Syarat Wajib Haji yang Harus Terpenuhi, Simak!

Haji adalah ibadah rukun Islam yang terakhir sekaligus menjadi ibadah yang akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Akan tetapi, seseorang yang akan berangkat haji wajib memahami apa saja syarat wajib haji. Syarat tersebut yang menentukan apakah seseorang mendapatkan kewajiban haji atau tidak. Lalu apa saja yang menjadi syarat seseorang terkena kewajiban untuk berhaji? Simak jawabannya berikut ini!

Syarat Wajib Haji

Ibadah haji mempunyai beberapa syarat wajib dan harus terpenuhi. Jika ada seseorang yang memenuhi persyaratan tersebut, maka ibadah haji baginya adalah sebuah kewajiban

Berdasarkan keterangan Al-Quran maupun hadis, ulama menjelaskan bahwa setidaknya ada 7 syarat wajib haji. 

وشرائط وجوب الحج سبعة الإسلام والبلوغ والعقل والحرية ووجود الراحلة والزاد وتخلية الطريق وإمكان المسير

Artinya: “Terdapat tujuh syarat wajib haji yakni Islam, baligh, akal, merdeka, ada kendaraan dan bekal, keamanan di jalan, dan kondisi memungkinkan perjalanan haji,” (Taqrib pada Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 177).

1. Islam

Syarat pertama seseorang mendapatkan kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji adalah beragama Islam. Pastinya ini merupakan syarat wajib karena seseorang yang menjalankan segala ritual peribadatan dalam Islam sementara orang tersebut beragama selain Islam, ibadahnya akan tertolak.

2. Baligh

Syarat wajib haji yang kedua yaitu baligh. Secara bahasa, arti baligh yaitu sampai. Sementara menurut istilah, kata tersebut artinya seseorang yang sudah mencapai kedewasaan.

Mengapa harus baligh? Karena ketika seseorang sudah baligh, itu artinya dia cukup dewasa baik untuk berpikir maupun bertindak. Adapun beberapa tanda seseorang sudah baligh bagi perempuan dan laki-laki yaitu:

  • Haid bagi anak perempuan dengan usia minimal 9 tahun.
  • Mimpi basah atau ihtilam bagi anak laki-laki yang usianya minimal 9 tahun.
  • Sudah mencapai umum 15 tahun (dalam hijriyah) meskipun dalam usia tersebut masih belum mengalami ihtilam maupun haid.

3. Berakal

Seseorang yang mendapatkan kewajiban berhaji harus berakal. Maksud berakal di sini yaitu sehat baik jasmani maupun rohani. Adapun orang yang kondisinya gila, pingsan, hilang ingatan, maka baginya tidak wajib haji.

Bahkan ketika orang tersebut memiliki biaya lebih dari cukup untuk berangkat ke Mekkah, tetap saja tidak ada kewajiban haji baginya. Maka dari itu, syarat berakal ini benar-benar harus terpenuhi.

4. Merdeka

Selanjutnya orang yang akan berangkat haji harus merdeka. Maksud merdeka yaitu terbebas dari segala bentuk perbudakan. Artinya, sampai kapan pun budak memang tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji bahkan ketika budak tersebut Islam, baligh, berakal, dan memenuhi syarat-syarat lainnya. 

Namun ketika statusnya sudah merdeka, maka wajib baginya untuk berhaji dengan catatan syarat-syarat yang lain terpenuhi. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi:

ومنها الحرية فلا يجب على العبد لقوله عليه الصلاة والسلام أيما عبد حج ثم أعتق فعليه حجة أخرى

Artinya: “Salah satu syaratnya adalah kemerdekaan sehingga haji tidak wajib bagi seorang budak sesuai hadits Nabi Muhammad, ‘Budak mana saja yang melaksanakan haji kemudian dimerdekakan, maka wajib baginya melaksanakan haji lainnya,’” (Taqiyyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 177).

5. Mampu

Syarat wajib haji yang kelima yaitu istitha’ah alias mampu. Hal tersebut berdasarkan dalil Al-Quran pada QS. Ali Imran ayat 97:

وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

Artinya: “Mengerjakan ibadah haji merupakan kewajiban manusia kepada Allah, yaitu orang-orang yang mampu melaksanakan perjalanan ke Baitullah.”

Untuk standar kemampuan dalam melaksanakan haji harus sesuai dua hal, yakni mampu secara fisik dan finansial. Mampu secara fisik artinya mempunyai biaya atau bekal yang cukup untuk berangkat haji dan akomodasi terjamin.

