Pahami! Inilah Pengertian Akun Riil, Fungsi, Jenis serta Contohnya

Dalam bisnis, akun riil jadi faktor penting dalam pengelolaan keuangan, tepatnya saat perhitungan akuntansi pada tiap periode bisnis yang kamu jalani. Sayangnya, banyak bisnis yang masih menerapkan akuntansi yang berantakan, bahkan tak memahami dasar perhitungannya.

Dengan mengandalkan perhitungan sederhana, alih-alih membuat bisnis berkembang, malah bisa membuat bisnis terperosok pada masalah keuangan yang monoton. Untuk lebih meningkatkan kualitas bisnis yang kamu jalani, mari simak pengertian, jenis, serta contoh penggunaan faktor penting akuntansi berikut ini!

Apa Itu Akun Riil?

Pada dasarnya, dalam sebuah pengelolaan finansial atau akuntansi bisnis, kamu akan menggunakan akun pencatatan transaksi keuangan. Setiap akun memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga perlu melakukan pencatatan akun yang benar dan terperinci.

Secara garis besar, akuntansi terbagi atas akun nominal dan juga riil, yang menunjukkan kondisi perhitungan dan kondisi fisik dari keuangan bisnis. Umumnya, real account merupakan pencatatan yang masuk dalam laporan neraca atau dalam bisnis sering disebut dengan balance sheet.

Mudahnya, akun riil adalah pencatatan aset, kewajiban yang harus bisnis keluarkan, modal usaha, serta hal-hal yang mencerminkan posisi keuangan secara realtime. Untuk aset yang tertulis adalah nilai ekonomi, mulai dari uang dunia, inventaris, bangunan, kendaraan, dan berbagai perlengkapan lain.

Kewajiban, termasuk utang pada periode hitung, maupun kewajiban pembayaran yang harus bisnis kamu bayarkan. Sedangkan modal sudah pasti besaran uang yang kamu investasikan untuk memulai operasional bisnis dalam periode tertentu. 

Biasanya, akun ini akan dituliskan dengan sifat yang tetap atau permanen, mudahnya tiga kelompok keuangan tersebut tidak akan berubah dalam periode hitung. Sehingga, biasanya tidak masuk dalam laporan laba rugi, melainkan langsung ke neraca periode terhitung.

Kenapa Bisnis Harus Menghitung dan Mencatat Akun Riil?

Pencatatan akun ini sebenarnya memiliki banyak alasan, mulai dari:

1. Memahami Posisi Keuangan 

Dengan mencatat akun ini, kamu dapat mengetahui secara akurat posisi keuangan pada periode hitung tertentu. Khususnya pada jumlah aset perusahaan, kewajiban yang kamu harus keluarkan, hingga modal yang kamu miliki. 

2. Pengelolaan Aset Jadi Lebih Baik

Penyertaan akun ini juga akan membantu kamu melacak dan mengelola aset dengan lebih baik. Dengan memantau penggunaan dan perubahan dalam nilai aset, akan jadi modal terbaik untuk menentukan pemberlakukan aset dalam kondisi tertentu.

3. Pemenuhan Kewajiban Finansial

Pada dasarnya, bisnis adalah kegiatan yang memerlukan take and give dalam setiap proses atau operasionalnya. Dimana, jika kamu mendapatkan sesuatu, maka kamu juga harus mengeluarkan sesuatu, khususnya yang menjadi kewajiban finansial. Untuk itu, perlu adanya pencatatan, agar kamu tahu kesehatan cash flow perusahaan.

4. Mengukur dan Evaluasi Kinerja Bisnis

Melalui pencatatan akun riil, kamu dapat mengukur kinerja bisnis dari waktu ke waktu dengan lebih akurat. Setiap informasi akan membantu kamu lebih peka dalam mengidentifikasi sumber pendapatan yang menguntungkan dan area biaya yang perlu tindakan khusus.

5. Laporan Bisnis Lebih Profesional

Karena menyediakan data penting dalam laporan keuangan yang akurat, penerapan akun ini akan membuat laporan lebih profesional dan akurat. Dengan mencatat setiap akun dengan tepat sasaran dan terperinci, akan membantu bisnis lebih berkembang dan kredibel.

Apa Saja Jenis Akun Riil?

