Rasio Rentabilitas: Pengertian, Jenis, dan Cara Mudah Menghitungnya

Dalam dunia bisnis, seberapa besar perolehan keuntungan tidak menjadi satu-satunya indikator untuk menentukan performa bisnis atau perusahaan. Oleh sebab itu, perlu rentabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Ingin memahami tentang rasio rentabilitas lebih dalam? Simak di sini!

Apa Itu Rasio Rentabilitas? 

Rasio yang juga bisa Anda sebut sebagai profitability ratio ini berperan sangat penting bagi perusahaan karena berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Rentabilitas merupakan perbandingan keuntungan bersih dengan aktiva atau modal yang dikeluarkan yang akan menjadi sumber keuntungan. 

Setiap tahun, perusahaan tentu akan berusaha meningkatkan target keuntungan. Namun, keuntungan yang besar bukan indikator bahwa perusahaan tersebut sudah bergerak dengan efisien. Secara sederhana, rasio rentabilitas bisa Anda artikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. 

Selain itu, dengan adanya rasio tersebut, maka bisa menunjukkan kemampuan aset perusahaan untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Hal tersebut menjadi alasan perhitungannya akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. 

Analisis rasio tersebut sangat efektif untuk mengendalikan atau bahkan mencegah terjadinya penyimpangan yang mengganggu kinerja perusahaan. Jika tidak terjadi penyimpangan dalam perusahaan, maka akan memaksimalkan efisiensi dalam memperoleh laba atau keuntungan. 

Selain itu, analisis rasio ini bisa Anda gunakan sebagai tolak ukur untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Kemudian, dari hasil analisis tersebut, perusahaan akan lebih mudah untuk memutuskan tentang penggunaan bantuan modal sendiri maupun bantuan modal asing dengan cara kredit.

Rumus dan Faktor yang Mempengaruhi 

Secara umum, perhitungan dengan menggunakan rumus rentabilitas ekonomi akan melalui perbandingan antara laba yang diperoleh dengan modal yang dikeluarkan oleh perusahaan. Berikut rumus secara umum untuk mempermudah perhitungan: 

L / M 

Keterangan: 

L: Laba yang dihasilkan perusahaan.

M: Modal yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan target keuntungan.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi hasil dari profitability ratio, antara lain: 

  • Volume penjualan dalam perusahaan.
  • Biaya yang dikeluarkan untuk modal.
  • Efisiensi manajemen dalam hal penekanan biaya dan produktivitas tenaga kerja.

Jenis-Jenis Rasio Rentabilitas

Setelah mengetahui pengertian dan cara perhitungannya secara umum, sekarang saatnya Anda mengetahui apa saja jenis rentabilitas: 

1. Rentabilitas Ekonomi 

Jenis rasio ini umumnya berfungsi sebagai alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Baik dari modal pribadi maupun modal asing yang diperoleh dengan cara kredit.

2. Rentabilitas Modal Sendiri 

Jenis rentabilitas ini berfungsi sebagai perhitungan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang berasal dari modal milik keuangan pribadi. Jadi, modal tersebut tidak memiliki bantuan atau campur tangan dari pihak luar. 

Manfaat Rasio Rentabilitas 

Berdasarkan penjelasan di atas, sekarang saatnya Anda bisa menyimpulkan apa saja manfaat dari perhitungan analisis profitability ratio sebagai berikut: 

  • Mengukur perolehan keuntungan perusahaan dalam periode tertentu.
  • Menilai posisi atau perkembangan laba dari tahun ke tahun.
  • Melakukan evaluasi perkembangan laba.
  • Mengetahui perbandingan laba dari sebelum adanya pajak hingga setelah adanya total aset yang memungkinkan adanya pajak.
  • Mengukur produktivitas dari seluruh dana dalam perusahaan, baik dari modal pinjaman maupun modal keuangan pribadi.

Cara Menghitung Rasio Rentabilitas 

Setelah mengetahui pengertian, jenis, dan manfaatnya, sekarang saatnya Anda mempelajari tentang cara perhitungannya. Terdapat beberapa ukuran rasio yang bisa Anda gunakan, antara lain: 

1. Profit Margin 

Profit margin merupakan cara perhitungan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam perolehan keuntungan atau profit pada tingkat penjualan tertentu. Laporan dari profit margin bisa Anda ketahui melalui laporan common size dalam laporan laba rugi pada bagian baris terakhir. 

