Kelangkaan barang/jasa pasti menjadi masalah serius yang bisa mengganggu aktivitas ekonomi suatu negara. Sebab, banyak barang yang menjadi kebutuhan manusia dihasilkan oleh berbagai sumber daya. Jadi, ketika barang ini mengalami kelangkaan, maka kebutuhan tidak bisa dipenuhi. Lantas, bagaimana cara mengatasi kelangkaan?
Daftar ISI
Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan merupakan suatu keadaan di mana sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas atau bisa saja tidak cukup.
Bisa dibilang, kelangkaan ini adalah suatu keadaan ketika makhluk hidup, terutama manusia membutuhkan sesuatu (barang atau produk) tersebut dan untuk mendapatkannya perlu usaha atau pengorbanan. Semakin langka suatu barang, maka nilai atau harga yang harus dibayar untuk memperolehnya akan semakin besar.
Dalam konsep ekonomi, kelangkaan berakar pada salah satu kebenaran bahwa manusia hidup di dunia dengan sumber daya yang terbatas dan membutuhkan langkah tepat, agar mereka bisa dialokasikan dengan baik.
Kelangkaan juga bisa diartikan sebagai permintaan akan suatu barang atau jasa lebih besar daripada ketersediaan dari barang tersebut. Akibatnya, kelangkaan dapat membatasi pilihan yang tersedia bagi manusia.
Selain itu, kelangkaan barang dan jasa adalah sesuatu yang penting dalam model ekonomi. Sebab, kelangkaan dari barang dan jasa bisa mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh konsumen.
Lebih lanjut lagi, menurut National Geographic, kelangkaan dapat diciptakan dengan sengaja. Contohnya, ketika pemerintah mengontrol pencetakan uang. Namun hal-hal yang dibutuhkan untuk mencetak uang, seperti kertas, kapas, dan tenaga kerja tidak langka atau tersedia banyak.
Jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang, akibatnya nilai uang akan menurun karena menjadi kurang langka. Selain itu, ketika pasokan uang dalam perekonomian negara terlalu tinggi, maka bisa menyebabkan inflasi. Oleh karena itu, penting untuk pemerintah dalam menjaga uang yang mereka cetak tetap langka.
Ciri-Ciri Kelangkaan
Ketika kamu ingin tahu cara mengatasi kelangkaan, ada baiknya untuk mengetahui ciri-ciri dari konsep ekonomi ini. Adapun ciri-ciri kelangkaan, yakni:
- Sumber daya tidak mencukupi, sehingga menyebabkan barang/produk/jasa tidak memadai.
- Harga dari barang/produk mengalami kenaikan yang signifikan, jika dibandingkan dengan biasanya. Sebab, jumlah barang tersebut dibatasi/terbatas dan permintaannya malah semakin tinggi.
- Jumlah dari suatu produk/barang sangat terbatas. Akibatnya, barang/produk tersebut sulit untuk dicari.
- Konsumen harus melakukan pengorbanan untuk bisa mendapatkan produk/barang tersebut. Di beberapa kasus, konsumen harus mengorbankan kebutuhan orang lain agar dapat memenuhi kebutuhan yang lebih penting.
- Keinginan konsumen terhadap suatu barang/produk melebihi jumlah yang tersedia.
Jenis-Jenis Kelangkaan
Sebelum tahu apa saja cara mengatasi kelangkaan, ada yang harus kamu pahami terlebih dahulu mengenai jenis-jenisnya. Setidaknya ada 4 jenis kelangkaan yang bisa dikategorikan, antara lain:
1. Kelangkaan Tenaga Kerja
Kelangkaan ini terjadi ketika setiap individu dalam suatu negara sulit untuk menemukan tenaga kerja yang ahli dan profesional untuk menjalankan proses produksi, baik untuk barang atau jasa. Jika kondisi ini terus bertahan, maka bisa-bisa produksi akan terganggu dan menyebabkan masalah ekonomi pada suatu wilayah di Indonesia.
