Rumus Gaya Fisika: Hukum Newton, Macam Gaya, dan Contoh Soalnya

Penjelasan dari fenomena seperti benda jatuh ke bawah atau mengapa bola bergerak saat dipukul dapat Anda temukan melalui konsep gaya. Gaya adalah konsep dasar dalam ilmu fisika yang mempengaruhi pergerakan suatu benda, sehingga rumus gaya menjadi penting untuk Anda pelajari. 

Maka dari itu, dalam artikel ini, kita akan belajar pengertian gaya, hukum-hukum Newton yang terkait, macam-macam gaya, serta berbagai rumus gaya yang digunakan. Selain itu, kami juga akan menyajikan contoh-contoh soal yang akan memperkuat pemahaman Anda.

Pengertian Gaya 

Seperti penjelasan sebelumnya, definisi gaya merujuk pada suatu interaksi atau pengaruh yang menyebabkan perubahan pada keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Gaya dinyatakan dalam besaran vektor, yang berarti memiliki magnitudo (besar) dan arah. 

Selain itu, untuk bisa memahami rumus gaya yang akan kami jelaskan kemudian, Anda perlu mengetahui satuan gaya terlebih dahulu. Satuan yang umum digunakan adalah Newton (N), yang diberi nama berdasarkan ilmuwan terkenal yang memiliki banyak pengaruh dalam penemuan gaya, Sir Isaac Newton.

Sifat Gaya

Terdapat beberapa sifat gaya yang perlu Anda pahami dalam mengkaji gaya, yaitu:

1. Memiliki Besar dan Arah 

Gaya memiliki besaran, yang menggambarkan kekuatan serta arah yang menunjukkan gaya tersebut bekerja. Gaya vektor tergambar dengan menggunakan magnitude dan arah pada sistem koordinat tertentu.

2. Adanya Interaksi 

Selain itu, gaya selalu melibatkan interaksi antara dua objek atau lebih. Jadi, gaya tidak dapat diterapkan pada satu objek saja, tetapi selalu melibatkan setidaknya dua objek yang berinteraksi satu sama lain.

3. Prinsip Aksi dan Reaksi 

Terakhir, menurut Hukum Newton III, gaya selalu berlaku dalam pasangan aksi dan reaksi yang sebanding dan berlawanan arah. Ketika sebuah objek memberikan aksi pada objek lain, maka objek yang kedua akan memberikan reaksi yang sebanding dan berlawanan arah.

Rumus Gaya dalam Hukum Newton 

Hukum Newton merupakan landasan utama dalam memahami gaya dan pergerakan benda. Sir Isaac Newton, fisikawan terkenal abad ke-17, merumuskan tiga hukum gerak yang kita kenal sebagai Hukum Newton. Mari kita lihat masing-masing hukum Newton beserta rumusnya:

1. Hukum Newton I (Inersia) 

Hukum Newton I yang juga dikenal sebagai hukum inersia, menyatakan bahwa sebuah benda cenderung mempertahankan keadaan diam atau gerak lurus beraturan. Kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya. 

Rumus dalam hukum inersia yaitu ΣF = 0

2. Hukum Newton II (Perubahan Gerak) 

Sedangkan Hukum Newton II menyatakan bahwa gaya total yang bekerja pada suatu benda sama dengan massa benda tersebut. Lalu dikalikan dengan percepatannya. Melalui pengertian tersebut, maka dapat dituliskan bahwa rumusnya adalah ΣF = m x a

3. Hukum Newton III (Aksi dan Reaksi) 

Sementara Hukum Newton III menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sebanding dan berlawanan arah. Sehingga, rumus dari hukum aksi dan reaksi adalah F₁₂ = -F₂₁

Macam-Macam Gaya

Gaya dapat berasal dari berbagai sumber dan dapat mempengaruhi benda dalam berbagai cara. Berikut adalah beberapa macam gaya yang umum terjadi:

1. Gaya Gravitasi 

Gaya gravitasi adalah gaya yang timbul akibat interaksi antara dua objek dengan massa. Jika Anda pernah melihat fenomena seperti benda jatuh ke bawah dan orbit planet disekitar matahari. Maka gaya inilah yang bertanggung jawab terhadap berbagai fenomena tersebut.

2. Gaya Normal 

Selain itu juga terdapat gaya normal. Gaya normal adalah gaya yang muncul saat suatu benda berada dalam kontak dengan permukaan lain. Umumnya, gaya normal selalu tegak lurus terhadap permukaan dan bertindak secara sejajar ke atas.

