metana yang berasal dari proses dekomposisi tersebut mudah menyebabkan kebakaran.

Selain itu, menurut data penelitian, gas metana juga memberikan efek negatif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan. Kabar baiknya, belakangan ini sudah banyak pengelola landfill atau TPA yang mengkonversi gas metana menjadi bahan bakar dan sumber listrik.

4 Macam Metode Landfill

Metode pengelolaan sampah TPA atau landfill ini terdiri dari empat macam yang bisa kamu temukan melalui penjelasan singkat di bawah ini.

1. Sanitary Landfill

Metode Sanitary Landfill
Metode Sanitary Landfill | Sumber gambar: Athenarhd.co.mz

Sanitary landfill merupakan metode tempat pembuangan sampah terakhir yang menelan banyak biaya. Tak hanya itu, sanitary landfill juga mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi jika dibandingkan dengan metode lainnya. Sisi baiknya, metode ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat di sekitar lokasi TPA.

Cara kerja metode sanitary landfill adalah dengan menumpuk sampah hingga mencapai ketinggian tertentu di area TPA yang ditentukan. 

Tahap berikutnya adalah memadatkan dan melapisi sampah dengan tanah. Lalu, sampah tersebut dipadatkan lagi. Proses akhir pengolahan sampahnya yakni dengan menghamparkan sampah dan melapisi permukaannya dengan tanah.

Sampah yang baru masuk TPA akan mendapatkan perlakuan yang sama dan terus berulang. Jika kegiatan memproses sampah menggunakan metode sanitary ini bisa berlangsung dengan cepat, tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kelestarian dan kenyamanan lingkungan.

2. Open Dumping

Metode Open Dumping
Metode Open Dumping | Sumber gambar: Weigo.org

Metode landfill berikutnya adalah open dumping atau tempat pembuangan akhir terbuka. Penerapan open dumping tidak memakan banyak biaya dan pelaksanaannya yang paling sederhana. Sebab, semua sampah akan dibiarkan menumpuk di landfill dan tidak mendapatkan proses pengolahan apapun.

Sayangnya, sampah yang terus menggunung dan tidak mengalami pemrosesan sama sekali ini dapat mencemari area sekitar landfill. Lindi atau air yang berasal dari pembusukan sampah juga dapat mencemari sumber air bersih serta menimbulkan aroma yang tidak sedap. 

Selain itu, gunungan sampah juga menjadi polusi mata dan mengurangi keindahan. Terlebih lagi, keberadaan open dumping juga membahayakan kesehatan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari letak TPA tersebut. 

Pasalnya, open dumping akan menjadi sarang kuman, virus, dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Di samping itu, berbagai hama hewan, seperti lalat, tikus, kecoa, dan belatung juga bisa mengganggu kenyamanan masyarakat.

3. Landfill Mining

Metode Landfill Mining
Metode Landfill Mining | Sumber gambar: Umwelt-journal.at

Metode berikutnya adalah landfill mining yang dilakukan dengan menimbun sampah ke dalam tanah dan menyediakan proses pengolahan. Penerapan metode ini dapat mengurangi polusi pandangan karena kamu tidak akan melihat gunungan sampah seperti pada open dumping.

Sebelum menimbun sampah pada tempat yang telah disediakan, perlu adanya proses pemilahan sampah. Sampah tersebut akan dikelompokkan pada kategori waste to energi (sampah ke energi) dan waste to material (sampah ke material).

Metode ini juga menggunakan teknologi inovatif dalam penerapannya. Tentunya, teknologi tersebut akan memperhatikan kondisi lingkungan dan kriteria sosial terlebih dahulu.

4. Controlled Landfill

Metode Controlled Landfill
Metode Controlled Landfill | Sumber gambar: Slideserve.com

Sistem TPA controlled landfill ini mirip dengan sanitary landfill. Cara kerjanya adalah dengan menimbun sampah, meratakan, dan memadatkan sampah. 

Apabila sampah yang sudah mengalami proses pemadatan sudah memenuhi area TPA, maka sampah akan dilapisi dengan penutup dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Biaya untuk menerapkan metode controlled landfill ini juga relatif mahal dan proses pengerjaannya juga rumit.

Walau begitu, kondisi tempat pembuangan akhir akan tampak lebih rapi karena sampah tidak berserakan. Tak hanya dapat menghemat lahan TPA, metode ini juga dapat membantu mengendalikan pencemaran lingkungan.

Apa saja Kelebihan Metode Landfill bagi Pengelolaan Sampah?