Kelangkaan ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti usia produktif yang berkurang, gaji atau honor yang tidak layak, sampai kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah.
Selain tenaga kerja bagian produksi, perusahaan juga butuh tenaga ahli yang benar-benar kompeten di bidang tertentu, seperti dosen, dokter, dan akuntan perusahaan. Kurangnya tenaga ahli tersebut biasanya karena tingkat pendidikan di suatu wilayah yang masih rendah.
2. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah energi yang bisa dimanfaatkan manusia dan tercipta secara natural, terdiri dari sumber daya biotik dan sumber daya abiotik. Sumber daya biotik mencakup makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Sementara abiotik mengacu pada benda mati seperti udara, air, dan tanah.
Sumber daya alam biasanya jumlahnya terbatas. Keterbatasan tersebut tidak akan bisa memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah di masa mendatang. Terlebih, jika digunakan secara berlebihan, maka sumber daya tersebut akan menipis dan bahkan habis. Hal tersebut akan mengakibatkan kelangkaan.
Cara mengatasi kelangkaan ini adalah dengan diciptakan inovasi dan pembagian dalam segala aspek, agar fenomena tersebut dapat diatasi dan kebutuhan manusia tetap terpenuhi, meski sumber daya tersebut menipis atau habis.
3. Kelangkaan Modal
Selain sumber daya dan tenaga kerja, kelangkaan bisa terjadi berupa modal. Modal adalah istilah yang diartikan sebagai hal yang bisa memberikan nilai atau manfaat kepada pemiliknya. Jadi, modal ini bukan hanya tentang uang tunai, tetapi bisa juga berupa peralatan, mesin produksi, hingga gedung.
Kelangkaan modal dapat mempengaruhi kelangsungan produksi. Hal tersebut tentu berdampak pada kehidupan ekonomi suatu negara. Biasanya, kelangkaan modal terjadi dalam bentuk penggunaan mesin produksi dengan kualitas yang jauh dari kata layak atau memadai.
4. Kelangkaan Keterampilan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah faktor yang cukup diperhitungkan dalam pengelolaan sumber daya. Ada unsur-unsur seperti modal, tenaga kerja, dan sumber daya alam yang harus dikelola dan digabungkan oleh kewirausahaan. Namun, tidak banyak yang benar-benar memanfaatkannya, karena tidak pandai mengelola ketiga unsur tersebut.
Bisa dibilang, kelangkaan keterampilan kewirausahaan terjadi karena terbatasnya kemampuan orang-orang untuk berinovasi dan berkreasi. Selain itu, kurangnya tenaga ahli bisa jadi faktor lain susahnya keterampilan ini. Akibatnya, sumber daya tidak bisa diolah dengan optimal, karena kurangnya jumlah pencetus ide kreatif.
Faktor Penyebab Kelangkaan
Kelangkaan tidak terjadi begitu saja. Sebab, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan terjadi. Jadi sebelum mengetahui cara mengatasi kelangkaan, kamu perlu paham dulu apa saja yang membuat fenomena ini terjadi, antara lain:
1. Rendahnya Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi adalah kemampuan perusahaan atau produsen dalam menciptakan barang/produk dalam jumlah yang masif dan dengan kualitas yang memadai. Kemampuan produksi ditentukan oleh beberapa faktor, seperti modal, sumber daya alam, dan tenaga kerja.
Jika perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan suatu barang/produk dalam jumlah yang memenuhi permintaan pasar, maka bisa terjadi kelangkaan karena pasokannya menjadi terbatas. Dengan begitu, permintaan konsumen tidak bisa dipenuhi, dan jika permintaan terus meningkat, maka terjadi kelangkaan barang.
