Daur Hidup Lalat serta Cara Berkembang Biaknya

Berbeda dengan serangga lain yang justru memiliki metamorfosis tidak sempurna, daur hidup lalat terbilang sempurna di mana mereka menjalani setiap macam tahap metamorfosis yang terjadi pada perkembangan hidupnya. 

Secara singkat, serangga bernama lain diptera ini mengalami tahapan daur hidup lalat yang sistematis, mulai dari fase telur, lava, pupa, sampai pada wujudnya yang sempurna yaitu fase imago. Simak pembahasan terkait proses daur hidup lalat beserta cara berkembang biaknya berikut ini.

Bagaimana Cara Lalat Berkembang Biak?

Cara Lalat Berkembang Biak
Cara Lalat Berkembang Biak | Image source: romneypestcontrol.com

Lalat adalah salah satu kelompok serangga terbang yang termasuk ke dalam ordo diptera, karena memiliki dua sayap. Tak hanya itu, lalat juga merupakan serangga yang mengalami metamorfosis atau daur hidup lalat sempurna, sebab perubahan wujud mereka dari telur hingga lalat dewasa berbeda-beda.  

Lalat berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Pada prosesnya, lalat betina dan jantan akan melakukan perkawinan. Lalu, lalat jantan mengeluarkan sperma yang selanjutnya akan membuahi sel telur milik lalat betina. 

Sel telur yang merupakan hasil dari pembuahan spermatozoa ini nantinya akan berubah menjadi telur yang terbungkus oleh cangkang. Setelah itu, telur lalat tersebut akan keluar dari tubuh induk lalat betina. 

Adapun untuk proses perkembangbiakan janin dalam telur lalat akan berada di luar tubuh induk lalat betina, dan sang induk akan menggunakan suatu tempat yang berfungsi sebagai wadah perindukan.   

Daur Hidup Lalat

Daur Hidup Lalat
Daur Hidup Lalat | Image source: mikirbae.com

Daur hidup lalat memang sempurna dengan adanya empat rangkaian fase pada setiap perkembangannya, seperti fase telur, fase larva, fase pupa, dan fase imago. 

1. Fase Telur

Tahapan awal dari rangkaian proses daur hidup lalat adalah telur. Ukuran telur lalat sangatlah mini hanya sekitar 1 atau 2 mm saja, hingga bentuknya pun memanjang hampir mirip dengan butiran beras.

Umumnya, induk betina akan meletakkan telur lalat dalam sebuah koloni untuk menambah kesempatan hidup tiap keturunannya. Lalat betina akan menempatkan telur lalat pada suatu tempat yang sekaligus dapat menjadi wadah perindukan bagi larva. 

Pada setiap periode, lalat betina dapat menghasilkan lebih dari 150 butir telur lalat. Selama hidupnya, lalat betina dapat bertelur hingga mencapai jumlah 500 butir per enam periode. 

Telur lalat ini nantinya akan menetas hanya dalam rentang waktu 12-24 jam pada suhu yang ideal. Misalnya, suhu pada suatu lingkungan panas, maka telur lalat pun akan dapat segera menetas. Sebaliknya, jika suhu udara makin dingin, makin lama pula bagi telur lalat untuk menetas. 

Berbeda dengan serangga lainnya, lalat sangat menyukai tempat yang kumuh. Hewan tersebut akan mengunjungi bahkan bertelur di lokasi yang cenderung kotor dan tidak higienis seperti tempat sampah, bangkai hewan, kotoran hewan atau manusia, hingga makanan busuk. 

Bahkan, lalat kerap menyukai untuk hinggap dan bertelur di makanan yang masih dapat manusia konsumsi. Tak hanya itu, lalat ternyata juga menjadikan tempat bertelur tersebut sebagai sumber makanan oleh larva.

Atas dasar inilah, manusia harus senantiasa menjaga kebersihan terutama dalam hal makanan dengan cara menutupnya supaya tidak menjadi tempat favorit lalat untuk hinggap maupun bertelur.

2. Fase Larva

Usai menetas, dalam waktu sehari saja telur lalat akan berubah menjadi larva. Larva lalat disini juga terkenal dengan sebutan belatung yang mana berupa serangga putih yang tak punya kaki. 

Larva lalat ini mendapatkan asupan makanan dan energi dari tempat mereka hinggap dan bertelur, supaya mereka dapat tumbuh dengan baik. Ukuran larva akan semakin bertambah sejalan dengan banyaknya makanan yang mereka konsumsi. 

