10 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari hari untuk Tugas Sekolah

Cerpen kehidupan sehari hari ini bisa menjadi ide untukmu yang mungkin sekarang mendapatkan tugas membuat cerpen. Sebenarnya membuat cerpen tidak sulit asalkan kamu tahu tema dan alur cerita yang akan kamu tuangkan pada ceritamu tersebut.

Contoh Cerpen Kehidupan Sehari hari

Berikut beberapa contoh cerpen bertema kehidupan sehari-hari sebagai bahan referensi.

1. Cerpen Kehidupan tentang Tugas Sekolah

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang tugas sekolah:

Tugas Bahasa Indonesia ini menurutku cukup membingungkan. Pasalnya, Pak Anton yang merupakan guru Bahasa Indonesia memberikan tugas padaku dan teman-teman sekelas untuk membuat video dengan durasi maksimal 10 menit. Video tersebut harus menggambarkan tentang kehidupan kelas.

Menurutnya, tugas ini akan menjadi cerita tentang pelajaran di tahun ajaran 2022/2023. Jumlah siswa di kelasku sebanyak 30 orang dan Pak Anton mulai membagi beberapa kelompok. Total ada 6 kelompok dengan masing-masing anggota berjumlah 5 anak.

Aku ditunjuk sebagai ketua kelompok 3 yang beranggotakan Ana, Andika, Ratna, Septyan, dan Roni. Padahal aku memiliki keterampilan edit video yang sangat mengkhawatirkan. Namun penunjukkan tersebut sudah tidak bisa digugat sehingga kami langsung berdiskusi terkait tugas yang diberikan.

Setelah melakukan diskusi panjang, kami akhirnya sepakat membagi tugas dan mulai menemukan tema video. Untungnya anggotaku, Roni dan Ana, punya kemampuan edit video yang bagus. Tugas pun aku serahkan pada mereka.

Teman-teman lain berusaha membantu membuat konsep, skrip, menyiapkan properti, dan apa pun yang dibutuhkan. Semuanya saling bekerja sama untuk hasil video terbaik yang bisa kami tunjukkan.

“Kata Pak Anton tugas dikumpulkan 2 minggu lagi. Tapi ayo kita mulai membuatnya besok. Kita pikirkan dulu konsep dan bagaimana cara take video-nya. Baru setelah siap semuanya kita mulai pengambilan videonya.” ajakanku tersebut lalu disepakati semua anggota kelompok.

Sesuai tugas yang diberikan, kami pun mulai membuat konsep, skrip, dan lain-lain. Setelah semuanya sudah tersusun dan dicek, kami mulai melakukan perekaman kegiatan salah satu anggota kelompok kami, yaitu Ratna, mulai dari bangun tidur, berangkat sekolah, sampai kembali ke rumah.

Untuk tema video dari kelompok kami yaitu “A day in my life”. Setelah proses perekaman selesai, tahap selanjutnya yaitu editing. Akan tetapi, file rekaman saat Ratna berada di sekolah malah terhapus.

“Kamu sih gak hati-hati, Sep. File-nya jadi hilang, kan”, ujar Ana menyalahkan Roni karena tindakannya yang ceroboh.

“Ya gak tau, ku kira sudah dipindah ke laptop, An. Makanya aku hapus. Lagian memori kameranya sudah penuh dan kita masih harus merekam lagi.” Ujar Septyan membela diri.

“Sudah-sudah. Mau gak mau kita harus rekam ulang”, kataku menengahi perdebatan di antara mereka berdua. Untungnya, deadline pengumpulan tugas masih lama. Kami pun akhirnya merekam kembali bagian yang sempat hilang tersebut.

Dua minggu sudah berlalu, proses editing hanya menyisakan waktu 5 hari saja. Di hari tugas pengumpulan video, kami berhasil menyelesaikan dan mengumpulkannya tepat waktu.

Kami menjadi kelompok pertama yang mengumpulkan video ke Pak Anton. Setelah semuanya terkumpul, Pak Anton mulai memutar video tersebut satu per satu. Video diputar di kelas dan setiap kelompok bisa memberikan saran atau komentar terhadap video tersebut.

Dari video yang ditampilkan, aku menjadi paham kenapa Pak Anton menyuruh kami mengerjakan tugas ini. Apalagi ini merupakan tugas yang menurutku cukup rumit, khususnya bagi aku yang tak pandai edit video.

