Angin Muson: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Proses Terjadinya

Salah satu fenomena alam yang unik dan menarik untuk kita bahas adalah angin muson. Angin ini biasanya datang sebagai penanda perubahan musim yang akan terjadi di Indonesia. Pada artikel berikut, kami akan menguraikan pengertian, penyebab, jenis, hingga proses terjadinya jenis angin musiman ini. 

Pengertian Angin Muson

Angin muson atau angin musim merupakan angin yang datang disertai terjadinya perubahan tingkat presipitasi atau jenis zat yang merupakan hasil proses kondensasi uap air selama siklus air. Sehingga, angin akan mengakibatkan pembalikan musim. 

Sederhananya, angin musim ini adalah sesuatu yang bisa bermanfaat untuk menggambarkan perubahan pada setiap musimnya. Perubahan ini biasanya terjadi setiap tahunnya dan berupa dua fase, yaitu muson timur dan muson barat.  

Penyebab Angin Muson

Terdapat dua hal utama yang menyebabkan terjadinya angin musim di Indonesia, antara lain:

1. Kondisi Geografis

Kondisi Geografis
Kondisi Geografis | Image Source: Pexels

Indonesia kerap kali mengalami angin muson lantaran kondisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera. Tepatnya Benua Asia dan Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia

2. Tekanan Udara

Terjadinya angin musim di Indonesia juga disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara dari dua benua yang mengapitnya. Perbedaan tekanan udara ini menyebabkan terjadinya pergerakan angin dari salah satu benua menuju benua lainnya dengan melalui wilayah Indonesia. 

3. Temperatur

Temperatur
Temperatur | Image Source: Pexels

Angin muson juga sering disebut dengan angin laut yang berskala besar dan terjadi saat temperatur daratan lebih tinggi daripada dengan temperatur samudra. Adanya perbedaan temperatur ini tentu saja akan mempengaruhi tekanan udara sehingga menimbulkan adanya pergerakan angin musim. 

Jenis Angin Muson

Angin muson yang terjadi di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu angin barat dan angin timur. Berikut ini penjelasannya:

1. Angin Muson Barat

Angin musim barat ini bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia. Pergerakan angin ini terjadi karena perbedaan tekanan antara kedua benua yang mana akan berlangsung mulai dari bulan Oktober hingga April. 

Benua Asia memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dan lebih panas daripada dengan Benua Australia. Akibatnya, angin tersebut bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia melewati Samudra Hindia. 

Saat melewati Samudra Hindia, angin ini akan membawa uap air dari sana sehingga menyebabkan terjadinya musim penghujan di Indonesia. Adapun kecepatan minimum pergerakan angin yang terjadi pada bulan Januari saat musim ini yaitu sekitar 3 meter per detik. 

2. Angin Muson Timur

Jenis angin musim timur merupakan kebalikan dari angin musim barat. Angin ini bergerak dari Australia menuju ke Asia akibat dari tekanan udara di wilayah Australia lebih besar daripada di Asia. 

Pergerakan angin musim timur biasanya terjadi mulai dari bulan April hingga Oktober dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia karena membawa uap air lebih sedikit. Untuk itulah, saat mulai bulan April kita akan merasakan panas yang luar biasa. 

Proses Terjadinya Angin Muson

Proses terjadinya angin musim ini terbagi menjadi dua klasifikasi utama, yaitu: 

1. Angin Muson Panas

Temperatur udara akan cenderung panas apabila sinar matahari terus menyinari permukaan daratan dan laut. Alhasil, suhu udara di daratan akan lebih tinggi daripada wilayah laut. 

Hal ini karena daratan cenderung mendapat pengaruh dari intensitas matahari. Sedangkan suhu perairan akan cenderung jauh lebih stabil karena ada air yang menyelimutinya. 

Nah ketika permukaan daratan menjadi lebih hangat, udara panas di bagian atasnya akan terus menyebar sehingga menyebabkan tekanan rendah mulai berkembang. Berbeda halnya dengan wilayah laut, yang mana suhunya konstan, sehingga udara di atas laut memiliki tekanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daratan. 

Akibat dari perbedaan tekanan ini, angin laut bertiup dari laut ke daratan dan membuat udara di daratan menjadi lebih lembab. Selanjutnya udara lembab ini akan bergerak ke daratan yang lebih tinggi. 