3. Gaya Gesekan 

Sementara gaya gesekan adalah gaya yang muncul ketika dua permukaan bersentuhan dan berusaha melawan gerakan relatif satu sama lain. Terdapat dua macam gaya gesekan, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetik.

4. Gaya Tegangan 

Kemudian, gaya tegangan adalah gaya yang muncul pada benda yang ditarik atau ditekan. Umumnya, gaya ini terjadi pada benda yang elastis, seperti tali atau kawat.

5. Gaya Sentripetal 

Sementara itu, ada juga gaya sentripetal, yaitu gaya yang bekerja menuju pusat lingkaran pada suatu benda yang bergerak melingkar. Gaya inilah yang mempertahankan benda dalam lintasan melingkar dan diperlukan untuk menjaga keseimbangan gerak melingkar.

Berbagai Rumus Gaya Berdasarkan Macamnya

Nah, tibalah kita pada pembahasan rumus gaya. Tergantung pada jenis gaya yang terlibat, terdapat berbagai rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung besaran dan efek dari gaya tersebut. Berikut adalah beberapa rumusnya:

1. Rumus Gaya Gravitasi antara Dua Benda

F = (G × m₁ × m₂) / r²

Rumus ini berguna untuk menghitung gaya gravitasi antara dua benda dengan massa m₁ dan m₂ yang terpisah sejauh r. Sementara G adalah konstanta gravitasi universal yang memiliki nilai sekitar 6,67 × 10^(-11) Nm²/kg².

2. Rumus Gaya Berat (Weight)

Gaya berat terjadi sebab adanya gaya tarik gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Rumusnya adalah: 

F = m × g 

Perlu Anda perhatikan bahwa F adalah gaya berat, m adalah massa benda, dan g adalah percepatan gravitasi.

3. Rumus Gaya Normal (Normal Force) 

F = m × g 

Dalam rumus tersebut, F adalah gaya normal, m adalah massa benda, dan g adalah percepatan gravitasi. Gaya normal selalu tegak lurus terhadap permukaan dan bertindak secara sejajar ke atas.

4. Rumus Gaya Gesekan 

F = μ × N 

Sementara rumus ini berguna untuk menghitung gaya gesekan antara dua permukaan yang bersentuhan. Simbol μ adalah koefisien gesekan dan N adalah gaya normal.

5. Rumus Gaya Sentripetal 

F = m × v² / r 

Lalu, rumus ini berguna untuk menghitung gaya sentripetal yang diperlukan untuk menjaga suatu benda dalam gerakan melingkar dengan jari-jari r, massa m, dan kecepatan v.

6. Rumus Gaya Pegas

Gaya pegas adalah gaya restorasi yang muncul ketika suatu pegas ditarik atau ditekan. Rumusnya yaitu: 

F = k × Δx 

Pada rumus di atas, F adalah gaya pegas, k adalah konstanta pegas, dan Δx adalah perubahan panjang pegas dari posisi setimbangnya.

Konsep Resultan Gaya dan Contoh Menghitungnya

Dalam menggunakan rumus gaya dalam perhitungan, Anda juga perlu memahami tentang resultan gaya. Resultan gaya adalah hasil penjumlahan atau pengurangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. 

Untuk menghitung resultan gaya, Anda perlu menjumlahkan atau mengurangkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Jika gaya-gaya tersebut sejajar, maka resultan gaya dapat Anda hitung dengan menjumlahkan atau mengurangkan besarnya gaya sesuai dengan arahnya. 

Namun, jika gaya-gaya tersebut tidak sejajar, maka resultan gaya harus Anda hitung menggunakan metode vektor.

Contoh Menghitung Resultan Gaya

Misalkan, Anda menarik sebuah kotak ke arah kanan dengan gaya 50 N, lalu ditekan ke bawah dengan gaya 30 N, dan ditarik ke arah kiri dengan gaya 40 N. Kemudian, Anda ingin menghitung resultan gaya yang bekerja pada kotak tersebut.

Dalam hal ini, gaya-gaya yang bekerja pada kotak memiliki arah yang berlawanan. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan metode vektor untuk menghitung resultan gaya.

