Dalam dunia kerja dan organisasi pasti Anda sudah tidak asing dengan kata perencanaan atau planning. Membuat planning menjadi salah satu hal yang cukup menantang, pasalnya akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan dan organisasi tersebut. Mari simak untuk memahami pengertian hingga prosesnya!
Daftar ISI
Apa Itu Perencanaan?
Istilah tersebut merujuk pada sebuah proses untuk membuat rencana demi tercapainya sebuah tujuan yang dikehendaki oleh seorang individu maupun kelompok.
Planning umumnya akan meliputi banyak hal. Di antaranya adalah proses identifikasi tujuan yang ingin dicapai, analisis situasi saat ini, hingga proses pengembangan strategi.
Selain hal tersebut, planning juga meliputi penataan atau pemanfaatan sumber daya. Contohnya seperti sumber daya manusia, waktu, biaya, dan tenaga. Ini serta merta hanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Sehingga, hasil yang didapatkan nantinya merupakan hasil yang efektif dan efisien.
Pengertian Menurut Ahli
Selain memahami definisinya secara umum, istilah ini juga banyak dijabarkan oleh para ahli terkait pengertian dan maknanya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Edy Suandy
Menurut Edy Suandy, planning merupakan serangkaian proses dalam menentukan dan mencapai tujuan sebuah organisasi. Di mana di dalamnya terdapat penyusunan strategi, taktik, dan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Barbara Becker
Menurut Barbara Becker, ini merupakan sebuah cara yang bersifat sangat rasional dan dipergunakan untuk mencapai sebuah masa depan yang lebih baik dan tertata.
3. Jacqueline Alder
Menurut Jacqueline Alder, perencanaan merupakan sebuah proses untuk menentukan apa yang ingin dicapai oleh seorang individu maupun kelompok di masa depan. Caranya dengan menetapkan berbagai langkah lanjutan secara bertahap.
4. John Douglas
Menurut John Douglas, inoi merupakan sebuah proses yang dilakukan secara kontinyu dalam hal mengkaji, membuat tujuan, serta mengimplementasikan hal tersebut. Termasuk untuk proses evaluasi dan perbaikan kedepannya.
5. George Steiner
Menurut George Steiner, ini merupakan sebuah proses untuk memulai pencapaian sebuah tujuan. Di mana di dalamnya terdapat penyusunan dan pembatasan strategi, pembuatan kebijakan, dan membuat rencana mendetail demi tercapainya sebuah tujuan tersebut.
Tujuan Penting Perencanaan
Setelah mengetahui pengertiannya baik secara umum maupun oleh para ahli, selanjutnya Anda akan mengetahui beberapa tujuan penting dari adanya sebuah planning. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Mengendalikan Diri Maupun Tim
Tujuan dan fungsi penting planning yang pertama adalah untuk mengendalikan diri maupun tim. Terkadang, sebagai sebuah individu maupun tim, seseorang mungkin akan memiliki berbagai tujuan yang sangat abstrak. Beberapa orang akan cenderung bersemangat dan berambisi untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya ambisi tersebut, terkadang langkah mereka menjadi sangat tidak terarah dan cenderung acak. Sehingga, bukannya tercapai, malah tujuan tersebut jauh dari jangkauan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah planning yang dapat mengontrol setiap langkah dan mengendalikan ambisi terhadap sebuah tujuan.
2. Mencegah Dampak Perubahan yang Merugikan
Dalam melangkah untuk mencapai sebuah tujuan, pasti ada kalanya Anda harus siap menerima risiko akan sebuah kegagalan. Sebenarnya, dengan menggunakan perencanaan yang detail dan terperinci, kegagalan tersebut dapat dicegah. Atau jika memang terjadi, Anda sudah mempunyai alternatif lain untuk mengatasinya.
3. Memastikan Suatu Hal
Selama berproses untuk mencapai sebuah tujuan, ada banyak sekali hal yang tidak pasti dan abstrak di depan. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan berbagai hal abstrak tersebut agar nantinya tidak mengganggu langkah Anda. Melalui planning yang matang akan membuat hal yang abstrak menjadi pasti.
4. Memprediksi Kejadian Masa Depan
Kejadian di masa depan memang tidak dapat Anda ketahui. Namun, dengan membuat planning yang baik, setidaknya Anda dapat memprediksi berbagai kejadian di masa depan baik yang negatif maupun yang positif . Dengan demikian, Anda akan selalu siap dan sigap dengan segala risiko yang akan terjadi.
Proses Perencanaan
Dalam melakukan sebuah planning, tentunya ada beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan agar rencana tersebut bisa tertata dan dieksekusi dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tahapannya:
1. Menetapkan Tujuan
Tahap pertama dalam membuat sebuah rencana adalah menetapkan tujuan. Tujuan akan menjadi dasar seluruh planning nantinya. Selain itu, tujuan juga bisa menjadi indikator kesuksesan planning itu sendiri. Anda bisa menetapkan tujuan secara pribadi maupun bersama dengan tim untuk hasil yang optimal.
