UMKM: Pengertian, Syarat, Kriteria, Peran dan Contohnya

Dewasa ini, semakin banyak bisnis lokal yang berkembang di Indonesia. Tak seperti dulu, kini ada banyak wadah untuk pengelolaan bisnis lokal, supaya semakin berkembang. Pemerintah Indonesia juga telah membuka jalan lebar untuk para pelaku bisnis UMKM terus melakukan branding

Ini menjadi hal baik, mengingat kesadaraan masyarakat akan brand lokal semakin meningkat. Simak pemaparan lebih lengkapnya di bawah ini!

Pengertian UMKM

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dimana berfungsi sebagai salah satu model perdagangan dari perorangan atau badan usaha. Istilah ini mulai digaungkan untuk memperkenalkan usaha lokal di Indonesia, guna mempromosikan produk-produk lokal dari usaha mikro.

Adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini, mendorong banyak pemilik bisnis mikro di Indonesia untuk terus mencari peluang dan berkembang maju. Besarnya peluang bisnis ini, memberikan kesempatan yang tinggi untuk meningkatkan ekonomi di sebuah negara.

Melansir dari Katadata, sebuah bisnis UMKM bahkan bisa membantu menarik sebuah negara dari krisis ekonomi. Ini juga terbukti di Indonesia, yang sempat mengalami krisis moneter pada tahun 1998 lalu.

Di bawah keterpurukan ekonomi dan konflik kasus politik, perlahan ekonomi di Indonesia bisa pulih berkat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang muncul di seluruh wilayah. Usaha-usaha mikro ini perlahan memberikan harapan pada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Sehingga, keberadaan usaha mikro dari pedagang-pedagang kecil ini, justru dianggap memberikan dampak positif yang pasti dan lebih stabil. Usaha mikro yang paling sering muncul adalah bisnis perdagangan, waralaba, tekstil, garmen, dan kayu.

Syarat Pengajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Pada dasarnya, siapapun berhak untuk membuka sebuah usaha mikro, kecil, maupun menengah. Hanya saja, ada beberapa persyaratan yang perlu kamu ikuti, apabila kamu membutuhkan bantuan subsidi dana untuk memulai usaha mikro tersebut. Berikut persyaratannya:

  • Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Memiliki NIK KTP yang terdaftar secara sah. Nomor Induk Kependudukan akan dicatat dengan e-KTP.
  • Memiliki bisnis mikro, yang akan kamu daftarkan untuk pengajuan dana UMKM.
  • Bukan bagian dari pegawai BUMN, BUMD, PNS, dan TNI/POLRI. Para pegawai ASN tidak bisa mengajukan bisnis mereka sebagai UMKM.
  • Memiliki surat keterangan usaha, yang akan menunjukan bahwa bisnis tersebut adalah milik kamu.

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Berikut 3 klasifikasi usaha lokal beserta kriteria-kriteria yang menjadi ciri khasnya:

1. Usaha Mikro

Pada level pertama, UMKM dengan klasifikasi mikro, yang memiliki pendapatan bersih paling banyak Rp50.000.000,00. Nominal itu dihitung dari pendapatan bersih saja, tanpa menghitung nilai tanah dan bangunan usaha. Penghasilan paling banyak yang diraih oleh usaha mikro per tahunnya sekitar Rp300.000.000,00.

2. Usaha Kecil

Selanjutnya pada skala usaha kecil memiliki kekayaan bersih dengan rata-rata maksimal Rp50.000.000,00 hingga Rp500.000.000,00. Tanpa menghitung nilai aset tanah dan bangunan. Untuk angka pendapatan per tahunnya bisa mendapatkan penghasilan Rp300.000.000,00 hingga Rp2.500.000.000,00.

3. Usaha Menengah

Sedangkan usaha menengah menduduki skala paling tinggi UMKM, dengan rata-rata maksimal pendapatan bersih di angka Rp500.000.000,00 hingga Rp10.000.000.000,00. Nilai tersebut belum termasuk nilai tanah dan bangunannya. 

Hitungan rata-rata pendapatan per tahun untuk usaha menengah bisa mencapai Rp2.500.000.000,00 sampai Rp50.000.000.000,00.

Peranan UMKM dalam Siklus Ekonomi Indonesia

Penerapan sistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini memberikan dampak positif yang bisa mendukung peningkatan ekonomi di setiap negara. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bisnis ini memiliki peranan besar bagi kemajuan sebuah negara, termasuk di perekonomian Indonesia, seperti berikut:

1. Pemerataan Ekonomi Suatu Negara

Seperti judulnya, bisnis mikro hingga menengah adalah yang paling mudah dicapai oleh sebagian besar masyarakat. Semua orang bisa menentukan ide bisnis mereka dan mengembangkannya, bahkan jika modal yang tersedia tidak selalu besar.

Ini membuka jalan untuk para pengusaha kecil, supaya bisa merintis bisnis untuk membangun kestabilan ekonomi mereka sendiri. Bahkan, di Indonesia dan juga negara besar lainnya, tidak sedikit orang-orang yang memiliki bisnis sendiri, sebagai pasif income mereka.  

