Waspadai 5 Efek Samping Bahaya Boba untuk Kesehatan Tubuh

Boba atau bubble tea telah menjadi minuman populer di seluruh dunia. Dengan kombinasi susu, teh, gula, dan gelembung permen, minuman ini memiliki daya tarik yang kuat bagi banyak orang, terutama generasi muda. Namun, di balik sensasi rasa yang menggugah selera, minuman boba memiliki banyak bahaya tersembunyi.

Oleh sebab itu, pengetahuan dan edukasi terkait efek sampingnya ke masyarakat luas menjadi sangat penting. Anda dan kita semua perlu melakukan promosi kesehatan terkait bahaya boba agar sama-sama bisa belajar dan menjadi bijak dalam mengonsumsi boba. 

Kepopuleran Boba di Indonesia

Hingga saat ini, masih ada banyak pebisnis yang memanfaatkan kepopuleran boba untuk berlomba-lomba membuat olahan minuman dengan boba aneka rasa. Oleh sebab itu, minuman boba sangat mudah sekali untuk Anda temukan di pasaran. 

Selain itu, seiring waktu peminat minuman ini menjadi sangat banyak dan berasal dari berbagai kalangan usia. Banyak dari mereka sangat menyukai boba dan mengonsumsinya secara terus menerus, bahkan ada yang hampir setiap hari.

Padahal, di balik rasa hingga warnanya yang menarik, ternyata jenis jajanan kekinian satu ini memiliki beberapa faktor risiko jika Anda mengonsumsinya secara tidak bijak. Bahaya boba mungkin saja muncul dan terjadi pada orang dengan intensitas konsumsi yang tinggi.

Dampak Bahaya Boba Bagi Kesehatan Tubuh

Supaya tidak semakin penasaran akan bahaya di balik kelezatan boba, berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi boba secara berlebihan:

1. Obesitas

obesitas 1
Freepik

Salah satu dari efek samping bahaya boba yang sering muncul adalah obesitas. Kenaikan berat badan dapat semakin mudah terjadi bila tubuh mengkonsumsi banyak kalori. 

Sesuai dengan bahan pembuat boba yaitu dari tepung tapioka yang secara umum akan tersaji bersama sirup gula dan bahkan creamer. Bahan-bahan tersebutlah yang dapat menyumbang banyak kalori pada tubuh. 

Secara teori, kebutuhan rata-rata kalori harian pada wanita dewasa hanya sekitar 1.600 hingga 2.400 kalori, sedangkan pada pria dewasa sekitar 2.200 hingga 3.200 kalori. Namun, dalam 1 gelas boba 500 ml mengandung hingga 500 kalori. 

Terlalu banyak mengkonsumsi produk makanan manis dapat meningkatkan rasa lapar yang terjadi secara terus menerus. Sebab, zat manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar. Oleh sebab itu, seseorang akan rentang mengalami obesitas.

Asupan gula berlebih juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol. Akibatnya, semua proses metabolisme bahkan ekskresi dapat terganggu. Itulah mengapa obesitas menjadi faktor awal bermulanya berbagai macam penyakit.

2. Gangguan Saluran Pencernaan

gangguan saluran cerna
Freepik

Terlalu banyak mengkonsumsi boba dapat memicu bahaya lain seperti terganggunya saluran pencernaan, khususnya sembelit. Sebab, boba memiliki kandungan nutrisi yang rendah dan cenderung tidak berserat. 

Saat Anda terlalu sering mengkonsumsi boba, tubuh Anda tidak mendapatkan asupan serat yang cukup karena perut sudah terisi dengan boba, sehingga keinginan untuk makan menjadi berkurang. Untuk itu, faktor resiko sembelit jadi semakin meningkat.

3. Gangguan Kesehatan Gigi

sakit gigi
Freepik

Gangguan kesehatan lain yang banyak terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi boba adalah gangguan pada gigi. Minuman boba yang biasanya memiliki rasa manis dan tersaji dalam keadaan dingin, bila Anda mengonsumsinya secara berlebihan, maka dapat mengakibatkan kerusakan gigi. 

Kondisi tersebut dapat muncul karena gula dalam boba akan menjadi asam sebab adanya bakteri dalam mulut. Lama-kelamaan, gigi dapat berlubang akibat semakin menipisnya enamel gigi. 

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

serangan jantung
Freepik

Risiko bahaya bagi jantung yang timbul akibat konsumsi minuman boba dapat muncul secara tidak langsung. Ini bermula dengan peningkatan berat badan yang kemudian berdampak pada peningkatan tekanan darah dan kolesterol. 

Ketika semua faktor ini terkumpul dalam tubuh, maka risiko terkena penyakit jantung akan meningkat. Biasanya bermula dari peningkatan kadar gula dalam darah yang kemudian tubuh simpan sebagai kalori ekstra dalam bentuk trigliserida.

