Mengenal Daur Hidup Ubur-Ubur Serta Siklus dan Skemanya

Pernah berjalan di tepian pantai dan menemukan ubur-ubur? Hal ini termasuk sesuatu yang sangat langka, tapi bukan berarti tak mungkin terjadi. Pasalnya ubur-ubur merupakan biota laut yang paling sering ditemukan di lautan. Tapi ubur-ubur juga seringkali terbawa arus dan berenang hingga pesisir. Sebagai salah satu hewan laut yang unik, daur hidup ubur-ubur juga cukup menarik.

Mengenal Daur Hidup Ubur-Ubur

Mengenal Daur Hidup Ubur-Ubur
Mengenal Daur Hidup Ubur-Ubur | Image source: pexels.com

Sudah pernah dengar tentang ubur-ubur? Hewan dengan dengan membran transparan ini termasuk dalam jenis Scyphozoa. Hewan tak bertulang belakang ini masuk ke golongan filum Cnidaria. Berbeda dengan ubur-ubur sisir (Ctenophora) dan juga ubur-ubur kotak (Cubozoa), Cnidaria termasuk ubur-ubur sejati.

Ubur-ubur menjadi salah satu biota laut yang cukup unik, dan jarang ditemui kecuali kamu berlayar di perairan laut lepas. Dilihat dari bentuknya, ubur-ubur memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya mudah dibedakan dengan biota lain.

Karakteristik Ubur-Ubur

Tak seperti bentuknya yang transparan dan indah, ketika bertemu ubur-ubur kamu justru harus berhati-hati. Sebab tentakel pada ubur-ubur mampu memberikan sengatan yang berbahaya. Sebagai hewan yang masuk dalam keluarga Cnidaria, ubur-ubur memiliki dua bentuk tubuh.

Polip, adalah bentuk awal di fase hidup ubur-ubur yang masih menempel di dasar laut, sedangkan medusa merupakan bentuk dimana dia bisa berenang. Ukuran tubuh ubur-ubur yang paling sering dijumpai berkisar 2-40 cm saja.

Akan tetapi, spesies ubur-ubur Cyanea capillata berukuran 1-2 meter. Ubur-ubur ini juga disebut dengan surai singa, dimana spesiesnya tergolong yang paling besar. Scyphozoa mudah dijumpai di lautan lepas, di banyak perairan yang ada di seluruh dunia. Kendati begitu, ubur-ubur tidak dapat hidup di air tawar, sehingga kamu tak akan menemukannya di sungai atau rawa-rawa.

Untuk memulai daur hidup ubur-ubur, mereka biasanya memakan berbagai jenis ikan atau Krustasea. Melalui organ nematosista yang terletak pada tentakel, scyphozoa berburu ikan-ikan di lautan. Nematosista ini menjadi ciri yang ada dalam kelas hewan Cnidaria. Organ tersebut merupakan sel jarum yang dapat menyuntikkan racun ke mangsanya.

Struktur Tubuh Ubur-Ubur

Struktur Tubuh Ubur-Ubur
Struktur Tubuh Ubur-Ubur | Image source: istockphoto.com

1. Struktur Dasar

Pada dasarnya ubur-ubur memiliki dua struktur tubuh yang berbeda, yakni dalam fase polip maupun fase medusa. Polip berbentuk seperti tunas, yang akan berkembang menghasilkan tentakel-tentakel dan efira. Sedangkan pada fase medusa, ubur-ubur sudah berbentuk seperti yang kita ketahui.

Dengan sejumlah tentakel dibawahnya, tidak memiliki kepala, dan memiliki lubang mulut dan anus di satu lubang yang sama.

2. Lapisan Sel

Scyphozoa termasuk binatang dengan dua lapisan sel utama (diploblastik). Diantaranya terdiri dari lapisan sel utama ektoderm yang berada di dalam, dan lapisan sel luar gastrodermis. Pada kedua lapisan sel-sel ini, terdapat mesoglea yang menjadi rangka.

3. Nematosista

Nematosista adalah sel yang terletak di tentakel ubur-ubur, dimana keberadaannya berguna untuk menyuntikan racun atau memberikan sengatan. Bentuknya seperti kapsul yang penuh gulungan benang. Tepat diujung benang tersebut memiliki kait kecil yang bertujuan untuk menusuk.

4. Sistem Saraf

Tidak seperti mamalia, ubur-ubur yang tidak punya kepala juga tak memiliki otak sebagai sistem saraf mereka. Kendati begitu, scyphozoa memiliki jaringan neuron yang bekerja dengan rangsangan. Didalamnya terdapat silia yang berguna untuk deteksi indra pendeteksi zat kimia dan kontak fisik.