Selain itu, rendahnya kemampuan produksi bisa diakibatkan karena sumber daya yang dibatasi. Misalnya, kurangnya bahan baku dalam menciptakan suatu produk, keterbatasan tenaga kerja mumpuni, serta peralatan dan infrastruktur yang tidak memadai.
Jika dibiarkan, tingkat produksi suatu barang akan tetap rendah dan mengakibatkan kelangkaan. Untuk itu, salah satu cara mengatasi kelangkaan ini adalah dengan melakukan investasi dalam infrastruktur dan teknologi yang digunakan perusahaan serta memperluas pasokan sumber daya yang dibutuhkan.
2. Permintaan Meningkat, Tetapi SDA Terbatas
Penyebab lain dari kelangkaan yang paling sering ditemui dalam ekonomi, yakni karena terjadi permintaan yang besar, tetapi tidak dibarengi dengan sumber daya alam yang memadai. Misalnya, tenun ikat dari NTT menggunakan pewarna alami yang sulit didapatkan, karena terbuat dari tumbuhan endemik khas.
Ketika kelangkaan ini terjadi, maka harga dari tenun ikat tersebut akan terpengaruh dan cenderung naik. Bahkan, kelangkaan ini akan mempengaruhi kadar kualitas dari pembuatan tenun ikat tersebut.
Cara mengatasi kelangkaan akibat faktor ini adalah dengan melakukan diversifikasi sumber daya. Diversifikasi sendiri adalah sebuah strategi investasi pada segala jenis instrumen investasi untuk mengurangi risiko, dalam hal ini kelangkaan.
Selain itu, ketika bahan baku pewarna tersebut tidak tidak tersedia, maka pengrajin harus berinovasi dengan cara lain, agar tetap produktif.
3. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Ketika populasi penduduk naik dengan cepat, jumlah individu yang membutuhkan sumber daya atau barang juga akan ikut meningkat. Artinya, ada tuntutan yang lebih besar untuk lebih banyak menggunakan sumber daya alam yang terbatas. Misalnya air, pangan, energi, dan bahan baku pembuatan produk.
Namun, sumber daya tersebut tidak dapat terpenuhi, maka akan menjadi suatu kelangkaan. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang cepat juga bisa memicu pola konsumsi berlebih pada setiap individu dalam suatu wilayah. Kebutuhan konsumsi ini berpotensi melebihi kapasitas regenerasi alami suatu sumber daya.
Akibatnya, akan terjadi eksploitasi besar-besaran yang dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya alam. Maka dari itu, cara mengatasi kelangkaan yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat adalah dengan mengadopsi regulasi pengelolaan populasi, seperti Keluarga Berencana (KB) dan lebih bijak dalam penggunaan SDA.
4. Bencana Alam
Biasanya, bencana alam, apalagi dengan kekuatan yang besar dapat merusak infrastruktur penting, seperti jembatan, jaringan listrik, hingga jalan raya. Adanya kerusakan-kerusakan tersebut dapat mengganggu kegiatan supply barang yang dibutuhkan.
Misalnya, jalan raya rusak akibat longsor, sehingga distribusi pangan dan obat-obatan menjadi terhambat dan menyebabkan kelangkaan dalam kebutuhan makanan dan medis. Selain itu, bencana alam juga bisa mengakibatkan kerusakan, bahkan hilangan sumber daya alam penting. Misalnya, banjir membuat petani padi gagal panen.
Satu-satunya cara mengatasi kelangkaan akibat bencana alam yakni dengan respon cepat dan tanggap dari pihak terkait atau pemerintah dalam memulihkan ekonomi dan memperbaiki infrastruktur yang terdampak.
5. Perbedaan Geografis
Letak geografis yang berbeda-beda berpengaruh pada alam yang ada di belahan bumi lain. Hal ini juga membuat setiap wilayah memiliki sumber daya alam yang berbeda. Beberapa wilayah di belahan bumi lain memiliki SDA seperti pertanian subur, mineral, dan sumber air yang memadai.
