Consumer Price Index: Tujuan, Jenis, Contoh dan Cara Mengukurnya

Consumer Price Index (CPI) adalah indikator penting bagi perekonomian suatu negara. Bank sentral menggunakan CPI sebagai tolok ukur untuk menilai fluktuasi. Inflasi yang diumumkan oleh Bank Sentral pun mengacu pada CPI. Jika kamu ingin memahami ekonomi dengan lebih baik, maka CPI adalah materi penting untukmu.

Pengertian Consumer Price Index

CPI adalah indikator untuk mengukur rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode. CPI umumnya berguna untuk melacak inflasi atau laju kenaikan harga di suatu negara.

Perhitungan CPI membandingkan harga-harga sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode sebelumnya. Komponen CPI mencakup berbagai kategori, seperti makanan, perumahan, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Perubahan CPI memberikan gambaran tentang tingkat inflasi atau deflasi di suatu negara. Jika CPI naik, artinya harga barang dan jasa meningkat, yang menunjukkan adanya inflasi. Sebaliknya, jika CPI turun, artinya harga barang dan jasa menurun, yang menunjukkan adanya deflasi.

CPI memiliki peran penting dalam kebijakan moneter dan ekonomi. Data CPI dipakai oleh pemerintah, bank sentral, dan lembaga keuangan untuk mengukur stabilitas harga, menyesuaikan upah, mengalokasikan anggaran, dan mengambil keputusan kebijakan lainnya.

Namun, perlu kamu catat bahwa CPI adalah indikator umum yang mewakili rata-rata harga di suatu negara. Harga-harga sebenarnya dapat bervariasi, tergantung pada lokasi geografis, kondisi pasar, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, CPI harus digunakan dengan hati-hati dalam analisis ekonomi.

4 Tujuan Consumer Price Index

CPI adalah sebuah indeks yang dianalisis untuk berbagai macam tujuan, di antaranya yaitu:

1. Mengukur Inflasi

Salah satu tujuan utama CPI adalah mengukur laju inflasi atau perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Dengan melacak perubahan harga dari waktu ke waktu, CPI memberikan gambaran tentang tingkat inflasi di suatu negara.

2. Menyediakan Dasar Perhitungan Upah

CPI juga digunakan untuk menghitung penyesuaian upah dan pensiun. Dengan mengetahui laju perubahan harga, pemerintah dan perusahaan dapat menyesuaikan upah dan tunjangan pensiun, agar tetap sejalan dengan tingkat inflasi. Tujuannya untuk membantu menjaga daya beli dan kesejahteraan tenaga kerja.

3. Mengukur Stabilitas Harga

CPI membantu mengukur stabilitas harga di pasar. Dengan melihat perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan, pemerintah dan lembaga keuangan dapat menilai apakah ada ketidakstabilan dalam pasar.

4. Membandingkan Daya Beli

CPI dapat membandingkan daya beli konsumen dari waktu ke waktu. Dengan melihat perubahan harga secara keseluruhan, kita dapat mengevaluasi apakah daya beli konsumen meningkat atau menurun. Informasi ini memberikan pemahaman tentang bagaimana kondisi ekonomi mempengaruhi daya beli masyarakat.

2 Jenis Consumer Price Index

Secara umum, CPI terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. CPI-W

Consumer Price Index for Urban Wage Earners and Clerical Workers (CPI-W) adalah indeks untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang paling umum dikonsumsi oleh pekerja kota dan pegawai administrasi.

CPI-W adalah salah satu variasi dari CPI yang dirancang khusus untuk mencerminkan pengeluaran konsumen dari kelompok pekerja upah kota dan pegawai administrasi yang bekerja di sektor non-agrikultur.

CPI-W berfungsi sebagai alat untuk melacak perubahan biaya hidup dan inflasi yang dialami oleh pekerja upah kota dan pegawai administrasi. Indeks ini menggambarkan perubahan harga bagi kelompok pekerja ini, seperti makanan, perumahan, transportasi, dan barang-barang konsumsi lainnya.

2. CPI-U

Consumer Price Index for All Urban Consumers (CPI-U) adalah indeks untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang paling umum dikonsumsi oleh semua konsumen di daerah perkotaan.

CPI-U dirancang untuk mencerminkan pengeluaran konsumen dari berbagai kelompok demografis di perkotaan, termasuk pekerja upah, pekerja profesional, pengusaha, dan individu dengan berbagai tingkat pendapatan.

CPI-U merupakan indeks yang penting dalam melacak perubahan biaya hidup dan tingkat inflasi yang mempengaruhi konsumen di perkotaan. Indeks ini mencakup berbagai komponen pengeluaran, seperti makanan, perumahan, transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan barang-barang konsumsi lainnya.

