Reksadana: Pengertian, Jenis, Keuntungan & Resikonya

Mari kita mengenal lebih jauh tentang reksadana, sebuah jenis investasi yang dapat diakses oleh investor dengan modal rendah. Jadi, untuk informasi yang lebih lengkap, kamu dapat membaca artikel ini sampai selesai. Yuk, simak!

Pengertian

Reksadana berasal dari bahasa Jawa kuno yang mengandung makna menjaga dana atau aset. Secara umum, investasi ini sering juga masyarakat sebut sebagai mutual fund secara global. Dalam konteks Bahasa Indonesia, mutual fund berarti dana bersama atau dana kolektif. 

Jadi, reksa dana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana dari berbagai investor dengan tujuan berinvestasi secara bersama-sama dalam produk investasi pasar modal. Seperti surat berharga, obligasi, dan saham melalui pembelian unit penyertaan reksa dana.

Setelah itu, dana kolektif tersebut akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dan dialokasikan ke dalam berbagai portofolio efek, termasuk surat utang (obligasi) atau jenis surat berharga lainnya. 

Peran MI dalam hal ini dapat dibandingkan dengan seorang sopir yang membawa penumpangnya menuju tujuan yang diinginkan, karena MI bertanggung jawab dalam mengalokasikan dana yang dikelola ke berbagai aset.

Investasi Reksadana di Indonesia

Sebagai seorang investor, penting bagi kamu untuk memperluas pengetahuan dalam bidang investasi. Di Indonesia, produk reksa dana pertama kali diperkenalkan pada bulan Juli 1996 oleh PT Danareksa Investment Management, perusahaan Manajer Investasi tertua di Indonesia. 

PT Danareksa Investment Management merupakan anak perusahaan dari PT Danareksa (Persero), yang berfokus pada kegiatan investment banking. Menurut data yang tercatat di situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan Desember 2020, terdapat 97 perusahaan yang beroperasi sebagai Manajer Investasi. 

Lebih lanjut, terdapat 3.987 produk reksa dana yang terdaftar, dengan total dana kelolaan mencapai Rp529 Triliun. Kegiatan investasi ini diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 95 oleh pemerintah. 

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi agen penjual reksa dana (APERD).

Jenis

Selain memahami definisinya, penting bagi kamu untuk mengenal berbagai jenis reksadana. Setiap jenis produk ini memiliki perbedaan dalam tujuan, strategi, risiko, dan biaya yang terkait. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang hal tersebut:

1. Saham

Jenis ini menggunakan dana yang kamu berikan untuk diinvestasikan pada efek saham yang memiliki potensi keuntungan tinggi menurut perhitungan manajer investasi. Jenis ini cocok untuk investasi jangka panjang, setidaknya 5 tahun.

2. Pendapatan Tetap

Jika kamu memilih jenis reksa dana pendapatan tetap, dana kamu akan diinvestasikan pada instrumen berupa utang, seperti obligasi dan surat utang. Investasi ini cocok untuk tujuan jangka menengah, sekitar 1-3 tahun.

3. Campuran

Reksa dana campuran mengalokasikan investasi pada berbagai instrumen, seperti efek saham, obligasi, surat utang, deposito, dan lain-lain. Manajer investasi dapat melakukan alokasi sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Reksa dana ini cocok untuk jangka waktu 3-5 tahun.

4. Pasar Uang

Reksadana pasar uang menginvestasikan dana secara penuh pada pasar uang di Indonesia. Jenis ini cocok untuk tujuan jangka pendek, yaitu sekitar 1 tahun.

5. Syariah

Jenis syariah merupakan investasi yang diarahkan pada instrumen-instrumen yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Hal ini memungkinkan bagi para muslim yang tidak ingin terlibat dalam sistem bunga konvensional. Reksa dana ini serupa dengan reksadana konvensional, tetapi mengikuti prinsip syariah.

6. Penyertaan Terbatas

Reksa dana penyertaan terbatas mengumpulkan dana dari para profesional dan mengalokasikannya pada bursa efek Indonesia. Jenis ini lebih ditujukan untuk investor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam di pasar modal.

Keuntungan

Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat kamu memilih investasi jenis ini:

1. Terjangkau

Investasi reksa dana adalah bentuk investasi yang bisa diakses dengan modal terjangkau, cocok bagi para investor pemula. Aplikasi investasi juga menyediakan pembelian produk ini mulai dari Rp10.000,00. Jadi, kamu tidak perlu menunggu sampai tua atau memiliki pendapatan fantastis untuk mulai berinvestasi.