Namun, di belahan bumi lainnya bisa saja terdapat keterbatasan SDA atau bahkan tidak memiliki akses yang memadai untuk menuju sumber daya tersebut. Akibatnya, akan terjadi kelangkaan di wilayah-wilayah tersebut.
Biasanya wilayah-wilayah yang kurang beruntung ini seperti di pegunungan, pulau terpencil, dan wilayah lain yang sulit untuk dijangkau.
Selain itu, biasanya wilayah tersebut memiliki aksesibilitas dan infrastruktur yang kurang layak, sehingga akan terjadi kesulitan dalam mengimpor atau mengakses barang/produk dari luar wilayah. Cara untuk mengatasi kelangkaan ini tentu dengan meningkatkan infrastruktur dan akses ke wilayah-wilayah tersebut.
6. Pandemi
Selama beberapa tahun terakhir, pandemi menyerang dunia hingga berdampak pada perekonomian setiap negara. Selain itu, pandemi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelangkaan di Indonesia. Sebab, pandemi mengganggu rantai pasokan, bahkan secara global.
Pembatasan aktivitas perjalanan serta penutupan pabrik dan bisnis membuat produksi, distribusi, dan transportasi barang menjadi terhambat. Selain itu, setiap negara memberlakukan pembatasan ekspor dan impor. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan domestik selama pandemi dan mencegah defisit negara.
Cara mengatasi kelangkaan karena pandemi adalah dengan menjaga kerjasama antar negara, mengontrol permintaan yang meningkat dengan bijaksana, serta selalu melakukan pengamanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Cara Mengatasi Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya yang ada membuat manusia berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Hal tersebut membuat manusia harus melakukan pengorbanan dalam aspek sumber daya finansial, tenaga, dan pikiran. Kelangkaan yang berpotensi melanda setiap negara bisa dicegah dengan beberapa cara.
Hal ini sebagai upaya manusia dalam memaksimalkan keterbatasan sumber daya dengan rencana yang strategis. Adapun cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Skala Prioritas
Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkatan kepentingan atau sebuah keharusan yang mendesak (urgensi). Penyusunan skala prioritas ini adalah cara mengatasi kelangkaan yang bisa dilakukan.
Sebab, kamu bisa mengidentifikasi dan menentukan penggunaan sumber daya yang paling penting. Setelah tahu, maka sumber daya tersebut dialokasikan dengan bijaksana dan memastikan bahwa digunakan pada area yang benar-benar membutuhkan.
Selain itu, dengan skala prioritas, kamu dapat mengetahui dan memprioritaskan wilayah mana saja yang memiliki tingkat urgensi tinggi terhadap kelangkaan. Kemudian, kamu bisa melakukan mitigasi yang sesuai. Lebih lanjut, hal tersebut dapat membantu menjaga stabilitas pasokan yang terbatas dan meminimalkan dampak dari kelangkaan.
2. Menghemat Penggunaan SDA
Sumber daya alam (SDA) bisa dimanfaatkan oleh manusia. Meski berlimpah, pemanfaatannya harus dibatasi. Sebab, lambat laun, SDA ini akan berkurang jumlahnya dan lama-kelamaan habis.
Maka dari itu, cara mengatasi kelangkaan berikutnya adalah dengan menghemat penggunaan sumber daya alam dan tidak mengeksploitasinya.
Bisa dibilang, dengan menghematnya, kita sebagai manusia memperpanjang umur sumber daya tersebut. Selain itu, menghemat penggunaan SDA bisa dengan cara menggunakannya seefisien mungkin. Efisien ini bisa dicapai dengan menggunakan teknologi yang lebih baik.
Selain itu, dengan memprioritaskan penggunaan yang lebih hemat, kamu bisa menjaga keberlangsungan lingkungan dan memastikan ketersediaan SDA untuk masa yang akan datang. Penghematan ini juga memiliki andil dalam konservasi alam dan pelestarian keanekaragaman hayati.