Rumus perhitungan profit margin adalah sebagai berikut: 

Profit Margin = (Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan) : Total Penjualan 

Dari rumus di atas, tentu Anda sudah pasti mengerti data apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menghitung profit margin. Seperti harga pokok penjualan dan total dari seluruh penjualan oleh perusahaan. 

2. Gross Profit Margin 

Selanjutnya, terdapat ukuran rasio bernama gross profit margin atau Anda bisa menyebutnya sebagai margin laba kotor. Gross profit margin ini merupakan perbandingan dari pendapatan keuntungan atau laba kotor perusahaan dalam periode tertentu dengan besarnya tingkat penjualan perusahaan dalam periode yang sama. 

Perhitungan gross profit margin berfungsi untuk membantu agar Anda bisa mengetahui jumlah laba kotor perusahaan sebelum dikurangi oleh biaya lain. Misalnya seperti biaya produksi dan biaya operasional. Semakin besar kemampuan perusahaan untuk mengontrol rasio, maka semakin besar pula potensi laba yang akan diperoleh. 

Berikut rumus dari gross profit margin: 

Gross Profit Margin = Laba Kotor Perusahaan / Pendapatan Penjualan dalam Periode Tertentu 

Berdasarkan rumus di atas, maka sebaiknya sebelum Anda melakukan perhitungan gross profit margin, hitung terlebih dahulu berapa jumlah laba kotor. Sehingga Anda akan mendapatkan hasil perhitungan harga kotor atau gross profit dan lebih mudah untuk menghitung gross profit margin. 

3. Net Profit Margin 

Perhitungan rasio rentabilitas selanjutnya adalah net profit margin atau laba bersih yang merupakan kebalikan dari gross profit margin. 

Net profit margin merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur jumlah laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan setelah terjadi pengurangan dari biaya lain. Semakin tinggi rasio net profit margin, maka semakin besar pula laba bersih yang bisa diperoleh perusahaan. Ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat penjualan. 

Rumus perhitungan net profit margin adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba bersih setelah adanya pajak / Penjualan bersih 

Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, maka sebaiknya sebelum menghitung net profit margin, Anda mempersiapkan hasil perhitungan laba bersih setelah adanya pajak dari aset perusahaan. Serta total penjualan bersih perusahaan dalam periode tertentu. 

4. Return on Investment (RoI)

Return on Investment atau RoI merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya agar bisa menutup biaya yang sudah keluar untuk keperluan investasi. Laba yang digunakan pada umumnya adalah laba bersih setelah adanya perhitungan pajak. 

Rumus perhitungan Return on Investment (RoI) adalah sebagai berikut:

RoI = (Total Penjualan – Investasi Perusahaan) / Investasi Perusahaan x 100%

Berdasarkan rumus tersebut, sebelum menghitung RoI, maka persiapkan perhitungan investasi terlebih dahulu. 

5. Return on Assets (RoA) 

Return on Assets adalah rasio rentabilitas ekonomis yang berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan cara menggunakan semua modal atau aktiva yang dimiliki. 

Laba atau keuntungan yang digunakan untuk menutup aset ini merupakan laba utuh sebelum adanya pajak atau bunga bank yang bernama Earning Before Interest and Taxes (EBIT). 

Berikut rumus RoA:

RoA = Laba setelah adanya pajak / Total aset 

6. Return on Equity (ROE)

Perhitungan ini sama saja dengan perhitungan untuk menentukan tingkat pengembalian ekuitas dari pemegang saham dengan persentase laba bersih. Analis saham maupun investor akan teliti untuk mengamati setiap hasil ROE perusahaan apakah berpotensi untuk menghasilkan laba terus menerus atau tidak.

Rasio ROE bisa disebut menguntungkan apabila bisa berguna sebagai alasan untuk membeli saham perusahaan. Karena perusahaan yang memiliki ROE rendah akan kurang bagus untuk Anda jadikan sebagai investasi. 

7. Margin EBITDA

Margin ini merupakan laba sebelum adanya pajak, bunga, maupun biaya operasional lain seperti depresiasi dan amortisasi dalam perhitungan rentabilitas. Perhitungan EBITDA bisa berguna sebagai pengganti pendapatan laba bersih serta ukuran kinerja dalam perusahaan sebelum adanya pemotongan keuangan dan akuntansi. 

Sudah Memahami tentang Rasio Rentabilitas? 

Itulah penjelasan lengkap seputar rasio rentabilitas mulai dari pengertian, jenis, manfaat, dan cara perhitungannya yang bisa Anda aplikasikan dalam bisnis atau perusahaan. Pastikan untuk bekerja sama dengan ahli jika Anda merasa kesulitan saat melakukan perhitungan. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page