Mengenal Batu Bara: Pengertian, Asal, Jenis, & Manfaatnya

Batu bara adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Meski demikian, penggunaan terhadap jenis sumber daya ini terbilang sangat tidak teratur, terutama sebagai bahan bakar kendaraan besar.

Lantas, apa sebetulnya proses serta asal mula sumber daya alam satu ini? Apa saja jenis dan juga manfaatnya bagi kehidupan di bumi? Dalam artikel ini, akan membahasnya secara lengkap dan mendetail. Mari simak sampai habis untuk memahaminya!

Apa itu Batu Bara?

1 29
Sumber: Freepik

Batu bara adalah sejenis batuan sedimen yang terbentuk dari endapan tumbuhan purba yang mengalami proses pembatubaraan selama jutaan tahun. Secara umum, batu ini merupakan jenis sumber daya alam yang krusial sebab memiliki kandungan karbon yang tinggi. Sehingga dapat dibakar untuk menghasilkan energi panas.

Proses terbentuknya batu ini dimulai dari tumbuhan mati dan tenggelam di lautan atau rawa. Seiring berjalannya waktu, tumbuhan tersebut terperangkap di bawah lapisan sedimen dan mengalami tekanan serta panas dari lapisan di atasnya. Proses ini menyebabkan bahan organik dalam tumbuhan berubah menjadi batu bara.

Batu ini menjadi salah satu sumber energi utama di dunia karena relatif murah dan melimpah. Namun, pemanfaatannya juga menimbulkan dampak lingkungan yang bisa dibilang cukup serius. 

Beberapa contoh dampak dari eksploitasi batuan ini antara lain seperti polusi udara dan dampak buruk terhadap pemanasan global. Oleh karena itu, saat ini telah banyak upaya yang dilakukan untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan pada batuan satu ini.

Asal Mula dan Proses Terbentuknya Batu Bara

2 28
Sumber: Freepik

Secara garis besar, batu bara terbentuk dari endapan tumbuhan purba yang mati dan tenggelam di perairan atau rawa-rawa pada zaman geologi dahulu. Khususnya pada era Karbon dan Perem yang berlangsung jutaan tahun yang lalu. 

Proses terbentuknya batuan ini dimulai dengan proses akumulasi. Pada proses ini, sisa tumbuhan seperti lumut, paku, dan tumbuhan darat lainnya yang terperangkap di dasar rawa atau perairan akan terendap oleh bumi.

Seiring berlalunya waktu, tekanan dari lapisan tanah serta sedimentasi yang terus menerus menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami perubahan kimia. Proses ini dikenal sebagai pembatubaraan. Dalam tahap ini, bahan organik dalam tumbuhan mengalami dekomposisi menjadi gambut dan akhirnya berubah menjadi batu bara.

Kualitas batuan yang terbentuk berbeda-beda, tergantung pada tipe dan kandungan karbon yang ada di dalamnya. Jenis batuan ini yang umum ditemukan adalah lignit, sub-bituminous, bituminous, dan antrasit. 

Batuan tersebut memiliki kandungan karbon yang bertambah tinggi seiring dengan peningkatan kualitasnya. Proses terbentuknya batuan ini adalah proses alami yang memakan waktu sangat lama. Namun, hal ini sepadan dengan hasilnya yang akan menjadi sumber daya alam penting dalam dunia energi modern.

Jenis-Jenis Batu Bara

3 8
Sumber: mininginsider.id

Setelah mengetahui definisi dan juga proses pembentukannya, kali ini Anda akan segera mengetahui apa saja jenis-jenis dari batu bara. Langsung saja, berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Gambut

Gambut atau juga dikenal sebagai batu bara coklat adalah jenis yang memiliki kualitas paling rendah. Secara garis besar, gambut terbentuk dari pengendapan dan akumulasi bahan organik seperti serasah, akar, dan tumbuhan rawa lainnya. Kemudian, mengalami dekomposisi parsial di lingkungan rawa atau daerah stagnan. 

Proses pembentukan gambut umumnya memerlukan waktu yang sangat lama. Hal tersebut terjadi karena lingkungan rawa yang anaerobik (kurang oksigen) dapat mencegah pelapukan yang cepat. Selain itu, kandungan karbon dalam gambut relatif kecil dengan kandungan air sebesar 75%, energi pun rendah saat dibakar. 

Sebagai akibatnya, gambut digunakan terutama sebagai sumber energi lokal di beberapa daerah, terutama di negara-negara berkembang. Namun, pemanfaatan gambut juga menimbulkan masalah lingkungan seperti pelepasan gas rumah kaca dan polusi udara.