Penerapan landfill untuk mengelola sampah lebih efektif dan mempunyai banyak kelebihan seperti yang diterangkan berikut ini. Yuk, cermati baik-baik!

1. Aman dari Pencemaran

Lindi atau air yang berasal dari pembusukan sampah dapat mencemari tanah sekitar area TPA. Penerapan landfill efektif untuk mencegah air lindi terserap langsung oleh tanah. Sebab, metode ini menerapkan pelapisan tanah dengan tanah liat terlebih dahulu untuk menahan air lindi. 

Hasilnya, kondisi tanah area TPA lebih aman karena tidak tercemar air lindi. Air lindi yang tidak meresap ke dalam tanah juga akan membuat sumber mata air bersih tetap aman dan tidak tercemar.

2. Bebas dari Bahaya Gas Metana

Tumpukan sampah akan mengalami dekomposisi sehingga menghasilkan gas metana yang berbahaya karena rawan menyebabkan kebakaran. Selain itu, kandungan gas metana juga dapat mengancam kesehatan dan kelestarian lingkungan sekitar.

Kasus ledakan TPA akibat gas metana ini pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2005. Ledakan yang terjadi di TPA Leuwigajah ini merenggut korban jiwa sebanyak 143 orang. 

Mengelola sampah dengan metode landfill, tepatnya sanitary landfill, dapat menekan produksi gas metana. Pada penerapannya, sanitary landfill memanfaatkan pipa-pipa khusus yang dapat mengalirkan gas metana sehingga gas tersebut bisa digunakan untuk sumber energi.

3. Menghasilkan Sumber Energi

Kelebihan menggunakan cara landfill dalam mengelola sampah berikutnya yaitu dapat menghasilkan sumber energi. Gas metana yang semula berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan, bisa bermanfaat setelah dikonversi menjadi bahan bakar dan sumber energi listrik melalui proses yang sesuai. 

4. Bernilai Ekonomis

Umumnya, ada proses pemisahan antara sampah organik dan anorganik dalam pengelolaan sampah dengan cara landfill. Umumnya, sampah-sampah anorganik masih memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi. 

Pasalnya, jenis sampah tersebut masih bisa didaur ulang atau dapat dimanfaatkan sebagai bahan material pembuatan produk. Contohnya adalah sampah dari botol plastik yang merupakan material untuk membuat kain polyester. 

Agar dapat menghasilkan kain, botol plastik bekas akan melalui pemrosesan hingga menjadi serat. Selanjutnya, serat plastik tersebut akan melalui proses pemintalan hingga menjadi lembaran kain.

Adakah Kekurangan Metode Landfill?

Walaupun landfill efektif untuk mengelola sampah, tetapi metode ini juga mempunyai kekurangan. 

1. Keberadaan Lahan yang Sulit

Supaya dapat menampung semua sampah menjadi satu, maka perlu lahan yang sangat luas. Keberadaan lahan kosong yang sangat luas ini pun kian sulit karena kepadatan penduduk yang makin tinggi. Selain itu, lokasi lahan kosong untuk TPA juga harus sangat jauh dari kawasan pemukiman.

Dengan demikian, daerah padat penduduk akan kesulitan untuk mengelola sampah menggunakan cara landfill.

2. Cara Pengoperasian yang Rumit

Mengelola sampah dengan cara landfill membutuhkan proses cukup panjang dan rumit. Jika proses pengelolaan tersebut kurang baik atau tidak berjalan sebagaimana seharusnya, maka dampaknya sama dengan pengelolaan TPA pada umumnya.

Sampah tetap berserakan seperti pada sistem open dumping dan justru menimbulkan masalah lingkungan yang lebih serius. Di antaranya adalah pencemaran air, pencemaran tanah, polusi udara, dan munculnya banyak hewan yang membawa penyakit.

Baca Juga : Ruang Lingkup Penelitian: Contoh & Cara Menentukannya dengan Mudah

Sudah Lebih Paham dengan Metode Landfill?

Metode landfill merupakan solusi efektif untuk mengelola sawah dan mencegah pencemaran lingkungan. Mengingat landfill terdapat empat macam landfill, maka bisa memilih metode yang paling tepat untuk diterapkan di area masing-masing. Pengelolaan sampah menggunakan cara landfill memang memberikan banyak kelebihan, tetapi juga tidak lepas dari kekurangan. Kekurangan landfill yaitu memerlukan biaya yang mahal dan proses yang rumit. Untuk menerapkan metode pengelolaan sampah ini tidak bisa dilakukan untuk kawasan padat penduduk.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page