Alat musik ritmis adalah alat musik yang bertugas untuk memperjelas ritme, irama, dan ketukan (tempo) dalam sebuah karya musik. Tak hanya itu, alat musik ritmis juga bisa menghadirkan suasana baru dalam komposisi musik. Penasaran apa saja contoh alat musik ritmis? Yuk, cari tahu di sini!
Daftar ISI
20 Contoh Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis biasanya memiliki jangkauan nada yang terbatas. Sebagian besar alat musik ritmis adalah perkusi. Berikut contoh lengkapnya:
1. Drum
Drum adalah alat musik ritmis yang sudah sering kita temui. Alat musik ini adalah gabungan dari beberapa instrumen (kit/set). Terdapat 5 bagian inti drum kit, yang paling umum adalah snare, cymbal, hi-hat, tom-tom, dan bass drum.
Set drum yang minimalis tersebut biasanya dapat kita lihat pada penampilan genre musik jazz. Sebaliknya, set drum yang maksimalis biasanya ada pada genre musik rock.
Seluruh instrumen dalam drum berbunyi dengan cara dipukul menggunakan stick drum. Satu bagian dari drum kit dapat memproduksi bunyi yang berbeda tergantung dari cara memukul dan intensitasnya.
Pemain drum (drummer) perlu memahami teknik dasar dalam bermain alat musik ini. Selain itu, mereka juga harus bisa merasakan tempo karena drum adalah pondasi lagu. Sekarang ini, drum telah berkembang menjadi drum elektrik.
2. Cajon
Nama cajon berasal dari bahasa Spanyol yang artinya “kotak” atau “kardus”, berkembang di Peru pada abad ke-18. Seluruh bagian cajon terbuat dari kayu dan biasanya menggunakan kayu yang berbeda untuk bagian depannya.
Cara memainkan cajon adalah dengan memukulnya menggunakan telapak tangan atau jari. Cajon biasanya menggantikan drum dalam penampilan unplug atau akustik.
Di area dalam cajon bagian atas terdapat snappy yang menyentuh kayu bagian depan. Snappy inilah yang menyebabkan cajon berbunyi “tak” di bagian atasnya. Sementara bagian tengah hingga bawah berbunyi “dung”.
Tentunya perbedaan bunyi tersebut terdengar lebih jelas saat menggunakan teknik yang benar. Bunyi “tak” terdengar jelas saat menggunakan jari telunjuk, tengah dan manis secara datar. Sementara bunyi “dung/duk” dari ujung jari.
3. Kendang
Gendang atau kendang adalah contoh alat musik ritmis dari Indonesia. Kendang memiliki 2 sisi berlapis membran dari kulit hewan sebagai sumber bunyinya. Sisi yang lebih besar bernama “dadap”, sedangkan sisi yang lebih kecil adalah “pengumbah”.
Kendang adalah bagian esensial dalam penampilan musik gamelan, tari tradisional, dan wayang kulit. Tak jarang pemain (pengrawit) menggunakan lebih dari satu kendang untuk memperkaya bunyi. Pemain kendang cukup menggunakan kedua tangan meski terkadang menggunakan tongkat kayu kecil.
Permainan kendang sangat unik dan pada dasarnya kendang berguna sebagai pondasi irama juga ketukan. Namun, sesekali pemain kendang sengaja lepas dari tempo, ketukan, dan irama.
4. Gong
Gong adalah alat musik ritmis yang bunyinya berasal dari getaran gong itu sendiri. Bahan dasar gong adalah kuningan. Pemain gong memerlukan pemukul kayu dengan balutan kain tebal (seperti gadah) agar gong menghasilkan bunyi.
Gong memiliki berbagai ukuran. Perbedaan ukuran gong juga memengaruhi nadanya, semakin kecil ukuran gong, semakin tinggi nadanya. Dalam gamelan, bunyi gong yang paling besar merupakan tanda pergantian babak dalam musik.
5. Tamborin
Tamborin atau ecek-ecek juga merupakan alat musik ritmis. Bunyi tersebut berasal dari piringan logam kecil yang saling berbenturan ketika tamborin Anda goyangkan atau pukul.
