Jurnal penyesuaian sangatlah penting dalam proses akuntansi perusahaan dapat mencatat dan merekonsiliasi transaksi atau perubahan yang terjadi selama periode akuntansi. Maka, dalam artikel ini, kami akan memberikan berbagai contoh jurnal penyesuaian dan menjabarkan bagaimana cara membuatnya.
Melalui pemahaman yang baik tentang laporan penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bagaimana kondisi keuangan yang sebenarnya dan mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku. Mari kita simak pembahasan lengkapnya di sini!
Daftar ISI
- Pengertian Jurnal Penyesuaian
- Mengapa Jurnal Penyesuaian Penting?
- Bagaimana Cara Membuat Jurnal Penyesuaian?
- 7 Contoh Jurnal Penyesuaian
- 1. Contoh Jurnal Penyesuaian Amortisasi Beban Prepaid Expense
- 2. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Belum Terakumulasi
- 3. Contoh Jurnal Penyesuaian Persediaan yang Rusak
- 4. Contoh Jurnal PenyesuaianPenyusutan Aset Tetap
- 5. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Belum Diterima
- 6. Contoh Jurnal Penyesuaian Beban Bunga yang Belum Dibayar
- 7. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Diterima di Muka
- Sudah Tahu Bagaimana Contoh Jurnal Penyesuaian yang Tepat dan Cara Membuatnya?
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Sebelum membahas contoh jurnal penyesuaian, mari ketahui pengertiannya. Singkatnya, jurnal penyesuaian adalah entri jurnal yang dibuat untuk mengoreksi kesalahan atau memperhitungkan transaksi yang belum tercatat dalam periode akuntansi tertentu.
Maka artinya, transaksi yang mempengaruhi keuangan perusahaan, namun tidak terdokumentasikan dalam jurnal umum atau jurnal khusus lainnya perlu dicatat dalam jurnal ini. Jenis transaksi tersebut dapat berupa pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban.
Penjurnalan ini biasanya perusahaan lakukan pada akhir periode akuntansi untuk memperhitungkan transaksi atau perubahan yang terjadi selama periode tersebut. Tetapi belum terekam dalam catatan keuangan perusahaan.
Melalui jurnal penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan yang mereka hasilkan akurat dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
Mengapa Jurnal Penyesuaian Penting?
Setiap contoh bentuk jurnal penyesuaian memiliki peran penting dalam akuntansi, beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Ketepatan Laporan Keuangan
Pertama, jurnal penyesuaian memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki ketidakakuratan atau ketidaktepatan yang mungkin terjadi dalam pencatatan keuangan.
2. Mengakui Pendapatan dan Biaya yang Belum Terekam
Beberapa transaksi pendapatan atau biaya mungkin terjadi selama periode akuntansi, namun ada beberapa jenis transaksi yang belum tercatat dalam jurnal umum.
Maka dari itu, jurnal penyesuaian memungkinkan perusahaan untuk mengenali dan mencatat pendapatan dan biaya tersebut agar dapat direfleksikan dalam laporan keuangan.
3. Mengikuti Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Selain itu, jurnal penyesuaian juga memastikan bahwa pendapatan dan biaya yang terkait dengan periode akuntansi yang bersangkutan diakui secara tepat waktu.
Bagaimana Cara Membuat Jurnal Penyesuaian?
Apabila Anda ingin membuat sejumlah contoh jurnal penyesuaian, ada baiknya pelajari caranya terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah umum membuat jurnal penyesuaian yang dapat Anda ikuti:
1. Identifikasi Kebutuhan Penyesuaian
Pertama, tinjau catatan keuangan perusahaan untuk mengidentifikasi transaksi atau perubahan yang perlu Anda sesuaikan. Misalnya, transaksi pendapatan atau biaya yang belum tercatat, penyusutan aset, atau kewajiban yang belum tercatat.
2. Tentukan Jenis Jurnal Penyesuaian
,Kemudian, tentukan jenis jurnal penyesuaian yang sesuai berdasarkan identifikasi di awal. Contohnya, jurnal penyesuaian untuk pendapatan yang belum tercatat dapat menggunakan jurnal penyesuaian pendapatan. Sementara jurnal penyesuaian untuk penyusutan aset dapat menggunakan jurnal penyesuaian penyusutan.
3. Tentukan Tanggal Penyesuaian
Lalu, tetapkan tanggal penyesuaian pada akhir periode akuntansi yang relevan. Biasanya, tanggal penyesuaian tersebut merupakan tanggal terakhir periode akuntansi, seperti akhir bulan atau akhir tahun.
4. Hitung dan Catat Nilai Penyesuaian
Selanjutnya, lakukan perhitungan untuk menentukan nilai penyesuaian yang akan Anda catat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, untuk pendapatan yang belum tercatat, hitunglah jumlah pendapatan yang seharusnya diakui selama periode tersebut.
5. Buat Entri Jurnal Penyesuaian
Gunakan format jurnal yang sesuai untuk mencatat entri jurnal penyesuaian. Cantumkan tanggal penyesuaian, akun yang terkena dampak, deskripsi penyesuaian, dan jumlah yang dicatat. Pastikan untuk mencatat debit dan kredit dengan benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
6. Posting Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar
Terakhir, setelah entri jurnal penyesuaian dibuat, lakukan posting ke buku besar untuk memperbarui saldo akun yang terkait.