Meskipun banyak hambatan yang dilalui dan bahkan video sempat terhapus, tapi kami senang karena berhasil menyelesaikannya tepat waktu. Video-video yang ditampilkan tersebut juga bisa menjadi kenangan. Terakhir, kami diminta untuk mengunggah video tersebut ke media sosial masing-masing.

2. Cerpen Kisah Lucu di Sekolah

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang kehidupan di sekolah:

Aku adalah siswa di SMK Darul Ulum. Aku ingin bercerita sedikit tentang hari yang tak biasa aku alami.

Suatu hari pada Selasa pagi, seperti biasa yang aku lakukan pertama kali setelah bangun adalah mandi karena siap-siap untuk berangkat sekolah. Jarak rumah ke sekolahku tak terlalu jauh, mungkin sekitar 400 meter.

Setelah semuanya sudah aku siapkan, aku bergegas berangkat ke sekolah. Tidak lupa aku juga berpamitan kepada kedua orang tuaku karena bagiku doa dan ridho kedua orang tua merupakan kunci untuk kesuksesanku di mana pun berada.

“Pak, Bu, Rizki berangkat dulu ya”, kataku berpamitan pada bapak dan ibuku.

Lalu ayahku menjawab, “Ya, hati-hati di jalan. Belajar yang tekun”. Kemudian ibuku menjawab, “Memang rajin betul anakku yang satu ini. Selalu buat bangga orang tuanya”.

“Assalamualaikum”, jawabku sambil bersalaman dan mencium tangan kedua orang tuaku.

“Wa’alaikumussalam”, jawab keduanya serentak.

Lalu aku berangkat dengan bersepeda yang dibelikan ayah saat aku masih di bangku SMP. Sepeda itu pun sekarang masih aku pakai karena aku anggap sebagai temanku sendiri. Sepanjang jalan tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang aneh, perasaanku pun menjadi tak enak dan gugup.

Biasanya ketika aku berangkat, pasti banyak murid lainnya yang juga berangkat ke sekolah. Tidak jarang aku berpapasan dengan teman-temanku baik teman sekelas atau teman dari kelas lain. Tapi hari ini satu pun aku tidak berpapasan dengan mereka.

Ketika aku sudah sampai di gerbang sekolah, masih tak terlihat satu pun siswa SMK Darul Ulum yang berkeliaran. Apalagi kondisi gerbang masih tutup, padahal waktu itu sudah pukul 06.25 WIB.

“Lho, kok jam segini gerbang masih dikunci?, kataku.

Setelah aku bertanya-tanya, aku mulai membuka ponselku dan menelepon temanku, Andika. Aku pun mulai menanyakan kenapa tidak ada satu siswa pun dan gerbangnya masih terkunci.

“Halo, Assalamualaikum, Dik”, kataku

“Iya, wa’laikumussalam. Ada apa bro jam segini kok telepon? Aku masih ngantuk nih”, jawabnya.

“Ngantuk? Kamu gak ke sekolah?”, dan dari sini aku pun mulai bertanya-tanya.

“Emangnya kamu lupa?”, Andika bertanya.

“Lupa apa, bro?”, jawabku.

“Sekarang, kan libur. Kemarin juga sudah diumumkan oleh wali kelas dan di-share di grup WA. Udah aku mau tidur lagi”, katanya.

“Oh ya sudah terima kasih. Lanjut tidur aja sana. Assalamualaikum”.

“Wa’laikumussalam”, jawab Andika.

Aku pun kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang masih bingung kenapa aku bisa lupa. Kenapa juga aku tidak mengecek grup kelas.

3. Cerpen Kehidupan Sehari hari Seorang Satpam

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari seorang satpam:

Di pagi hari aku sedang sarapan dan tiba-tiba tersedak saat jarum jam sudah menunjuk pukul 6.50. Aku putuskan langsung menggowes sepedaku dengan cepat. Namun sialnya, gerbang sekolah tutup dan di sana pak satpam terlihat dengan wajah kesalnya karena melihatku yang telat dan menunggu di balik gerbang.

Setelah itu, pak satpam membuka gerbang. Tapi aku beserta murid lain yang juga telat harus dihukum sesuai aturan sekolah. Hukumannya adalah berdiri di halaman sekolah hingga jam pertama selesai. Waktu itu aku melirik ke pos satpam, tempat di mana dia setiap hari datang lalu bekerja sampai sore hari.

Satpam di sekolahku namanya Pak Wahyu, tapi anak-anak lebih sering memanggilnya dengan “Mang Yu”, entah aku pun tidak tahu siapa yang pertama kali membuat panggilan tersebut.

