Cara Menghitung Biaya Peluang, Jenis, dan Contohnya

Saat membuat keputusan, tentu kamu ingin memastikan bahwa keputusan yang kamu buat adalah yang terbaik dalam situasi tersebut. Di sinilah biaya peluang memainkan peran, entah itu dalam aspek kehidupan sehari-hari maupun bisnis. Lantas, bagaimana cara menghitung biaya peluang? Yuk, pelajari selengkapnya!

Apa Itu Biaya Peluang?

Biaya peluang adalah nilai dari opsi terbaik yang hilang atau dilewatkan ketika memilih untuk melakukan suatu tindakan atau memilih suatu pilihan. Dalam ekonomi, biaya peluang dianggap sebagai biaya sebenarnya dari suatu keputusan. 

Karena hal tersebut mencerminkan apa yang sebenarnya hilang atau dikorbankan sebagai hasil dari suatu keputusan.

Contohnya, katakanlah kamu mengambil keputusan untuk menggunakan waktu dan uang kamu untuk berlibur ke luar negeri selama satu minggu. Maka, biaya peluang dari keputusan tersebut adalah nilai yang hilang dari opsi lain.

Seperti mungkin memilih untuk bekerja selama satu minggu dan mendapatkan uang atau menyimpan uang tersebut ke dalam tabungan kamu. Atau misalnya, kamu memiliki mobil SUV dan dihadapkan pada pilihan untuk meminjamkannya kepada kerabat atau menyewakan mobil tersebut seharga Rp6.000.000,00 per tahun. 

Jika kamu memilih untuk meminjamkannya kepada kerabat, artinya kamu harus menanggung biaya peluang dari potensi penyewaan mobil kamu. 

Dalam pengertian di atas, dapat kamu simpulkan bahwa biaya peluang sangat penting dalam pengambilan keputusan ekonomi dan bisnis. Sebab, biaya peluang memungkinkan kamu untuk menentukan cara terbaik dalam menggunakan sumber daya dan dana yang terbatas. 

Jenis-Jenis Biaya Peluang

Ada dua jenis biaya peluang yang umum dikenal, yaitu biaya peluang eksplisit dan biaya peluang implisit. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:

1. Biaya Peluang Eksplisit

Ini adalah biaya yang dapat diukur dalam bentuk uang atau sumber daya lain yang nyata dan telah dikeluarkan. Biaya peluang eksplisit muncul ketika sumber daya digunakan untuk satu tujuan, yang mengorbankan alternatif yang lebih baik. 

Contoh biaya peluang eksplisit adalah biaya sewa kantor, laba rugi, biaya transportasi, gaji karyawan, bahan baku, biaya pemasaran, dan aktivitas investasi.

2. Biaya Peluang Implisit

Sedangkan biaya peluang implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara fisik atau tidak diukur dengan uang, tetapi masih memiliki nilai ekonomi. Biaya ini sering kali terkait dengan faktor-faktor seperti waktu, tenaga, dan kesempatan. Contohnya, waktu tunggu, tingkat kepuasan pelanggan, kesenangan, hubungan baik, tingkat kemacetan, dll.

Cara Menghitung Biaya Peluang

Penting untuk mengetahui cara menghitung biaya peluang, terutama dalam bisnis. Sebab, hal itu akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data. 

Selain itu, penting juga kamu ingat bahwa untuk menghitung biaya peluang, kamu harus berada dalam kondisi yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya, sehingga pilihan yang ada juga terbatas. Rumus dasar untuk menghitung biaya peluang adalah:

Biaya peluang = Foregone Option (FO) – Chosen Option (CO)

Keterangan:

FO: opsi sebelumnya, yang merupakan opsi terbaik yang tidak kamu pilih

CO: opsi yang kamu pilih

Opsi sebelumnya adalah opsi paling menguntungkan yang tidak kamu pilih. Singkatnya, biaya peluang dari setiap keputusan adalah jumlah kerugian yang akan kamu tanggung saat memilih opsi.

Ini tidak berarti bahwa keputusan kamu buruk, hanya saja ada harga yang harus kamu bayar untuk memilih opsi kamu. Menghitung biaya peluang seringkali sulit dilakukan dengan ukuran yang tepat, sehingga menghasilkan perhitungan yang diukur melalui estimasi.

