Aspek Sosial: Nilai dan Norma, Identitas, Struktur, hingga Dinamika

Seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai aspek kehidupan manusia telah berubah atau berkembang. Perubahan ini juga menyentuh hingga ke beberapa aspek kehidupan salah satunya adalah aspek sosial. Artikel ini mengupas lebih dalam berbagai faktor dan elemen yang meliputi faktor sosial kehidupan. 

5 Unsur Penting yang Mempengaruhi Aspek Sosial

Secara garis besar, aspek atau faktor-faktor sosial mengacu pada segala sesuatu yang menyangkut hubungan antar individu dan interaksinya di dalam lingkup masyarakat. Hubungan dan interaksi ini akan terpengaruh oleh norma-norma, nilai-nilai, peran sosial, kelompok, hingga dinamika sosial dalam rincian berikut ini. 

1. Norma Sosial

Norma sosial dapat dipahami sebagai aturan yang sebaiknya diikuti sebagai bagian dari masyarakat. Biasanya, norma adalah aspek sosial berupa aturan yang tidak tertulis dan kekal atau bertahan secara turun-temurun. 

Norma-norma sosial ini meliputi:

  • Norma kesopanan – meliputi kesopanan dalam berpakaian dan makan
  • Norma kepedulian sosial – contohnya saat terjadi keadaan darurat seperti kecelakaan
  • Norma privasi – baik secara sosial maupun digital
  • Norma dalam bekerja sama
  • Norma kebersihan
  • Norma toleransi
  • Norma kesetiaan
  • Norma kesetaraan sosial – meliputi ras, gender,adat, agama, dan budaya
  • Norma kepatuhan hukum, hingga
  • Norma etika digital

Perlu diingat pula bahwa norma adalah aturan tidak tertulis yang sebaiknya dilakukan seseorang agar dapat bermasyarakat. Jadi, norma sebaiknya diajarkan sedini mungkin sebelum anak terjun bermasyarakat.

2. Nilai Sosial

Berbeda dengan norma, nilai sosial lebih berhubungan dengan pandangan masyarakat terhadap seseorang. Nilai-nilai sosial ini memiliki standar masing-masing di setiap daerah, dan dipercaya sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai-nilai sosial ini secara umum meliputi 8 hal, yaitu:

  • Nilai dalam keadilan,
  • kebebasan, 
  • Nilai toleransi.
  • pertanggung-jawaban
  • kerja sama,
  • Nilai pendidikan
  • solidaritas, hingga
  • Nilai kehormatan

Unsur sosial ini berkaitan dengan anggapan baik dari masyarakat setelah seorang individu melakukan sebuah niat baik. Jadi, memahami norma dengan baik pastinya memengaruhi nilai yang akan seseorang dapat.

3. Identitas Sosial

Aspek sosial selanjutnya adalah identitas sosial. Identitas sosial maksudnya adalah cara seorang individu menempatkan diri di dalam masyarakat yang nantinya berpengaruh pada caranya berinteraksi. Terdapat dua macam identitas yang dimiliki individu. 

a.  Identitas Lahiriah

Identitas sosial meliputi identitas diri lahiriah dan identitas yang didapat. Pada dasarnya, identitas ini sudah diperoleh sejak lahir. Contohnya adalah ras, agama, hingga jenis kelamin.

Dengan identitas ini, seorang individu dapat sesegera mungkin menempatkan dirinya di antara orang-orang yang memiliki identitas serupa. Jenis identitas ini termasuk identitas yang bersifat horizontal dimana seorang individu tidak akan bisa menjadi lebih tinggi dibanding sesamanya.

2. Identitas yang Diperoleh

Identitas ini bersifat lebih fleksibel. Alasannya, identitas ini dapat diperoleh, dan tentunya juga dapat hilang. Beberapa contoh identitas ini antara lain adalah status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, budaya, hingga orientasi seksual.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan seseorang akan memengaruhi aspek-aspek tersebut. Identitas ini bersifat vertikal, dan berhubungan dengan nilai dalam bermasyarakat. Seorang bisa dianggap lebih baik atau lebih buruk daripada sesamanya melalui beberapa aspek sosial tersebut. 

Berbekal kedua identitas ini, individu dapat memilih dan memilah kelompok mana yang akan menerimanya. Pun, dengan menyadari identitas ini, individu bisa menempatkan dirinya dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lain dengan sesuai.

4. Struktur Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat, memasuki suatu struktur sosial adalah hal yang pasti terjadi. Struktur sosial yang paling awal adalah sebuah keluarga. Di dalam struktur keluarga, pasti juga akan tercipta peran tiap anggota keluarga. 

Menjalankan peran dengan mengindahkan norma dan nilai dalam berinteraksi di dalam lingkup keluarga adalah sebuah bentuk interaksi sosial dalam struktur sosial terkecil.

Kemudian, struktur sosial akan berkembang, mulai dari lingkup sekolah, masyarakat sekitar (tetangga), area kerja, kelompok agama, lalu organisasi pemerintahan. Dalam penerapan struktur sosial, pasti terdapat hierarki di dalamnya.

Menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hierarki adalah urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan). Pengertian kedua untuk hierarki, yaitu: organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah hingga yang paling atas. 

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan aspek sosial yang bersifat vertikal. Artinya, segala nilai di dalamnya dapat diperoleh dan dapat hilang.

5. Konflik Sosial

Setelah menempatkan diri ke dalam struktur sosial, seorang akan mengalami masalah atau konflik sosial baik cepat atau lambat. Konflik tersebut memiliki cakupan yang relatif luas, entah itu konflik antar individu maupun konflik antar negara.