Dia adalah satpam yang sangat populer di sekolahku, SMK Darul Ulum. Dia terkenal karena memang dekat dengan para siswa di sana, terutama siswa laki-laki.

Lama-kelamaan aku pun juga semakin akrab dengan Mang Yu. Pernah suatu waktu dia bercerita padaku dan teman-teman saat dia masih seusia kami.

“Dulu, aku pernah sekolah sepertimu. Aku pernah di usiamu. Tapi aku tidak dapat lanjut belajar sampai lulus karena orang tua tidak mampu membiayainya”,  imbuh Mang Yu dengan senyuman menutupi.

“Kalian harus bisa memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin untuk menimba ilmu di sini. Makanya aku suka marah ketika ada siswa yang suka terlambat sekolah”, sambungnya.

Lalu dia melanjutkan ceritanya. Ternyata di rumah Mang Yu menyediakan perpustakaan mini bagi para tetangganya. Mereka yang ingin bersekolah namun terkendala biaya, biasanya akan menghabiskan waktu di perpustakaan mini. Dari sini aku semakin kagum dengan apa yang diperjuangkan Pak Wahyu.

Kondisi ekonomi Mang Yu terlihat semakin susah. Kulitnya pun keriput dan rambutnya semakin memutih. Tapi, dia masih tetap membantu orang-orang di sekitarnya tanpa pamrih. Terima kasih Pak Wahyu.

4. Cerita Pendek tentang Kehidupan di Kantor

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari dengan latar tempat kantor:

Terdengar bunyi dari alarm yang mengusik tidur Anton yang terlihat sangat terlelap. Lalu dia melihat dan masih menahan rasa kantuknya untuk membuka matanya secara perlahan.

“Oh Tuhan!”, Anton terkejut saat melihat yang sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi dan tak butuh waktu lama langsung merapikan diri dan pergi ke kantor.

Sesampainya Anton di kantor, dia ternyata sudah terlambat untuk menghadiri pertemuan yang jadwalnya dimajukan dari sebelumnya dikarenakan bosnya sudah berencana untuk pergi ke luar negeri.

“Maaf, pak. Apa saya boleh masuk?”, tanya Anton pada bosnya yang tengah memimpin rapat.

“Iya, silakan duduk, Anton tapi maaf proyekmu sudah digantikan oleh Alvin”.

“Tapi kenapa, pak? Saya, kan hanya terlambat sebentar?”

“Ini bukan karena masalah kamu datang terlambat atau tidak. Dari dulu proyek perusahaan sudah banyak saya pasrahkan kepada kamu. Tapi ternyata kamu tidak konsisten. Meskipun telat sebentar, tapi sudah ada temanmu yang memberikan ide bagus untuk proyek saat ini. Jadi maaf sekali lagi, lagian sudah bagus kamu tidak saya keluarkan”, jelas bos dengan suara tegas.

Waktu itu Anton langsung terdiam seketika. Wajahnya penuh dengan penyesalan. Setelah pertemuan selesai, Anton langsung beranjak dan pergi ke meja kerjanya.

“Kamu kenapa hari ini, Ton? Sampai telat begitu. Gak biasanya kamu kayak gini”, tanya Zaskia.

“Ini salahku, Zas. Aku tadi malam begadang nonton bola karena tim favoritku sedang bertanding. Aku menontonnya tanpa melihat jam padahal besok aku ada meeting penting. Akhirnya aku pun ketiduran dan bangun telat”.

“Hmmm makanya kamu itu harus mengutamakan pekerjaan daripada hobimu”, sambung Zaskia sedikit menasihati.

5. Cerita Pendek tentang Sahabat

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang sahabat:

Aku adalah siswi dari SMP Taruna Bangsa. Aku akan bercerita tentang kisah masa laluku saat bertemu dengan mereka yang sekarang menjadi sahabatku. 

Pertemuanku dan sahabatku bermula saat di gedung sekolah. Dia dan aku bertemu dengan Nanda yang saat ini bermain bulu tangkis. Ya. Memang aku adalah penggemar Nanda. Awalnya, aku melihatnya di kejuaraan bulu tangkis. Dia merupakan seseorang yang semangat di setiap pertandingan. Skill bulu tangkis yang dimilikinya pun juga bagus.

Pada akhirnya dia berhasil menjadi pemenang di tingkat nasional. Pencapaian Nanda membuatku semakin termotivasi untuk ikut masuk ekskul bulu tangkis. Akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar di ekskul tersebut.