Pertama, catatlah gaya-gaya yang bekerja pada kotak dan arahnya sebagai berikut:

  • F₁ = 50 N (ke kanan)
  • F₂ = 30 N (ke bawah)
  • F₃ = 40 N (ke kiri)

Untuk menghitung resultan gaya, Anda harus menjumlahkan gaya-gaya tersebut dalam bentuk vektor. Mari kita representasikan gaya-gaya ini dalam bentuk komponen-komponen vektor:

F₁ = 50 N (ke kanan) = 50 N (positif) di sumbu x 

F₂ = 30 N (ke bawah) = 30 N (negatif) di sumbu y 

F₃ = 40 N (ke kiri) = 40 N (negatif) di sumbu x

Sekarang, Anda dapat menghitung resultan gaya dengan menjumlahkan komponen-komponen vektor ini. Misalkan, sumbu x adalah sumbu horizontal dan sumbu y adalah sumbu vertikal.

Resultan gaya pada sumbu x (ΣFx)         = F₁ + F₃ 

                                                                 = 50 N – 40 N 

                                                                 = 10 N ke kanan

Resultan gaya pada sumbu y (ΣFy) = F₂ = -30 N ke bawah

Dengan menggunakan teorema Pythagoras, Anda dapat menghitung magnitudo resultan gaya (ΣF):

ΣF = √((ΣFx)² + (ΣFy)²)  = √((10 N)² + (-30 N)²) 

                                           = √(100 N² + 900 N²) 

                                           = √1000 N² 

                                             ΣF = 31,62 N

Jadi, resultan gaya yang bekerja pada kotak tersebut memiliki magnitudo sebesar 31,62 N dan arah ke kanan bawah.

Contoh Soal dalam Penggunaan Rumus Gaya

Untuk memperkuat pemahaman Anda tentang penggunaan rumus gaya, berikut adalah 2 contoh soal yang melibatkan berbagai macam gaya dan penggunaan rumusnya:

1. Contoh Soal tentang Gaya Gravitasi pada Dua Benda

Sebuah benda dengan massa 10 kg berada pada jarak 2 meter dari benda lain yang memiliki massa 5 kg. Hitunglah gaya gravitasi antara kedua benda tersebut!

Jawaban:

Massa benda pertama (m₁) = 10 kg, Massa benda kedua (m₂) = 5 kg, Jarak antara kedua benda (r) = 2 m

Rumus gaya gravitasi adalah: F = (G × m₁ × m₂) / r²

Nilai G atau konstanta gravitasi universal adalah sekitar 6,67 × 10^(-11) Nm²/kg².

Jadi, Anda dapat menghitung gaya gravitasi antara 2 benda tersebut:

F = (6,67 × 10^(-11) Nm²/kg² × 10 kg × 5 kg) / (2 m)²

= (6,67 × 10^(-11) Nm²/kg² × 50 kg²) / 4 m² 

F = 8,34 × 10^(-10) N

Jadi, gaya gravitasi antara kedua benda tersebut adalah sebesar 8,34 × 10^(-10) N.

2. Contoh Soal tentang Gaya Gesekan

Sebuah kotak dengan massa 20 kg ditarik dengan gaya sebesar 100 N. Jika koefisien gesekan antara kotak dan lantai adalah 0,4, hitunglah gaya gesekan yang bekerja pada kotak tersebut!

Jawaban:

Massa kotak (m) = 20 kg Gaya yang ditarik pada kotak (F) = 100 N Koefisien gesekan (μ) = 0,4

Fgesekan = μ × N

Untuk menghitung gaya gesekan, Anda perlu mengetahui gaya normal (N) yang bekerja pada kotak. Gaya normal dapat dihitung menggunakan rumus: N = m × g. Dalam rumus tersebut, g adalah percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s².

N = 20 kg × 9,8 m/s² N = 196 N

Setelah mengetahui gaya normal, Anda dapat menghitung gaya gesekan: 

Fgesekan = 0,4 × 196 N Fgesekan = 78,4 N

Jadi, gaya gesekan yang bekerja pada kotak adalah sebesar 78,4 N.

Sudah Paham Materi Mengenai Rumus Gaya dalam Fisika? 

Pada intinya, rumus gaya memainkan peran penting dalam memahami pergerakan benda dan interaksi antar-objek.

Dengan memahami konsep gaya secara keseluruhan serta rumus-rumus yang terkait, Anda dapat menganalisis berbagai fenomena fisik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks ilmiah yang lebih kompleks.

Selain itu, jangan lupa bahwa penting untuk memahami konsep dan penggunaan rumus gaya dalam konteks yang sesuai agar dapat menerapkannya secara efektif dalam memecahkan masalah fisika.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page