Ekonomi Kapitalis: Sejarah, Ciri, Kelebihan, Kekurangan & Contohnya

Apakah kamu mengetahui tentang sistem ekonomi kapitalis? Jika belum, tepat sekali, karena kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap tentang topik tersebut. Mari kita bahas bersama dalam artikel berikut ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik!

Pengertian Secara Umum

Sistem ekonomi kapitalis merujuk pada sistem yang memberikan kebebasan kepada pelaku ekonomi swasta untuk mengambil keuntungan dan mengendalikan perekonomian. Pelaku ekonomi swasta ini bisa berupa masyarakat, perusahaan, atau individu.

Secara umum, kapitalis mengacu pada mereka yang memiliki modal besar dan memiliki peran dalam mengendalikan sektor industri, perdagangan, dan sektor ekonomi lainnya dengan tujuan memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh.

Pengertian Menurut Ahli

Berikut ini beberapa pengertian sistem perekonomian kapitalisme menurut beberapa ahli. 

1. Adam Smith

Sistem perekonomian kapitalis bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara tidak melibatkan campur tangan pemerintah dalam penetapan kebijakan atau mekanisme pasar.

2. Ebenstein William

Menurutnya, sistem perekonomian kapitalis cenderung mencakup secara menyeluruh aspek-aspek lainnya, dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

3. Tom G. Palmer 

Ia berpendapat bahwa sistem perekonomian kapitalis melibatkan aspek ekonomi, sosial, hukum, dan budaya yang bertujuan untuk mendorong desentralisasi inovasi melalui kesukarelaan dalam mekanisme pasar.

Sejarah

Sistem ekonomi kapitalis muncul pada abad ke-17, seiring dengan runtuhnya dominasi gereja-gereja di Eropa. Runtuhnya gereja-gereja tersebut dipicu oleh pandangan-pandangan seperti liberalisme, humanisme, rasionalisme, dan materialisme. 

Pada saat itu, gereja dianggap terlalu campur tangan dalam berbagai kepentingan masyarakat. Dalam konteks ini, pemikiran ekonomi kapitalis mulai terbentuk sebagai respons terhadap keterbatasan yang diterapkan oleh gereja. 

Gereja membatasi umatnya untuk mencari keuntungan, karena gereja mengklaim bahwa semua keuntungan adalah hak milik mereka. Setelah dominasi gereja runtuh, masyarakat mulai memperoleh kebebasan untuk mengejar kekayaan. Masyarakat beralih dari sektor agribisnis ke sektor industri. 

Di tengah perkembangan ini, muncul tokoh ekonomi yang dikenal sebagai Adam Smith, yang dianggap sebagai pelopor ideologi kapitalisme. Adam Smith berpendapat bahwa masyarakat seharusnya memiliki kebebasan untuk berusaha dan bersaing, tanpa campur tangan pemerintah. 

Pandangan ini menjadi landasan bagi munculnya paham kapitalisme dan pengaruhnya dalam bidang ekonomi semakin berkembang sejak saat itu hingga sekarang ini di berbagai belahan dunia.

Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis

Terdapat beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi dalam sistem ekonomi kapitalis. Beberapa ciri tersebut:

1. Prinsip Keuntungan Pribadi (Self-Interest)

Sistem perekonomian kapitalis memberikan kebebasan kepada individu atau masyarakat untuk berusaha dalam persaingan bisnis, guna mencapai keuntungan pribadi yang maksimal. Aktivitas ekonomi dalam sistem ini bertujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan individu.

2. Hak Perseorangan yang Diutamakan

Dalam sistem perekonomian kapitalis, individu memiliki kebebasan untuk mengumpulkan kekayaan, tanpa mempertimbangkan keadaan orang lain. Setiap individu memiliki hak untuk memiliki, mengelola, dan mentransfer harta benda dan aset yang dimilikinya.

3. Kebebasan Masyarakat

Sistem ini memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah. Peran pemerintah dalam sistem ini terbatas sebagai fasilitator kegiatan ekonomi, sehingga masyarakat dapat dengan bebas melaksanakan kegiatan ekonomi sesuai dengan kepentingan mereka.

4. Persaingan Bebas

Sistem perekonomian kapitalis mendorong terjadinya persaingan bebas di pasar. Pelaku usaha atau bisnis memiliki kebebasan untuk bersaing dalam pasar dengan berbagai strategi yang mereka pilih, sementara konsumen memiliki kebebasan untuk memilih produk atau layanan yang paling menguntungkan bagi mereka.

5. Harga sebagai Penentu

Dalam sistem perekonomian kapitalis, harga ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar. Pemerintah tidak ikut campur dalam menetapkan harga, sehingga harga akan menyesuaikan secara alami.

Kelebihan

Berikut ini beberapa kelebihan dari sistem perekonomian kapitalis: 

1. Efisiensi dalam Penggunaan Sumber Daya dan Distribusi Barang

Perusahaan menggunakan sumber daya dengan efisien untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, mekanisme pasar juga memungkinkan distribusi barang dan jasa secara efisien berdasarkan permintaan dan penawaran.

