Apa Itu Infiltrasi: Pengertian, Manfaat, Proses, dan Contohnya

Pada dasarnya, infiltration atau infiltrasi menjadi sebuah proses penting dalam siklus hidrologi yang menghubungkan langit dan bumi. Sebab, infiltration yang merupakan proses masuknya air ke tanah menjadi fenomena yang tidak hanya mempengaruhi ketersediaan air bagi kehidupan manusia. 

Tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan. Oleh sebab itu, dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang mekanisme infiltration hingga tantangan pengelolaan infiltrasi untuk keberlanjutan lingkungan.

Apa Itu Infiltrasi?

Secara umum, Infiltration yang dalam bahasa Indonesia berarti infiltrasi atau perembesan merujuk pada air yang mengalir dari atas permukaan tanah ke bawah permukaan tanah. Peristiwa ini juga bisa dikatakan sebagai kondisi masuknya air ke tanah. 

Para ahli lain juga mengenal infiltration sebagai aliran air yang masuk ke tanah akibat dari adanya gaya kapiler dan gaya gravitasi. Pendapat lain juga mengemukakan bahwa proses perembesan air ini adalah peristiwa masuknya air melalui permukaan tanah yang terjadi secara vertikal. 

Sehingga, jika permukaan bumi memiliki cukup banyak air, maka proses ini akan terus terjadi. Kondisi tersebut yang membuat proses ini bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah dan menyuburkan tanah untuk pertumbuhan tumbuhan.  

Manfaat Infiltrasi

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari adanya proses infiltrasi ini: 

1. Mengurangi Erosi Tanah

Erosi tanah merupakan peristiwa yang memiliki banyak dampak negatif untuk kehidupan makhluk hidup seperti hilangnya vegetasi dan sebagainya. Sebab, secara umum, erosi terjadi karena adanya hujan dan air yang mengalir pada suatu permukaan tanah sehingga menyebabkan tanah tersebut terkikis.

Peristiwa erosi ini biasanya terjadi di daerah dengan kemiringan yang tinggi. Nah, dengan adanya fenomena rembesan ini, maka air tersebut tidak akan mengikis tanah, tetapi justru akan masuk dan tersimpan di tanah. 

2. Mengurangi Banjir 

Kelebihan air di permukaan tanah biasanya akan menyebabkan banjir dan menggenangi pemukiman. Banjir merupakan salah satu masalah serius bagi bangsa Indonesia saat ini, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Adanya proses peresapan air ke dalam tanah ini bisa mencegah terjadinya banjir. Hal ini karena semua air yang seharusnya menjadi penyebab banjir akan masuk ke dalam tanah dan banjir pun tidak akan terjadi. 

3. Menyediakan Air untuk Evaporasi

Evaporasi merupakan proses penguapan yang berperan besar untuk berbagai kehidupan di bumi. Evaporasi sendiri bisa terjadi jika ada air. Nah, infiltrasi berperan dalam menjaga cadangan air tetap ada untuk proses evaporasi nantinya. 

4. Menyediakan Air pada Musim Kemarau

Pada proses perembesan ini, air yang ada di permukaan akan terserap oleh tanah dan turun ke bawah menjadi cadangan air. Cadangan air ini tentunya akan sangat berguna pada musim kemarau. 

5. Menjaga Kestabilan Ekosistem

Proses perembesan ini sangat bermanfaat dalam siklus hidrologi dan biogeokimia di bumi. Tanpa adanya proses ini, maka kedua siklus ini tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Terganggunya siklus ini tentu saja akan berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Hal ini karena beberapa daerah akan mengalami kekurangan air akibat dari penyebaran air yang tidak merata karena terganggunya siklus iklim.

Tempat yang kekurangan air tentu saja akan membuat makhluk hidup tidak bisa hidup dengan baik, bahkan akan mati. Satu saja spesies makhluk hidup menghilang maka akan menyebabkan terganggunya kestabilan ekosistem.  

6. Studi Konservasi dan Daerah Aliran Sungai

Manfaat lain dari adanya infiltrasi yaitu untuk studi konservasi air dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Adanya studi pada rembesan atau penyerapan air ini sangat membantu dalam menentukan daerah mana yang bisa dijadikan sebagai daerah resapan dan terbangun.

Penentuan ini pastinya akan sangat bermanfaat untuk proses pembangunan. Terutama pembangunan wilayah pemukiman untuk penduduk baru. 

7. Penelitian Air Tanah dan Air Akuifer

Manfaat terakhir yaitu bisa membantu dalam proses penelitian air tanah dan akuifer. Adanya penelitian ini tentu saja nantinya akan sangat membantu mengetahui kondisi siklus hidrologi dan kadar air tanah untuk kemudian mengetahui kondisi di daerah tersebut apakah baik-baik saja atau sebaliknya. 

