Sifat serakah dan apatis manusia terhadap lingkungan menjadi salah satu penyebab terjadinya ketidaseimbangan ekosistem lingkungan hidup. Ketidakseimbangan lingkungan ini terlihat dari banyaknya limbah atau sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Meski tidak dapat menghindari keberadaan sampah, manusia tentunya dapat mengurangi dampak negatifnya. Mari simak informasi lengkapnya di bawah ini untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi keberadaan sampah!
Daftar ISI
Apa Itu Limbah?
Secara umum, limbah merupakan hasil produk buangan dari aktivitas manusia. Keberadaanya seringkali memiliki konotasi negatif, seperti kotor, bau, sumber penyakit, dan lain sebagainya. Adapun definisinya menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
- Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), limbah adalah sisa proses produksi.
- WHO (World Health Organization) mendefinisikannya sebagai sesuatu yang tidak berharga, tidak terpakai, atau sesuatu yang terbuang dan berasal dari kegiatan manusia.
- Cahyono Budi Utomo menyebutnya sebagai zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai lagi.
Jenis Limbah
Jenis-jenis sisa buangan secara umum dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Jenisnya Berdasarkan Senyawa Penyusunnya
Pada kategori ini, terdapat tiga senyawa penyusunnya, yaitu:
a. Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup dan memiliki sifat alami. Jenis organik lebih mudah terurai, karena proses pembusukannya lebih cepat. Contohnya seperti, daun kering yang jatuh ke tanah, kotoran manusia dan binatang, sayur dan buah-buahan, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, zat-zat organik ini merupakan media berkembangnya virus dan bakteri. Akan tetapi, zat jenis ini bisa menjadi kompos dengan pengelolaan yang tepat, karena sifatnya yang mudah terurai. Jenis organik juga biasanya berasal dari sampah sisa di rumah, hotel, dan restoran.
b. Anorganik
Limbah anorganik merupakan produk sisa yang berasal dari kegiatan manusia. Jenis ini merupakan jenis yang susah terurai secara alami dan membutuhkan penanganan tertentu. Contohnya seperti plastik, logam, kaca, dan lain sebagainya.
Zat-zat jenis ini memiliki dampak negatif yang lebih besar terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, untuk menguranginya, perlu penanganan khusus, seperti daur ulang. Misalnya, menggunakan sampah sisa plastik untuk membuat kerajinan tangan.
c. B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Seperti namanya, B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun memiliki dampak yang paling negatif untuk keberlangsungan lingkungan hidup. Keberadaanya bahkan bisa membahayakan kesehatan makhluk hidup. Sumber dari sisa buangan jenis ini biasanya berasal dari aktivitas perindustrian.
Contohnya seperti pestisida, kompor gas, racun tikus, dan bahan kimia lainnya. Apabila pemerintah setempat tidak mengelolanya dengan baik, dampaknya akan sangat berbahaya. Misalnya, di Indonesia terdapat peraturan khusus mengenai tata cara dan persyaratan pengelolaan B3 di dalam Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021.
2. Jenisnya Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, terdapat beberapa jenis sisa buangan, yaitu:
a. Padat
Limbah padat memiliki bentuk yang padat dan seringkali berasal dari hasil kegiatan domestik atau industri. Jenis ini bisa bersifat organik maupun anorganik. Contohnya seperti plastik, kertas, sisa kayu, kain, dan masih banyak lagi.
Apabila dimanfaatkan dengan baik, jenis buangan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Oleh sebab itu, perlu pengelolaan yang tepat, agar tidak menciptakan sisa sampah yang mencemari lingkungan.
b. Cair
Secara sederhana, jenis sisa buangan ini berbentuk cair dan biasanya berasal dari bahan-bahan sisa produksi, seperti minyak jelantah sisa penggorengan dan lainnya.
Buangan jenis ini juga bisa berupa air dan terkadang mengandung bahan buangan lain yang sudah tercampur di dalamnya. Contohnya seperti air bekas cucian yang mengandung detergen.
c. Gas
Zat buangan jenis gas biasanya memanfaatkan udara sebagai media pembuangannya. Meningkatnya zat buangan di udara akan menyebabkan menurunnya kualitas udara. Hal ini tentunya akan membahayakan lingkungan sekitar dan makhluk hidup di dalamnya.
Sisa buangan jenis ini biasanya berupa asap pabrik, asap dari kendaraan bermotor, asap pembakaran, dan lain sebagainya. Tidak hanya dalam bentuk gas, buangan jenis ini juga bisa berupa dalam bentuk partikel, seperti kabut dan debu.