Misalnya, ketika memilih karir masa depan kamu. Maka, biaya peluang melibatkan pertimbangan seperti kepuasan, dampak, dan prestise, yang mungkin sulit untuk kamu ukur dan kamu bandingkan secara langsung.

Contoh Penghitungan Biaya Peluang

Agar kamu dapat memahami konsep cara menghitung biaya peluang dengan lebih jelas, simak beberapa contoh berikut:

Contoh 1

Contoh penghitungan biaya peluang dalam bisnis adalah saat memutuskan untuk menawarkan diskon atau tarif harga yang lebih rendah. Katakanlah produk kamu adalah jasa SEO dan kamu memiliki beberapa paket layanan dengan tingkat dan harga yang berbeda.

Dan kini, kamu dapat memiliki pilihan antara menjual versi premium layanan kamu seharga Rp9.000.000,00 per bulan atau membuat paket yang lebih mendasar dengan harga lebih murah sebesar Rp5.000.000,00 per bulan. 

Untuk paket premium, rata-rata kamu bisa mendapatkan 100 pelanggan. Sedangkan dengan paket yang lebih murah, kamu berpotensi mendapatkan 150 pelanggan. Nah, jika kamu memutuskan untuk menjual paket yang lebih murah, maka cara menghitung biaya peluang kamu adalah:

Biaya peluang= (Rp5.000.000,00×150)–(Rp9.000.000,00×100)

= Rp750.000.000,00–Rp900.000.000,00

= -Rp150.000.000,00

Meskipun hasilnya negatif, tidak berarti keputusan yang kamu pilih sepenuhnya buruk, terutama untuk jangka panjang. Sebab, dengan menjual paket jasa SEO yang lebih murah, kamu berpotensi mempertahankan pelanggan lebih dari satu tahun.

Contoh 2

Katakanlah kamu adalah seorang pengusaha yang dihadapkan pada pilihan. Memilih antara dua aset bangunan yang berbeda untuk membuka usaha kafe, yakni toko di pusat perbelanjaan atau bangunan di jalan utama. 

Toko di pusat perbelanjaan memiliki biaya sewa bulanan sebesar Rp50.000.000,00 per bulan dan dapat menampung 50 pengunjung dalam satu waktu. Sedangkan bangunan di jalan utama memiliki biaya sewa bulanan sebesar Rp60.000.000,00 dan berkapasitas 70 orang.

Maka, biaya total selama 1 tahun adalah:

Toko pusat perbelanjaan: Rp50.000.000,00×12= Rp60.000.000,00

Ruko di jalan utama: Rp60.000.000,00×12= Rp72.000.000,00

Jika kamu memilih untuk membuka usaha kafe di toko di pusat perbelanjaan, pengusaha akan kehilangan peluang untuk menampung lebih banyak pengunjung. 

Oleh karena itu, biaya peluang dari memilih toko di pusat perbelanjaan potensi pendapatan tambahan yang hilang. Karena kamu tidak dapat menampung 20 pengunjung tambahan.

20 pengunjung x Rp50.000,00 (rata-rata pengeluaran per pengunjung) x 365 hari = Rp73.000.000,00

Sehingga, total biaya peluang dari memilih toko di pusat perbelanjaan daripada bangunan di jalan utama adalah:

Rp72.000.000,00-Rp60.000.000,00+Rp36.500.000,00= Rp48.500.000,00

Jadi, dalam hal ini biaya peluang dari memilih toko di pusat perbelanjaan daripada ruko di jalan utama adalah Rp48.000.000,00. Tapi, meskipun terdapat biaya peluang dari memilih opsi tersebut, ada beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh.

Seperti lokasi toko di pusat perbelanjaan yang lebih strategis, sehingga dapat meningkatkan visibilitas dan kehadiran pengunjung untuk usaha kafe kamu. Selain itu, lokasi ini juga lebih dekat dengan fasilitas umum, seperti parkir, ATM, toko bahan baku. Sehingga, memudahkan konsumen maupun operasional bisnis kamu. 

Sudah Paham Cara Menghitung Biaya Peluang?

Itulah penjelasan tentang cara menghitung biaya peluang beserta contohnya. Dengan memahami konsep biaya peluang, semoga dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko kehilangan kesempatan atau kerugian finansial.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page