Apa itu Teori Kebutuhan? Pengertian, Konsep, & Contohnya

Seperti yang Anda tahu, setiap manusia memiliki kebutuhannya masing-masing. Namun, tak semua orang dapat memenuhinya dengan mudah. Karena itu, terdapat teori kebutuhan yang akan membantu manusia memenuhi kebutuhannya. Simak lebih lengkap di sini!

Apa itu Teori Kebutuhan?

Pada dasarnya, teori psikologi ini ditemukan pada pertengahan tahun 1943 oleh seorang profesor bernama Abraham Harold Maslow. Karena menggambarkan hierarki (tingkatan-bertingkat) kebutuhan manusia berdasarkan prioritas dan urutan pemenuhannya, konsep ini sering disebut Piramida Kebutuhan Maslow.

Awalnya, teori ini muncul pada sebuah acara Psychological Review dengan tajuk “A Theory of Human Motivation”. Dalam acara tersebut Maslow menjelaskan sebuah teori baru yang dapat membantu memenuhi kepentingan Anda menjadi lebih efisien. 

Menurutnya, kebutuhan haruslah terpenuhi dari tingkat paling dasar hingga perlahan menuju ke kebutuhan tingkat lanjut. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar, manusia akan lebih termotivasi untuk mengejar kebutuhan tingkat lanjutnya.

Tingkatan Hierarki Kebutuhan Maslow

Dalam pemenuhan kepentingan dengan teori kebutuhan ini, Maslow menjabarkan ada beberapa tingkatan dalam sebuah hierarki kebutuhan, mulai dari:

1. Physiological (Kebutuhan Fisiologis)

Tingkatan terendah dalam hierarki manusia adalah kebutuhan fisiologis atau fisik. Seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, tidur, dan kebutuhan biologis lainnya. Mungkin saat Anda sekolah dulu hal ini menjadi kebutuhan primer dari manusia yang harus terpenuhi untuk bertahan hidup.

Walaupun semakin berkembangnya zaman dan ekonomi seseorang, kebutuhan primer bisa berkembang. Namun, secara dasar beberapa kebutuhan tersebut harus jadi prioritas utama seseorang.

2. Safety (Kebutuhan Keamanan)

Keamanan yang Maslow maksudkan merupakan rasa aman, perlindungan, dan penjagaan diri terhadap gangguan luar. Karena secara umum manusia adalah makhluk yang cukup rawan mendapatkan ancaman atau gangguan dari luar, baik secara fisik maupun psikis. 

Biasanya, kebutuhan ini meliputi keamanan fisik, keamanan finansial, kesehatan, hingga perlindungan dari bahaya.

3. Social (Kebutuhan Sosial)

Hierarki teori kebutuhan selanjutnya adalah sosial. Mungkin Anda pernah belajar bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang butuh keberadaan dan bantuan orang lain. Karena sedari lahir hingga nanti berpulang, manusia tak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan tanpa adanya bantuan dari orang lain.

Sebut saja pemenuhan kebutuhan fisik, pastinya butuh orang lain yang menyediakan produknya. Bahkan untuk kebutuhan mental, Anda juga butuh teman, cinta, keluarga, afiliasi, dan bentuk keintiman lainnya.

4. Esteem (Kebutuhan Penghargaan) 

Maslow juga menyatakan dalam teori tersebut, manusia juga membutuhkan terpenuhinya ego atau keinginan untuk mendapatkan penghargaan pada tiap prestasi yang mereka raih. Secara umum, mungkin Anda beranggapan penghargaan ini berupa upah atas jerih payah atau sebuah piala dari prestasi yang Anda raih.

Namun, hal ini tak seratus persen benar, karena dalam tingkatan ini ego melibatkan kebutuhan akan penghargaan, pengakuan, status, dan prestasi. Atau, lebih tepatnya terpenuhinya kondisi pada kepercayaan diri untuk bertumbuh. Hal tersebut juga mengacu pada motivasi dan respect dari orang lain terhadap dirinya.

Manusia ingin merasa dihargai oleh orang lain, mencapai tujuan yang bermakna, dan mendapatkan pengakuan atas upaya mereka. Tak hanya untuk orang lain, bentuk berdamai dengan diri juga jadi cakupan dalam kebutuhan satu ini.

5. Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Tingkatan puncak dalam hierarki ini adalah kebutuhan aktualisasi diri yang membuat individu berusaha mencapai potensi maksimal, bahkan melewati batas mereka dalam pengembangan potensi diri. Secara tipis, kebutuhan ini sedikit mirip dengan kebutuhan penghargaan. Namun, usaha aktualisasinya lebih besar.

Dalam teorinya, Maslow menyebutkan secara tersirat bahwa hasrat menjadi yang terbaik jadi kunci untuk memenuhi kebutuhan satu ini. Oleh karena itu, perjuangan, pembelajaran, pengulangan, dan pengalaman akan merubah tingkat batasan dari tiap individu

Aktualisasi juga melibatkan pencarian makna hidup, pengembangan bakat dan keterampilan, serta mencapai tujuan pribadi. Semakin berumur dan semakin tinggi ilmu atau wawasan individu, tingkat dan usaha aktualisasi juga akan semakin besar.

