Asimilasi: Pengertian, Faktor, dan Contohnya, Terlengkap!

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saja harus bersosialisasi dengan individu lainnya dalam sebuah lingkungan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menimbulkan adanya percampuran budaya, adat, dan lainnya di dalam masyarakat atau yang dikenal juga dengan istilah asimilasi atau pembauran.

Meskipun istilah ini tampak tak asing bagi masyarakat Indonesia, nyatanya masih banyak orang yang menganggap jika pembauran hanya berkaitan dengan kebudayaan saja. Padahal, sebenarnya istilah tersebut bisa bersinggungan dengan banyak bidang, lho. Yuk, simak ulasan lengkap tentang istilah pembauran dalam artikel ini!

Pengertian Asimilasi

Secara umum, asimilasi merupakan sebuah istilah yang merujuk pada makna pembauran suatu kebudayaan yang kemudian disertai dengan hilangnya ciri khas dari kebudayaan asli yang ada di suatu masyarakat. Sehingga, akan terbentuk suatu kebudayaan yang baru.

Adapun pembauran akan muncul dengan sendirinya jika terdapat golongan masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dan bergaul secara langsung serta intensif dalam waktu yang lama.

Kemunculan pembauran sendiri ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi adanya perbedaan yang terjadi antara orang atau kelompok tertentu. 

Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi perbedaan tersebut antara lain usaha untuk mempererat kesatuan dari segi sikap, tindakan, dan juga perasaan dengan tetap memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Selain itu, istilah pembauran juga dapat diartikan sebagai perpaduan kelompok atau individu yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Dengan kata lain, pembauran akan terjadi pada saat kelompok atau individu tersebut saling berinteraksi atas dasar keterbukaan dan juga mempunyai sikap yang toleran.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata asmiliasi mempunyai arti penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.

Tak hanya itu saja, pembauran juga dapat kamu pahami sebagai pembaruan antara dua hukum budaya dan adat istiadat. Didampingi dengan hilangnya ciri khas dari hukum budaya dan adat istiadat yang asli, sehingga akan membentuk hukum budaya dan adat istiadat baru.

Salah satu hasil dari proses pembauran adalah semakin menipisnya batas perbedaan yang terjadi antar individu dalam suatu kelompok atau bisa juga batas-batas antar kelompok.

Tak hanya itu saja, individu juga akan melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, mereka harus menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Begitu pula pada kelompok yang satu dengan kelompok lain.

Syarat Terbentuknya Asimilasi

Menariknya, hanya masyarakat majemuk sajalah yang menjadi tujuan pembauran. Hal ini karena masyarakat majemuk mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda-beda, sehingga membuat proses pembauran dapat mencapai tahap yang berbeda-beda pula.

Perbedaan inilah yang pada akhirnya menjadikan pembauran tidak bisa dilakukan secara menyeluruh ke dalam seluruh aspek kebudayaan yang berlaku di masyarakat. 

Proses pembauran yang tidak sempurna tersebut dapat terjadi karena suatu masyarakat mempunyai kebudayaan dan juga identitas yang selalu berusaha untuk mereka pertahankan. Sehingga, tidak memungkinkan budaya baru untuk masuk ke dalamnya.

Jadi, pembauran hanya bisa terbentuk jika memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:

  • Terdapat sejumlah kelompok di dalam masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
  • Terjadi pergaulan di antara individu atau kelompok secara intensif dan juga mendalam dalam waktu yang relatif lama.
  • Kebudayaan pada masing-masing kelompok tersebut dapat saling berubah dan menyesuaikan diri sesuai dengan kebudayaan baru yang masuk ke dalamnya.

Pengertian Asimilasi dari Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian asimilasi yang dikemukakan oleh para ahli untuk kamu simak:

  • Budhi Setianto Purwowiyoto: Proses kognitif seseorang yang mengintegrasikan persepsi, konsep, maupun pengalaman baru dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
  • Koentjaraningrat: Suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai macam golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda pasca mereka bergaul secara intensif. Sehingga, sifat khas dari unsur kebudayaan tersebut akan berubah.
  • Soerjono Soekanto: Proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi berbagai perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan juga proses mental dengan tetap memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.
  • Milton Gordon: Suatu proses di mana individu atau kelompok yang berasal dari budaya maupun etnis berbeda secara bertahap mulai menyesuaikan diri dengan kebudayaan baru dan berusaha menyatu ke dalamnya.
  • Robert E. Park: Proses di mana kelompok yang sebelumnya terisolasi di tengah-tengah masyarakat secara bertahap kemudian bergabung dengan masyarakat  yang lebih luas. Lalu, menyesuaikan diri dengan norma serta nilai-nilai yang ada.
  • Everett V. Stonequist: Suatu proses yang melibatkan konflik antara individu atau kelompok dengan sebuah identitas budaya yang berbeda. Kemudian, mendorong mereka untuk berusaha menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang lebih dominan dan lebih luas.
  • Emile Durkheim: Suatu proses di mana masyarakat yang berbeda secara bertahap akan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan juga norma-norma yang ada di dalam masyarakat yang lebih besar. Hingga akhirnya, membentuk sebuah kesatuan sosial yang lebih besar.
  • Gordon Allport: Proses yang secara tidak langsung melibatkan penyesuaian diri individu dengan kebudayaan yang baru hingga membentuk sebuah identitas sosial yang baru dengan menggabungkan unsur-unsur dari kebudayaan yang berbeda.

Faktor-Faktor Terjadinya Asimilasi

Bicara soal faktor-faktor terjadinya pembauran, maka terbagi menjadi dua kelompok, yakni:

1. Faktor Pendorong

Faktor pendorong ini maksudnya adalah faktor yang mempermudah terjadinya pembauran, seperti faktor toleransi, kepentingan umum, kesamaan, hingga simpati terhadap budaya lain dan amalgamasi.

Toleransi tersebut akan menghasilkan pembauran, jika kelompok minoritas dapat menghilangkan identitas dan kelompok mayoritas dapat menerima kelompok minoritas tersebut sebagai bagian baru dari kelompok mereka.

Adapun berbagai faktor pendorong terjadinya pembauran adalah sebagai berikut.

  • Adanya sikap toleransi di tengah-tengah masyarakat.
  • Kesempatan yang seimbang dari segi ekonomi (setiap individu akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan juga jasanya masing-masing).
  • Sikap menghargai orang asing beserta dengan kebudayaannya.
  • Adanya sikap yang saling terbuka dari golongan penguasa yang ada di dalam masyarakat.
  • Terdapat persamaan dalam unsur budaya yang ada di dalam masyarakat.
  • Terjadinya perkawinan campuran atau amalgamasi di masyarakat.
  • Adanya musuh bersama dari luar kelompok masyarakat.

2. Faktor Penghambat

Berbagai faktor penghambat asimilasi yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut:

  • Kelompok masyarakat yang terisolasi atau terasing, di mana umumnya hal ini terjadi pada kelompok minoritas.
  • Adanya perasaan bahwa kebudayaan pada kelompok tertentu memiliki kedudukan atau status yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan pada kelompok lain.
  • Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap adanya kebudayaan baru yang dihadapi.
  • Munculnya prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru, yang mana prasangka negatif atau kekhawatiran ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
  • Kebanggaan yang berlebihan terhadap suatu kelompok, sehingga tidak mau mengakui keberadaan budaya milik kelompok lainnya.
  • Terdapat perbedaan ciri-ciri secara fisik, seperti warna kulit, tinggi badan, hingga rambut.
  • Adanya perasaan kuat yang menyatakan bahwa individu terikat pada kelompok kebudayaan yang bersangkutan.
  • Kelompok minoritas mendapatkan gangguan dari kelompok penguasa atau mayoritas. Contohnya seperti perilaku kasar yang dialami orang-orang Jepang yang tinggal di Amerika Serikat pasca pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbor mendapat serangan mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
  • Terisolasinya kehidupan masyarakat tertentu, seperti yang terjadi pada penduduk asli Amerika (Native Americans) yang bertempat tinggal di negara atau wilayah tertentu (reservation).
  • Adanya perasaan takut terhadap kekuatan dari suatu kebudayaan yang dihadapi di dalam masyarakat.
  • Adanya perbedaan antara kepentingan dengan pertentangan pribadi.
  • Adanya “ingroup feeling” yang kuat, yaitu perasaan bahwa individu terikat pada kelompok dan juga kebudayaan kelompok yang bersangkutan.

