Arti Deklamasi Puisi, Tujuannya, serta Unsur-Unsur Pembuatannya

Puisi merupakan contoh karya literatur yang banyak kalangan pecinta buku gemari. Sebuah karya puisi dapat Anda nikmati dalam berbagai kesempatan, dan deklamasi puisi adalah salah satu caranya. Untuk mengetahui apa itu deklamasi, tujuan, dan cara membuatnya, bacalah artikel berikut ini.

Pengertian Deklamasi Puisi

Apakah Anda tahu asal mulanya kata deklamasi ini? Bahasa Inggris dari kata ini ialah “declamation”, dengan bentuk kata kerja berupa “to declaim”. Makna dari kata dalam bahasa Inggris ini ialah aktivitas menyuarakan sesuatu dengan suara yang lantang dan perasaan yang bersungguh-sungguh.

Melalui kata dalam bahasa Inggris itu, Anda bisa menyimpulkan bahwa deklamasi puisi adalah sebuah kegiatan membaca puisi dengan penuh jiwa dan emosi. Pembacaan puisi itu harus melibatkan sejumlah unsur-unsur fisik dan psikologis supaya audiens mampu ikut merasakan emosi dalam puisi itu.

Sementara itu, pada Kamus Besar Bahasa Indonesia menjabarkan deklamasi puisi sebagai aktivitas penyajian puisi dengan nada lagu dan gaya yang emosional. Nada lagu tersebut bukan benar-benar lagu, melainkan tinggi dan rendahnya intonasi suara yang harus terdengar nyaring.

Kegiatan deklamasi ini berbeda dengan orasi, sebab orasi hanya menyampaikan pesan si pembacanya secara lantang saja tanpa adanya penjiwaan. Sementara itu, deklamasi membutuhkan penjiwaan dan perasaan yang nyata supaya pendengarnya dapat ikut menikmati keindahan karya tersebut.

Apa Tujuan Melakukan Deklamasi Puisi?

Setelah Anda membaca pengertian tersebut, Anda mungkin penasaran; apa tujuan utama dari aktivitas deklamasi ini? Bukankah sebuah puisi dapat orang baca tanpa harus menggunakan emosi atau nada yang tinggi? Tujuan utama deklamasi puisi adalah sebagai berikut.

Pertama, mendeklamasikan sebuah puisi dapat membantu para pendengarnya dalam memahami nilai-nilai seni yang terkandung dalam puisi itu. Nilai-nilai tersebut bisa berupa nilai spiritual, nilai emosional, dan nilai kemanusiaan yang terlukis dalam puisi tersebut secara nyata atau konkret.

Kedua, puisi yang dibaca dalam gaya deklamasi dapat mengajarkan berbagai macam ilmu dan nilai kepada orang-orang yang mendengarkannya. Ilmu dan nilai tersebut misalnya seperti kekeluargaan, agama, moral dan etika, serta kesadaran terhadap lingkungan hidup dan dunia di sekitarnya.

Ketiga, membaca puisi dalam bentuk deklamasi dapat masyarakat gunakan sebagai sarana untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat. Ketimbang berorasi dengan nada keras, deklamasi puisi jauh lebih berkemanusiaan dan sanggup memancing rasa simpati dari banyak orang.

Unsur-Unsur dalam Deklamasi Puisi

Sebagaimana karya-karya literatur lainnya, puisi juga mengandung beberapa unsur yang wajib ada. Jika satu saja unsur tersebut hilang, maka deklamasinya tidak dapat Anda lakukan dengan benar. Macam-macam unsur yang terkandung dalam deklamasi puisi adalah seperti di bawah ini.

1. Intonasi

Unsur pertama yang sebaiknya Anda perhatikan dalam mendeklamasikan puisi yaitu intonasi atau tinggi rendahnya nada dalam puisi. Unsur intonasi ini dapat Anda gunakan untuk menekankan bagian-bagian dalam puisi Anda yang berhak untuk mendapat perhatian utama dari para pendengar.

Baik itu baris yang mengandung kalimat interogatif, kalimat persuasi, atau bahkan kalimat eksklamasi, intonasi harus diatur dengan seksama. Semakin tinggi intonasi yang Anda berikan, maka baris atau bait tersebut harus Anda jadikan inti utama dari keseluruhan puisi Anda.

2. Penjiwaan

Sekadar mengetahui tinggi rendah nada dan penekanan saja belum cukup; Anda wajib tahu unsur deklamasi puisi berikutnya. Unsur itu adalah penjiwaan, dimana Anda memahami emosi-emosi yang terkandung di dalam puisi tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh jiwa.

Apakah itu puisi yang memuji-muji pahlawan nasional, sebuah sajak yang meratapi kepergian orang tercinta, atau bahkan sebuah kritik terhadap ketidak-adilan di dunia sekitar, apapun temanya, yang patut Anda perhatikan ialah rasa, emosi, dan penjiwaan yang tersirat dalam puisi itu.

3. Volume Suara

Inilah unsur yang harus selalu Anda perhatikan setiap kali Anda berdeklamasi di depan banyak orang. Tinggikan volume suara Anda ketika Anda sedang membaca puisi dengan nada nyaring dan perasaan mendalam. Ingat, yang perlu Anda lakukan ialah meninggikan volume suara, bukan berteriak.

Para pendengar akan menjadi lebih terkesan apabila Anda mampu membawakan puisi yang suaranya tinggi dan menggelegar. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda tidak bergantung kepada mikrofon atau alat pengeras suara lainnya, sebab mereka belum tentu memiliki suara yang jernih.