Konsep Dasar Teori Kebutuhan

Dalam penjabarannya, Maslow mengatakan ada sebuah konsep, terutama pada pemenuhan kebutuhan dan skala prioritas dari setiap individu. Maslow beranggapan bahwa, terdapat sebuah hierarki atau piramida skala kebutuhan dari masing-masing individu.

Teori ini menyimpulkan bahwa, setiap manusia harus memenuhi skala prioritas terbawah atau paling utama. Hingga akhirnya berkembang pada pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi. Walaupun setiap orang dapat memiliki skala prioritas yang berbeda, namun tidak ada istilah lompat pemenuhan yang bisa berhasil.

Untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tiap individu mendapatkan sebuah dorongan berupa motivasi. Di mana setiap individu selalu memiliki 2 macam dorongan, yakni memperbaiki kekurangan dan menjadi lebih baik melalui perkembangan diri. Dalam hal ini, evaluasi dan pengembangan skill akan membantu pribadi menjadi lebih baik.

Meskipun teori kebutuhan ini menggambarkan pergerakan hierarkis, namun pergerakan pemenuhannya tidak selalu linier dan tetap. Individu dapat mengalami perubahan dan pergeseran dalam hierarki kebutuhan sepanjang kehidupan mereka. 

Terkadang, individu mungkin mundur ke tingkatan yang lebih rendah jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak terpenuhi atau terancam. Tiap individu dapat mengalami berbagai tingkat kebutuhan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. 

Ada juga yang memberikan prioritas yang berbeda kepada berbagai kebutuhan pada tingkatan yang berbeda dalam upaya menjaga keseimbangan dan pemenuhan yang optimal dalam hierarki kebutuhan. Budaya, lingkungan sosial, dan pengalaman individu dapat mempengaruhi prioritas dan pergerakan dalam hierarki kebutuhan ini. 

Contoh Penerapan Teori Kebutuhan

Agar lebih memahami teori kebutuhan, Anda bisa melihat beberapa contoh kasus berikut:

1. Kebutuhan Fisik

Seorang pekerja bergaji UMR membuat rencana pembelanjaan bulanan dengan memprioritaskan kebutuhan primer, seperti sembako, listrik, air agar terpenuhi lebih dulu. Dalam kasus tersebut, pekerja mampu membagi prioritas kebutuhan fisik untuk terpenuhi lebih dulu dari pada kebutuhan lainnya.

2. Kebutuhan Keamanan

Agar dapat berjaga-jaga jika terjadi kecelakaan kerja, sebuah perusahaan mewajibkan seluruh karyawan mematuhi peraturan SOP dan K3 yang berlaku. Perusahaan juga mendaftar seluruh karyawan dalam asuransi jiwa yang terpotong secara otomatis pada slip gajinya. Hal tersebut membantu pekerja memenuhi kebutuhan keamanannya.

3. Kebutuhan Sosial

Dalam dunia belajar mengajar, seorang guru dapat membentuk ikatan sosial yang kuat melalui kegiatan kelompok dan proyek kolaboratif. Hal tersebut sangat membantu siswa untuk mempelajari teori kebutuhan sosial dan mempererat ikatan sosial antar masing-masing individu dalam lingkup dunia pendidikan.

4. Kebutuhan Penghargaan

Seorang ayah memberikan penghargaan berupa ucapan selamat dan tanda bintang pada anaknya, setiap kali anak melakukan kebaikan setiap harinya. Dalam penerapan parenting ini, sang ayah ingin mengajarkan bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan akibatnya dan juga akan memenuhi kebutuhan penghargaan anak.

5. Aktualisasi

Demi meningkatkan kesempatan ekspansi bisnis, sebuah perusahaan menerapkan pelatihan pada tenaga kerja yang berpotensi meningkatkan nilai perusahaan. Selain menjalankan investasi bagi perusahaannya, cara ini juga menjadi upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas bisnis melalui peningkatan skill para pekerjanya.

Apakah Teori Kebutuhan Maslow Harus Terpenuhi?

Ketika tidak mampu memenuhi kebutuhannya, seseorang tidak bisa mempertahankan hidup, mencapai kebutuhan lebih tinggi, dan mencapai kepuasan. Layaknya air yang menjadi kebutuhan dasar manusia. Tanpa air tersebut, manusia tidak bisa bertahan hidup.

Intinya, dari penjelasan di atas, Maslow mencoba memberikan penjelasan bahwa setiap individu harus mengenal apa kebutuhan yang harus lebih dulu terpenuhi. Dengan mengetahui hirarki prioritas tersebut, setiap individu bisa menyusun cara terbaik untuk memenuhinya secara bertahap. Semog bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page