Arti Pencitraan: Tujuan, Jenis, dan Contoh Lengkap

Arti pencitraan memang belakangan memiliki kesan yang negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal, kata ini pada dasarnya memiliki makna yang netral. Pencitraan juga pasti kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak.

Lantas, apa sebenarnya makna kata ini? Apa saja tujuan dan jenis-jenisnya? Artikel ini akan membahasnya dengan lengkap. Sehingga, pemahamanmu tidak akan terbatas pada kesan negatif yang umum melekat pada kata ini.

Arti Pencitraan

Pencitraan adalah segala upaya untuk menunjukkan jati diri atau informasi tertentu. Upaya ini dapat seseorang lakukan melalui penampilan, tingkah laku, dan sebagainya. Namun, memang penting untuk memahami bahwa kata ini memiliki makna ganda.

Pengertian pertama adalah pencitraan yang bermakna positif. Kondisi tersebut terjadi ketika seseorang berusaha menampilkan apa yang memang dirinya. Misalnya, kelebihan dan keunggulan yang memang ada pada dirinya.

Sedangkan dalam arti negatif, seorang menampilkan sesuatu yang palsu dengan tujuan agar terlihat lebih baik dari yang sebenarnya. Pencitraan menjadi bermakna negatif karena seseorang melakukan kebohongan mengenai dirinya dengan mengelabui orang lain.

4 Tujuan Pencitraan

Setelah cukup memahami arti pencitraan, berikut ini adalah tujuan yang ingin dicapai ketika seseorang melakukan pencitraan yaitu:

1. Penalaran Situasi

Tujuan pertama sekaligus yang paling umum adalah memudahkan untuk melakukan penalaran situasi. Dalam sebuah situasi yang umum, ada banyak hal yang mungkin terselubung karena tidak terbuka secara gamblang.

Dengan demikian, ketika seorang melakukan pencitraan, maka orang lain akan lebih mudah untuk menalar situasi konkrit. Sebab, orang yang melakukannya memang secara langsung maupun tak langsung menyampaikan informasi tersebut.

2. Memikirkan Solusi

Tujuan berikutnya sebagai lanjutan dari tujuan pertama adalah untuk memikirkan solusi. Ketika citra dapat dipahami dengan jelas, maka akan lebih mudah untuk memikirkan solusi yang sesuai.

Sebagai contoh adalah jika hasil penalaran citra menunjukkan perlu adanya perbaikan. Misalnya, dalam industri iklan informasi-informasi yang ditonjolkan sangat penting untuk menarik hati konsumen. Maka, pencitraan akan sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Menunjukkan Kualitas

Tujuan dari arti pencitraan berikutnya adalah menunjukkan kualitas yang sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian, pencitraan penting dilakukan agar tindakan lebih lanjut yang dipilih sesuai kebutuhan kualitas.

Sebagai contoh adalah dalam hal seleksi karyawan. Setiap kandidat tentu perlu menunjukan kualitas terbaik dalam proses seleksi. Sehingga, perusahaan dapat memilih kandidat yang memiliki kualitas paling sesuai dengan kebutuhan.

4. Membangun Relasi

Tujuan terakhir adalah membangun relasi. Relasi secara umum terbangun berdasarkan kebutuhan akan kualitas tertentu. Pihak-pihak yang berelasi biasanya memberikan keuntungan satu sama lain.

Dengan tampaknya citra diri dengan lugas, relasi kerjasama akan lebih mudah terbangun. Dengan demikian, tidak ada pihak yang merasa merugi karena merasa adanya manipulasi citra.

6 Jenis Pencitraan

6 Jenis Pencitraan
Sumber: Pexels

Untuk semakin memperlengkapi pemahaman, berikut ini adalah 6 jenis pencitraan beserta penjelasan lengkapnya, yaitu:

1. Penglihatan

Pertama adalah jenis citra yang kita peroleh melalui penglihatan. Pencitraan ini mencakup segala sesuatu yang dapat semua informasinya kita peroleh dengan indra penglihatan. Di antaranya yaitu informasi berupa penampilan dan tulisan.

2. Pendengaran

Menangkap arti pencitraan berikutnya adalah melalui pendengaran. Jenis pencitraan ini mencakup segala kesan yang timbul berdasar informasi yang kita peroleh melalui indra pendengaran. Contohnya adalah suara yang mengatakan informasi atau menyanyikan suatu lagu.

3. Penciuman

Selanjutnya adalah jenis citra yang kita tangkap melalui indra penciuman. Pencitraan penciuman adalah segala kesan yang timbul dari berbagai jenis bau. Contoh mudahnya adalah ruangan yang harum dapat menimbulkan kesan citra tersendiri.

4. Pengecapan

Jenis berikutnya adalah semua informasi yang kita terima melalui lidah atau indera pengecapan. Informasi ini kemudian menjadi stimulus emosi sehingga orang yang menerimanya memberikan respon emosi tertentu terhadap citra tersebut.