Nah, ketika udara naik di atas daratan, suhunya pun ikut mendingin sehingga menyebabkan udara tidak mampu menahan air. Akibatnya terjadilah proses presipitasi atau hujan di atas daratan. Untuk itulah, saat angin musim panas, di Indonesia sering turun hujan di wilayah daratan. 

2. Angin Muson Dingin

Terjadinya angin ini merupakan kebalikan dari angin musim panas yang mana permukaan daratan akan mendingin lebih cepat dan tekanan udaranya menjadi jauh lebih tinggi daripada tekanan di lautan. Hal ini pun menyebabkan udara di atas daratan akan mengalir kembali ke lautan. 

Udara di daratan yang mengalir ke wilayah lautan ini menyebabkan terjadinya presipitasi atau hujan di atas lautan. Akibatnya bagian daratan akan mengalami musim kemarau atau mengering. 

Dampak Angin Muson

Berikut ini beberapa dampak yang bisa Anda rasakan dari fenomena kedua jenis angin musim di atas:

1. Dampak Positif

Adapun beberapa dampak positif yang bisa Anda rasakan saat terjadinya angin musim ini.

a. Angin Muson Barat

Saat terjadinya angin muson barat, Anda akan merasakan beberapa dampak positif berikut:

  • Tanaman menjadi lebih hijau dan subur, karena saat musim ini curah hujan cukup tinggi untuk mengairi tanaman. 
  • Mengurangi polusi udara akibat dari turunnya hujan secara berkala. 
  • Meningkatkan produktivitas pertanian karena air akan selalu ada dari air hujan yang turun.
  • Mengurangi resiko kebakaran hutan karena pepohonan memiliki kadar air yang cukup untuk tidak mengering. 

b. Angin Muson Timur

Berikut ini beberapa dampak positif yang bisa Anda rasakan saat terjadinya angin timur:

  • Membantu usaha laundry karena pakaian bisa lebih cepat kering saat suhu udara tinggi. 
  • Nelayan bisa melaut dengan lebih aman, karena badai akibat hujan minimum terjadi. 
  • Kegiatan panen terutama padi berjalan lebih lancar karena cuaca cenderung lebih cerah sehingga tidak ada kemungkinan padi basah akibat dari hujan. 

2. Dampak Negatif

Sedangkan beberapa dampak negatif yang bisa Anda rasakan jika terjadinya angin musim adalah sebagai berikut:

a. Angin Muson Barat

Adapun dampak negatif dari terjadinya angin musim barat ini antara lain:

  • Mengundang banyak penyakit terutama demam berdarah karena pertumbuhan nyamuk akan jauh lebih tinggi akibat dari udara lembab yang dihasilkan dari hujan. 
  • Memperbanyak resiko tanah longsor karena hujan yang terjadi terus menerus dan membuat tanah menampung terlalu banyak air sehingga membuatnya rapuh dan mudah longsor. 
  • Memperbesar kemungkinan gagal panen karena hujan yang terus menerus terjadi bisa menyebabkan terjadinya pembusukan pada tanaman. Apalagi jika tanaman tersebut tidak terlalu tahan pada kadar air yang tinggi maka pastinya akan membuatnya mati. 
  • Mengganggu nelayan dalam melaut, karena adanya hujan ini akan menyebabkan cuaca dingin dan menimbulkan badai di tengah laut. Selain itu, ikan-ikan cenderung akan sedikit saat sedang hujan. 

b. Angin Muson Timur

Dampak Negatif Angin Muson Timur
Dampak Negatif Angin Muson Timur | Image Source: Pexels

Berikut ini beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya angin timur:

  • Air bersih akan berkurang akibat dari kemarau yang panjang, bahkan mungkin terkadang tidak ada karena sungai-sungai mengering.
  • Tanaman akan banyak yang mati karena kurangnya air sebagai sumber utama untuk kehidupan tanaman. 
  • Meningkatkan resiko kebakaran akibat dari ranting-ranting pohon yang mengering. Ranting-ranting pohon yang mengering ini jika saling bergesekan akan menimbulkan percikan api. 

Sudah Paham Apa Itu Angin Muson?

Pada kesimpulannya, angin muson memiliki dampak positif dan negatif untuk Indonesia. Walau begitu, dampak negatifnya semakin kita rasakan saat ini karena global warming yang semakin parah akibat dari ulah manusia. Untuk itulah, agar terjadi keseimbangan lagi, mari kita mulai sama-sama menjaga alam kita.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page