Awalnya aku tidak kenal Nanda, tapi aku tetap memberanikan diri bersalaman karena sedari awal aku sangat kagum dengan bagaimana semangat dan pencapaiannya selama ini.

“Hai, namaku Ria. Tadi aku sempat lihat kamu main bulu tangkis. Kamu benar-benar keren, sih. Boleh dong ajari aku”, kataku.

“Hai Ria, namaku Nanda. Kalau gitu ayo kita tanding. Nanti kamu bisa lancar sendiri main bulu tangkis kalau sering berlatih”, sambutnya dengan senyum.

Akhirnya kami pun bertanding. Rasanya mengasyikkan bisa bermain dengan Nanda. Tidak terasa waktu pun sudah sore dan keringat kami sudah bercucuran. Kami lelah dan memutuskan beristirahat sambil menyandarkan diri ke tembok karena telah melalui pertandingan yang seru.

“Mainmu asyik juga. Kamu juga tidak terlihat kaku dan sepertinya sudah cukup lama main bulu tangkis”, ujar Nanda.

“Iya, aku belajar bulu tangkis dari ayah. Tapi aku tidak profesional. Tidak sepertimu yang sudah lama berkecimpung dan berhasil menjadi juara. Aku saja baru hari ini gabung ekskul bulu tangkis”, jawabku dengan nada gugup karena berada di samping pemain bulu tangkis hebat dan ku kagumi.

“Wahhh.. baru pertama kali, ya. Pantas saja aku sepertinya belum pernah ketemu kamu sebelumnya. Tapi menurutku permainanmu sudah bagus, kok. Tinggal perlu diasah saja dan sering-sering latihan. Kali aja nanti kamu bisa kayak aku atau bahkan lebih hebat dariku”, tuturnya sambil tersenyum.

Mendengar pernyataan Nanda membuatku sangat senang. Aku pun semakin termotivasi untuk bisa sepertinya atau bahkan kalau bisa melebihinya. Lalu ku putuskan untuk terus berlatih dan tak pernah sehari pun aku absen dari latihan bulu tangkis.

Seiring berjalannya waktu, hubunganku dan Nanda semakin dekat. Meskipun dia banyak menorehkan prestasi, ternyata dia tidak sombong. Dia sosok cewek yang rendah hati dan malah tidak pelit ilmu. Dia tidak ragu untuk berbagi ilmu dan pengalamannya denganku.

Aku tidak menyesal mengidolakan Nanda. Bahkan semakin membuatku termotivasi untuk mendekati, setara, atau bahkan melebihinya.

Sekarang ku bukan hanya sebagai penggemarnya. Aku juga menjadi sahabat Nanda. Kita pun saling memberikan dukungan saat mengikuti pertandingan bulu tangkis.

6. Cerita Pendek Aktivitas Sehari-hari di Rumah

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang aktivitas di rumah:

Libur Idulfitri telah tiba. Ku habiskan waktuku hanya di rumah saja. Sebenarnya memang aku tidak ingin ke tempat wisata, pantai, atau tempat hiburan lainnya. 

Apalagi melihat kondisi cuaca yang semakin buruk membuatku semakin bersemangat untuk menghabiskan waktu di rumah.

Jangan salah, berlibur di rumah juga tetap berarti. Misalnya aku menghabiskan waktuku untuk beristirahat untuk menjaga kondisi di tengah cuaca yang buruk. Aku juga membantu orang tua, khususnya ibuku untuk beres-beres rumah, membantu menyapu, mengepel, dan lain-lain.

Bukan itu saja, aku juga bisa bersantai tanpa harus memikirkan beban tugas di sekolah. Tidak kalah seru, waktuku juga bisa aku manfaatkan untuk bermain gim. Tak lupa aku juga melaksanakan ibadah serta melakukan kegiatan lainnya.

Di saat aku main gim, orang tuaku juga tidak memarahiku. Mungkin karena ini memang momen liburan jadi mereka memberikanku kesempatan sepuasnya. 

Biasanya orang tuaku hanya mengizinkanku untuk main gim saat akhir pekan dan saat semua tugas sekolah telah ku selesaikan. Meskipun aku banyak menghabiskan waktu untuk main gim, aku juga tak lupa membantu orang tua. Langsung datang saat dipanggil dan tidak menolak saat dimintai tolong untuk mengantarkan ke mana pun

Di malam hari, aku juga sempat membaca buku sekolah. Aku ingin agar apa yang aku dapatkan tidak mudah ku lupakan. Jadi saat masuk nanti, aku masih paham materi yang diajarkan.

