Bagi Anda yang menggeluti dunia investasi, pastinya sudah tidak asing dengan yang namanya pasar uang atau pasar kredit jangka pendek. Namun, apakah Anda sudah memanfaatkannya dengan maksimal? Melihat kondisi portofolio yang stagnan, ada baiknya Anda mempelajari pengertian, ciri, fungsi dan contoh-contohnya di sini!
Daftar ISI
Apa itu Pasar Uang?
Pada dasarnya, dalam dunia investasi ada sebuah mekanisme pasar yang memungkinkan para pelaku investasi melakukan jual beli instrumen keuangan berupa surat berharga atau efek. Dalam hal ini, Anda bisa berperan menjadi penjual maupun pembeli dalam sekali waktu.
Mekanisme pasar ini mengacu pada pasar keuangan dengan instrumen-instrumen keuangan berjangka waktu pendek. Aset-aset keuangan dengan likuiditas tinggi dan jangka waktu pendek. Seperti uang tunai, deposito bank, surat berharga komersial, dan instrumen pasar uang lainnya menjadi produk perdagangannya.
Secara teori, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dalam hal pendanaan dan investasi. Pelaku pasar yang terlibat meliputi instansi bank komersial, perusahaan, institusi keuangan non-bank, pemerintah, dan individu mandiri.
Mereka terlibat dalam transaksi jangka pendek yang berkisar dari beberapa hari hingga satu tahun. Terdapat peran penting dalam menjaga likuiditas dan stabilitas ekonomi. Serta untuk memfasilitasi aliran dana yang lancar di antara para pelaku pasar dan membantu menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Ciri-Ciri Pasar Uang
Secara teknis, ada beberapa ciri yang dapat mengklasifikasikan kegiatan jual beli ini. Mulai dari:
1. Tidak Memiliki Sifat Fisik (Tempat)
Secara tempat sendiri model transaksi ini tidak memiliki sifat fisik, karena transaksi bisa Anda lakukan melalui platform tertentu atau pada ruang publik. Jadi, untuk tempat sendiri sangat abstrak dan hanya antar penjual dan pembeli yang tahu kesepakatan akan terjadi di mana.
2. Instrumen Keuangan dengan Likuiditas Tinggi
Ciri berikutnya adalah produk transaksi adalah instrumen dengan likuiditas tinggi yang dapat dengan mudah pelaku konversi menjadi uang tunai tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan. Sehingga memungkinkan proses jual beli berlalu dengan lebih cepat.
3. Memiliki Jangka Waktu Pendek
Pasar uang selalu berfokus pada instrumen keuangan dengan berjangka waktu pendek. Sehingga jangka waktu bisa kurang dari satu tahun. Karena tujuan transaksi memang untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan pendanaan dalam jangka waktu singkat.
4. Tidak Terorganisir
Manajemen dari kegiatan ini terbilang cukup lemah, karena minimnya ruang lingkup operasi khusus maupun badan pengurus langsung. Walaupun mungkin ada platform yang menjembatani transaksi tersebut, tentunya dengan regulasi yang tetap harus terpenuhi.
5. Suku Bunga Rendah
Karena instrumen keuangan umumnya dianggap memiliki risiko yang lebih rendah, suku bunga yang berlaku cenderung rendah dibandingkan dengan pasar keuangan lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh permintaan yang tinggi untuk instrumen-instrumen ini dan tingkat likuiditas tinggi.
6. Risiko Relatif Rendah
Instrumen keuangan pada pasar uang cenderung memiliki risiko yang lebih rendah jika Anda bandingkan dengan investasi jangka panjang. Hal tersebut bisa terjadi karena instrumen diterbitkan oleh pihak-pihak yang kredibel, seperti pemerintah atau lembaga keuangan terpercaya.
7. Partisipasi Pelaku Pasar yang Beragam
Kegiatan ini melibatkan berbagai pelaku pasar, termasuk bank komersial, lembaga keuangan non-bank, perusahaan, pemerintah, dan individu mandiri. Masing-masing pelaku pasar memiliki peran dan tujuan yang berbeda-beda, seperti investasi surat berharga jangka pendek pinjaman jangka pendek, atau pengelolaan arus kas.
