Dampak perubahan iklim bagi manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki jangkauan yang sangat luas. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab adanya perubahan iklim.
Secara umum, perubahan iklim adalah fenomena pemanasan global. Fenomena ini mengakibatkan terjadinya peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Mari simak informasi lengkap mengenai akibat perubahan iklim dan bagaimana mengatasinya berikut ini!
Daftar ISI
Apa Itu Perubahan Iklim?
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), perubahan iklim merupakan perubahan mencolok pada cuaca di antara periode waktu tertentu, di dalam suatu iklim.
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menjelaskan bahwasanya perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang pada suhu dan cuaca tertentu. Sedangkan NASA (National Aeronautics and Space Administration) mengartikannya sebagai perubahan cuaca yang biasa terjadi di wilayah tertentu.
Secara umum, dapat ditarik garis besar bahwasanya perubahan iklim merupakan perubahan cuaca yang terjadi di suatu tempat secara drastis dan memberikan efek dalam jangka waktu tertentu.
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan iklim, baik faktor internal maupun eksternal. Adapun penyebab terjadinya perubahan iklim adalah sebagai berikut:
1. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca terjadi dimana panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Panas matahari yang seharusnya terpantulkan, tetapi malah terperangkap di permukaan bumi.
Hal ini terjadi akibat aktivitas manusia yang meningkatkan gas-gas di atmosfer yang mampu menangkap panas di dalam bumi, seperti karbondioksida (CO2).
Contohnya seperti penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan, sehingga hasil pembakaran BBM kendaraan tersebut mengakibatkan tertahannya zat inframerah energi matahari yang seharusnya terpantulkan ke luar angkasa.
Namun, malah terserap ke permukaan bumi dan mampu merusak lapisan ozon bumi yang membuat suhu bumi semakin panas.
2. Penebangan Hutan
Pertumbuhan manusia yang semakin pesat menyebabkan penggundulan hutan semakin marak terjadi. Misalnya, penebangan hutan secara besar-besaran untuk membuka lahan pertanian atau pemukiman akan menghasilkan emisi gas yang semakin meningkat.
Hutan memiliki fungsi penting dalam melakukan penyerapan gas-gas karbon. Oleh sebab itu, penebangan hutan akan membatasi alam dalam melakukan upaya perlindungan dalam penyerapan gas karbon.
3. Produksi Makanan
Produksi makanan tanpa disadari merupakan salah satu penyumbang besar dalam terjadinya perubahan iklim. Pendistribusian dan pengolahan makanan melalui berbagai industri pabrik dapat menghasilkan emisi karbon dioksida dan gas metana yang buruk bagi lingkungan.
Faktanya, kotoran yang dihasilkan dari binatang ternak serta penggunaan pupuk kandang pada pertanian dapat menghasilkan gas metana. Hal itu akan meningkatkan efek rumah kaca yang memperburuk pemanasan global.
4. Penciptaan Energi
Penciptaan energi, baik listrik maupun panas, umumnya menggunakan bahan bakar fosil dalam jumlah besar. Hal tersebut terjadi karena mayoritas energi listrik yang ada masih menggunakan batu bara, minyak, dan gas, sebagai bahan bakar utamanya.
Proses pembakaran tersebut akan meningkatkan gas karbondioksida dan gas berbahaya lainnya yang menyelimuti permukaan Bumi.
5. Pesatnya Penggunaan Transportasi
Seperti halnya energi listrik, penggunaan transportasi yang semakin pesat juga menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Hal itu karena sebagian besar kendaraan yang beroperasi menggunakan bahan bakar fosil.
Sektor transportasi juga menjadi kontributor utama meningkatnya emisi gas karbondioksida. Asap kendaraan yang dihasilkan serta minimnya pohon sebagai penyerap alami gas karbon menjadi penyebab utamanya.
Dampak Perubahan Iklim bagi Lingkungan
Dampak perubahan iklim memiliki jangkauan yang luas dalam kehidupan manusia. Tidak hanya menyebabkan pemanasan global, perubahan iklim juga berdampak pada kualitas hidup makhluk yang tinggal di dalamnya. Beberapa dampaknya, antara lain:
1. Meningkatnya Suhu Bumi
Salah satu efek samping dari emisi gas rumah kaca adalah meningkatnya suhu di permukaan bumi. Pada beberapa dekade, beberapa wilayah mengalami fenomena gelombang panas yang ekstrim.
Meningkatnya suhu bumi juga menyebabkan kasus kebakaran hutan lebih cepat menyebar. Hal ini juga menyebabkan konsentrasi air laut meningkat seiring terjadinya pencairan es di Antartika terjadi lebih cepat.