7. Cerpen Kehidupan tentang Romansa

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang kisah romansa:

“I was enchanted to meet you”

Inilah lagi yang terus aku senandungkan setiap hari. 99,9% lagu tersebut membuatku merasakan sesuatu yang sama seperti Taylor Swift dan mungkin banyak orang di dunia ini juga mengalami hal yang sama seperti yang diceritakan di lagu tersebut. Menyukai seseorang dan terpesona setiap kali berjumpa, namun sayang hanya bisa terpesona tanpa bisa memilikinya.

Ini terjadi saat aku ikut ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah. Di sana aku mengenal sosok yang dikenal bernama Vika. Dia termasuk anggota jurnalistik senior pada bidang fotografi. 

Saat pertama aku bertemu dengannya, aku tahu bahwa ada sesuatu yang membuatmu tertarik. Lalu, aku berjumpa lagi untuk yang kedua kali dan perasaan itu semakin menggebu-gebu. Apalagi saat masa orientasi baru, Vika terus mengajariku memotret memakai kamera DSLR. Dia mengajariku dengan sabar karena memang aku tak berpengalaman menggunakan kamera tersebut.

“Objeknya pastikan di tengah, ya Dan, habis itu langsung jepret”, dia menjelaskan dengan suara lembutnya melihat kameraku yang condong agak ke kiri.

Sejak saat itu, kami melanjutkan percakapan melalui WA. Aku kerap bercerita tentang aktivitasku, begitu pun dia juga bercerita tentang aktivitasnya. Akan tetapi, saat bertemu malah aku merasa gugup. Meskipun aku sudah mencoba bersikap biasa, tetap saja terlihat bahwa aku memang gugup saat mengobrol dengannya.

Aku tidak punya keberanian untuk menyatakan perasaanku padanya. Padahal perasaan ini semakin menggebu. Bahkan aku sering lewat kelas Vika hanya untuk melihat ke bangkunya. Dia pun juga tidak tahu alasanku tetap bertahan mengikuti ekskul karena aku ingin terus berjumpa dengannya.

Sampai sekarang pun dia tidak tahu perasaanku. Namun akhirnya sesuatu besar menyadarkanku. Aku mendengar kabar bahwa dia balikan dengan mantannya. Itu membuatmu sangat kecewa meskipun aku tahu tak ada yang bisa aku lakukan.

8. Cerpen tentang Suasana Kelas

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari dengan latar tempat kelas/sekolah:

Cuaca yang terik di siang hari membuat suasana kelas menjadi sangat penat. Ditambah AC bermasalah sehingga tidak mau menyala dan membuat ruangan pun semakin panas. Ini membuatku dan teman-teman merasa malas belajar.

Apalagi waktu itu kami mendapatkan mata pelajaran yang menguras otak yaitu Matematika. Meskipun begitu, aku dan teman-temanku terpaksa tetap belajar dan mendengarkan penjelasan Bu Fitri.

“Selamat siang, guys. Mari kita lanjutkan materi tentang Kalkulus,” Bu Fitri memulai pelajaran.

10 menit pertama kondisi kelas masih baik-baik saja. Namun di menit berikutnya mulai muncul kegaduhan. Ridwan dan Kamil yang juga duduk di belakang mulai mengobrol satu sama lain sambil mengibaskan bukunya.

Kemudian murid lainnya pun bolak-balik izin ke kamar mandi. Kondisi ini ternyata disadari Bu Fitri.

“Kalian gak siap belajar, ya?”

Sontak membuat semua siswa di kelas terdiam. Ria dan Rita yang awalnya mau izin ke toilet pun tak jadi keluar kelas.

“Materinya masih banyak, Ibu ini mengajar bukan untuk kepentingan ibu tapi untuk kalian”

“Maaf bu, kami tidak fokus belajar karena AC-nya mati. Kelas jadi panas banget”, Kamil memberanikan diri untuk menjawab perkataan Bu Fitri.

“Oke deh, kayaknya kalian memang gak butuh pelajaran Ibu dan malah ribut masalah AC”, terlihat bagaimana wajah Bu Fitri yang terlihat kesal dan menahan tangis.

Bu Fitri pun langsung membereskan buku-bukunya dan bergegas keluar kelas. Tanpa sekalipun menoleh ke para siswanya dan kami di sini juga bingung.

“Ria, gimana dong?”, Kamil merasa sangat bersalah karena sudah menjawab pernyataan Bu Fitri.