Proses Infiltrasi

Pada proses infiltrasi, setidaknya akan melibatkan tiga proses yang tidak saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Proses yang dimaksud antara lain:

  • Masuknya air hujan melalui pori-pori tanah.
  • Tertampungnya air hujan di dalam tanah.
  • Mengalirnya air menuju tempat lain.

Proses lengkapnya dimulai ketika air hujan mencapai permukaan tanah. Sebagian atau seluruh air hujan tersebut kemudian meresap ke dalam tanah melalui pori-porinya.

Proses masuknya air hujan yang melewati pori-pori tanah ini terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi dan gaya kapiler tanah. Gaya gravitasi akan menarik air tersebut ke arah bawah sehingga bisa masuk ke tanah melalui kapilernya. 

Kecepatan dari proses peresapan air ini biasanya dipengaruhi oleh besarnya gaya gravitasi dan besarnya diameter pada pori-pori tanah. Selain itu, pada tahap ini juga akan ada gaya kapiler yang akan membantu proses penyerapan air dengan mudah. 

Gaya kapiler tersebut akan membuat air berarah tegak lurus dari atas ke bawah ataupun secara horizontal. Namun, gaya ini biasanya bekerja pada tanah dengan pori-pori yang kecil.

Untuk tanah dengan pori-pori yang besar, biasanya gaya kapiler ini terabaikan karena air tersebut bisa masuk dengan leluasa ke tanah akibat dari gravitasi bumi. 

Setelah air ini masuk ke tanah, biasanya akan mengalami penyebaran ke arah pinggir. Untuk kemudian nantinya air tersebut akan menuju ke tempat lain dan berkumpul di tempat tersebut. 

Contoh Infiltrasi

Contoh utama dari proses ini bisa Anda lihat secara langsung saat hujan turun. Saat hujan turun, air akan jatuh ke tanah dan kemudian menghilang begitu saja setelah beberapa saat. Proses menghilangnya air hujan ini yang ditandai dengan tanah yang mengering ini akibat dari proses infiltrasi. 

Selain itu, Anda juga bisa membuktikannya sendiri saat menyiram tanaman. Saat Anda menyiram tanaman yang tumbuh dipermukaan tanah, lama kelamaan air di tanah tersebut akan menghilang dengan sendiri. Sehingga, yang tersisa hanyalah tetesan air yang diam di dahan ataupun daun tanaman tersebut. 

Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi

Ada cukup banyak faktor yang bisa mempengaruhi proses penyerapan air oleh tanah, antara lain:

1. Kadar Air Permukaan

Faktor pertama yang mempengaruhi infiltrasi yaitu kadar air pada permukaan. Besar kecilnya kadar air di permukaan tanah menentukan besarnya tekanan potensial dan penyerapan yang terjadi. 

2. Sifat Permukaan

Faktor yang mempengaruhi daya penyerapan selanjutnya yaitu sifat permukaan tanah, mulai dari struktur hingga kandungan organik di dalamnya. Tekstur tanah seperti tanah liat biasanya lebih sulit untuk mengalami perembesan. Sedangkan yang memiliki tekstur tanah berpasir akan lebih mudah menyerap air. 

3. Kelembaban Tanah

Kelembaban tanah juga berperan besar dalam proses infiltrasi. Tanah yang semakin lembab biasanya akan memiliki daya perembesan yang lebih lebih rendah.

4. Butir Halus yang Menyumbat

Adanya butir halus pada permukaan tanah akan mempengaruhi proses penyerapan air. Hal ini karena butir halus tersebut bisa mengganggu proses penyerapan dan bahkan juga bisa membuat air tergenang di suatu permukaan. 

Kemudian, jika dibandingkan dengan batu besar, butir halus ini lebih menghambat proses penyerapan air. Pasalnya, jika pada bebatuan besar, air tetap bisa melewati celah-celahnya. 

5. Tanaman Penutup 

Tanaman juga bisa mempengaruhi tingkat penyerapan air. Adanya tanaman penutup bisa mengganggu proses penyerapan air ke dalam tanah. 

Sudah Tahu Apa Itu Infiltrasi?

Infiltrasi sangat penting untuk proses hidrologi dan kehidupan makhluk hidup secara keseluruhan. Proses ini akan semakin cepat terjadi pada kondisi tanah berpasir dan semakin lambat pada tanah liat. Untuk itulah, dalam proses pembuatan bendungan biasanya akan memanfaatkan tekstur tanah yang penyerapan airnya rendah. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page