Selain penambahan trigliserida, pola konsumsi makan makanan yang tinggi gula juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat semakin naik. LDL dapat merusak pembuluh darah jantung melalui penyumbatan arteri dengan membentuk plak.

Risiko lain dari bahaya boba terkait jantung adalah dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Mengonsumsi makanan tinggi gula bisa menyebabkan peradangan kronis hingga membuat jantung dan pembuluh darah menegang.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Diabetes Melitus

diabetes
Freepik

Diabetes melitus merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di telinga Anda yang mana tidak hanya mengenai kelompok usia tua, tetapi juga menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini sering disebut silent killer karena banyak penderita tidak menyadari kondisinya hingga akhirnya muncul komplikasi serius. 

Selain karena faktor genetik, diabetes melitus juga dapat muncul akibat pola makan yang tidak baik, salah satunya adalah minuman boba yang sangat populer khususnya di kalangan remaja.

Tepung tapioka berguna sebagai bahan dasar untuk membuat boba. Proses pembuatannya melibatkan perebusan hingga menghasilkan bola-bola kenyal. Untuk menghidangkan boba, biasanya bola-bola ini dikombinasikan dengan sirup pemanis dan berbagai bahan tambahan seperti jeli.

Oleh sebab itu, minuman boba termasuk dalam kelompok jajanan tinggi gula. Kondisi ini terpicu oleh proses awal pengolahan, yakni perebusan tepung yang mengakibatkan pemutusan rantai gula. Hasilnya, gula akan terurai menjadi gula-gula sederhana, sehingga dapat lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.

Kebiasaan mengonsumsi minuman boba secara berlebihan dapat memunculkan risiko bahaya boba. Kebiasaan ini akan sangat mempengaruhi gula darah dalam tubuh. Apabila Anda mengonsumsinya secara terus-menerus, maka akan menyebabkan kemungkinan mengidap penyakit diabetes melitus. 

Parahnya, jika tubuh tidak lagi mampu menghasilkan insulin secara alami, maka tubuh memerlukan suplai insulin dari luar. Langkah ini dilakukan melalui penyuntikan insulin, bahkan seringkali memerlukan suntikan harian agar kadar gula darah tetap terkendali.

Tips Terhindar dari Risiko Bahaya Boba

Setelah mengetahui bahaya boba terhadap kesehatan tubuh, alangkah bijaknya untuk mempertimbangkan dengan cermat sebelum mengonsumsinya. Penting untuk Anda ingat bahwa dengan mengonsumsi secara bijak dan sesuai porsinya, Anda masih bisa menikmati minuman boba tanpa khawatir membahayakan kesehatan.

Konsumsi boba sebaiknya tidak menjadi kebiasaan sehari-hari. Ketika Anda merasa perlu menikmati minuman boba, pertimbangkan untuk mengurangi penggunaan gula atau memilih varian less sugar (jika tersedia). 

Selain itu, pertimbangkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari tambahan gula seperti jeli dalam minuman Anda. Tentu saja langkah ini dapat membantu mengurangi asupan gula dalam tubuh Anda.

Kemudian, saat mengonsumsi minuman manis yang mengandung boba, Anda harus tetap menjaga keseimbangan dengan meningkatkan asupan air putih. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko dehidrasi karena seringkali orang cenderung lupa atau malas minum air putih ketika menikmati minuman boba yang manis. 

Menerapkan pola hidup sehat juga tak kalah penting. Misalnya dengan membiasakan tubuh untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur dan produk makanan organik lainnya. 

Mendisiplinkan diri untuk rutin berolahraga juga dapat mengurangi dari faktor risiko  bahaya boba. Rutin berolahraga dapat menghindarkan tubuh Anda dari kemungkinan obesitas yang menjadi awal mula berbagai macam penyakit.

Yuk, Hindari dan Cegah Risiko Bahaya Boba dari Sekarang!

Setelah mengetahui dampak dari bahaya boba yang bahkan dapat berisiko menyebabkan penyakit kronis hingga mengganggu kesehatan organ vital, harapannya artikel ini bisa menjadi sebuah reminder. 

Meski setiap orang pasti memiliki minuman favorit, semua itu tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, tak terkecuali minuman boba. Tidak peduli seberapa besar rasa suka Anda dengan jajanan satu ini, Anda harus ingat akan dampak yang dapat timbul dari bahaya boba. 

Alangkah lebih baik jika Anda dapat memberikan jeda waktu tertentu saat ingin kembali minum boba. Tujuannya adalah agar tubuh memiliki jeda waktu untuk mencernanya secara maksimal sehingga fungsi organ tubuh akan tetap berjalan dengan baik. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page