Konflik ini bisa melingkupi segala topik yang telah dibahas sebelumnya, mulai dari norma, nilai, mengenai identitas, hingga mencakup struktur sosial. Ada berbagai jenis topik dalam masalah sosial, baik itu isu ras, agama, politik, sampai sumber daya. 

6. Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial merupakan sifat dari aspek sosial itu sendiri. Sifat ini memungkinkan seseorang untuk mengubah posisinya agar terlihat lebih baik, atau lebih buruk di mata masyarakat. 

Perpindahan posisi ini berkaitan erat dengan aspek kehidupan sosial yang bersifat vertikal. Biasanya, mobilitas sosial terpengaruh oleh taraf pendidikan, pekerjaan, hingga kesempatan kerja individu. 

Seseorang akan berusaha untuk mendapatkan nilai terbaik di mata masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan menempatkan dirinya ke dalam suatu struktur sosial yang baik, sehingga mendapatkan identitas sosial yang baik pula. Atau, dengan melakukan peran sosialnya menurut norma dan nilai yang berlaku.

7. Perubahan Sosial

Poin-poin sebelumnya membahas tentang perjalanan individu dalam bermasyarakat. Tetapi, aspek sosial yang satu ini juga tak kalah pentingnya. Perubahan sosial merujuk pada perubahan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. 

Selain individu yang bergerak memperbaiki diri, keadaan sosial pun berusaha memperindah standarnya. Adapun beberapa perubahan sosial, antara lain sebagai berikut. 

a. Perubahan Teknologi

Adanya perubahan teknologi sangat berpengaruh pada perubahan-perubahan lain yang akan datang. Berkembangnya cara manusia berinteraksi pastinya akan mengubah gaya hidup masyarakat. Perkembangan teknologi juga memengaruhi cara manusia dalam memperoleh informasi, begitu pula cara untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.

b. Perubahan Budaya

Dengan kemudahan mendapatkan informasi dari seluruh penjuru bumi, individu maupun kelompok yang berusaha untuk memperoleh identitasnya bisa saja mengadopsi budaya lain. 

Meskipun budaya tersebut tidak bernilai baik di mata masyarakat sekitar, identitas yang diperoleh akan menimbulkan rasa kebanggaan diri.

Ide-ide atau gagasan baru yang relevan pada zaman sekarang dapat dengan mudahnya mencapai belahan dunia lain. Tentu, tidak semua pengaruh budaya lain adalah hal yang buruk. 

Faktanya, apabila kegiatan ini terus berjalan selama beberapa generasi, budaya sebagai suatu aspek sosial akan mengalami perubahan yang cukup signifikan.

3. Perubahan Ekonomi

Perubahan sosial di segi ekonomi sebagai akibat dari perubahan teknologi, seperti industrialisasi dan globalisasi, dapat memengaruhi perubahan sosial. 

Perubahan ini akan memengaruhi distribusi pekerjaan, kekayaan, dan gaya hidup masyarakat. Bahkan, bisa juga berpengaruh pada perubahan selanjutnya, yaitu perubahan demografi.

4. Perubahan Demografi

Singkatnya, demografi mengacu pada komposisi penduduk. Perubahan demografi bisa berasal dari pertumbuhan populasi, migrasi, maupun perubahan struktur usia. Perubahan komposisi penduduk tentunya akan sedikit banyak membawa perubahan pada aspek sosial lain seperti perekonomian dan budaya.

5. Perubahan Politik

Berubahnya kondisi politik tentunya akan membawa perubahan sosial yang cukup signifikan. Contohnya, pergantian rezim politik atau perubahan hukum dapat mengubah beragam unsur kehidupan masyarakat secara keseluruhan. 

Berbagai macam perubahan ini akan berkontribusi pada perubahan sosial secara kolektif dan sangat berkesinambungan. Di samping itu pula, perubahan individu yang terus-menerus dapat mengubah persepsi sosial. Sebaliknya, perubahan sosial pastinya akan mengubah individu.

8. Dinamika Sosial

Dinamika Sosial merupakan sebuah hubungan kompleks dari semua subjek sosial, yaitu: individu, kelompok, institusi, lingkungan sosial, hingga pemerintahan. Artinya, seluruh aspek sosial ini akan berpengaruh pada dinamika sosial.

Dinamika sosial ini meliputi segala bentuk perubahan maupun sebaliknya pada aspek-aspek kehidupan sosial, contohnya adalah sebagai berikut:

  • Interaksi sosial,
  • Perubahan norma dan nilai, 
  • Konflik maupun kooperasi, 
  • Perubahan identitas individu maupun kelompok, 
  • Perubahan struktur sosial, 
  • Inovasi dan penyebaran budaya
  • Pengaruh lingkungan

Mempelajari dinamika sosial dapat membantu kita untuk memahami perkembangan manusia, dari cara beradaptasi hingga cara manusia berkembang seiring berjalannya waktu. 

Apakah Anda Telah Memahami Aspek Sosial?

Ada dua hal yang perlu diperhatikan mengenai aspek sosial, yakni aspek yang melekat pada diri seseorang, dan berada di area lingkup kehidupannya. 

Dalam aplikasinya, individu seharusnya menyadari aspek-aspek yang diperlukan sebelum bermasyarakat. Pemahaman perkembangan sosial yang terjadi juga dapat meningkatkan nilai hidup individu tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page