2. Penghargaan pada Kerja Keras Individu dalam Bisnis

Dalam sistem perekonomian kapitalis, individu yang bekerja keras dan berhasil dalam bisnis akan mendapatkan penghargaan berupa keuntungan dan kesuksesan. Hal ini menciptakan motivasi bagi individu untuk berinovasi, mengembangkan usaha, dan meningkatkan produktivitas mereka.

3. Kendali Konsumen atas Pasar Melalui Persaingan Harga

Konsumen memiliki kekuatan untuk mengendalikan pasar melalui persaingan harga yang terjadi antar perusahaan. Persaingan harga mendorong perusahaan untuk menawarkan produk dan layanan dengan harga yang lebih kompetitif, sehingga konsumen dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

4. Peningkatan Kreativitas dan Inovasi

Sistem ekonomi kapitalis mendorong individu untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan pasar. Untuk dapat bersaing dan memenangkan persaingan, individu dan perusahaan harus terus berinovasi, menciptakan produk baru, dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

5. Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat Melalui Persaingan Pasar

Persaingan di pasar dalam sistem kapitalis mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat. Persaingan membuat perusahaan meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan mencari peluang baru. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi dengan lebih cepat dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

6. Mendorong Aktivitas Ekonomi yang Maksimal

Sistem perekonomian kapitalis mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi. Individu dapat berpartisipasi dalam bisnis, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi konsumen yang aktif. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar bagi individu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

7. Menciptakan Produksi dan Harga yang Wajar dan Rasional

Mekanisme pasar dalam sistem kapitalis cenderung menciptakan produksi dan harga yang wajar dan rasional. Permintaan dan penawaran yang saling berinteraksi secara alami akan menentukan harga pasar yang mencerminkan nilai dan kebutuhan masyarakat.

Kekurangan

Meskipun memiliki banyak kelebihan bagi masyarakat, sistem perekonomian kapitalis juga memiliki kekurangan, yakni: 

1. Pasar Persaingan Tidak Sempurna dan Persaingan Monopolistik

Dalam kapitalisme, pasar yang sempurna dengan persaingan bebas sering kali tidak tercapai. Sering kali terbentuk pasar persaingan tidak sempurna, di mana ada sedikit pesaing atau bahkan monopoli. 

Keadaan ini menyebabkan harga yang tinggi, kualitas yang rendah, dan kurangnya pilihan bagi konsumen. Monopoli juga dapat menghambat inovasi dan pengembangan ekonomi yang sehat.

2. Krisis Ekonomi dan Kejahatan

Salah satu kelemahan kapitalisme adalah kemungkinan terjadinya krisis ekonomi yang merugikan banyak orang. Ketika produsen menghentikan produksi atau merumahkan pekerja mereka untuk mengurangi biaya, tingkat pengangguran meningkat secara signifikan. Ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat kejahatan.

3. Eksploitasi Sumber Daya Alam

Dalam upaya mencapai keuntungan sebesar-besarnya, sistem kapitalis seringkali mendorong eksploitasi sumber daya alam. Perusahaan cenderung memanfaatkan sumber daya alam, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

4. Kesenjangan dan Ketidakadilan

Kesenjangan ini juga mempengaruhi akses ke sarana produksi, dengan kekuatan yang terpusat pada perusahaan besar dan mengurangi peluang bagi perusahaan kecil atau individu yang kurang beruntung.

5. Konflik dan Ketidakadilan

Persaingan dalam sistem ekonomi kapitalis dapat menyebabkan konflik dan ketidakadilan sosial. Kekuatan ekonomi yang besar terpusat pada pengusaha besar, yang dapat memanipulasi pasar dan mengabaikan kepentingan masyarakat yang lebih luas. 

Ketika profit menjadi tujuan utama dalam bisnis, nilai-nilai sosial dan kepentingan bersama seringkali terabaikan. Akibatnya, kesenjangan sosial semakin tajam, serta kesempatan kerjasama dan solidaritas antar masyarakat berkurang.

Contoh

Berikut ini beberapa contoh penerapan sistem perekonomian kapitalis di Indonesia:

  • Perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan smartphone terbaik yang diminati oleh masyarakat.
  • Perusahaan-perusahaan bersaing dalam mengembangkan inovasi terbaik dalam bidang transportasi massal, dengan tujuan agar inovasi tersebut dapat dibeli dan dimanfaatkan masyarakat secara berulang.
  • Pelanggan memiliki kebebasan untuk memilih barang lain, jika mereka tidak puas dengan barang yang telah dibeli.
  • Investor memiliki kebebasan untuk mencari peluang investasi yang lebih menguntungkan.
  • Pekerja memiliki kebebasan untuk meninggalkan pekerjaan saat ini dan beralih ke pekerjaan lain yang menawarkan gaji yang lebih baik.

Sudah Paham Bagaimana Penerapan Sistem Perekonomian Kapitalis?

Sistem ekonomi kapitalis memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi dan inovasi, tetapi perlu perhatikan keadilan sosial dan perlindungan terhadap kerentanan. Regulasi yang tepat diperlukan untuk menghindari ketimpangan ekonomi yang berlebihan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page