2. Fleksibilitas

Kamu dapat membeli produk ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan kamu. Jika kamu ingin menyiapkan dana darurat, membayar uang muka rumah, menyiapkan dana pernikahan, atau mulai menyisihkan biaya pendidikan anak saat memiliki keluarga, kamu dapat mengalokasikan sebagian pendapatan ke reksadana.

3. Pengelolaan Dana oleh Profesional Manajemen Investasi

Salah satu keuntungan menarik bagi investor pemula dalam investasi reksadana adalah kamu tidak perlu repot menganalisis produk investasi, seperti deposito, saham, dan obligasi satu per satu. 

Ini karena para profesional Manajemen Investasi yang mengelola dana dan membuat keputusan berdasarkan penelitian dan analisis mendalam. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang alokasi dana untuk berbagai instrumen, karena Manajemen Investasi akan mengoptimalkan pengelolaan dana tersebut.

4. Aman, Terdaftar, dan Diawasi oleh OJK

Produk ini merupakan investasi yang legal, asalkan perusahaan pengelola memiliki izin dan diawasi oleh OJK sebagai perusahaan Manajemen Investasi. Dengan demikian, dana kamu terlindungi dari praktik ilegal. Ini membuat imbal hasil investasi lebih optimal dan melindungi kamu dari penipuan.

5. Hasil Investasi Tidak Dikenakan Pajak

Produk ini tidak dianggap sebagai objek pajak. Oleh karena itu, kamu dapat memperoleh imbal hasil yang lebih optimal, karena dapat mencairkan atau menjual kembali investasi reksa dana dengan mudah tanpa beban pajak.

Resiko

Meski menawarkan berbagai keuntungan, bukan berarti reksadana tidak memiliki resiko. Meskipun resikonya lebih rendah, jika kamu bandingkan dengan investasi saham. Berikut beberapa resikonya:

1. Penurunan Nilai

Risiko penurunan nilai perlu kamu perhatikan sebelum berinvestasi dalam reksa dana. Hal ini disebabkan oleh perubahan harga aset di dalamnya. Misalnya, jika harga saham dalam reksa dana turun, hal tersebut akan mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP).

2. Likuiditas

Risiko likuiditas terkait dengan kemampuan pencairan reksa dana. Situasi ini dapat terjadi jika manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk pembayaran pencairan atau redemption kepada investor. Menurut peraturan, pembayaran harus dilakukan oleh manajer investasi dalam waktu maksimal 7 hari kerja, tidak termasuk hari libur.

3. Wanprestasi

Risiko ini terjadi ketika manajer investasi tidak dapat membayar kupon dan pokok yang telah kamu investasikan, karena mengalami kerugian investasi.

4. Kondisi Ekonomi dan Politik

Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia juga mempengaruhi investasi, termasuk reksa dana. Jika kondisi tidak kondusif, keuntungan dapat mengalami penurunan. Sebaliknya, jika kondisi baik, keuntungan yang kamu dapatkan juga dapat meningkat.

5. Pertanggungan Harta

Risiko ini terkait dengan potensi pencurian data di bank kustodian. Namun, sebagian besar bank dan perusahaan investasi telah menyediakan asuransi untuk melindungi aset yang kamu miliki. Oleh karena itu, penting untuk memilih bank dan perusahaan yang memiliki reputasi yang baik.

Simulasi

Jika kamu memiliki uang sebesar Rp500.000,00 dan ingin membeli reksadana A dengan jumlah tersebut. Diketahui NAB per UP adalah 2.000, sehingga kamu akan memperoleh: Rp500.000.00/2.000 = 250 UP. Setelah 5 bulan, ternyata NAB per UP reksadana A naik menjadi 2.500.

Perhitungannya adalah:

2.500 (kenaikan Unit Penyertaan) x 250 (nilai NAB dari Unit Penyertaan awal) = Rp625.000,00 (hasil perubahan Unit Penyertaan)

Rp625.000,00 (hasil perubahan Unit Penyertaan) – Rp500.000,00 (modal awal) = Plus (+) Rp125.000,00

Dengan demikian, kamu telah mendapatkan keuntungan sebesar Rp125.000,00 selama 5 bulan.

Sudah Paham Perihal Reksadana?

Pilihlah produk reksadana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko kamu. Dengan pendekatan yang bijak, jenis investasi ini dapat menjadi instrumen investasi yang menguntungkan dan membantu mencapai tujuan keuangan kamu dalam jangka panjang.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page