“Ya sudah gini saja. Habis pulang kita semua minta maaf ke Bu Fitri. Sekarang biarkan beliau tenang dulu” Jawab Ria.

Saat bel pulang sudah berbunyi, aku beserta teman-teman langsung bergegas menuju ruangan Bu Fitri. Beliau pun masih ada di mejanya dan untung belum pulang. Kemudian kami meminta maaf karena sudah membuat Bu Fitri marah. Beliau pun memaafkan kami dan minta maaf juga karena sempat tersulut emosi.

9. Cerpen Kehidupan tentang Tragedi Handphone

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang tragedi handphone:

Kelas 9 SMP Taruna dihebohkan berita hilangnya HP milik Yani. HP tersebut keluaran terbaru yang dibelikan orang tuanya ketika liburan ke Singapura. Dia pun sangat cemas dan meminta bantuan teman-temannya untuk memeriksa seluruh ruang kelas, termasuk tas semua siswa.

“Pasti kalian iseng, kan? Coba buka satu-satu tas kalian”, paksa Yani.

Satu persatu tas semua siswa di kelas 9 tersebut mulai diperiksa dan dilihat Yani. Tapi tak ada satu pun tas yang berisi HP-nya.

“Tuh lihat, kita gak ada yang menyembunyikan HP kamu, kan?”, Rendi menjawab dengan nada yang seolah dia tak terima dituduh Yani.

“Sorry ni guys, kok aku curiga ke Reni, ya. Dia kan kemarin HP-nya jadul. Apa mungkin dia yang ngambil?”

Semakin kesal karena HP-nya tidak kunjung ketemu, dengan beraninya Yani menuduh Reni, murid yang mendapatkan beasiswa di sekolah tersebut.

“Ya gak tau, tanya aja sendiri ke Reni”, Rendi memberikan jawaban seolah acuh tak acuh. Dia pun langsung pergi meninggalkan Yani.

Lalu Yani menemui Reni yang sedang membaca buku. Yani langsung menuduhnya dan membuat Reni pun kaget mendapatkan tuduhan seperti itu.

Tapi tiba-tiba Mrs. Nia menghampiri mereka berdua sambil membawa HP bagus yang tak lain adalah milik Yani. 

Yani pun terkejut, malu, dan langsung mengambil HP dari tangan Mrs. Nia. Dia pun meminta maaf kepada teman-temannya, terutama Reni karena sudah menuduhnya sembarangan.

10. Cerpen tentang Lomba di Sekolah

Berikut contoh cerpen kehidupan sehari hari tentang perlombaan di sekolah:

Momen classmeeting memang sangat ditunggu karena ini merupakan momen untuk menunjukkan siapa kelas terbaik lewat berbagai lomba yang diadakan sekolah. 

Adapun lomba yang peminatnya paling banyak yaitu band. Banyak kelas yang mulai mempersiapkan dengan menunjuk para peserta yang ikut lomba tersebut. 

Saat hari H, masing-masing siswa perwakilan kelas menunjukkan kemampuan terbaiknya. Lalu sampailah pada pengumuman siapa kelas yang berhasil memenangkan perlombaan tersebut.

Akhirnya, kelas XI IPA 1 dinyatakan sebagai pemenang. Beberapa kelas menerima keputusan tersebut namun ada juga kelas yang tak terima, seperti XI IPA 3. 

Menurut mereka penampilan XI IPA 1 biasa saja tapi malah menjadi juara. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka menang karena yang menjadi juri adalah wali kelasnya sendiri.

“Dapat piala dari walas (wali kelas) sendiri nih ye”, kata Dani, salah satu siswa kelas XI IPA 3.

“Iya. Padahal mainnya biasa saja tuh”, Nonik menimpali.

“Kan sudah ada juri dan jurinya bukan cuma 1 tapi 3”, Joko selaku ketua kelas XI IPA 1 membela diri.

Akhirnya adu mulut terjadi dan bahkan hampir mengarah ke perkelahian. Untungnya Pak Rizki yang merupakan guru BK langsung membubarkan keributan tersebut. Mereka pun juga disuruh saling meminta maaf.

Mana Cerpen Kehidupan Sehari Hari Favoritmu?

Itulah beberapa contoh cerpen kehidupan sehari-hari. Kamu bisa membuat cerpen versimu sendiri karena sebenarnya membuatnya pun tidak sulit. Ingat-ingat kisah hidup yang kamu anggap menarik lalu mulailah menulis cerpenmu sendiri.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page