Adapun untuk periode makanan ini, larva lalat akan membutuhkan waktu selama beberapa hari tergantung dengan kondisi lingkungan, suhu tempat, macam lalat, dan kualitas dari makanan tersebut.

Pada proses daur ulang lalat yang satu ini, larva lalat akan berkembang dengan sangat cepat melalui pergantian cangkang atau molting. Umumnya, larva lalat dapat mengalami pergantian cangkang selama empat kali.    

Selama siklus ini, larva lalat juga akan terus senantiasa berada pada wadah perindukan sembari menunggu waktu transformasi menjadi pupa. Larva lalat akan mencari wadah perindukan yang lebih kering ketika mendekati masa pupasi.

Pupasi atau proses transformasi dari larva lalat ke pupa biasanya membutuhkan waktu selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. 

Sama halnya proses makanan, pada proses transformasi ini juga dipengaruhi oleh makanan, jenis lalat, dan kondisi lingkungan sekitar.  

3. Fase Pupa

Saat kulit larva lalat telah mengeras dan mengalami perubahan warna kulit dari putih menjadi lebih gelap, inilah fase pupa. Pupa merupakan proses daur ulang lalat yang juga disebut dengan kepompong. Pada fase daur hidup lalat ini, ukuran larva telah memadai untuk menjadi pupa atau kepompong. 

Biasanya, para lalat betina akan cenderung menempatkan pupa pada tempat yang aman supaya tidak menjadi incaran pemangsa. 

Karena pada momen ini, pupa akan puasa untuk melakukan aktivitas. Pupa lalat tidak akan melakukan sebuah gerakan apapun serta tidak mengonsumsi makanan sedikit pun. 

Tempat yang ideal bagi pupa pada fase ini adalah tempat gelap dan tersembunyi. Adapun, lamanya stadium kehidupan pupa memerlukan waktu beberapa hari, minggu, ataupun bulan. Namun, biasanya stadium dewasa akan memakan waktu setelah satu minggu untuk keluar dari pupa.  

Uniknya, meski serangga terus berada dalam cangkang, namun mereka akan berusaha mengembangkan diri untuk menjadi lalat seutuhnya. Lalat akan mulai mempunyai sayap, kaki, serta beberapa bagian tubuh lainnya hanya dalam rentang waktu tiga hingga lima hari saja.

4. Fase Imago

Imago atau lalat dewasa adalah tahapan akhir dari rangkaian proses daur hidup lalat. Lalat dewasa akan lepas dari cangkang sejak mengalami perubahan wujud setelah tiga hingga enam hari lamanya. 

Serangga yang telah melepaskan dirinya dari cangkang tersebut dapat mulai terbang pada usianya yang masih tiga hari.

Selanjutnya, lalat dewasa akan terbang untuk mencari makanan supaya dapat bertahan hidup. Tak hanya itu, serangga tersebut juga akan mencari tempat kumuh yang baru untuk media mereka bertelur. 

Lalat dewasa akan melakukan kebiasaan mereka yang khas sebelum terbang, yakni dengan melompat dan bergerak terlebih dahulu. 

Lalat dewasa terkenal dengan serangga yang memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Mereka dapat mencium apapun hingga radius lebih dari 750 meter. Selain itu, lalat dewasa juga memiliki indra penglihatan yang tajam pula. Serangga tersebut memiliki dua pasang mata yang masing-masing terdapat 4000 lensa.

Secara umum, lalat dewasa atau imago dapat bertahan hidup antara 15 hingga 30 hari. Lamanya usia lalat dewasa bergantung pada kondisi dan suhu pada lingkungan tempat mereka tinggal. Biasanya, lalat dewasa lebih suka beraktivitas pada siang hari daripada di malam hari. 

Sudah Tahu Mengenai Daur Hidup Lalat?

Lalat
Lalat | Image source: applepestcontrol.com

Lalat merupakan kelompok serangga dua sayap yang berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Daur hidup lalat sangatlah sempurna, terbukti dengan proses perubahan yang berbeda-beda di setiap bentuknya mulai dari fase telur, larva, pupa (kepompong), dan yang terakhir yakni imago (lalat dewasa). 

Perlu diperhatikan juga bahwa lalat ialah serangga yang kerap membawa penyakit bagi manusia yang perlu untuk dihindari. Jadi, jagalah kebersihan lingkungan terutama tempat makanan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page