4. Kejelasan Suara

Selain tingginya volume suara, unsur penting lainnya dalam deklamasi puisi adalah kejelasan pembacaan puisi. Anda jangan sampai salah membaca kata-kata dalam puisi maupun memberikan nada yang kurang meyakinkan. Hal itu demi mencegah audiens dari kehilangan minat pada puisi Anda.

Kejelasan suara Anda juga perlu dibantu oleh jeda, yang ditandai dengan koma pada baris-baris puisi. Adanya jeda dalam puisi merupakan kesempatan bagi Anda untuk menarik nafas sejenak. Hal ini juga baik untuk membantu audiens memahami baris-baris puisi yang baru saja Anda bacakan.

5. Mimik Wajah

Unsur kelima dalam deklamasi puisi adalah mimik wajah Anda saat membacakan puisi di hadapan audiens. Puisi yang bernada sendu membutuhkan mimik wajah yang sedih. Sedangkan puisi yang nadanya berapi-api perlu Anda lengkapi dengan ekspresi wajah yang kuat dan tegas.

Selain mimik wajah, jangan lupakan tatapan mata Anda yang mampu melengkapi ekspresi yang Anda tampilkan di hadapan audiens. Anda tentunya tak mungkin hanya menatap naskah ketika berdeklamasi; Anda pasti ingin melihat pendengar dengan tatapan dan ekspresi muka yang meyakinkan.

Cara Mendeklamasikan Sebuah Puisi

Membacakan sebuah puisi di depan khalayak luas membutuhkan persiapan yang lebih matang daripada sekadar membacanya keras-keras. Ada banyak langkah yang patut Anda ikuti apabila Anda hendak mengadakan sebuah deklamasi puisi di depan masyarakat umum, seperti di bawah ini.

1. Pelajari Puisi untuk Mengerti Pesan di Dalamnya

Cara pertama yang suka orang-orang abaikan dalam berdeklamasi ialah membaca puisi. Ini bukan untuk menghafal baris-barisnya saja, tetapi untuk mengerti pesan apa yang terkandung dalam puisi tersebut. Begitu Anda paham inti pesan di dalamnya, barulah Anda bisa mulai berlatih deklamasi.

2. Ketahui Jenis Emosi pada Puisi Pilihan Anda

Karena emosi merupakan bagian penting dalam puisi, Anda coba teliti dulu emosi apa yang ingin Anda tampilkan pada saat berdeklamasi. Mau itu berani, mencela, memuji, atau meratapi, mengetahui jenis penjiwaan dalam deklamasi puisi adalah faktor yang penting bagi pembaca pemula.

3. Praktikkan Ekspresi Wajah Anda

Selanjutnya, unsur yang harus Anda ingat pada waktu berdeklamasi yaitu mimik wajah yang realistis, hidup, dan tidak dibuat-buat. Baik itu ekspresi marah, sedih, atau penuh perjuangan, apabila Anda mampu menunjukkannya di wajah Anda, maka pendengar pun akan menjadi tertarik.

Salah satu metode paling mudah yang boleh Anda coba untuk melatih ekspresi dan mimik wajah Anda ialah berdiri di depan cermin. Coba baca satu baris pada puisi itu, lalu Anda atur ekspresi wajah Anda supaya sesuai dengan emosi pada puisi tersebut.

4. Latihan Membaca Puisi dengan Irama

Inilah waktunya Anda mencoba membaca puisi dengan sedikit irama begitu Anda mengerti dimana letak tinggi dan rendah intonasinya. Irama pada puisi tersebut bisa Anda jadikan sebagai sumber penjiwaan, yang nantinya bisa membawakan emosi dalam benak para audiens.

Usahakan agar pembacaan puisi dengan irama tersebut tidak menyerupai lagu yang biasa Anda dengar di TV atau radio. Itu karena lagu cenderung bersifat menghibur, sementara puisi dalam bentuk deklamasi bersifat emosional dan memiliki pesan yang tersifat.

5. Lafalkan Puisi Per Baris, Bukan Per Bait

Anda jangan terpaku pada keseluruhan isi puisi, sebab itu dapat membuat konsentrasi Anda buyar. Langkah kelima dalam deklamasi puisi adalah dengan melafalkan baris-baris puisi tersebut satu per satu. Dengan cara ini, Anda akan mampu menghayati perasaan yang terkandung dalam setiap barisnya.

6. Jangan Lupa Jeda dan Intonasi Suara

Langkah nomor enam dalam deklamasi puisi adalah berlatih intonasi suara. Sekarang Anda lihat dulu naskah puisi lalu lihat bagian mana yang perlu mendapat penekanan supaya audiens memperhatikannya. Tinggikan suara Anda di bagian yang perlu ditekankan itu.

Kemudian ada lagi yang wajib Anda praktikkan, yaitu jeda di antara baris-baris puisi. Hindari membaca cepat-cepat sebab itu tidak akan memancing emosi apa-apa dari pendengar. Aturlah kecepatan membaca Anda dan jangan lupa untuk menarik nafas pada jeda tersebut.

7. Belajar Deklamasi di Hadapan Cermin

Jika Anda sudah mengikuti langkah-langkah di atas, maka langkah terakhir sebelum Anda berdeklamasi di hadapan umum adalah dengan berlatih di hadapan cermin. Dengan menghadap bayangan Anda di cermin, Anda bisa melihat apakah gestur, mimik wajah, dan intonasi Anda sudah betul atau belum.

Sudah Paham Apa Itu Deklamasi Puisi?

Demikianlah artikel ini menjelaskan tentang aktivitas membaca puisi dalam bentuk deklamasi. Membaca sebuah karya literatur dengan ekspresi yang sungguh-sungguh dapat membantu pembaca dalam merasakan emosinya. Oleh karena itu, Anda jangan ragu untuk berlatih dan mempelajari ilmu deklamasi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page