Dasar akuntansi akan berkaitan dengan hal-hal yang mendasar dalam bidang akuntansi. Ada banyak penerapannya, mulai dari persamaan, penjurnalan, pembuatan neraca, dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana dan apa saja rumus yang digunakan untuk mengetahuinya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Daftar ISI
Apa Itu Dasar Akuntansi?
Dalam industri bisnis, akuntansi menjadi salah satu ilmu yang harus dipahami. Dengan memahami ilmu ini, diharapkan bisa mengetahui berbagai informasi yang dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam bisnis.
Akuntansi sendiri adalah ilmu yang akan mempelajari tentang pengukuran, penjabaran, dan pemberian kepastian. Di mana ilmu ini akan membantu manajer, investor, otoritas pajak, dan pihak lainnya dalam mengambil keputusan di perusahaan atau organisasi tertentu.
Tidak sedikit orang yang masih kesulitan dalam mempelajari ilmu akuntansi, hal ini karena banyak hal yang perlu dihafalkan dalam ilmu ini. Sehingga membuat penerapannya seolah menjadi ilmu yang memusingkan.
Padahal sebenarnya akan mudah jika mengetahui letak kuncinya. Oleh sebab itu, sebagai pemula dalam mempelajarinya, maka perlu memahami dasar akuntansi terlebih dahulu.
Secara umum, akuntansi memiliki arti untuk mencatat, meringkas, menyajikan, mengklasifikasi, dan mengolah data. Selain itu, akuntansi juga berkaitan dengan transaksi dan kejadian dalam proses keuangan. Adanya ilmu ini, orang-orang jadi mudah mengambil keputusan dalam bisnisnya.
Setelah memahami pengertian di atas, maka selanjutnya pelajari juga poin-poin penting dalam akuntansi. Karena akuntansi bersifat sistematis, maka transaksi keuangannya dicatat secara komprehensif.
Bukan hanya itu saja, akuntansi juga berarti proses menganalisis dan melaporkan proses transaksi keuangan. Maksud dari transaksi adalah adanya persetujuan dua pihak, baik itu penjual maupun pembeli.
Inilah mengapa transaksi bisnis harus bisa melalui pengukuran nilai dengan uang. Bahkan harus mampu untuk diubah menjadi mata uang. Dengan demikian, singkatnya akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan keuangan.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dari ilmu ini berbeda-beda dalam aplikasinya, tergantung kerangka kerja yang ditetapkan. Namun, pada dasarnya akuntansi lebih mengacu pada kerangka kerja Generally Accepted Accounting Principles atau GAAP. Nah, berikut ini konsep akuntansi yang sesuai GAAP:
1. Akrual
Konsep akrual berarti mengharuskan setiap akun laporan keuangan untuk mencatat dan mengakuinya dalam transaksi. Jadi, bukan saat kas diterima dan dikeluarkan perusahaan. Ini bertujuan untuk menjadi gambaran nilai pada laporan keuangan.
2. Konservatisme
Pada konsep ini, perusahaan harus mencatat kewajiban dan pengeluaran biaya yang akan terjadi. Dengan demikian, konsep konservatisme tidak akan mengakui adanya pendapatan melalui pembayaran muka.
Jika menerapkan konsep ini, maka ada konsekuensi berupa ketidaksesuaian dalam laporan dan kondisi keuangan perusahaan. Ini diakibatkan oleh pencatatan laba rendah atau bahkan terjadi karena kerugian yang tercatat.
3. Konsistensi
Dalam konsep konsistensi, maka transaksi harus memiliki perlakukan akuntansi secara sama. Metode dan prinsip yang menjadi acuan harus disamakan. Ini bertujuan untuk memahami laporan keuangan dengan lebih mudah.
4. Biaya
Konsep biaya akan lebih mengacu kepada pencatatan pengeluaran biaya terhadap aktiva, ekuitas, dan liabilitas. Di mana sejumlah biaya tersebut akan dikeluarkan saat transaksi terjadi.
5. Entitas Ekonomi
Entitas ekonomi berkaitan dengan pemisahan akuntansi yang terjadi pada pemilik perusahaan. Oleh sebab itu, pemilik perusahaan akan memisahkan harta dan kewajibannya. Sehingga tidak boleh menggabungkannya dengan perusahaan.
6. Pengungkapan Penuh
Konsep dasar akuntansi ini mengacu pada laporan keuangan yang memuat tentang informasi penting dalam data keuangan perusahaan. Tujuan dari konsep pengungkapan penuh adalah untuk memastikan setiap pihak memiliki kepentingan dalam meninjau dan mengevaluasi keuangan dalam perusahaan.
7. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup berkonsep tentang harapan pemilik perusahaan untuk membuat perusahaannya terus berjaya. Mereka ingin perusahaan beroperasi untuk mendatangkan banyak keuntungan.
8. Persamaan
Konsep persamaan biasanya diaplikasikan pada laporan keuangan yang terlihat, khususnya pada laporan laba dan rugi. Konsep ini mengacu pada pendapatan dan pengeluaran biaya yang harus disandingkan dalam periode sama.
Pada konsep persamaan, semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan berkesinambungan dengan persediaan. Dengan demikian, biaya akan masuk ke dalam Harga Pokok Penjualan atau HPP.
Selain itu, biaya tersebut juga akan dibebankan saat barang sudah terjual. Namun, pengeluaran biayanya tidak berkaitan dengan pendapatan yang masuk ke dalam laporan pengguna.
