Dalam dunia bisnis terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Salah satu yang terpenting adalah keberadaan customer atau pelanggan. Sebagai subjek yang melakukan pembelian produk atau jasa, mereka merupakan sumber pendapatan bagi para pelaku usaha.
Meski demikian, tak sedikit dari pelaku usaha yang kurang memahami pelanggannya, sehingga mengakibatkan performa usahanya menurun. Yuk, simak artikel ini untuk dapat memahami karakteristik pelanggan yang jarang dicermati.
Daftar ISI
Apa Itu Customer?
Dalam bahasa Indonesia kata customer memiliki arti pelanggan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelanggan merupakan individu yang membeli barang secara tetap.
Individu atau kelompok orang yang melakukan pembelian terhadap barang atau jasa yang berasal dari produsen dalam suatu transaksi dapat disebut sebagai pelanggan.
Menurut Jerald Greenberg, costumer adalah seseorang atau sekelompok orang yang berbelanja produk dalam bentuk barang ataupun jasa dengan banyak faktor pertimbangan, seperti tempat, harga, kualitas, dan lainnya. Pertimbangan yang dipilih biasanya berdasarkan keputusannya sendiri.
Di sisi lain, Vincent Gaspersz mengemukakan pelanggan adalah seluruh individu yang menuntut pelaku usaha atau produsen agar memenuhi standar kualitas tertentu dan mereka dapat memberikan pengaruh pada performa bisnis.
Sementara itu, Philip Kotler berpendapat bahwa keberadaan pelanggan adalah sebagai subjek yang melakukan perbelanjaan untuk mendapatkan produk barang atau jasa yang bisa mereka konsumsi sendiri.
Pada setiap bisnis, pelanggan merupakan suatu aspek yang penting keberadaannya. Pasalnya, salah satu tujuan dari bisnis adalah untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak pelanggan maka akan semakin meningkat pula profit yang dihasilkan.
Selain istilah customer, juga terdapat istilah lain seperti consumer. Consumer merupakan julukan yang diberikan kepada individu atau kelompok yang menggunakan suatu produk.
Jenis-Jenis Customer
Dalam dunia bisnis terdapat beberapa jenis customer. Berikut adalah 5 jenis pelanggan, yaitu:
1. Loyal Customers
Loyal customers atau pelanggan setia adalah seseorang yang melakukan pembelian pada suatu produk secara berulang-ulang. Pelanggan jenis ini merasa puas dengan produk atau layanan yang mereka dapatkan dari pihak produsen, sehingga akan melakukan pembelian ulang.
2. Discount Customers
Discount customers atau pelanggan diskon adalah jenis pelanggan yang hanya melakukan pembelian pada suatu produk ketika terdapat promo atau potongan harga.
3. Need-Based Customers
Jenis ini lebih sering dikenal sebagai pelanggan berbasis kebutuhan yang artinya seseorang hanya membeli produk sesuai dengan kebutuhannya.
4. Wandering Customers
Selanjutnya, ada wandering customers yaitu salah satu jenis pelanggan yang tidak dapat mengetahui produk atau layanan apa yang hendak dibeli.
5. Impulsive Customers
Jenis ini merupakan salah satu jenis yang paling sulit untuk dirayu. Pelanggan jenis ini akan membeli apapun secara impulsif. Artinya, mereka hanya membeli suatu produk secara tiba-tiba sesuai kata hati.
7 Karakteristik Umum Customer yang Jarang Diketahui
Terdapat beberapa karakteristik umum yang dimiliki oleh pelanggan. Berikut adalah 7 karakteristik tersebut yang jarang diketahui oleh para pelaku bisnis, yaitu:
1. Cheap Customer
Pelanggan jenis cheap merupakan pelanggan yang hanya memilih produk dengan harga murah. Terdapat beberapa faktor penyebabnya, seperti penghematan, kondisi ekonomi, dan masih banyak lagi.
Beberapa kondisi tersebut membuat pelanggan akan melakukan banyak cara untuk mendapatkan promo maupun diskon.
Cara yang dapat Anda gunakan untuk menarik pelanggan jenis ini adalah dengan menawarkan berbagai promo, seperti beli dua gratis satu atau potongan harga.
2. Difficult Customer
Karakteristik selanjutnya adalah difficult customer. Pelanggan dengan karakteristik semacam ini cenderung memberikan penilaian negatif terhadap produk atau jasa.
Penyebabnya adalah beberapa pengalaman buruk yang sebelumnya produsen berikan ketika berbelanja.
Pelanggan yang memiliki karakteristik tersebut dapat Anda tangani dengan cara yang sabar. Menanggapi pelanggan semacam ini dengan negatif hanya akan menimbulkan perdebatan konsumen dan pelanggan.
3. Sophisticated Customer
Pelanggan sophisticated adalah pelanggan yang memiliki paling banyak pengetahuan dan pengalaman terkait perbelanjaan. Sebelum memutuskan membeli suatu produk atau jasa, mereka telah memahami dengan baik terkait produk tersebut. Bahkan, mereka juga telah melakukan riset sebelumnya.
Bagi pelaku usaha, untuk menarik pelanggan semacam ini perlu adanya pemahaman dan pengetahuan yang mumpuni terhadap produk yang ditawarkan. Pelanggan ini bisa jadi menjadi pelanggan yang loyal, apabila Anda mampu meninggalkan kesan yang baik.