5. Perabaan

Selain keempat jenis citra yang sudah dibahas, ada juga citra dari perabaan. Jenis ini melibatkan indera peraba manusia, yaitu kulit. Pada jenis ini juga, manusia menerima segala informasi yang kemudian menimbulkan kesan tertentu dari informasi perabaan.

Sebagai contoh adalah kesan yang timbul setelah meraba panci yang masih panas. Kesan yang timbul dapat berbeda jika misalnya panci tersebut diraba pada waktu yang berbeda.

6. Gerak

Arti pencitraan juga dapat kita pahami melalui kesan yang timbul dari gerakan. Misalnya, ada kesan yang timbul ketika melihat orang lain melakukan suatu gerakan.

Sesederhana gerakan menarik nafas panjang dapat menimbulkan citra yang berbeda tergantung pada situasinya. Misalnya, menarik nafas panjang dalam proses perdebatan dapat menimbulkan citra rasa lelah dengan perdebatan.

4 Contoh Pencitraan Positif dalam Kehidupan

1. Wawancara Kerja
Sumber: Pexels

Citra adalah hal alamiah sehari-hari. Ini sangat berpengaruh dalam relasi bermasyarakat. Berikut ini adalah 4 contoh pencitraan yang memiliki makna positif dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Wawancara Kerja

Contoh pertama adalah dalam setting situasi wawancara kerja. Calon karyawan atau kandidat akan melakukan pencitraan sebaik mungkin. Mulai dari penampilan, gaya bahasa, serta hal-hal yang ia sampaikan dalam menjawab pertanyaan.

Sejauh ia tidak melebih-lebihkan dari apa yang sebenarnya, maka yang ia lakukan adalah menampilkan citra yang positif. Lain halnya jika ia misalnya berbohong dalam menjawab pertanyaan untuk mengambil simpati pihak perusahaan.

Maka, pencitraan yang ia lakukan adalah pencitraan negatif yang merugikan pihak lain. Bahkan, kedepannya sangat mungkin juga akan merugikan dirinya sendiri.

2. Penyusunan Portofolio

Contoh berikutnya dalam memahami arti pencitraan adalah dalam penyusunan portofolio. Sebagai contoh adalah orang yang memiliki profesi sebagai desainer interior. Maka, materi portofolio sebaiknya adalah semua projek terbaik yang telah berhasil ia selesaikan.

Dengan demikian, ia akan menunjukkan citra baik yang memang sesuai dengan kualitas dirinya. Portofolio ini akan membantu calon klien dalam penalaran situasi sehingga mudah untuk menyesuaikan kualitas tenaga ahli dengan kebutuhan.

Berbeda halnya apabila materi portofolio menampilkan materi yang bukan hasil karya desainer tersebut. Maka, hal tersebut termasuk dalam pencitraan negatif yang berisi kebohongan.

3. Fasad Rumah

3. Fasad Rumah
Sumber: Pexels

Contoh ketiga adalah citra jenis penglihatan, fasad rumah. Fasad atau tampak depan dari sebuah rumah adalah wakil dari citra pemilik rumah itu sendiri. Bagaimana pemilik rumah menata dan meletakkan barang-barang, akan sangat berpengaruh pada kesan citra yang timbul.

Sebagai contoh adalah fasad yang tidak memiliki banyak detail dan tidak banyak barang. Maka, kesan citra yang timbul adalah sederhana, bersih, dan elegan.

Sedangkan apabila misalnya ingin menciptakan kesan teduh dan hangat. Maka, pemilik rumah dapat membangun citra dengan menambahkan banyak tanaman rimbun untuk menghiasi fasad.

4. Feed Media Sosial

Contoh terakhir sekaligus yang paling umum pada zaman modern adalah penangkapan arti pencitraan dari feed media sosial. Tidak perlu penyangkalan bahwa apa yang tampil pada media sosial sangat mempengaruhi citra.

Mulai dari jenis penglihatan, pendengaran, bahkan hingga gerak yang dapat memicu imajinasi dan kesan tersendiri. Banyak orang memanfaatkan ini sebagai bagian dari strategi marketing untuk memikat banyak konsumen.

Sebagai contoh adalah dalam industri makanan. Maka, pencitraan melalui media sosial dapat berupa iklan yang menampilkan bagaimana seorang aktor sangat menikmati produk makanan tersebut.

Sudah Siap Menerapkan Pencitraan Positif?

Pemahaman tentang arti pencitraan merupakan awal untuk dapat menerapkannya secara positif. Oleh karena itu, mengetahui penjelasan lengkap dan mendalam mengenai pencitraan sangat penting. Walaupun secara umum masyarakat mungkin memahami hal ini sebagai sesuatu negatif, pada dasarnya kata ini bersifat netral.

Sebab, setiap kita dapat memanfaatkan secara positif maupun negatif. Sehingga hal ini dapat membawa keuntungan dalam menjalin relasi. Pada sisi lain, juga dapat memicu kerugian. Jadi, kamu siap menerapkan pencitraan yang positif?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page