9. Unit Keuangan
Dalam konsep unit keuangan, perusahaan diharuskan untuk mencatat transaksi keuangan dalam bentuk unit mata uang. Ini bertujuan untuk membuat pencatatan lebih mudah, sehingga perusahaan tidak perlu mencatat utang berlebihan. Selain itu, pengukuran laporan keuangan juga lebih mudah untuk dipahami.
10. Andal
Pada konsep andal, transaksi akan dicatat dalam laporan keuangan dengan dukungan bukti valid. Dengan demikian, laporan keuangan perusahaan dapat meningkatkan keandalannya secara tinggi.
11. Pengakuan Pendapatan
Pada konsep pengakuan pendapatan, maka setiap pendapatan yang perusahaan peroleh akan diakui jika proses pekerjaan memang sudah selesai. Sehingga, pencatatannya akan lebih teratur.
12. Periode Waktu
Konsep dasar akuntansi yang terakhir berkaitan dengan periode waktu. Melalui konsep ini, maka laporan keuangan akan dibuat dan dilaporkan dalam satu periode. Mengaplikasikan konsep ini bertujuan untuk membuat laporan keuangan bisa bersanding dan didukung dengan laporan yang konsisten.
Rumus dan Contoh Persamaan
Persamaan ini sering dijadikan sebagai landasan untuk membuat laporan keuangan. Mulai dari neraca, arus kas, hingga laba rugi perusahaan. Hal tersebut terjadi karena persamaan akuntansi memiliki sifat yang umum. Nah, berikut ini rumus dari persamaannya:
Aset = Kewajiban + Ekuitas |
Pada bagian kiri akan terdapat jumlah aset, sedangkan jumlah ekuitas dan kewajiban berada di sisi kanan.
Contoh penerapannya:
Seseorang mendirikan perusahaan A, ia juga menanamkan modal sebesar Rp400.000,000,00. Agar kegiatan produksi perusahaan berjalan dengan baik, kemudian ia membeli mesin produksi dengan harga Rp500.000.000,00. Jumlah tersebut hasil dari pengurangan kas Rp100.000.000,00.
Bukan hanya itu saja, ia juga berutang ke bank sebanyak Rp500.000.000,00. Si pemilik perusahaan juga membeli bahan baku dengan uang kasnya sebesar Rp200.000.000,00.
Agar ilustrasi tersebut lebih jelas, maka berikut ini contoh penerapan persamaannya dalam bentuk pencatatan tabel:
Aset | Kewajiban | Ekuitas | ||
Kas | Mesin | Persediaan | Pinjaman Bank | Modal Pemilik |
Rp100.000.000,00 | Rp500.000.000,00 | Rp200.000.000,00 | Rp500.000.000,00 | Rp400.000.000,00 |
Aset = Kewajiban + Ekuitas |
Manfaat Dasar Akuntansi
Dalam industri bisnis, akuntansi memiliki fungsi yang sangat krusial. Oleh sebab itu, pemilik perusahaan wajib untuk memahami ilmu dasar ini. Lantas, apa saja manfaat dari akuntansi dasar? Simak penjelasan berikut ini:
1. Sebagai Sumber Informasi tentang Keuangan
Akuntansi akan membantu pebisnis untuk mengetahui informasi-informasi terkait transaksi yang terjadi pada perusahaannya. Sebagai contoh, misalnya seperti jumlah kas terkumpul, aset yang dimiliki oleh perusahaan, dan laporan finansial perusahaan yang tercatat secara rinci.
2. Dasar Pertimbangan
Sebagai sumber informasi yang jelas, akuntansi bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya pada perusahaan. Misalnya seperti menentukan peningkatan dan pengurangan produksi barang karena adanya laporan kondisi keuangan perusahaan.
3. Mengontrol Keuangan
Dasar akuntansi dapat digunakan untuk mengontrol pengeluaran dalam perusahaan. Mulai dari pengeluaran internal maupun eksternal. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari terjadinya kerugian berlebihan akibat pengeluaran yang tidak terkontrol.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengalokasikan keuangan lebih baik. Alokasi tentu saja harus sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mewujudkan tujuan dan finansial yang stabil.
4. Mengawasi Sistem Produksi
Dengan ilmu dasar ini, perusahaan dapat merencanakan, mengawasi, dan mengontrol proses produksi. Dengan demikian, produksi di dalam perusahaan dapat berjalan secara maksimal. Baik itu produksi harian, bulanan, maupun tahunan.
Adanya rumusan dari laporan akuntansi dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya secara efektif. Selain itu, jika salah satu proses produksi mengalami masalah, maka pemilik perusahaan dapat mengatasinya tanpa menunggu masalah semakin besar.
5. Menjadi Media Evaluasi
Kini, perusahaan tidak perlu bingung dalam mengevaluasi kinerja, karena akuntansi dapat membantunya dalam periode tertentu. Dengan laporan ini, perusahaan akan lebih mudah untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Ini bertujuan untuk membantu perusahaan ke arah yang lebih baik.
Bukan hanya itu saja, laba dan faktor-faktor yang menguntungkan juga dapat terlihat. Jika perusahaan memanfaatkan berbagai faktor dengan baik, maka dapat mempertahankan dan mengaplikasikan ke dalam bidang lain jadi lebih mudah lagi.
Sudah Mengerti Bagaimana Konsep Dasar Akuntansi?
Melalui dasar akuntansi, perusahaan dapat mencatat laporan keuangan lebih tersusun. Dengan demikian, keuangan akan dicatat dalam susunan yang rinci. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pencatatan!