Misalnya, para aktor dan aktris, yang membuka bisnis kuliner sebagai investasi jangka panjang mereka.

2. Membantu Menurunkan Angka Kemiskinan

Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit, mungkin jadi perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan peranan UMKM di setiap negara. Adanya peluang berbisnis yang tinggi, memberikan kesempatan agar semua orang memiliki kebebasan finansial, bahkan jika mereka bukan ASN.

Apabila kondisi ini terjadi secara merata di tiap lapisan masyarakat kita, maka ini menjadi perubahan besar untuk menurunkan angka kemiskinan di suatu wilayah. Kondisi ini banyak ditemukan di negara maju, yang mana sebagian besar penduduknya justru menjadi pengusaha.

3. Menjadi Penyumbang Devisa Negara

Skala bisnis mikro mungkin tidak seluas bisnis besar, seperti dalam sebuah perusahaan. Tapi beberapa bisnis mikro sekalipun berhasil merambat menjadi bisnis menengah, atau bahkan besar. Berawal dari sebuah usaha kecil, setiap bisnis memiliki potensi yang sama untuk bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas.

Mendorong setiap masyarakatnya mendapatkan peningkatan ekonomi dan juga mengurangi angka pengangguran. Hal ini adalah awal yang baik, sehingga bisa membantu menyumbang devisa negara. Apalagi jika bisnis menengah memasuki skala maksimal pendapatan per tahunnya.

Contoh Usaha yang Termasuk dalam UMKM

Luasnya lahan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini memberikan kesempatan pada semua pemilik bisnis dan pegiat dari seluruh sektor untuk menjajal branding. Berikut ini beberapa jenis usaha yang paling sering muncul dan tinggi peminatnya:

1. Usaha Bidang Agribisnis

Usaha Bidang Agribisnis
Bibit Online

Beberapa waktu lalu, masyarakat kita sempat dihebohkan dengan tren tanaman hias sebagai salah satu elemen wajib untuk dekorasi rumah dan bangunan. Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku bidang agribisnis untuk terus membudidayakan produk mereka. 

Di sisi lain, tingginya minat masyarakat dengan rangkaian jenis tanaman, juga menumbuhkan kesadaraan atas kecintaan lingkungan.

Nilai penjualan tanaman hias juga tergolong tidak main-main, sebab dari yang paling terjangkau hingga yang bernilai sangat tinggi tetap memiliki peminatnya masing-masing. Seiring berjalannya waktu, bidang agribisnis ini bisa ditemukan di seluruh level UMKM, dari mikro sampai menengah.

2. Usaha Kuliner

Usaha Kuliner
MNEWS

Boleh jadi bidang kuliner atau bisnis waralaba menjadi sektor yang paling luas dan tidak akan pernah mati. Karena pangan sebagai salah satu kebutuhan primer, menjadikan bisnis kuliner selalu menjadi prioritas masyarakat. 

Di samping itu, ada begitu banyak variasi produk kuliner yang bisa di kreasikan dan dijual sebagai produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Pendapatan yang dihasilkan dari sektor kuliner juga tidak tanggung-tanggung, sebab ada begitu banyak variasi yang akan terus menarik minat masyarakat dalam berbelanja kuliner. Baik itu makanan pokok seperti nasi hingga camilan yang variatif.

Lebih dari itu, berbagai tren kuliner juga seperti tidak ada habisnya, mulai dari trend frozen food, sambal instan, dan masih banyak lagi. Ini menjadikan bidang kuliner memiliki banyak referensi usaha yang paling sering dikembangkan.

3. Usaha Bidang Tekstil

Usaha Bidang Tekstil
CNN Indonesia

Ada banyak jenis UMKM yang bergerak di bidang tekstil, yang sebagian besar digunakan untuk fashion. Bidang usaha tekstil ini juga memiliki variasi yang sangat luas, mulai dari penjualan baju, aksesoris, sepatu, hijab, tas, dan lainnya. 

Industri ini memang tak pernah mati, apalagi adanya platform digital, semakin membantu branding bidang tekstil semakin cepat.

Di sisi lain, saat ini semakin banyak ditemukan tren berjualan dengan sistem affiliate dan reseller, yang membuat penjualan produk tekstil semakin pesat. Ini menjadi salah satu bidang yang hadir sebagai percepatan kestabilan ekonomi sebuah negara.

Kamu Tertarik Menjadi Pebisnis UMKM?

Seperti yang telah disebutkan, program ini bisa menjadi alat yang mendongkrak ekonomi suatu negara, bahkan jika negara tersebut mengalami krisis berkali-kali. Nyatanya keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini justru menjadi peranan penting untuk menjaga kestabilan ekonomi masyarakat dari berbagai lapisan.

Kendati ada banyak UMKM yang juga harus berjuang keras untuk bertahan akibat persaingan bisnis yang ketat, hal ini adalah hal yang wajar. Kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya mendukung bisnis lokal saat ini, perlu mendapatkan respon baik dari pemerintah.

Selama semua pihak bekerjasama, memberikan layanan dan wadah yang baik bagi pengusaha kecil. Maka kestabilan ekonomi masyarakatnya juga akan terlihat dalam kurun waktu dekat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page