7 Contoh Jurnal Penyesuaian
Simak 7 contohnya di bawah in untuk semakin memahami konsep jurnal penyesuaian!
1. Contoh Jurnal Penyesuaian Amortisasi Beban Prepaid Expense
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Beban Operasional | 15.000.000,00 | |
Utang Jangka Panjang | 15.000.000,00 | ||
31/12/2022 | Beban Prepaid Expense | 5.000.000,00 | |
Aset Prepaid Expense | 5.000.000,00 |
Penjelasan:
Pada contoh ini, perusahaan melakukan penyesuaian amortisasi beban prepaid expense sebesar Rp15.000.000,00. Nilai debit ditujukan ke akun Beban Operasional dan Utang Jangka Panjang untuk mencatat beban yang belum tercatat dan mengurangi utang jangka panjang yang telah jatuh tempo.
Sementara itu, nilai kredit ditujukan ke akun Beban Prepaid Expense dan Aset Prepaid Expense untuk mencatat amortisasi beban dan mengurangi nilai aset prepaid expense.
2. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Belum Terakumulasi
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Pendapatan | 10.000.000,00 | |
Pendapatan yang belum Terakumulasi | 10.000.000,00 |
Penjelasan:
Sementara pada contoh ini, perusahaan ABC menyesuaikan pendapatan yang belum terakumulasi sebesar Rp10.000.000,00 dengan mencatatnya dalam jurnal penyesuaian.
Nilai debit ditujukan ke akun Pendapatan yang Belum Terakumulasi untuk mengakui pendapatan yang belum tercatat sebelumnya. Sedangkan nilai kredit ditujukan ke akun Pendapatan untuk merekam pendapatan tersebut.
3. Contoh Jurnal Penyesuaian Persediaan yang Rusak
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Beban Persediaan Rusak | 3.000.000,00 | |
Persediaan | 3.000.000,00 |
Penjelasan:
Pada contoh ini, perusahaan ABC menemukan persediaan yang rusak atau tidak dapat digunakan pada akhir periode akuntansi.
Maka, untuk mencatat kerugian yang terkait dengan persediaan yang rusak, perusahaan melakukan jurnal penyesuaian dengan mendebit akun Beban Persediaan Rusak dan mengkredit akun Persediaan sebesar Rp3.000.000,00.
4. Contoh Jurnal PenyesuaianPenyusutan Aset Tetap
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Beban Penyusutan | 20.000.000,00 | |
Akumulasi Penyusutan | 20.000.000,00 |
Penjelasan:
Lalu pada contoh ini, perusahaan XYZ menyesuaikan penyusutan aset tetap sebesar Rp20.000.000,00. Nilai debit ditujukan ke akun Beban Penyusutan untuk mencatat biaya penyusutan. Sedangkan nilai kredit ditujukan ke akun Akumulasi Penyusutan untuk mengurangi nilai akumulasi penyusutan.
5. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Belum Diterima
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Utang Usaha | 8.000.000,00 | |
Pendapatan yang Belum Diterima | 8.000.000,00 |
Penjelasan:
Sedangkan dalam contoh ini, perusahaan ABC telah memberikan layanan kepada klien tetapi belum menerima pembayaran pada akhir periode akuntansi.
Untuk mencatat pendapatan yang belum diterima, perusahaan melakukan jurnal penyesuaian dengan mendebit akun Utang Usaha dan mengkredit akun Pendapatan yang Belum Diterima sebesar Rp 8.000.000,00.
6. Contoh Jurnal Penyesuaian Beban Bunga yang Belum Dibayar
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Utang Bunga | 2.500.000,00 | |
Beban Bunga yang Belum Dibayar | 2.500.000,00 |
Penjelasan:
Kemudian, pada contoh ini, perusahaan XYZ memiliki utang bunga yang belum dibayar pada akhir periode akuntansi.
Maka, untuk mencatat beban bunga yang belum dibayar, perusahaan melakukan jurnal penyesuaian dengan mendebit akun Utang Bunga dan mengkredit akun Beban Bunga yang Belum Dibayar sebesar Rp2.500.000,00.
7. Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Diterima di Muka
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
31/12/2022 | Pendapatan yang Diterima di Muka | 5.000.000,00 | |
Pendapatan | 5.000.000,00 |
Penjelasan:
Terakhir, dalam contoh ini, perusahaan XYZ telah menerima pembayaran di muka dari pelanggan sebagai pembayaran untuk layanan yang akan diberikan di masa depan. Jadi, pembayaran ini dianggap sebagai pendapatan yang diterima di muka dan harus disesuaikan pada akhir periode akuntansi.
Oleh karena itu, perusahaan melakukan jurnal penyesuaian dengan mengkredit akun Pendapatan yang Diterima di Muka sebesar Rp5.000.000,00 dan mendebit akun Pendapatan sebesar jumlah yang sama.
Sudah Tahu Bagaimana Contoh Jurnal Penyesuaian yang Tepat dan Cara Membuatnya?
Itulah pembahasan lengkap mengenai contoh jurnal penyesuaian termasuk langkah-langkah pembuatannya. Melalui upaya menguasai konsep dan praktiknya, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan mereka akurat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Anda bisa membuat jurnal keuangan ini dengan bantuan software dasar seperti Microsoft Excel atau Spreadsheet. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi pihak ketiga yang menyediakan format laporan keuangan dasar.