Akuntansi Biaya: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Siklus serta Penerapannya

Bagi yang bergelut di bidang keuangan, tentunya tidak asing dengan istilah akuntansi biaya. Namun untuk pemula, tentunya ini istilah asing dan membingungkan. Untuk itulah, pada artikel berikut akan menjelaskan tentang pengertian, fungsi, tujuan, hingga penerapannya. 

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya atau cost accounting merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang berupa pencatatan hingga pelaporan semua jenis transaksi ataupun biaya selama proses produksi hingga penjualan produk. 

Adapun tujuan dari cost accounting ini yaitu sebagai sumber informasi dari perusahaan terkait dengan semua pengeluaran yang telah muncul untuk proses produksi. 

Selanjutnya informasi tersebut akan digunakan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan saat kegiatan evaluasi dan perencanaan pengembangan bisnis untuk masa depan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa pendapat ahli tentang apa itu akuntansi biaya atau cost accounting

1. Bastian dan Nurlela (2006)

Menurut pendapat dari Bastian dan Nurlela, akuntansi biaya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang terfokus dalam mempelajari cara atau metode untuk mengukur, mencatat, dan melaporkan informasi tentang biaya selama proses produksi yang digunakan.

2. Datar, Foster, dan Horngren (2005)

Akuntansi biaya menurut pendapat dari Datar, Foster dan Horngren adalah ilmu yang mengkaji tentang penyediaan ilmu yang suatu manajemen dan akuntansi keuangan perusahaan butuhkan. 

3. Rayburn (1999)

Pendapat hampir sama disampaikan oleh Rayburn mengenai akuntansi keuangan yang dimana menurutnya ini bertujuan untuk mengukur, melaporkan dan mengidentifikasi serta menganalisis semua unsur biaya yang ada, baik itu biaya langsung maupun tidak langsung tentang proses produksi dan pemasaran barang oleh suatu perusahaan.

Fungsi Akuntansi Biaya

Ada beberapa fungsi dari cost accounting terutama untuk sebuah bisnis, yaitu:

1. Menentukan Cost atau Harga Pokok Barang

Fungsi pertama yaitu bisa membantu dalam menentukan harga pokok barang, baik itu yang diproduksi ataupun yang perusahaan jual. Adapun cara penentuannya ini melalui serangkaian proses hingga menghasilkan produk yang bisa dijual. 

Proses tersebut mencakup pencatatan, pengelompokkan, monitoring, hingga meringkas berbagai komponen biaya produksi berdasarkan data riwayat yang ada. Adapun untuk menghitung harga pokok, Anda harus tahu dulu jumlah total pengeluaran untuk produksi sehingga bisa dijumlahkan biaya dari barang atau jasa. 

2. Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban

Cost accounting juga berfungsi sebagai informasi dasar dalam perencanaan beban dan biaya. Hal ini penting karena dengan penyusunan anggaran tidak boleh asal-asalan karena bisa mempengaruhi keuntungan di masa depan. 

Penyusunan anggaran yang buruk akan menyebabkan kerugian untuk perusahaan. Untuk itulah cost accounting ini diperlukan agar informasi dasar perencanaan bisa Anda ketahui. 

3. Perencanaan dan Pengendalian Anggaran

Cost accounting bisa bermanfaat dalam perencanaan dan pengendalian anggaran. Hal ini tentunya akan sangat membantu bagian manajemen dalam memonitor dan mengontrol anggaran untuk produksi. 

Jika terjadi penyimpangan anggaran maka, pihak manajemen bisa langsung mengetahuinya untuk melakukan evaluasi terhadap SDM yang ada. Selain itu, ini juga bermanfaat untuk mengurangi risiko kerugian bisnis di masa depan. 

4. Merinci Harga Pokok Barang atau Cost

Cost accounting ini juga bisa berfungsi untuk merincikan harga pokok barang. Dengan mengetahui rincian harga pokok tersebut, maka masalah terkait produk tersebut bisa dikurangi. 

Tidak hanya itu, cost accounting ini juga bermanfaat untuk mengetahui secara detail bagaimana kondisi anggaran, apakah ada selisih besar atau tidak, atau ada produk yang harganya salah tulis atau tidak. 

5. Sebagai Data Proses Penyusunan Anggaran

Akuntansi biaya juga berperan dalam proses penyusunan data anggaran. Ini biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam proses penyusunannya. 

Selain itu, data tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi ke depannya. Tanpa adanya ini, bisa dipastikan bahwa proses penyusunan tidak akan berjalan baik. Contohnya, saat harga tidak tercantum dalam laporan, maka jika terjadi kerugian Anda tidak akan tahu penyebabnya dari mana.

Tujuan Akuntansi Biaya

Ada beberapa tujuan dari cost accounting antara lain:

1. Penentuan Biaya Produk

Tujuan pertama yaitu agar bisa menentukan berapa harga produk di pasaran berkaitan erat dengan berapa perkiraan keuntungan yang perusahaan harapkan. Penentuan biaya produk dalam bisnis sangat penting untuk mengurangi kerugian di masa depan. 

