Uang merupakan alat tukar yang kamu perlukan untuk bertransaksi. Baik kamu ingin membeli barang atau menyewa jasa, semuanya membutuhkan uang. Namun, pernahkah kamu bertanya bagaimana syarat uang agar dapat disebut sebagai uang?
Uang punya sejarah yang panjang dalam peradaban manusia. Hingga sekarang, rasanya semua kebutuhan baru bisa terpenuhi, jika telah melibatkan uang. Saking besarnya pengaruh uang, sampai ada pepatah “tidak ada yang gratis di dunia ini”.
Daftar ISI
Sejarah Uang
Sebelum bicara tentang syarat uang ataupun hal lain terkait uang lebih jauh, kita perlu sedikit mengingat bagaimana cara orang zaman dulu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebenarnya masyarakat sudah melakukan transaksi bahkan sebelum mengenal konsep uang.
Masyarakat zaman dulu membutuhkan banyak hal untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Namun, tidak semua kebutuhan yang mereka perlukan bisa diperoleh dari proses produksi. Hal ini menyebabkan terjadinya transaksi yang melibatkan satu barang dengan barang lainnya.
Sebagai contoh, kamu adalah peternak yang punya banyak daging hewan dan sedang membutuhkan pakaian. Kamu bisa mendapatkan pakaian dengan cara menukarkan daging yang kamu punya dengan orang yang punya pakaian dan kebetulan membutuhkan daging untuk ia makan.
Begitulah bagaimana caranya orang zaman dahulu memperoleh barang yang mereka perlukan. Transaksi ini dikenal dengan istilah sistem barter. Namun, sistem barter punya kekurangan, yaitu sulitnya menemukan orang yang memiliki barang yang kita inginkan sekaligus membutuhkan barang yang kita punya.
Selain itu, kelemahan lain dari sistem barter adalah sulitnya orang zaman dulu dalam menentukan nilai pertukaran yang seimbang. Misalnya, satu potong ayam setara berapa potong baju? Hal ini tidak ada tolak ukur universalnya di zaman dulu.
Singat cerita, hal inilah yang menjadi pemicu munculnya alat tukar yang bersifat universal yang bisa memecahkan masalah yang ada di sistem barter. Salah satu contoh alat tukar pertama yang berlaku adalah garam di masyarakat Romawi.
Kemudian, alat tukar ini yang kita kenal sebagai uang pertama kali muncul di peradaban Tiongkok dalam bentuk logam emas dan perak. Seiring berjalannya waktu, lahirlah uang kertas. Hingga pada saat ini setiap negara punya mata uangnya masing-masing untuk keperluan transaksi di dalam negeri.
Munculnya uang sebagai alat tukar yang sah dan universal adalah solusi dari sistem barter yang cenderung tidak efisien dan tidak relevan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang makin kompleks.
Masalah yang muncul dari sistem barter di zaman dulu melahirkan konsep syarat uang. Konsep ini yang nantinya akan terus berlaku terhadap uang hingga sekarang.
Fungsi Uang
Kamu pasti sudah tahu kalau uang berfungsi sebagai alat tukar atau pembayaran yang sah untuk membeli barang atau menyewa jasa yang ada. Namun, fungsi uang tidak sesederhana itu. Fungsi uang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Fungsi Asli
Fungsi asli uang mengacu pada tujuan dari penerbitan uang yang beredar di masyarakat. Beberapa contoh fungsi asli uang ini mencakup:
- Uang sebagai alat tukar yang sah dan menggantikan sistem barter. Adanya uang dapat memudahkan proses transaksi di masyarakat.
- Sebagai satuan hitung, uang dapat menunjukkan nilai dari barang atau jasa, sehingga akan mempermudah proses transaksi.
- Uang sebagai penyimpan nilai, uang dapat berfungsi untuk mengalihkan daya beli di masa sekarang dan masa depan.
2. Fungsi Turunan
Selain fungsi asli, uang juga punya fungsi turunan. Fungsi turunan dari uang, antara lain:
a. Alat Pembayaran yang Sah
Uang hadir karena proses barter yang prosesnya tidak mudah dan tidak ada nilai universalnya. Kehadiran uang dapat mempermudah proses transaksi masyarakat dan uang sebagai alat pembayaran juga bersifat universal atau bisa diterima oleh semua orang.
b. Alat Pembayar Hutang
Selain berfungsi dalam proses transaksi pembelian barang atau penyewaan jasa, uang juga berperan sebagai alat pembayar hutang.
c. Alat Penimbun Kekayaan
Uang tidak hanya bisa kamu pakai untuk kebutuhan saat ini saja. Kamu juga bisa menggunakan uang untuk kebutuhanmu di masa depan, baik yang sudah kamu tahu ataupun kebutuhan mendesak.