Ciri-Ciri dan Syarat Terjadinya Asimilasi

Agar lebih memahami konsep pembauran yang muncul dalam kelompok masyarakat, berikut ini adalah berbagai ciri-ciri dan syarat terjadinya pembauran yang perlu kamu ketahui:

  • Berkurangnya perbedaan di masyarakat yang disebabkan oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi dan juga menghilangkan perbedaan antar individu dan juga kelompok.
  • Semakin berkurangnya perbedaan yang ada di dalam masyarakat, karena adanya berbagai usaha untuk mengurangi hingga menghilangkan perbedaan antar individu maupun kelompok.
  • Mempererat kesatuan dari segi tindakan, sikap, dan juga perasaan dengan tetap memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
  • Semakin eratnya kesatuan tindakan, sikap, dan juga perasaan serta lebih mementingkan kepentingan dan tujuan bersama di dalam masyarakat.
  • Adanya kesadaran dari setiap individu untuk memberi peninjauan terhadap kebudayaan lain, demi terwujudnya kepentingan bersama.
  • Tiap-tiap individu yang ada di dalam masyarakat sebagai kelompok yang melakukan interaksi secara langsung dan juga intensif secara terus-menerus.
  • Tindakan seseorang dalam memberi peninjauan terhadap kebudayaan lain dengan tujuan untuk mewujudkan kepentingan umum. Adapun maksud dari peninjauan tersebut adalah agar pembauran dianggap mampu mengakomodasi keinginan bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

Jenis-Jenis Asimilasi

Dalam kelompok masyarakat, terdapat berbagai jenis pembauran yang perlu diketahui, sebagai berikut:

1. Asimilasi Budaya

Pembauran budaya merupakan jenis pembauran di mana terdapat proses pengadopsian nilai, dogma, kepercayaan, ideologi, bahasa, dan juga simbol dari suatu etnik ataupun dari bagian kelompok tertentu. Kemudian, terbentuk sebuah kandungan nilai, ideologi, dan kepercayaan dogma.

Selain itu, pembauran budaya juga dapat diartikan sebagai perpaduan budaya yang saling berbeda serta menghasilkan kebudayaan yang baru, namun disertai dengan hilangnya ciri khas dari budaya asli tersebut.

Proses pembauran budaya atau penyebaran budaya dari luar pun akan terjadi, sehingga akhirnya akan menyatu dalam struktur masyarakat yang menerima budaya tersebut.

Adapun contoh dari pembauran budaya adalah program transmigrasi yang dibentuk pemerintah pada masa pemerintahan Orde Baru. Program ini bertujuan untuk meratakan jumlah penduduk di berbagai pulau yang ada di Indonesia. 

Dalam pelaksanaannya, program transmigrasi ini berdampak pada pembauran budaya yang akhirnya menghasilkan budaya baru, karena adanya interaksi antar suku bangsa.

2. Asimilasi Struktural

Pembauran struktural merupakan proses pencampuran komponen yang berbeda dalam lembaga sosial dengan cara mempertimbangkan unsur-unsur yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

Dengan kata lain, pada jenis pembauran ini akan terjadi proses sosial dan interaksi sosial. Sehingga, memicu terjadinya sistem sosial pencampuran komponen yang berbeda dengan lembaga sosial lewat adanya pertimbangan unsur-unsur yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

Hal ini menandakan bahwa bentuk pembauran struktural tersebut lebih banyak dicontohkan pada lembaga formal yang dilakukan melalui sistem pemerintahan.

Salah satu contoh dari jenis pembauran ini bisa dilihat ketika sistem pemerintahan Indonesia yang kini dipimpin oleh seorang presiden. Menurut sejarahnya, Indonesia pada awalnya dipimpin oleh seorang raja dengan pemerintahan absolut.

Berkat adanya pembauran struktural, maka partisipasi masyarakat jadi sangat diperlukan dalam pemilihan umum untuk menciptakan negara yang adil.

3. Asimilasi Perkawinan

Pembauran perkawinan sebenarnya adalah salah satu bentuk penyesuaian masyarakat yang melangsungkan pernikahan secara legal dan juga sah menurut agama dan negara untuk melahirkan keturunan baru.

Perpaduan kebersamaan yang terjadi antara dua orang yang saling mencintai inilah yang menjadi wujud kolaborasi kasih sayang, ketika memilih untuk hidup bersama.

Adapun contoh pembauran perkawinan adalah perkawinan campur silang antar suku. Misal, seseorang dari suku Minang menikah dengan seseorang dari suku Papua, karena bertemu dan saling mengenal di suatu tempat.

Dari kejadian tersebut, pada akhirnya semakin banyak orang-orang antar suku yang menikah hingga memicu terjadinya pembauran perkawinan.

4. Asimilasi Linguistik

Pembauran linguistik merupakan proses pencampuran komponen bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Kerja sama ini memiliki fungsi utama untuk beradaptasi dengan peradaban dan juga perkembangan waktu.