2. Lignite

Lignite yang juga dikenal sebagai batu bara muda merupakan jenis yang sedikit lebih tinggi kualitasnya daripada gambut. Terbentuk dari akumulasi bahan organik seperti gambut, tetapi mengalami tekanan dan panas yang lebih tinggi selama proses pembatubaraan. Kandungan airnya adalah sekitar 35-37 persen.

Meskipun kualitasnya lebih baik daripada gambut, lignite masih dianggap sebagai jenis batu karbon grade rendah. Kegunaan utama dari jenis ini adalah sebagai bahan bakar pembangkit listrik di beberapa negara, terutama di wilayah dengan pasokan cadangan batu bara yang terbilang melimpah. 

Namun, lignite memiliki kadar air yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan proses efisiensi pembakarannya cenderung rendah dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi ketimbang jenis lainnya.

3. Sub Bituminus

Sub Bituminus adalah jenis batu bara dengan kualitas yang sedang di antara lignite dan gambut. Batuan ini mengalami peningkatan kualitas lebih lanjut dibandingkan lignite karena mengalami tekanan dan panas yang lebih tinggi selama prosesnya. Kandungan karbon dalam sub bituminus berkisar antara 40-60 persen.

Sub bituminus juga memiliki kelebihan berupa kandungan air yang lebih rendah dibandingkan lignite. Jadi, efisiensi pembakarannya lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih sedikit. 

Jenis satu ini sering berguna sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Selain itu, jenis batuan ini juga dapat bermanfaat sebagai bahan energi tambahan dalam industri-industri yang membutuhkan energi panas, seperti pabrik kertas dan semen.

4. Bituminous

Bituminous adalah jenis yang lebih tinggi kualitasnya ketimbang tiga jenis sebelumnya. Batuan ini memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, berkisar antara 60-80 persen. Selain itu, bituminous juga mengalami proses pembatubaraan yang lebih lanjut akibat tekanan dan panas yang tinggi.

Batuan bituminous sering disebut sebagai batu bara hitam karena warnanya yang gelap. Ini adalah jenis yang paling umum digunakan di dunia dan dapat dimanfaatkan untuk banyak aspek. 

Termasuk sebagai bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar untuk industri, dan bahan baku dalam produksi kokas untuk industri baja. Efisiensi pembakaran batu bituminous ini relatif tinggi dan sebagian besar pemanfaatannya telah didukung oleh infrastruktur yang sudah mapan.

5. Antrasit

Antrasit merupakan jenis dengan kualitas tertinggi dan kandungan karbon paling tinggi, mencapai lebih dari 85 persen. Batu antrasit terbentuk melalui proses pembatubaraan yang paling ekstrem karena mengalami tekanan dan panas yang sangat tinggi.

Batu bara ini memiliki sifat yang unik, seperti kilap yang terlihat pada permukaannya dan sedikit mengeluarkan api saat dibakar. Karena kualitasnya yang sangat baik, antrasit digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan dalam beberapa proses industri yang membutuhkan energi panas yang tinggi.

Manfaat Batu Bara 

Setelah mengetahui definisi, asal mula pembentukan, dan jenis-jenis batu bara, tentu saja Anda juga harus mengetahui apa saja manfaat dari batuan ini bagi kehidupan kita. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Sumber utama energi listrik.
  • Bahan bakar industri dan manufaktur.
  • Pemanas rumah dan bangunan.
  • Bahan bakar transportasi (lokomotif dan kapal uap).
  • Pengolahan air dan air bersih.
  • Produksi kokas untuk baja dan besi cor.
  • Penggunaan dalam industri kimia.
  • Briket batubara sebagai bahan bakar padat.
  • Pengolahan makanan (arang aktif).
  • Kontribusi ekonomi dan lapangan kerja.

Sudah Paham Selengkapnya tentang Batu Bara?

Batu bara adalah sumber daya yang sangat berharga, sebab dapat menyediakan energi dan mendukung berbagai sektor industri. Namun, pemanfaatannya membawa dampak lingkungan serius. Perlu inovasi dan pembaharuan dalam energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan kita pada batubara. 

Salah satu caranya yakni lewat penggabungan upaya konservasi alam dan teknologi bersih. Melalui upaya tersebut, diharapkan ke depannya kita bisa mengelola warisan bumi ini dengan bijaksana. Serta dapat melangkah menuju masa depan indah, cemerlang, dan ramah lingkungan. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page