2. Menganalisa Keadaan
Setelah tujuan ditetapkan, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menganalisa keadaan sekitar. Menganalisa keadaan diperlukan untuk menentukan arah langkah selanjutnya. Karena, keadaan sekitar seperti sumber daya, lingkungan, dan biaya akan berpengaruh terhadap setiap langkah yang Anda ambil.
3. Mengidentifikasi Hambatan
Setelah mengetahui keadaan sekitar, pasti Anda akan menemukan hambatan dari keadaan tersebut. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi hambatan tersebut. Dengan melakukan identifikasi, maka Anda akan mengerti langkah atau perencanaan seperti apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan itu.
4. Membuat Rencana
Setelah keadaan sudah dianalisa dan hambatan sudah Anda ketahui, maka selanjutnya Anda bisa langsung melangkah untuk membuat planning. Pastikan rencana yang Anda buat adalah planning yang detail dan terarah serta dapat terukur ketercapaiannya.
5. Melakukan Evaluasi
Tahap terakhir dalam membuat planning adalah melakukan evaluasi atas ketercapaian sebuah rencana yang disusun sebelumnya. Apabila ada yang belum tercapai, Anda dapat menganalisa kembali hambatan apa yang terjadi. Serta memberikan solusi atas hal tersebut.
Konsep Perencanaan
Planning sendiri memiliki beberapa konsep yang menjadikannya memiliki ciri khas tersendiri. Dengan adanya konsep ini, maka Anda akan dapat memiliki patokan untuk membuat sebuah rencana. Berikut ini adalah penjabarannya:
1.Terstruktur dan Sistematis
Planning merupakan sebuah hal yang terstruktur dan sistematis. Rencana harus dibuat mendetail dengan tolak ukur tertentu. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan evaluasi kinerja dari rencana tersebut. Planning yang terstruktur juga akan membantu Anda untuk melangkah dengan pasti.
2. Persuasif
Rencana juga memiliki sifat yang persuasif. Hal tersebut terjadi karena dalam menjalankan sebuah rencana Anda tidak mungkin berjalan seorang diri meskipun untuk kepentingan pribadi. Anda perlu mempersuasi orang-orang yang berkaitan dengan rencana Anda untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Memperhatikan Segala Kondisi
Perencanaan juga bersifat memperhatikan segala kondisi yang mungkin terjadi. Hal tersebut terjadi karena dalam melakukan planning pasti ada kondisi di luar kuasa kita yang bisa menghambat atau melancarkan. Oleh karena itu, kondisi internal maupun eksternal sangat perlu dipikirkan dengan matang.
4. Sebagai Salah Satu Proses Intelektual
Planning juga menjadi sebuah wadah dalam berproses secara intelektual. Ini karena dalam membuat rencana Anda pasti akan mempelajari banyak hal. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, wawasan dalam diri akan semakin bertambah.
5. Bersifat Fleksibel Terhadap Perkembangan
Planning juga bersifat fleksibel terhadap perkembangan, baik trend maupun teknologi. Jika sebuah planning tidak diiringi dengan fleksibilitas, maka bisa dipastikan potensi kegagalan akan meningkat.
Perubahan rencana bisa saja dilakukan apabila ada perubahan trend atau perkembangan teknologi yang menguntungkan.
Contoh Perencanaan
Setelah mengetahui berbagai hal tentang planning, mulai dari pengertian, tujuan hingga proses planning, tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui contohnya secara langsung. Karena itu, mari jadikan pengembangan bisnis baju muslim berikut sebagai kasus studi:
- Tujuan: Mengenalkan Brand A ke Masyarakat Luas serta mendapatkan titik BEP dalam kurun waktu 6 bulan.
- Keadaan: Baju muslim memiliki pasar yang sangat tinggi, model baju muslim selalu berubah sesuai dengan trend, bisnis ini memiliki banyak kompetitor.
- Hambatan: Kompetitor yang sangat banyak dan persaingan yang ketat.
- Strategi:
- Menganalisa produk milik kompetitor mana yang paling ramai peminat.
- Menggunakan konsep amati, tiru, dan modifikasi.
- Buat satu keunggulan dan kekuatan produk yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
- Melakukan produksi.
- Melakukan promosi awal dengan cara giveaway atau diskon untuk meningkatkan brand awareness.
- Melakukan promosi lanjutan dengan menggunakan iklan berbayar atau endorsement dengan tujuan peningkatan profit.
Sudah Memahami Apa itu Perencanaan?
Berikut tadi adalah penjelasan singkat mengenai perencanaan, manfaat, proses hingga contohnya. Membuat rencana merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan baik secara individu maupun dalam kehidupan berorganisasi.
Selain contoh di atas, Anda sebaiknya juga harus memperhatikan beberapa aspek lain ketikan membuat rencana untuk usaha. Meliputi lokasi, investor, anggaran, harga produk, modal, dan sebagainya. Semoga ulasan di atas dapat membantu Anda untuk membuatnya, ya!