Salah satu contoh dari pembauran linguistik adalah peran kehidupan komunitas yang kemudian bergabung menjadi kelompok sosial. Secara tidak langsung, situasi tersebut dapat menyebabkan munculnya bahasa baru sebagai bentuk prasyarat untuk melakukan interaksi sosial dengan masyarakat.

Hal inilah yang membuat kita mengenal banyak bahasa daerah, bahasa gaul, dan berbagai jenis tata bahasa lainnya.

5. Asimilasi Sikap Resepsional

Pembauran sikap resepsional adalah jenis pembauran yang dilakukan oleh satu kelompok etnik tertentu dengan cara mengurangi sikap diskriminasi atau mengurangi stereotip, label, dan juga stigma terhadap etnik lainnya.

6. Asimilasi Arsitektur

Pembauran arsitektur merupakan konstruksi bangunan ataupun area yang dijalankan oleh masyarakat dengan tujuan untuk membantu mereka dalam mencapai kehidupan yang baik. Adapun peran dari jenis pembauran ini adalah untuk mendekati hubungan pada setiap komponen kehidupan, agar mempunyai pola yang berbeda.

7. Asimilasi Identifikasi

Pembauran identifikasi merupakan suatu proses identifikasi dari individu-individu di dalam suatu kelompok dengan cara menciptakan identitas personalnya sendiri, agar bisa berpartisipasi atau bahkan menanamkan pengaruhnya ke dalam institusi sosial lainnya.

8. Asimilasi Kewarganegaraan

Pembauran kewarganegaraan ini biasanya dilakukan oleh kelompok tertentu dengan cara memasukkan nilai-nilai dasar kebudayaan yang mereka miliki ke dalam arena politik, pemerintahan, hingga ke kehidupan berbangsa dan bernegara.

9. Asimilasi Agama

Pembauran agama merupakan suatu kolaborasi yang dilakukan terhadap adanya perbedaan keyakinan. Bentuk perpaduan ini tidak hanya pada ajaran agamanya saja, tetapi juga pada proses penyelenggaraan ritual ibadah yang dilakukan dengan tidak mengurangi salah satu dari inti agama yang dipercayai masyarakat.

Salah satu contoh dari pembauran agama adalah adanya acara 40 harian pasca seseroang meninggal. Jadi, acara 40 hari tersebut pada mulanya adalah bagian dari tradisi agama Hindu. Kemudian, diadopsi oleh agama lain tanpa mengurangi nilai kedua agama tersebut.

Contoh pembauran agama lainnya adalah adanya peranan agama Islam di Indonesia dalam menyelenggarakan acara tahlilan 3, 7, dan juga 40 harian sebagai bentuk tasyakuran atau ikut berduka. Khususnya kepada orang yang sudah meninggal, di mana tradisi ini merupakan bagian dari tradisi agama Hindu.

Bagian dari budaya agama yang diadopsi tersebut tentu saja tidak mengurangi nilai Islam. Hal ini karena setiap masyarakat yang beragama Islam selalu menerapkan kajian dengan cara membacakan doa dan juga tahlil kepada orang yang sudah meninggal dunia.

10. Asimilasi Gender

Pembauran gender merupakan proses yang membuat laki-laki dan perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya di masyarakat. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesetaraan gender sekaligus mengurangi diskriminasi berdasarkan jenis kelamin yang kerap terjadi.

Salah satu contoh dari pembauran gender bisa dilihat dari program pemerintah yang memberi akses pendidikan serta pelatihan kepada perempuan. Dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan juga kemampuan mereka dalam meningkatkan peluang karier.

Selain itu, dalam proses pembauran gender juga memberikan perempuan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan dengan nilai yang setara.

11. Asimilasi Teknologi

Pembauran teknologi merupakan proses ketika teknologi baru diadopsi oleh masyarakat dan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan juga kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Contoh dari pembauran teknologi adalah penggunaan smartphone dan internet yang semakin masif selama beberapa tahun belakangan ini. Jadi, masyarakat dapat belajar dan juga mengadopsi teknologi baru tersebut untuk meningkatkan produktivitas serta kenyamanan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

12. Asimilasi Ekonomi

Pembauran ekonomi merupakan proses ketika sebuah kelompok masyarakat yang berbeda mempunyai kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya ekonomi dan juga mengembangkan potensi ekonomi yang mereka miliki. Dengan begitu, maka hal ini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.

Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi

Pada praktiknya, masih banyak orang yang kerap menganggap pembauran dan akulturasi adalah dua hal yang sama. Padahal sebenarnya, pembauran dan akulturasi memiliki makna yang berbeda, lho.

Pembauran dan akulturasi adalah konsep yang berkaitan dengan interaksi serta komunikasi yang terjadi antara individu maupun komunitas lengkap dengan budaya yang berbeda di masyarakat.

Jadi, sebenarnya kedua istilah ini adalah contoh bentuk adaptasi kebudayaan yang termasuk ke dalam proses sosial. Hal ini karena keduanya berkaitan dengan proses masuk serta bercampurnya beberapa kebudayaan yang berbeda sekaligus. Makanya, tak heran jika banyak orang yang kesulitan untuk membedakannya.

Namun, istilah akulturasi ini sebenarnya lebih mengarah pada bentuk perubahan budaya. Diakibatkan oleh adanya interaksi antar kelompok yang kemudian menekankan pada penerimaan pola serta unsur budaya baru di dalam masyarakat.

Artinya, akulturasi adalah sebuah proses masuknya budaya asing ke dalam suatu kebudayaan tertentu di masyarakat. Kebudayaan asing inilah yang kemudian diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan unsur-unsur kebudayaan yang asli.

Sedangkan pembauran dikenal sebagai istilah yang merujuk pada perpaduan antara beberapa budaya untuk menghasilkan kebudayaan baru. Oleh karena itulah, terjadi proses sosial di dalam masyarakat yang fokus untuk mencapai kesatuan dengan cara menghilangkan adanya perbedaan antara kebudayaan-kebudayaan tersebut.

Contoh Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat

Setelah menyimak penjelasan panjang tentang istilah pembauran, berikut ini adalah berbagai contohnya yang kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

1. Kemunculan musik dangdut di tengah-tengah masyarakat Indonesia, di mana musik dangdut adalah hasil perpaduan di antara musik tradisional daerah dengan musik asal India.

2. Adanya budaya zina atau hubungan pranikah di masyarakat yang berkedok dengan pacaran. Kebudayaan yang satu ini ternyata bukanlah budaya asli masyarakat Indonesia.

3. Masyarakat Indonesia yang kerap ikut-ikutan turis asing dengan mengenakan pakaian terbuka, seperti bikini saat pergi ke pantai.

4. Kebiasaan menggunakan sendok dan garpu saat makan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Di mana awalnya kebiasaan tersebut ditiru oleh kaum elite Indonesia dari masyarakat Eropa yang kala itu menjajah tanah air. Akan tetapi, hingga sekarang ini masih banyak masyarakat Indonesia yang makan dengan menggunakan sendok dan garpu.

5. Peleburan yang terjadi antara kebudayaan Betawi dan juga China yang kemudian menghasilkan kebudayaan baru, seperti tari Lenong dan tari Cokek.

6. Kumpulan kosakata dalam bahasa Indonesia yang ternyata merupakan kata serapan dari bahasa asing, seperti kata bisnis yang berasal dari kata business dalam bahasa Inggris. Kemudian, kata karcis yang berasal dari kata kaartjes dalam bahasa Belanda, serta kata kantor yang berasal dari kata kantoor dalam bahasa Belanda.

7. Penggunaan baju koko yang pada awalnya merupakan pakaian sehari-hari laki-laki dari etnis Tionghoa, tetapi sekarang ini baju koko juga banyak digunakan sebagai baju muslim untuk laki-laki yang beragama Islam.

8. Meskipun nasi goreng merupakan kuliner asli Indonesia, namun bahan-bahan yang digunakan merupakan wujud dari pembauran, seperti kecap yang berasal dari Belanda dan kari yang berasal dari India.

9. Perayaan hari besar di Indonesia juga menjadi bentuk pembauran. Contohnya hari besar agama Kristen, yakni Natal, yang kini juga banyak diperingati oleh masyarakat Indonesia lainnya.

10. Mode fashion hijab sekarang ini yang sudah mendapat pengaruh dari berbagai model dan juga gaya ala fashion Barat.

Sudah Lebih Paham Tentang Asimilasi di Kehidupan Masyarakat?

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai pembauran yang kini sudah banyak terjadi di masyarakat. Mulai dari pengertian, faktor pendorong dan penghambat, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya yang menarik untuk kamu ketahui. Semoga informasi lengkap tentang pembauran di atas bermanfaat untukmu, ya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page