Dalam orkestra, tamborin adalah alat musik perkusi. Pada band, drummer biasanya menabuh tamborin bersama dengan simbal dan hi-hat. Pemain solo juga bisa memainkan tamborin dengan alat musik lain.
6. Rebana
Rebana adalah contoh alat musik ritmis hasil perkembangan agama Islam di Indonesia. Permainan instrumen ini melibatkan memukul bagian membran rebana. Alat musik ini memiliki berbagai ukuran yang sejajar dengan bunyinya. Semakin besar lingkar rebana, semakin rendah nadanya.
Penampilan rebana biasanya dilakukan secara kelompok, lengkap dengan pujian keagamaan. Masing-masing pemain rebana memegang ukuran yang berbeda dan ketukannya pun berbeda. Setiap orang akan saling mengisi kekosongan untuk menciptakan sebuah seni musik yang utuh.
7. Bedug
Bedug adalah drum besar dengan membran dari kulit hewan, umumnya adalah kulit sapi atau kerbau. Membran ini berada di kedua sisi bedug. Bedug sangat identik dengan agama Islam yang hingga saat ini menggunakannya sebagai tanda masuknya waktu salat.
8. Triangle
Seperti namanya, alat musik ini berbentuk segitiga. Triangle terbuat dari logam baja dan pemukul dengan bahan yang sama. Alat musik ini memiliki beberapa macam ukuran dan ketebalan. Ukuran dan ketebalannya memengaruhi nada dan timbrenya. Ada yang membuatnya menjadi segitiga sama kaki dan ada juga yang sama sisi.
Pada dasarnya, alat musik ini adalah instrumen yang ada di pertunjukkan orkestra, terutama di Eropa. Alat musik ini masuk di Indonesia ketika Belanda datang. Hingga akhirnya triangle menjadi instrumen musik keroncong Betawi.
9. Marakas
Bunyi marakas berasal dari kocokan biji-bijian, kacang, manik-manik, atau kerikil yang berada di dalam tempurung marakas. Alat musik ini terbuat dari macam-macam bahan. Ada yang dari kayu, kulit hewan, batok kelapa, plastik, dan lain sebagainya.
Selain itu, bentuk alat musik ini juga beragam. Ada yang lonjong, berbentuk besar seperti apel, serta kecil seperti telur. Umumnya, perbedaan ini tergantung dari negaranya.
Permainan marakas dapat menggunakan tangan langsung. Marakas adalah contoh alat musik ritmis berjenis shaker, bersama tamborin, egg shaker, dan rainstick.
Baca Juga : 15 Contoh Alat Musik Melodis dan Cara Memainkannya
10. Kastanyet
Katanyet biasanya terbuat dari kayu atau bahan keras lain, seperti plastik dan logam. Alat musik ini berbentuk seperti kerang dan bunyinya berasal dari tepukan kedua lempengnya.
Alat musik ini berasal dari Spanyol dan Portugal. Di sana, kastanyet adalah bagian dari seni tari flamenco. Bentuknya yang sederhana dan warna suara yang unik membuat kastanyet juga cocok dalam komposisi musik lain seperti orkestra.
11. Simbal
Cymbal adalah alat musik yang terbuat dari logam, biasanya berasal perunggu atau paduan logam lainnya. Ada beberapa jenis simbal seperti hi-hat, crash, ride, hingga ozone. Adapun simbal dalam marching band adalah jenis crash yang digunakan khusus untuk kegiatan tersebut.
Dalam membunyikan simbal, memerlukan berbagai macam stick untuk mendapat efek suara yang berbeda pula. Pada musik populer, umumnya menggunakan stick biasa.
Pada bagian perkusi orkestra kerap kali menggunakan stik mallet untuk menciptakan efek klimaks (swell). Ukuran, ketebalan, dan bahan simbal sangat berkontribusi pada hasil bunyinya
12. Conga
Conga adalah contoh alat musik ritmis dari budaya Afro-Kuba. Bentuknya mirip dengan kendang, namun hanya satu sisi saja yang diberi kulit hewan.
Conga memiliki beberapa ukuran yang menghasilkan berbagai nada dan karakter bunyi. Cara memainkannya adalah dengan memukul membran di atasnya. Conga memberikan kesan musik Latin seperti salsa, rumba, dan mambo.