5. Pencernaan

Daur hidup ubur-ubur berlangsung dengan baik selama sistem pencernaannya bekerja dengan baik. Mereka makan dengan cara berburu, menyerap cairan, menyaring partikel dan nutrisi dari alga. Sedangkan sisa makanan yang tak dapat dicerna oleh Scyphozoa akan kembali keluar melalui mulutnya.

6. Pernafasan

Ubur-ubur merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki sistem pernafasan khusus. Tapi, mereka bernapas menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui lapisan sel luar dan sel dalam.

Daur Hidup Ubur-Ubur

Daur Hidup Ubur-Ubur
Daur Hidup Ubur-Ubur | Image source: idschool.net

Ubur-ubur memiliki daur hidup yang cukup unik jika dibandingkan dengan hewan lainnya. Pada dasarnya Scyphozoa ini memiliki dua fase hidup yang terbagi menjadi fase vegetatif dan generatif. Dimana fase vegetatif merupakan fase ubur-ubur polip, dan generatif adalah fase ketika ubur-ubur sudah menjadi medusa.

1. Fase Vegetatif

Disebut vegetatif karena pada fase ini ubur-ubur memasuki fase aseksual, dimana dia akan bereproduksi sendiri. Benih Scyphozoa yang telah menjadi larva, akan melayang-layang mengikuti arus, hingga akhirnya menempel di benda padat yang ada di dasar laut. Dari situ dia akan membentuk polip yang masih berupa tunas.

Biasanya fase ini ubur-ubur masih dalam bentuk strobila atau skifistoma, dimana proses reproduksinya berbentuk kuncup yang letaknya dekat dengan kaki. Kuncup-kuncup inilah yang akhirnya tumbuh menjadi tentakel ubur-ubur.

Tubuh polip akan membentuk koloni kuncup-kuncup yang banyak, tiap kuncupnya akan berkembang membesar,berubah menjadi strobila atau polip dewasa. Strobila ini kemudian membentuk anak ubur-ubur, yang lama-lama akan memisahkan diri dari tunasnya, kemudian menjadi medusa muda.

2. Fase Generatif

Daur hidup ubur-ubur pada fase generatif ini terhitung dari medusa dewasa, atau ubur-ubur dewasa. Pada fase ini ubur-ubur dewasa sudah bisa berenang dan mencari makan sendiri, bahkan mereka bisa melakukan reproduksi secara seksual.

Scyphozoa jantan akan mampu membentuk sel sperma, dan betinanya membentuk sel ovum. Kedua sel ini akan dikeluarkan ke air, dan saling bertemu. Selanjutnya mereka akan berubah menjadi zigot yang perlahan akan berkembang menjadi planula.

Alur Daur Hidup Ubur-Ubur

Siklus berkembangbiaknya ubur-ubur dijelaskan dalam dua fase, mulai dari fase generatif dan juga fase vegetatif sebagai berikut.

  • Berawal dari medusa dewasa yang berproduksi, menghasilkan sperma dan ovum.
  • Sel-sel tersebut mengalami fertilisasi eksternal di air.
  • Pembuahan sel telur dan sperma menghasilkan zigot.
  • Zigot membelah diri menjadi mitosis dan berkembang, berubah menjadi blastula.
  • Setelah itu, blastula berkembang menjadi gastrula dan berubah bentuk menjadi planula.
  • Planula atau larva berenang dan menempel di pada sebuah substrat, dan tumbuh menjadi polip.
  • Polip yang berkembang memunculkan tunas-tunas akan melakukan strobilasi, sehingga melahirkan medusa muda.
  • Medusa muda atau efira akan melepaskan diri menjadi ubur-ubur. Sedangkan sisa-sisa strobila atau polip dewasa akan berubah menjadi skifistoma yang mampu bertahan beberapa tahun, dan kembali menjadi polip.

Ubur-ubur Hydrozoan adalah contoh spesies yang abadi. Hydrozoan dewasa yang mengalami kesulitan bertahan hidup, dan kelaparan, akan secara otomatis menyusut. Dia menarik dirinya hingga berubah menjadi polip dengan menyerap tentakelnya.

Polip ini akan mengendap beberapa hari, dan memprogram ulang sel-sel polip untuk memulai lagi fase vegetatif dan fase generatifnya.

Sudah Tahu Tentang Daur Hidup Ubur-Ubur

Scyphozoa memiliki daur hidup yang cukup menarik. Bahkan salah satu spesies ubur-ubur disebut-sebut menjadi makhluk hidup abadi. Pasalnya ubur-ubur menjadi salah satu spesies sulit untuk mati, mengingat rantai kehidupan ubur-ubur ini berlangsung secara cepat. 

Melihat daur hidup ubur-ubur yang mengesankan, manusia sebagai spesies paling besar seharusnya bisa belajar dari para biota laut ini. Meskipun hanya mengandalkan indera, ubur-ubur memiliki kepekaan dan pertahanan diri yang baik, terhadap ekosistemnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page