3. Memelihara Kelestarian Alam
Setiap saat, pohon-pohon ditebang untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk bahan baku kertas. Bahkan, kayu-kayu keras ditebang dan diekspor sebagai barang mentah. Penebahan pohon secara besar-besaran ini membuat hutan menjadi gundul, gersang, dan berdampak pada aktivitas makhluk hidup yang ada disekitar.
Padahal, pohon yang ada di hutan yang menghasilkan udara bersih, diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kondisi ini menciptakan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Hasilnya, terjadi kelangkaan di beberapa wilayah yang ada maupun melewati wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memelihara kelestarian alam, seperti perlindungan SDA dari eksploitasi berlebihan dan pengelolaan yang bijaksana. Dengan menjaga kelestarian alam, kita juga menjaga sumber daya tersebut dalam waktu yang lama. Hal ini mencegah kelangkaan dan memastikan SDA aman untuk masa depan.
4. Memanfaatkan Sumber Daya Alternatif
Terdapat dua jenis sumber daya alam yang ada di bumi, yakni SDA yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui memiliki jumlah persediaan yang terbatas. Namun, kebutuhan manusia tidak memiliki batas, sehingga diperlukan sumber daya pengganti.
Sebab, dengan cara mengatasi kelangkaan ini, manusia tidak akan ketergantungan pada satu jenis SDA saja. Jadi, ketika salah satu sumber mengalami kelangkaan, maka ada sumber daya pengganti yang masih tersedia untuk digunakan.
Selain itu, jika membatasi sumber daya alam konvensional, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam dan beralih ke SDA pengganti, kamu dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya terbatas. Sebab, sumber daya alternatif, seperti energi angin, matahari, atau air dapat menjaga pasokan yang berkelanjutan.
5. Meningkatkan Kualitas SDM
Cara mengatasi kelangkaan berikutnya adalah meningkatkan kualitas SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas, biasanya lebih produktif dalam berbagai sektor ekonomi. Jika sumber daya manusianya tidak produktif, maka bisa berdampak pada meningkatnya angka pengangguran, sehingga terjadi kelangkaan SDM yang terampil.
Caranya meningkatkan kualitas SDM bisa diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, mereka akan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kapabilitas untuk berkontribusi pada produksi dan menciptakan inovasi.
Lebih lanjut, meningkatkan kualitas SDM melalui kegiatan tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk suatu negara. Sebab, SDM berkualitas akan berdampak positif, karena dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di masa depan. Peningkatan kualitas SDM juga dapat memajukan masyarakat di berbagai bagian dalam hidup.
6. Mengelola Sumber Daya Modal dengan Baik
Cara mengatasi kelangkaan berikutnya adalah mengelola Sumber Daya Modal dengan baik. Mengelola sumber daya modal yang tepat dan sesuai, dapat mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.
Dengan menelusuri dan mengalokasikan modal secara efisien, kamu bisa menghindari pemborosan atau penggunaan berlebihan, sehingga bisa mencegah terjadinya kelangkaan. Selain itu, dengan pengelolaan yang tepat, kamu bisa memastikan sumber daya modal yang terbatas, bisa digunakan lewat cara paling efektif.
Dalam prosesnya, mengelola sumber daya modal berkaitan dengan kemampuan seseorang mengatur skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Dengan begitu, ketika pengelolaan sumber daya modal dibarengi dengan pengaturan skala prioritas, ini membantu kamu dalam mengatur pengeluaran dengan tepat..
Contoh-Contoh Kelangkaan
Berikut adalah contoh-contoh dari kelangkaan, antara lain:
1. Kelangkaan BBM
Bahan Bakar Minyak atau BBM seringkali mengalami kenaikan harga, bahkan yang terbaru pada Maret 2023 ini. Terlebih, di beberapa daerah di Indonesia bahan bakar ini sangat sulit ditemukan, seperti di kota-kota besar yang ditandai dengan antrian panjang berjam-jam di SPBU setempat.