2. Menurunnya Kualitas dan Kuantitas Air
Dampak perubahan iklim selanjutnya adalah menurunnya kualitas dan kuantitas air bersih yang bisa dikonsumsi makhluk hidup di Bumi. Terjadinya pemanasan global mengakibatkan kadar air di atmosfer meningkat, sehingga curah hujan semakin tinggi.
Meningkatnya curah hujan akan menyebabkan kadar air tanah lebih cepat menguap, sehingga ketersediaan air bersih yang tersimpan semakin berkurang. Tingkat evaporasi atau penguapan tidak sebanding dengan penyimpanan air di bumi, karena jumlah hutan lindung yang memperlambat proses evaporasi juga berkurang.
3. Terjadinya Kepunahan
Perubahan cuaca yang terjadi secara cepat dan tidak menentu menimbulkan risiko bagi kelangsungan hidup spesies. Iklim yang ekstrim akan membuat beberapa hewan lebih rentan terhadap wabah dan sulit bertahan hidup.
Perubahan lingkungan akibat iklim yang tidak menentu membuat sebagian spesies sulit beradaptasi. Kondisi ini menjadi faktor yang menyebabkan kepunahan terus meningkat setiap tahunnya.
4. Meningkatnya Kelaparan
Resiko lain dari pemanasan global atau perubahan iklim yang ekstrim adalah meningkatnya resiko kelaparan. Hal ini bisa terjadi akibat berkurangnya produktivitas pertanian dan perikanan akibat cuaca yang tidak menentu.
Tekanan panas akan membuat sumber air dan padang rumput di permukaan Bumi berkurang. Hal ini tentunya akan mengganggu proses produksi pangan pada berbagai sektor.
5. Penyebaran Wabah Penyakit
Cuaca ekstrim juga mengakibatkan penyebaran wabah dan penyakit menjadi lebih cepat. Faktanya, polusi udara serta kelaparan telah menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan.
Meningkatnya penipisan ozon menyebabkan intensitas sinar UV (ultra violet) semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan manusia menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti kanker kulit, alergi, hingga menurunnya imun tubuh secara drastis.
Cara Mengatasi Perubahan Iklim
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan. Adapun beberapa caranya, antara lain:
1. Melakukan Penghematan Energi
Cara pertama dalam mengatasi perubahan iklim adalah dengan melakukan penghematan energi. Hemat energi bisa mulai kita lakukan dengan mengurangi penggunaan listrik di rumah.
Meminimalisir penggunaan energi juga bisa kita lakukan dengan beralih menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi. Selain itu, alih-alih menggunakan pengering, kita bisa menggantung pakaian di bawah matahari langsung.
2. Peralihan Energi
Peralihan energi bisa kita terapkan dengan bantuan pemerintah setempat. Pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber daya listrik bisa diterapkan untuk mengurangi penggunaan energi melalui pembakaran batu bara.
Tidak hanya energi matahari, di beberapa negara maju kincir angin menjadi salah satu sumber utama untuk energi listrik. Penggunaan energi terbarukan akan membantu mengurangi emisi gas karbon penyebab pemanasan global.
3. Gunakan Produk Ramah Lingkungan
Menggunakan produk ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada lingkungan. Hal ini bisa terealisasi dengan cara memilih makanan berbahan organik.
Selain itu, tidak ada salahnya melihat produk yang mana proses produksinya tidak menggunakan sumber daya fosil secara berlebihan. Akan lebih baik dengan meminimalisir penggunaan produk sekali pakai.
4. Meminimalisir Penggunaan Kendaraan Pribadi
Pesatnya penggunaan kendaraan pribadi menyumbang sebagian besar polusi udara akibat asap kendaraan. Menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki bisa menjadi pilihan lain untuk meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.
Meski terlihat sepele, dengan berjalan kaki atau sepeda, emisi gas dari asap kendaraan akan berkurang. Selain itu, memilih transportasi umum akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang ada.
5. Perbanyak Konsumsi Sayur
Tanpa kita sadari, mengkonsumsi sayuran lebih banyak, dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim yang terjadi. Karena produksi makanan nabati menghasilkan lebih sedikit gas emisi dari pada produksi makanan hewani.
Cara ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga baik bagi kesehatan. Berbagai kandungan vitamin dan zat besi dalam sayuran dan kacang-kacangan akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Peran Penting Manusia dalam Menjaga Lingkungan
Nah itulah informasi lengkap mengenai dampak perubahan iklim bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan. Pentingnya kesadaran manusia terhadap kondisi lingkungan yang semakin buruk.
Kerjasama antara pemerintah dan warga juga bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Karena hingga saat ini pemanasan global menjadi salah satu masalah yang terus mengancam keberlangsungan hidup makhluk di dalamnya.