Untuk menjaga uang yang kamu punya demi keperluan masa depan, kamu bisa menyimpan uangmu dengan cara menabung atau berinvestasi.
d. Alat Pemindah Kekayaan
Parameter kekayaan seseorang tidak hanya terlihat dari jumlah nominal yang ia miliki. Aset lainnya seperti tanah, emas, rumah, kendaraan, dan lain-lain adalah contoh aset yang dapat menunjukkan parameter kekayaan seseorang.
Namun, aset tersebut bisa diperjualbelikan. Misalnya saja, kendaraan sebagai aset bisa diubah menjadi uang dengan cara dijual. Lalu, uang hasil penjualan kendaraan tersebut bisa digunakan untuk membeli aset lainnya. Inilah fungsi uang sebagai alat pemindah kekayaan.
Syarat Uang
Jika kamu perhatikan, ada dua jenis bentuk uang, yaitu uang kertas dan uang logam. Namun, bagaimana kertas dan logam tersebut dapat dianggap sebagai uang? Maka dari itu, kamu harus mengenal syarat uang berikut ini:
1. Acceptability
Arti dari kata acceptability ini adalah bahwa uang harus bisa diterima oleh seluruh masyarakat sebagai alat tukar yang sah untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang bisa bersifat universal.
2. Durability
Durability adalah salah satu dari sebelas syarat uang. Selain bisa diterima oleh seluruh masyarakat, uang yang beredar juga harus tahan lama dan tidak mudah rusak.
3. Storable dan Portability
Syarat lainnya, yaitu harus bersifat mudah dibawa kemana-mana sebagai bagian dari alat tukar untuk transaksi.
4. Divisibility
Divisibility artinya uang bisa dipecah atau dibagi dari segi nominal, tanpa mengurangi nilai asli dari uang tersebut.
5. Uniformity
Uniformity berarti uang harus punya satu kualitas saja antara satu jenis uang dengan yang lainnya. Sehingga, tidak menimbulkan ketidakpercayaan di masyarakat.
6. Stability
Arti stability yaitu uang harus bersifat stabil atau nilainya cenderung tetap dan mudah dalam penyimpanannya.
7. Scarcity
Scarcity di sini artinya uang harus punya nilai kelangkaannya tersendiri. Uang yang beredar di masyarakat harusnya terkontrol dan jumlahnya terbatas.
Selain itu, uang sebagai alat tukar yang sah juga harus tidak mudah dipalsukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
8. Standard Ability
Uang yang beredar di masyarakat haruslah memiliki standar yang baku. Standar yang dimaksud di sini adalah harus memiliki standar bentuk dan ukuran, baik itu uang kertas ataupun koin.
9. Elasticity of Supply
Elastic of supply adalah salah satu contoh syarat uang. Uang yang beredar haruslah sesuai dengan kebutuhan dan permintaan di masyarakat. Peredaran uang di tengah masyarakat tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak.
10. Terjamin
Uang sebagai alat tukar yang sah harus memiliki jaminan dari negara, bahwa uang yang beredar terjaga keabsahan nilai dan keasliannya.
11. Syarat Psikologis
Syarat uang terakhir, yaitu uang harus bisa memberikan rasa kesenangan atau kepuasan bagi siapapun pemiliknya.
Jenis-Jenis Uang
Berikut beberapa jenis uang yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Uang Giral
Jenis uang yang terdiri dari cek, kartu kredit, dan bilyet giro yang dikeluarkan oleh bank umum.
2. Uang Kartal
Jenis uang fisik yang diproduksi oleh bank sentral dan sering kamu temui, yakni uang logam dan kertas.
3. Uang Tanda
Jenis uang yang nilai bahan pembuatnya lebih rendah dari nominal yang tertera pada uang tersebut.
4. Uang Penuh
Jenis uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nominalnya.
5. Uang Kertas
Jenis uang yang berbentuk lembaran dan menggunakan bahan dari kertas atau sejenisnya serta terdapat cap dan gambar pada pemukaannya.
6. Uang Logam
Jenis uang dengan bentuk bulat serta memakai material perak dan emas dalam pembuatannya. Kemudian, uang logam juga bersifat tahan lama, tidak mudah rusak, dan dapat kamu pecah satuannya tanpa mengurangi nilainya.
Uang Sebagai Kebutuhan Dasar Umat Manusia
Keberadaan uang sebagai alat tukar yang sah dan universal tidak pernah lepas dari kebutuhan manusia yang kompleks demi menyambung hidup. Uang hadir sebagai solusi atas permasalahan yang masyarakat hadapi di zaman dahulu saat masih berlaku sistem barter.
Beberapa jenis uang yang beredar seperti uang kertas dan uang logam tentunya harus memiliki nilai tersendiri sebelum beredar di masyarakat. Adanya pengaturan seperti syarat uang dapat menjaga nilai, keabsahan, dan keaslian uang yang beredar.