4. Affluent Customer
Karakteristik berikutnya adalah pelanggan kaya yang biasanya lebih mempertimbangkan harga suatu produk yang hendak dibeli. Tidak hanya itu, pelanggan jenis ini juga sangat loyal, sehingga banyak pelaku bisnis yang ingin menarik minatnya.
Berbeda dengan cheap customer yang berfokus pada harga murah, pelanggan ini akan lebih mementingkan kualitas dan pelayanan pelanggan yang mereka terima.
5. Pelanggan Pemarah
Mungkin Anda pernah bertemu dengan pelanggan yang mudah emosi. Pelanggan pemarah adalah pelanggan yang memiliki temperamen yang labil dan emosi tidak teratur.
Untuk menghadapinya, cara yang paling ampuh adalah dengan sabar. Anda bisa mendengarkan segala perkataannya, kemudian berikan penjelasan terkait masalah yang dikeluhkan dengan baik secara ramah.
Sebagai pelaku usaha, Anda juga harus mampu meredam kemarahannya dengan memahami penyebab dan solusinya. Dengan memahami penyebabnya, Anda akan lebih mudah meredakan emosinya dan menemukan solusi dari permasalahannya.
6. Pelanggan Pendiam
Karakteristik pelanggan pendiam tentu tidak banyak berbicara. Bahkan, tak jarang mereka hanya datang untuk melihat saja.
Cara ampuh menghadapi pelanggan jenis ini adalah dengan memulai pembicaraan terlebih dahulu untuk menawarkan produk atau jasa. Buat pelanggan nyaman, sehingga tertarik untuk membeli pada akhirnya.
7. Pelanggan Tidak Sabaran
Pelanggan tidak sabaran adalah mereka yang selalu terburu-buru dalam membeli suatu produk atau jasa. Kecepatan dan ketepatan adalah apa yang mereka inginkan.
Tak jarang, pelaku usaha dituntut untuk bergerak sigap dan tepat dalam memenuhi kebutuhan para pelanggan jenis ini. Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan pelayanan terbaik dengan sigap agar pelanggan tidak kecewa.
6 Perbedaan Antara Customer dan Consumer
Sebelumnya sempat disinggung bahwasanya tidak hanya customer, dalam dunia bisnis juga dikenal istilah consumer. Meski terdengar mirip, keduanya merupakan dua gagasan yang berbeda. Adapun perbedaanya adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Definisi
Perbedaan yang pertama adalah pada arti atau definisinya. Customer adalah sebutan untuk orang yang terlibat dalam transaksi. Sedangkan, consumer merujuk pada orang yang mengkonsumsi suatu produk tanpa harus melakukan transaksi di dalamnya.
2. Peran dalam Transaksi
Seperti yang sebelumnya singgung, peran kedua istilah ini dalam dunia bisnis berbeda. Pelanggan terlibat langsung dalam transaksi, sementara consumer tidak. Consumer adalah pengguna akhir dari suatu produk.
3. Fokus Hubungan
Dalam bisnis, pelaku usaha akan lebih menitikberatkan fokusnya pada customer dibanding consumer. Kondisi ini terjadi karena keberadaan pelanggan mempengaruhi profit bisnis, sedangkan konsumen tidak.
Pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian, sedangkan konsumen adalah individu yang melakukan penggunaan.
Pelaku usaha hanya perlu memastikan konsumen menerima pelayanan yang terbaik. Keberadaan konsumen berguna untuk membantu pelaku usaha memahami kebutuhan pelanggan.
4. Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Dalam bisnis, jumlah pembelian dan preferensi individu penting untuk memutuskan strategi. Keberadaan konsumen sebagai pengguna akhir akan mampu mempengaruhi keputusan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Perbedaanya keduanya adalah pengaruhnya pada keputusan pembelian. Pelanggan akan terlibat aktif karena keputusannya untuk membeli atau menggunakan produk dan jasa dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan. Sedangkan pada sisi konsumen keterlibatannya cenderung pasif.
5. Interaksi
Interaksi yang terjadi antara pelanggan dan pelaku usaha adalah secara langsung. Sedangkan interaksi yang terjadi antara konsumen dan pelaku usaha adalah tidak langsung. Karena konsumen hanya berhubungan dengan produk saja, sedangkan customer bertemu langsung dengan pelaku usahanya.
6. Tujuan Penggunaan
Tujuan penggunaan pelanggan adalah untuk memperoleh produk atau jasa yang memuaskan. Orientasinya adalah hubungan jangka panjang dengan pelaku usaha.
Berbeda dengan pelanggan, konsumen bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari produk atau jasa yang mereka gunakan. Fokusnya lebih berorientasi pada manfaatnya.
Yuk, Pahami Karakter dan Kebutuhan Customer!
Berdasarkan pembahasan di atas, Anda dapat mengetahui pengertian customer dan perbedaannya dengan consumer. Setiap pelanggan tentu memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sedangkan, menjaga kepuasannya adalah tugas dari pelaku usaha.
Untuk mengetahui karakter dan kebutuhan pelanggan, tentu Anda harus melakukan riset. Misalnya, menyebarkan kuesioner kepada target market ataupun wawancara secara langsung. Jika sudah menemukan jawabannya, pastikan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan dan mendengarkan berbagai masukan dari pelanggan.