Untuk itulah, penentuan ini perlu dipikirkan dengan matang karena jika terlalu tinggi bisa menyebabkan tidak ada pembeli yang mau datang. Namun jika terlalu rendah bisa menyebabkan kerugian.

2. Mengawasi Kegiatan Perusahaan

Tujuan dari pembuatan akuntansi biaya lainnya adalah agar pihak pengelola bisa melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan terutama yang berkaitan dengan kontrol biaya. Hal ini karena pada bagian tersebut Anda bisa melihat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kegiatan produksi suatu barang atau jasa dengan biaya yang sesungguhnya terealisasi. 

3. Memberikan Informasi yang Diperlukan

Tujuan dari cost accounting selanjutnya yaitu memberikan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan oleh bagian pengelolaan. 

Sebagai contoh, akuntansi biaya modal untuk produksi terlalu tinggi, maka untuk periode selanjutnya, bagian pengelolaan bahan baku harus melakukan hal tertentu agar produksi bisa berjalan efisien dan biaya produksi bisa dikurangi. Selain itu, ini juga akan bermanfaat untuk mengefisiensi waktu atau lama produksi.

Siklus Akuntansi Biaya

Cost accounting melalui beberapa tahapan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh perusahaan itu sendiri. Untuk itulah siklusnya akan berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 

Pada dasarnya sebuah perusahaan bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian besar yaitu manufaktur, jasa, dan dagang. Nah sebagai contoh, kita akan menggunakan perusahaan manufaktur. 

Perusahaan manufaktur sendiri adalah perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi produk atau barang setengah jadi ataupun menjadi barang jadi. Adapun untuk siklus akuntansi biaya pada perusahaan ini menempel pada siklus pembuatan produk.

Siklus akuntansi dimulai pada perusahaan manufaktur adalah saat siklus pembuatan produk berjalan, yaitu saat pembelian dan penyimpanan bahan baku. Adapun siklus akuntansi biayanya adalah menentukan biaya untuk bahan baku yang dibeli. 

Kemudian ketika siklus produksi barang memasuki tahap pengolahan bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadi pada perusahaan manufaktur, maka siklus cost accounting telah mencakup perkiraan biaya produksi. Adapun biaya produksinya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang ditentukan oleh harga pokok bahan baku yang dipakai.

Selanjutnya ketika siklus pengolahan produk sudah sampai tahap akhir, yaitu penyimpanan di gudang perusahaan manufaktur, maka siklus akuntansi biaya pun sudah memasuki tahap akhir, yaitu penentuan harga pokok produksi. 

Penerapan Akuntansi Biaya di Berbagai Bidang

Adapun beberapa penerapan cost accounting dalam berbagai bidang bisnis yaitu:

1. Perusahaan Jasa

Jenis penerapan yang pertama yaitu pada bidang perusahaan jasa. Perusahaan jasa sendiri merupakan badan usaha yang menawarkan layanan kepada calon pelanggannya. Fokus dari kegiatan usaha oleh perusahaan jasa yaitu kepuasan pelanggan atas layanan yang diberikan.

Hal yang terjadi tersebut meliputi penyedia layanan dan proses pembayaran pelanggan. Untuk itulah, laporan keuangan terkait akuntansi biaya untuk organisasi jasa akan menekankan pada informasi mengenai biaya jasa yang diberikan untuk pelanggan.

2. Perusahaan Manufaktur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan manufaktur bergerak di bidang pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap dijual pada pelanggan. Untuk itulah cost accounting pada bisnis manufaktur ini berkaitan erat dengan penentuan harga jual produk. 

Tidak hanya itu, cost accounting ini juga bisa berperan sebagai penyebaran informasi tentang biaya produksi untuk setiap unit di gudang perusahaan.

3. Perusahaan Dagang

Jenis perusahan ini bergerak di bidang pembelian dan pemasaran barang untuk konsumen. Dalam hal ini, perusahaan tidak akan menghasilkan produknya sendiri, namun hanya mendistribusikan produk untuk mendapatkan keuntungan.

Pada dasarnya perusahaan dagang juga menggunakan cost accounting. Dalam bisnis dagang, siklus akuntansinya memperhitungkan barang-barang atau produk yang masuk dan keluar. 

Selain itu, dalam perusahaan ini ada juga berbagai aspek lainnya yang harus dihitung seperti inventaris, diskon, HPO, dan lain-lain. Semua aspek ini masuk ke dalam akuntansi biaya untuk menjalankan perusahaan atau bisnis tersebut. 

Sudah Tahu Akuntansi Biaya?

Setelah Anda mengetahui pengertian hingga fungsinya tersebut, bisa langsung diterapkan pada bisnis Anda. Menerapkannya ini penting bahkan menjadi sebuah keharusan dalam menjalankan bisnis, demi tercapainya kesuksesan bisnis di masa depan. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page