Contoh Consumer Price Index

Bank Indonesia maupun bank sentral negara lain selalu merilis data CPI sebagai acuan bagi para pelaku ekonomi. Berikut ini contoh CPI dari data Bank Indonesia periode 2023:

  • Januari: 5,28%
  • Februari: 5,47%
  • Maret: 4,97%
  • April: 4,33%
  • Mei: 4%
  • Juni: 3,52%

Kalau kamu ingin melihat data inflasi dengan lebih lengkap, kamu bisa langsung mengunjungi laman statistik resmi Bank Indonesia. Di dalamnya, kamu bisa memantau data inflasi setiap bulan serta mengunduh atau mencetaknya.

Cara Mengukur Consumer Price Index

Setiap negara memiliki metode yang berbeda dalam menghitung indeks harga konsumen dan tingkat inflasi. Penyebabnya adalah perbedaan indikator yang digunakan di setiap negara. Data untuk setiap indikator tersebut diperoleh dari berbagai sumber dalam periode waktu tertentu.

Jika harga terus naik dan bertahan, maka itu menunjukkan adanya inflasi. Indikator yang digunakan oleh pemerintah untuk menghitung inflasi dengan menggunakan CPI, yaitu:

  • Harga Konsumen: Rata-rata harga kebutuhan konsumen.
  • Harga Produsen: Rata-rata harga bahan baku atau material yang digunakan dalam kegiatan produksi.
  • Biaya Hidup: Rata-rata biaya hidup yang diperlukan oleh masyarakat.
  • Harga Komoditas: Perubahan harga pada barang-barang tertentu.
  • Produksi Domestik Bruto (PDB): Perubahan harga dalam produksi total suatu negara.

Indikator dalam setiap periode dapat mengalami perubahan sesuai dengan kondisi yang terjadi di negara tersebut. Untuk mengukur inflasi, perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan dengan menghitung selisih antara IHK sebelumnya dengan IHK terbaru.

Selanjutnya, selisih tersebut dibagi oleh IHK terbaru, kemudian dikalikan dengan 100%. Anggaplah IHK BBM 2010 adalah Rp6.000,00 per liter, sedangkan IHK BBM 2020 adalah Rp8.750,00 per liter. Dari contoh ini, kita dapat menghitung tingkat inflasi sebagai berikut:

Inflasi = ((Rp 8.750 – Rp 6.000) / Rp 8.750) x 100% = 31,43%

Jadi, selama sekitar 10 tahun, Indonesia mengalami tingkat inflasi sebesar 31,43% berdasarkan IHK BBM. Selanjutnya, kita dapat menghitung rata-rata inflasi per tahun dengan membagi angka inflasi dengan periode (tahun) perbandingan, yaitu:

Rata-rata inflasi per tahun = 31,43% / 10 = 3,143%

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa rata-rata inflasi BBM di Indonesia selama 10 tahun adalah sebesar 3,143%.

Pengaruh Perilisan Consumer Price Index

Begitu Bank Sentral merilis data CPI, maka pengaruhnya dapat kita rasakan pada berbagai bidang ekonomi, yaitu:

1. Pengaruh pada Keputusan Investasi

CPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat menunjukkan adanya tekanan inflasi yang lebih besar. Kondisi ini dapat mempengaruhi keputusan investasi, karena inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen dan mengurangi profitabilitas perusahaan.

2. Pengaruh pada Kebijakan Moneter

CPI digunakan sebagai indikator penting oleh bank sentral untuk menentukan kebijakan moneter. Jika CPI naik di atas target yang ditetapkan, maka bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Kebijakan ini dapat berdampak pada pasar keuangan, termasuk suku bunga, investasi, dan kurs.

3. Pengaruh pada Harga Saham dan Obligasi

Perilisan CPI yang berbeda dari perkiraan dapat mempengaruhi harga saham dan obligasi. Jika CPI lebih tinggi dari yang diharapkan, hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham, karena investor khawatir akan dampak inflasi terhadap profitabilitas perusahaan. 

Di sisi lain, obligasi dapat mengalami penurunan harga, karena kenaikan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh bank sentral.

4. Pengaruh pada Sektor Ekonomi

CPI yang tinggi dapat mempengaruhi sektor ekonomi tertentu. Misalnya, sektor yang terkait dengan bahan bakar, makanan, atau transportasi dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan harga yang tercermin dalam CPI. Efek berantai ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dan mengubah pola pengeluaran mereka.

5. Pengaruh pada Negosiasi Upah

CPI juga dapat mempengaruhi negosiasi upah antara pekerja dan pengusaha. Jika CPI tinggi, maka pekerja mungkin menuntut kenaikan upah untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup. Keputusan ini dapat mempengaruhi biaya tenaga kerja bagi perusahaan dan dapat memiliki efek domino pada tingkat inflasi secara keseluruhan.

Sudah Memahami Apa Itu Consumer Price Index?

Kita sudah membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, contoh, cara mengukur, hingga pengaruh CPI ke berbagai bidang. Jika kamu ingin sukses berbisnis dan berinvestasi, maka kamu harus jeli dalam membaca dan menyikapi inflasi. Karena, dengan memahami data Consumer Price Index, kamu akan mampu mengambil keputusan yang tepat di bidang finansial. Misalnya, dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting saat inflasi serta menyiapkan dana darurat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page