Uni Soviet adalah sebuah gabungan negara yang berpaham sosialis-komunis pertama di dunia, tepatnya dari 1922 hingga 1992. Sekarang, daerah Uni Soviet lebih dikenal sebagai Russia. Kali ini, kita akan membahas tentang sejarah terbentuknya Uni Soviet serta latar belakangnya. Simak sekarang juga.
Daftar ISI
Sejarah Terbentuknya Uni Soviet
Demi memahami terbentuknya Uni Soviet pada tahun 1922, sebaiknya kamu juga mengenal masa sebelum Uni Soviet terbentuk. Masa itu adalah Era Kepemimpinan Tsar. Berikut uraian mengenai era ini.
1. Era Kepemimpinan Tsar Nicholas II
Tsar sendiri adalah sebutan seorang pemimpin kerajaan kala itu, setara dengan seorang kaisar atau raja. Cikal bakal terbentuknya Uni Soviet berawal dari era kepemimpinan Tsar. Tepatnya pada masa kepemimpinan Tsar Nicholas II pada tahun 1884.
Pada masa ini, perindustrian kerajaan berkembang sangat pesat. Industri yang berkembang meliputi pertambangan, batu bara, minyak, besi, hingga senjata.
Namun sayangnya, perkembangan bidang industri tersebut juga menyebabkan banyaknya golongan buruh atau proletar. Berbeda dengan saat ini, buruh saat itu termasuk ke dalam golongan budak. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat antara kaum borjuis dan budak yang meningkat pesat pula.
Akhirnya, gerakan sosialis mulai bermunculan. Gerakan sosialis yang menentang kapitalis berjuang hingga mendirikan Partai Sosial Demokrat di tahun 1898 yang dicetus oleh George Plekhanov.
Pada tahun 1903, Partai Sosial Demokrat terpecah menjadi dua. Partai Sosialis dipimpin George Plekhanov, dan Partai Komunis dipimpin oleh Vladimir Lenin.
Pemberontakan kaum buruh mencapai puncaknya pada tahun 1917. Revolusi Februari menyebabkan Tsar Nicholas II turun tahta dan menjadi tawanan. Selanjutnya, pada bulan Februari hingga Oktober, daerah Rusia dipimpin oleh kaum liberal.
Sejarah terbentuknya Uni Soviet yang berdasarkan paham komunis berawal dari peristiwa ini.
Lalu, Partai Komunis menjanjikan harapan pada seluruh buruh dan petani dengan menyarankan kaum tani untuk merebut tanah, sementara kaum buruh menyita pabrik. Nahas, ide tersebut justru menimbulkan perang antara pendukung Tsar Nicholas II (Tentara Putih) dan kaum komunis (Tentara Merah).
Konflik tersebut berakhir dengan keunggulan Tentara Merah, sehingga kekuasaan sepenuhnya jatuh kepada Vladimir Lenin. Lalu, Vladimir Lenin bersama Joseph Stalin dan Leon Trotsky membentuk triade untuk menjadi pemimpin baru bagi Kerajaan Rusia.
2. Masa Berdirinya Uni Soviet
Sejarah terbentuknya Uni Soviet berawal dari peristiwa Revolusi Oktober pada 25 Oktober 1917. Seiring berjalannya pemerintahan, Uni Soviet yang awalnya berpaham sosialis berkembang menjadi paham komunisme. Lalu, Uni Soviet di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin mendeklarasikan diri sebagai negara komunis.
a. Masa Kepemimpinan Vladimir Lenin
Pada masa kepemimpinan Vladimir Lenin, pemerintah mulai memberikan kebebasan hak politik kepada perempuan untuk mematahkan sistem patriarki yang sudah biasa terjadi. Lenin juga menjalankan New Economic Policy (NEP) atau kebijakan ekonomi baru.
Dengan kebijakan tersebut, para petani bebas dari segala pungutan dan memperbolehkan mereka menjual kelebihan produk taninya ke pasar terbuka. Kebijakan baru tersebut sangat menguntungkan pihak petani, bahkan mampu menghidupi siklus perekonomian Uni Soviet.
b. Masa Kepemimpinan Joseph Stalin
Sejarah terbentuknya Uni Soviet tak luput dari masa kepemimpinan Stalin pada tahun 1924. Di masa jabatannya, Stalin membuat Rencana Lima Tahun.
Dalam rencana tersebut, Stalin menghapus NEP (New Economy Policy), mengadakan industrialisasi besar-besaran, pemusatan pertanian, dan mengontrol seluruh aktivitas ekonomi.
Stalin juga tak sungkan untuk menumpas lawan politiknya. Beliau mendirikan kamp khusus untuk para pembangkang yang terkenal sebagai Gulag. Stalin lalu melakukan “pembersihan” dengan cara mendeportasi etnis minoritas yang menempati kawasan Asia Tengah dan Siberia secara besar-besaran.