Selain itu, orang yang haji juga meninggalkan uang cukup sebagai nafkah untuk keluarga yang ditinggal berangkat ke Baitullah hingga nanti pulang ke rumah. Mampu juga artinya seseorang yang kondisinya sehat fisik maupun mental.

6. Ada Kendaraan Ketika Berhaji

Syarat wajib haji berikutnya adalah ketersediaan kendaraan yang berfungsi secara baik serta aman. Ini merupakan syarat yang juga tidak boleh diabaikan. Bagaimana ketika tidak mempunyai kendaraan?

Jika jamaah haji tersebut mampu membayar biaya transportasi baik membeli atau menyewa kendaraan, maka ini tidak masalah. Dengan begitu, jamaah haji tersebut tidak kesulitan ketika bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

7. Perjalanan Aman

Aman di dalam melaksanakan ibadah haji maksudnya tidak mengalami kendala atau kesulitan serta terbebas dari bahaya selama melangsungkan ibadah rukun Islam yang terakhir tersebut.

Bagi wanita, dalam melaksanakan haji harus berangkat dengan mahramnya atau sesama wanita yang dapat dipercaya. Selain itu, wanita tersebut juga harus paham aturan-aturan dalam melaksanakan haji.

Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji

Banyak hikmah yang diperoleh seseorang ketika menunaikan ibadah haji. Berikut pembahasannya.

1. Memperoleh Balasan Surga

Hikmah yang pertama, orang yang selesai melaksanakan ibadah haji maka tidak ada balasan yang pantas untuknya selain surga. Ini sesuai dengan keterangan pada hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

“Dan haji mabrur, tidak ada balasan yang pantas untuknya selain surga.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). 

Adapun indikator haji mabrur yaitu telah terpenuhi semua syarat maupun rukun haji secara baik dan orang tersebut juga tidak melakukan pelanggaran selama di Baitullah. Selain itu, haji mabrur juga tercermin dari perilaku orang tersebut ketika sudah pulang.

2. Menghapus Dosa

Hikmah kedua bagi orang yang telah berhaji adalah dihapuskannya dosa. Keterangan ini berdasarkan sabda Rasulullah: 

“Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melakukan haji, tidak melakukan rafats dan tidak berbuat fasik ia kembali sebagaimana pada ketika ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari Muslim).

3. Permintaan Dikabulkan

Bukan sekadar mendapatkan ganjaran surga serta dosa yang diampuni, seseorang yang telah berhaji maka doa-doanya akan mustajab. Nabi Muhammad bersabda:

“ Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan-Nya. Maka dari itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri.” (HR Ibnu Majah)

4. Pahala Berlipat Ganda

Menjalankan ibadah haji membuat seseorang memperoleh pahala berlipat ganda. Rasulullah bersabda:

“Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal, maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah memulangkannya dengan pahala dan ghanimah,” (HR At-Thabrani).

Ancaman bagi Orang Mampu Namun Tidak Haji

Bagaimana ketika ada seseorang yang telah memenuhi persyaratan di atas sementara masih enggan berhaji? Terdapat hadis yang secara tegas memberikan peringatan bagi orang-orang yang tidak mau menjalankan ibadah haji tanpa ada uzur.

عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَلَكَ زَادًا وَرَاحِلَةً يَبْلُغُ بِهِ إِلَى بَيْتِ اللهِ فَلَمْ يَحُجَّ فَلَا عَلَيْهِ أَنْ يَمُوتَ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا، وَذَلِكَ أَنَّ اللهَ قَالَ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حَجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

Artinya: “Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja memiliki bekal dan kendaraan yang dapat mengantarkannya ke Baitullah, lalu tidak juga berhaji, maka tiada pilihan baginya selain mati sebagai Yahudi atau Nasrani. Demikian itu karena Allah berfirman, ‘Sebuah kewajiban berhaji dari Allah untuk manusia, yaitu mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke sana,’ (Ali Imran ayat 97)” (HR At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi).

Sudah Paham Syarat Wajib Haji?

Sekian pembahasan tentang apa saja yang menjadi syarat bagi seseorang yang diwajibkan untuk haji. Jika Anda sudah memenuhi persyaratan tersebut, Anda harus segera daftar haji. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari ancaman yang sangat tegas melalui hadis di atas.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page