Terjadinya kelangkaan ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang berlebihan. Selain itu, kelangkaan BBM juga bisa disebabkan karena kurangnya pasokan yang dikirim. Alhasil, harga BBM menjadi lebih tinggi dibandingkan biasanya, di daerah lain yang tidak mengalami kelangkaan.
Untuk itu, cara mengatasi kelangkaan BBM dalam jangka panjang bisa dilakukan dengan cara mengurangi kendaraan bermotor dan beralih ke transportasi umum. Selain itu, bisa juga dengan beralih ke sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pada bahan bakar ini.
2. Kelangkaan Lapangan Kerja
Jika kamu mencari di internet atau media lainnya seperti koran, selalu ada lowongan pekerjaan yang bisa di-apply. Hanya saja, kuota yang tersedia pada lowongan pekerjaan ini tidak lebih banyak dari pencari kerja itu sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat dan rendahnya tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan yang rendah, membuat kualitas sumber daya manusia kita tidak memiliki kualitas yang terjamin, bahkan rendah. Padahal, yang dicari oleh para pencari kerja adalah orang-orang terampil dan kompeten di bidangnya.
Cara mengatasi kelangkaan kerja ini sudah disebutkan sebelumnya, yakni mengadakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan. Selain itu, pemerintah dapat mensosialisasikan pendidikan dan program Keluarga Berencana (KB), agar pertumbuhan penduduk bisa terkontrol.
3. Kelangkaan Karena Faktor Alam
Kelangkaan ini terjadi akibat bencana alam seperti virus tertentu, banjir, gunung meletus, dan sebagainya. Bisa diambil contoh pada Mei 2023, dimana puluhan sawah di Sumedang harus menelan kerugian berupa gagal panen yang diakibatkan oleh banjir. Banjir tersebut terjadi karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Curah hujan yang tidak berhenti tersebut membuat tanggul Sungai Cihonje jebol dan membuat saluran air Cimanala meluap. Setidaknya, ada 42,68 hektar areal sawah yang gagal panen. Hal tersebut disinyalir akan memengaruhi produksi padi di Sumedang dan berpotensi mengalami kelangkaan.
Untuk itu, cara mengatasi kelangkaan ini bisa dengan mengimpor beras dan menjualnya dengan lebih murah dari harga dalam negeri. Atau bisa juga mengubah pola musim tanam sesuai dengan program peningkatan pertanian pemerintah (Panca Usaha Tani), sehingga produktivitas meningkat.
4. Kelangkaan Bahan Pangan
Kelangkaan ini dikarenakan oleh beberapa hal, seperti perubahan iklim, pengaturan pasar, dan infrastruktur yang tidak memadai. Contohnya adalah kelangkaan minyak goreng yang belum lama terjadi. Saat itu, harga dari minyak goreng menjadi lebih mahal.
Selain itu, di beberapa video yang viral di media sosial bahkan terjadi panic buying yang membuat masyarakat berbondong-bondong membeli minyak di berbagai toko yang menyediakan. Sama halnya seperti perubahan iklim seperti kemarau yang membuat petani cabai rawit gagal panen.
Hal tersebut membuat harga tanaman ini cukup mahal per kilonya. Terhitung di wilayah DKI Jakarta, harga per kilo dari cabai rawit adalah Rp80.000,00. Hal tersebut akibat kelangkaan yang terjadi pada bahan pangan yang sulit dicari.
Sudah Tahu Cara Mengatasi Kelangkaan?
Itulah penjelasan mengenai kelangkaan, mulai dari pengertian, faktor penyebab, hingga beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasinya. Kelangkaan adalah fenomena yang yang harus kita pahami. Sebab, dengan memahami berbagai aspek kelangkaan, seperti penyebab dan ciri-cirinya, kamu bisa mengatasinya dengan baik.