Sebenarnya sudah disinggung beberapa jenis dari akun ini pada beberapa penjelasan sebelumnya, namun untuk memperjelas setiap jenisnya, kamu bisa pelajari pembahasan ini:

1. Aktiva atau Harta

Secara garis besar, dalam aktiva atau harta atau aset perusahaan terbagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Adapun penjelasannya adalah:

a. Akun Aktiva Lancar

Secara garis besar, akun aktiva lancar merupakan aset yang dapat kamu konversikan menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasional bisnis. Umumnya, akun ini punya sifat yang sangat likuid, artinya dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, seperti halnya:

  • Kas: Uang tunai dan aset likuid lainnya yang bisnis miliki, seperti saldo bank dan bisa kamu gunakan untuk kebutuhan mendadak.
  • Piutang Usaha: Jumlah uang yang harus kamu keluarkan, untuk membayar atau membeli sesuatu. Biasanya tagihan dapat terganti dengan pembayaran, dengan nominal yang disepakati bersama.
  • Persediaan: Barang-barang yang dimiliki oleh bisnis yang akan dijual dalam operasional bisnis, seperti barang jadi atau bahan baku.
  • Investasi Jangka Pendek: Investasi dalam instrumen keuangan yang jatuh tempo dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun, seperti saham ataupun obligasi.
  • Wesel Tagih atau Promes Bayar: Surat atau keterangan yang mewakili janji pembayaran yang ditujukan kepada penerima pembayaran (penerima wesel), pada tanggal jatuh tempo tertentu di masa depan.

b. Akun Aktiva Tetap

Dalam jenis akun riil, khususnya aktiva, juga dikenal aktiva tetap yang merupakan aset bisnis untuk operasional jangka panjang dan tidak akan dijual dalam waktu dekat. Contohnya cukup banyak, bisa berupa:

  • Kepemilikan properti seperti lahan dan gedung.
  • Perangkat, peralatan, atau mesin yang kamu gunakan dalam proses produksi atau operasional bisnis.
  • Kendaraan operasional seperti mobil, motor, truk, atau kendaraan lainnya.
  • Perlengkapan operasional bisnis, seperti komputer, perabot kantor, dan peralatan lainnya.

2. Utang atau Kewajiban

Selain aset, jenis akun riil berikutnya adalah hutang atau kewajiban yang harus kamu bayarkan kepada pihak tertentu. Sama seperti wesel tagih yang memiliki tempo, biasanya hutang juga memiliki sifat yang sama. Sehingga, melalui tempo tersebut, kamu tahu mana yang jadi tanggungan pada periode hitung tertentu.

3. Modal atau Ekuitas

Dalam bisnis, kamu juga akan mengenal apa itu modal yang merujuk pada jumlah investasi yang kamu keluarkan untuk operasional bisnis. Modal bisa jadi klaim pemilik terhadap aset dan pendapatan perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang ada.

Modal sendiri bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber, mulai dari dana pribadi, utang yang nantinya jadi kewajiban, pendanaan investor, hadiah lomba, dan masih banyak lagi. Mengelola modal dengan baik akan membantu cash flow bisnis lebih stabil dari waktu ke waktu.

Contoh Penggunaan Akun Riil dalam Bisnis

Beberapa contoh ini bisa jadi gambaran penggunaan real account untuk bisnis yang kamu kelola:

  • Akun Bank: Bisa kamu gunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang berhubungan dengan rekening bank perusahaan. Contohnya, pencatatan setoran tunai, pembayaran tagihan, transfer antar rekening, dan biaya-biaya bank lainnya.
  • Akun Piutang: Penggunaannya lebih kepada pencatatan penjualan secara kredit atau pembayaran tertunda dengan tempo kepada pelanggan.
  • Akun Hutang: Akun ini mencatat kewajiban keuangan perusahaan kepada pemasok atau kreditur lainnya. Nilai pembelian bisa kamu catat sebagai kredit di akun hutang. Ketika kamu membayar hutang, maka akan berubah ke kolom debit.
  • Akun Persediaan: Berisi informasi catatan inventaris barang dagangan perusahaan atau stok. Setiap kali kamu membeli barang untuk dijual, taruh pada kolom debit di akun persediaan. Ketika barang terjual, masukkan ke kolom debit.
  • Akun Modal: Mencatat investasi awal pemilik atau pemegang saham dalam perusahaan yang kamu kelola. Setiap kali perusahaan mendapatkan laba, akun modal dikreditkan. Jika perusahaan mengalami rugi, akun modal didebitkan.

Kini Kamu Siap Memperbaiki Akun Riil dalam Neraca Bisnis

Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai pengertian, fungsi, jenis hingga contoh penggunaannya yang bisa kamu adaptasi dalam bisnis kamu. Dengan memahami artikel ini, kamu bisa memperbaiki laporan dan menjadikan bisnis lebih kredibel dan profesional.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page