3. Jenisnya Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya, terdapat beberapa jenis zat buangan. Berikut klasifikasinya:
a. Sampah Domestik (Rumah Tangga)
Sisa buangan jenis ini berasal dari aktivitas manusia dalam rumah atau lingkungan sekitarnya, sehingga sering disebut juga sebagai sampah domestik. Misalnya seperti plastik pembungkus makanan, sisa makanan, air cucian baju, air sabun sehabis mandi, kotoran manusia, dan lain sebagainya.
b. Sampah Industri
Hasil sisa dari proses produksi secara masif merupakan jenis sampah industri. Jenis dari buangannya bergantung pada jenis industri yang menghasilkannya. Misalnya industri pakaian yang menghasilkan sampah sisa berupa potongan-potongan kain.
Faktanya, sampah sisa jenis ini lebih sering mengandung bahan berbahaya. Salah satu contohnya adalah zat pewarna tekstil.
c. Sampah Pertanian
Aktivitas pertanian juga menghasilkan sampah sisa buangan. Sisa buangan ini biasanya berasal dari produk yang digunakan, seperti pupuk, pestisida, dan sampah organik lainnya. Penggunaan produk berbahan kimia dalam proses bertani akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti menurunya kualitas tanah.
d. Sampah Medis
Sampah medis umumnya berasal dari aktivitas medis di rumah sakit, laboratorium, dan sejenisnya. Misalnya seperti jarum suntik, obat-obatan, hingga zat radioaktif. Apabila tidak ada pengelolaan dengan baik, sampah jenis ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Karakteristik Limbah
Limbah memiliki karakteristik umum, seperti bersifat dinamis, berukuran mikro, dampak keberadaan, dan penyebarannya yang luas. Namun, secara khusus, sisa buangan memiliki tiga karakteristik, yaitu:
1. Karakteristik Fisik
Jenis karakteristik fisik bisa berupa zat padat, bau, suhu, warna, dan tingkat kekeruhan. Karakteristik jenis ini dapat terlihat secara langsung dan tercium, sehingga manusia bisa mengenalinya dengan mudah.
2. Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia pada sampah buangan terdiri dari berbagai bahan organik, BOD, DO, COD, pH, dan logam berat.
3. Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi merupakan alat ukur kualitas air, khususnya kualitas air yang menjadi konsumsi makhluk hidup. Sebelum mengkonsumsi air, akan lebih baik untuk melakukan pengecekan terhadap kualitasnya secara berkala.
Cara Mengatasi Limbah
Permasalahan pada akibat adanya sampah seiring berkembangnya waktu semakin meningkat, salah satu faktor penyebabnya adalah perkembangan manusia yang semakin pesat. Adapun beberapa cara untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu:
1. Reduce (Pengurangan)
Salah satu cara untuk mengatasi permasalah ini adalah dengan melakukan pengurangan terhadap produk yang berpotensi menjadi sampah. Misalnya dengan meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai dengan cara membawa tas belanja sendiri.
Berkurangnya sampah sisa buangan yang sulit terurai akan memberikan manfaat yang baik pada lingkungan hidup.
2. Recycling (Mendaur Ulang)
Kegiatan mendaur ulang akan dapat menghasilkan barang atau produk baru yang memiliki nilai ekonomis. Daur ulang atau recycle dapat mengurangi penggunaan barang baru, sehingga mengurangi sampah baru lainnya. Prosesnya dapat dilakukan secara mandiri atau dengan mengirimkannya pada bank sampah.
Contohnya menjadikan botol sebagai pot bunga atau membuat jas hujan dari plastik dan sebagainya.
3. Komposting
Proses komposting dapat mengurangi limbah organik. Komposting sendiri merupakan kegiatan mengubah sampah organik menjadi pupuk. Faktanya, kegiatan ini tidak membutuhkan biaya besar, karena prosesnya bisa menggunakan bahan sederhana, seperti gula untuk membantu proses penguraiannya.
4. Insinerasi
Khusus sampah jenis B3, solusi yang paling efektif adalah insinerasi. Insinerasi merupakan teknologi terbaru dalam mengatasi B3 melalui pembakaran dengan metode khusus.
Pembuangan sampah melalui sistem insinerasi lebih efektif dari pembuangan sampah melalui TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Cara ini bisa meminimalisir sampah industri. Banyak negara maju yang telah beralih menggunakan metode ini dalam menangani berbagai jenis sampah.
Yuk, Kurangi Limbah untuk Perbaikan Lingkungan!
Perkembangan dan kegiatan manusia dapat menghasilkan sisa produk buangan yang mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan kegiatan manusia yang dapat merusaknya, perlu adanya kesadaran diri manusia.
Salah satunya dengan pengelolaan sisa sampah buangan yang dilakukan dengan baik dan benar atau bisa dengan meminimalisir penggunaan produk tertentu.