3. Masa Kepemimpinan Mikhail Gorbachev
Setelah Stalin meninggal, kepemimpinan berada di pundak Mikhail Gorbachev. Gorbachev merumuskan dua kebijakan, yakni perestroika dan glasnost.
Kebijakan perestroika (restrukturisasi) berkaitan dengan pengubahan kebijakan sosial dan ekonomi. Untuk kemajuan sosial, beliau meningkatkan disiplin kader partai dan pekerja, juga kampanye anti konsumsi alkohol.
Untuk kemajuan ekonomi, beliau mengizinkan perdagangan internasional serta pengawasan ketat pada investasi asing. Selain itu, Gorbachev juga mengurangi kontrol pemerintah pada perusahaan-perusahaan.
Kebijakan glasnost (transparansi/keterbukaan) berkaitan dengan kemudahan akses informasi pada publik. Masyarakat bisa mendapat informasi lebih bebas tanpa banyaknya sensor yang telah berlaku sebelumnya. Selain melengkapi sejarah terbentuknya Uni Soviet, ia juga memiliki andil dalam sejarah runtuhnya Uni Soviet.
Gorbachev melakukan amandemen Undang-Undang Pemilu pada tahun 1998. Perubahan tersebut menyatakan bahwa kandidat di luar Partai Komunis memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tingkat nasional dan lokal. Perubahan ini diterima dengan baik oleh masyarakat Uni Soviet.
Lalu, tepatnya pada Pasal 72 konstitusi Uni Soviet, berbunyi “Negara bagian memiliki kebebasan untuk melepaskan diri”. Pasal inilah yang membuat negara bagian Uni Soviet melepaskan diri satu persatu.
Tinjauan Luas Mengenai Sejarah Terbentuknya Uni Soviet
Seperti yang telah kita ketahui, awal pembentukan Uni Soviet adalah peristiwa Revolusi Oktober pada tahun 1917. Saat itu, negara pertama yang memasuki Uni Soviet adalah Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia.
Selanjutnya, negara Ukraina, Belarus, dan Georgia ikut serta dalam Uni Soviet pada tahun 1922 untuk membuat Uni Republik Sosialis Soviet yang lebih besar. Negara-negara inilah yang mengawali perkembangan pembentukan Uni Soviet hingga tahun 1991 setelah Mikhail Gorbachev mengundurkan diri.
Pada masa puncaknya, Uni Soviet terdiri dari 15 republik sosialis soviet yang berdaulat. Berikut adalah 15 Republik Sosialis Soviet bagian dari Uni Soviet
- Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia
- Ukraina
- Belarus
- Armenia
- Azerbaijan
- Georgia
- Kazakhstan
- Uzbekistan
- Turkmenistan
- Tajikistan
- Kyrgyzstan
- Moldova
- Latvia
- Lituania
- Estonia
Masing-masing republik tersebut memiliki tingkat otonomi tertentu walau tetap berada di bawah pemerintahan pusat Uni Soviet.
Peristiwa Kudeta di Moskow
Sebagai penutup sejarah terbentuknya Uni Soviet, peristiwa kudeta di Moskow adalah awal dari akhir pemerintahan Uni Soviet. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19-21 Agustus 1991.
Pergerakan ini adalah akibat dari reformasi presiden Uni Soviet kala itu, Mikhail Gorbachev. Kebijakan Gorbachev waktu itu (glasnost dan perestroika) memicu perubahan besar dalam keseimbangan Soviet dan menyebabkan kekacauan ekonomi yang serius.
Pada malam tanggal 18 Agustus 1991, sekelompok tokoh tinggi di dalam pemerintahan yang tidak puas dengan reformasi Gorbachev melancarkan kudeta (Pasukan GKChP). Mereka menahan Gorbachev di Krimea dan mencoba mengambil alih pemerintahan.
Mereka juga memasang kendali militer di sekitar pusat pemerintahan di Moskow, menghentikan pers independen, dan membatasi kebebasan berbicara. Perlakuan tersebut tentu membuat rakyat melawan. Boris Yeltsin yang saat itu adalah presiden Rusia memimpin perlawanan sembari berseru untuk melindungi demokrasi.
Akhirnya, pasukan Yeltsin berhasil menghentikan kudeta, namun kerusakannya telah membekas. Kudeta tersebut menunjukkan bahwa otoritas pusat yang telah lama kuat sekarang sudah melemah. Setelah itu, pembubaran Uni Soviet menjadi tak terhindarkan.
Sudah Tahu tentang Sejarah Terbentuknya Uni Soviet?
Demikian sejarah terbentuknya Uni Soviet. Sebagai kesatuan negara yang memiliki wilayah terluas kala itu, seluruh perkembangan Uni Soviet juga memengaruhi perjalanan sejarah global di abad ke-20. Namun, negara ini juga mengalami pasang surut sejak terbentuk hingga runtuhnya Uni Soviet.