Fungsi dari Pasar Uang
Sebenarnya, kegiatan ini memiliki fungsi dan peranan yang cukup besar bagi perekonomian, baik dari sisi pelaku pasar hingga daerah tinggalnya. Adapun fungsi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Fungsi utama dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tertentu dengan jangka pendek. Berbagai entitas bisnis, pemerintah, dan individu untuk memperoleh dana jangka pendek yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari atau tujuan jangka pendek lainnya.
2. Investasi Jangka Pendek
Pasar uang juga memberikan kesempatan bagi individu dan entitas bisnis untuk menginvestasikan dana dengan jangka waktu pendek. Instrumen-instrumen keuangan, seperti depositso, reksadana atau surat berharga jangka pendek, menyediakan alternatif investasi yang likuid dan relatif lebih aman.
3. Peningkatan Laju Pertumbuhan Negara
Secara langsung maupun tidak langsung, peranan kegiatan ini juga akan membantu pertumbuhan negara jadi lebih maju. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena perputaran ekonomi akan lebih baik. Serta akan ada kas masuk negara dari pajak pendapatan yang jadi devisa negara.
4. Menjembatani antara Investor dan Perusahaan Terkait
Menjadi salah satu sarana atau media penghubung antara perusahaan dan investor. Ini terjadi karena adanya transaksi jual beli saham yang perusahaan tawarkan secara terbuka di bursa efek. Sehingga akan membantu kedua belah pihak mencapai tujuan masing-masing.
5. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Pasar uang juga memiliki fungsi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Dengan menyediakan sarana untuk pengelolaan arus kas, pendanaan jangka pendek, dan investasi jangka pendek. Maka, akan membantu mencegah terjadinya krisis atau hal tak terduga lainnya.
Contoh Pasar Uang
Agar lebih paham penerapan kegiatannya, ada beberapa contoh yang bisa Anda pelajari seperti:
1. Surat Berharga (Commercial Paper)
Surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan lembaga keuangan yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Melibatkan bank atau lembaga keuangan yang menerapkan sistem diskonto dalam operasional bisnisnya.
2. Deposito Bank
Deposito bank adalah simpanan uang yang ditempatkan pada bank dengan jangka waktu tertentu dan suku bunga yang tetap. Biasanya, deposito bank memiliki jangka waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
3. Rekening Pasar Uang (Money Market Account)
Merupakan jenis rekening bank yang menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif dan likuiditas tinggi. Dana yang ditempatkan dalam rekening ini dapat Anda tarik kapan saja tanpa batasan atau biaya penalti.
4. Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills)
Surat perbendaharaan negara adalah surat berharga jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah. Umumnya, memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun dan dianggap sebagai salah satu instrumen keuangan dengan risiko rendah.
5. Repurchase Agreements (Repo)
Repo adalah transaksi di mana seorang investor membeli surat berharga dari lembaga keuangan. Serta memiliki komitmen untuk menjual kembali pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati. Transaksi ini melibatkan penjualan sementara aset keuangan untuk memperoleh pendanaan jangka pendek.
6. Banker’s Acceptance
Surat berharga yang berfungsi sebagai jaminan pembayaran masa depan dan dikeluarkan oleh pihak bank dan dijamin oleh bank itu sendiri. Umumnya digunakan pada transaksi pasar uang internasional atau transaksi ekspor-impor.
7. Sertifikat Bank Indonesia
Transaksi yang cukup umum di Indonesia adalah transaksi dengan produk surat berharga dari Bank Indonesia (Bank Sentral) yang ditujukan untuk bank umum. Pengeluaran SBI ini biasanya adalah untuk tujuan pengurangan peredaran uang di ranah publik.
Sudah Lebih Mengenal Apa itu Pasar Uang?
Dari penjelasan tersebut kini Anda tahu bahwa jenis kegiatan ini bisa Anda lakukan untuk bisnis maupun kebutuhan pribadi. Mengingat likuiditasnya tinggi, risiko rendah, dan jangkanya pendek kegiatan ini patut untuk Anda pelajari. Namun, jangan sampai salah sangka dan mengira pasar kredit jangka pendek sama dengan pasar modal.
Karena pasar modal umumnya akan menawarkan pendanaan jangka panjang. Jika ingin melakukan transaksi di pasar kredit jangka pendek, Anda bisa melakukannya secara mandiri atau melalui broker atau perantara. Apakah Anda sudah siap lakukan investasi?Â