13. Timpani
Timpani adalah bagian dari musik orkestra. Umumnya, terdapat tiga atau empat timpani dengan ukuran yang berbeda di bagian perkusi. Instrumen ini memiliki bunyi yang menggelegar dan dramatis, maka dari itu biasanya berbunyi pada saat perubahan bagian lagu.
Timpani adalah satu-satunya alat musik membranophone yang bisa mengubah nadanya dengan mudah berkat mesin yang ada di dalamnya.
14. Guiro
Alat musik ritmis berikutnya adalah guiro. Alat musik ini umumnya terbuat dari kayu dan berbentuk silinder berongga. Guiro akan berbunyi jika Anda menggosokkan palu khusus “scraper” ke sisinya.
Instrumen ini sering dimainkan dalam musik genre Latin. Bentuk, bahan, dan ukurannya berpengaruh pada hasil bunyinya. Adapun mainan guiro yang berbentuk katak.
15. Claves
Claves adalah sepasang batang kayu pendek. Cara memainkan contoh alat musik ritmis ini adalah dengan memukulkannya ke pasangannya. Bunyi claves sangat tajam dan lantang seperti versi keras dari kastanyet.
Permainan claves biasanya ada pada genre salsa, rumba, dan merengue. Tak hanya itu, claves juga bisa masuk sebagai bagian perkusi di orkestra.
16. Cowbell
Alat musik ini terbuat dari logam, kayu, atau bahan keras lain. Bentuknya datar dan berongga. Awalnya, cowbell adalah penanda untuk mengetahui keberadaan sapi. Namun, saat ini cowbell telah menjadi alat musik. Biasanya dimainkan oleh drummer, baik dipukul menggunakan stick maupun dengan pemukul kaki.
17. Chimes
Setiap silinder chimes memiliki panjang yang berbeda-beda dan menghasilkan nada yang berbeda pula. Dalam musik, permainan chimes akan menggunakan stik dengan cara menjalankan stik melewati semua silinder. Bunyi chimes sangat indah dan ikonik.
Ada juga alat musik yang mirip dengan chimes, yakni tubular bells. Namun tubular bells memiliki susunan nada yang teratur, jadi kurang cocok sebagai contoh alat musik ritmis.
18. Thunder Tube
Sesuai dengan namanya, thunder tube menghasilkan bunyi seperti gemuruh guntur. Pegas di dalamnya akan bergetar dan menghasilkan bunyi saat thunder tube digoyangkan, begitu juga dengan juntaian spiral logam di ujungnya. Contoh alat musik ritmis ini cocok untuk menghadirkan suasana dramatis dan mencekam.
19. Afuche/Cabasa
Instrumen ini terdiri dari silinder atau kerangka yang dilapisi gulungan spiral bola logam kecil. Cara memainkan alat musik ini adalah menggoyangkan atau menggulungkan bola logam di sepanjang silinder.
Cabasa berasal dari budaya Afrika dan Karibia. Sekarang ini, cabasa telah menjadi bagian integral dari musik latin dan jazz. Bunyi pergesekan bola logam cabasa sangat khas dan memberikan nuansa yang menarik.
20. Sleigh Bells
Alat musik ritmis terakhir adalah sleigh bells. Sleigh bells terbuat dari rangkaian lonceng kecil. Saat digoyangkan, bunyi khas “jingle-jingle” atau berdering akan muncul.
Alat musik ini selalu menghadirkan nuansa musim dingin dalam setiap penampilannya. Hal tersebut terbukti dari banyaknya lagu Natal yang menggunakan sleigh bells dalam komposisinya.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Alat Musik Ritmis?
Alat musik ritmis sangat berguna sebagai sarana komunikasi antar pemain musik, baik sebagai penanda bagian lagu maupun penanda suasana lagu. Sebenarnya masih banyak alat musik ritmis lainnya, seperti tifa, kentongan, dan setiap instrumen dalam drum set.
Namun, 20 contoh tersebut adalah alat musik ritmis yang memiliki keunikan tersendiri sekaligus belum banyak yang mengetahuinya. Nah, ketika ingin memainkan alat musik ritmis, Anda sebaiknya memperhatikan pola irama. Seperti 2/4 dan 3/4. Sehingga harmonisasinya akan lebih sempurna.