Mengenal Apa Itu Embrio, Ciri-ciri, dan Tahapan Perkembangannya

Pernahkah Anda mendengar istilah embrio? Singkatnya, embrio atau fetus merupakan fase awal perkembangan kehidupan manusia yang penuh dengan keajaiban dan kompleksitas. 

Sebab, tahapan-tahapan yang terjadi selama periode ini adalah langkah penting dalam membentuk struktur dan fungsi tubuh manusia. Oleh karena itu, mari kita bahas secara lengkap apa itu embrio, tahapan perkembangannya, dan ciri-ciri yang sehat.

Apa Itu Embrio?

Istilah embrio mengacu pada janin yang sedang berkembang hingga akhir minggu ketujuh setelah pembuahan. Studi embriologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pembentukan, perkembangan, dan pertumbuhan dalam berbagai organisme.

Pada manusia, zigot atau sel telur yang telah mengalami pembuahan berasal dari proses penyatuan antara ovum dan sel sperma. Saat zigot berjalan melalui tuba falopi, ia akan terbagi menjadi banyak bagian. Sel-sel zigot akan menyatu menjadi bola berongga yang bernama blastula.

Lalu, plasenta akan mulai terbentuk supaya blastula dapat melekat pada dinding rahim. Peran penting plasenta sangat penting untuk mengangkut nutrisi dari ibu menuju embrio yang sedang berkembang.

Selama periode yang umumnya berlangsung sekitar beberapa minggu setelah pembuahan, sel-sel fetus akan terus berkembang dan mengalami diferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan dan organ. 

Selama perkembangan embrio, muncullah tiga lapisan kelembagaan utama yang penting dalam pembentukan struktur tubuh manusia yang lebih kompleks, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan ini akan menjadi dasar untuk pembentukan saluran pencernaan, otot, dan sistem saraf.

Pada intinya, calon janin memiliki karakteristik yang khas pada tahap perkembangan awal. Pada manusia, tahap ini bermula setelah fertilisasi dan berlanjut hingga sekitar minggu kedelapan perkembangan. Kemudian, mereka akan mengalami perubahan morfologis dan genetik saat berkembang menjadi janin yang lebih matang. 

4 Tahapan Perkembangan Embrio

4 Tahapan Perkembangan Embrio
Shutterstock

Pertumbuhan fetus atau janin manusia akan melalui beberapa tahap penting yang menghasilkan pembentukan berbagai lapisan dan struktur perkembangan awal. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang empat tahap embriogenesis:

1. Fase Morula

Setelah pembuahan (fertilisasi) terjadi, zigot (sel hasil penyatuan sel telur dan sperma) mengalami pembelahan sel berulang kali melalui proses mitosis. Pada tahap ini, zigot berubah menjadi struktur yang bernama morula.

Morula adalah kumpulan sel-sel kecil yang terbentuk pada sekitar tiga hingga empat hari setelah pembuahan. Sel-sel morula masih setara dan belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Morula terdiri dari sekitar 16 hingga 32 sel yang membentuk struktur mirip seperti bola dengan ukuran yang relatif kecil.

2. Fase Blastula

Morula berlanjut dalam pembelahan sel dan membentuk struktur bernama blastula. Pada tahap ini, sel-sel embrio mengatur diri mereka menjadi dua lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan luar yang bernama blastoderm dan lapisan kedua adalah lapisan dalam yang bernama blastosel.

Lapisan luar akan berkembang menjadi bagian luar tubuh (ektoderm), sedangkan rongga blastosel akan membentuk bagian dalam tubuh. Blastula adalah tahap awal dari diferensiasi sel di mana sel-sel mulai mengambil peran tertentu dalam embriogenesis.

3. Fase Gastrula

Fase penting dalam perkembangan embrio disebut tahap gastrula, yang melibatkan proses pembentukan tiga lapisan germinal utama: ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Tahap ini memiliki peran kritis dalam pembentukan struktur awal tubuh embrio. 

Selama fase ini, bagian tengah blastula mulai mengalami lipatan dan migrasi, sehingga akan membentuk rongga bernama archenteron. Permukaan lapisan luar (ektoderm) dan permukaan bagian dalam (endoderm) akan berkembang dari archenteron. Kemudian, lapisan tengah (mesoderm) juga terbentuk pada tahap ini. 

Ektoderm akan membentuk kulit, sistem saraf, dan mata. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, dan sistem peredaran darah. Sedangkan endoderm akan berkembang menjadi saluran pencernaan, paru-paru, dan organ internal lainnya.

4. Fase Organogenesis

Tahap organogenesis adalah tahapan ketika berbagai organ dan struktur tubuh mulai berkembang dari lapisan-lapisan yang terbentuk sebelumnya. Selama tahap ini, masing-masing lapisan germinal embrio mengalami diferensiasi lebih lanjut untuk membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.

Organogenesis mencakup pembentukan struktur seperti jantung, otak, mata, tangan, kaki, ginjal, hati, dan organ-organ vital lainnya. Setiap organ mengalami diferensiasi lebih lanjut dan membangun struktur serta fungsi yang unik.

Ciri-Ciri Embrio yang Sehat

Ciri Ciri Embrio yang Sehat
Freepik

Embrio yang sehat memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang mencerminkan perkembangan yang normal dan optimal. Berikut ini adalah penjelasan beberapa ciri-cirinya:

1. Faktor Intrinsik

Usia, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, faktor ovulasi, kegagalan ovarium, faktor laki-laki, serta kualitas gamet (ovum dan sperma) adalah faktor intrinsik yang memengaruhi mutu janin. Mutu ini pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas calon janin, perkembangan kehamilan, dan kesehatan anak. 

Selain usia, faktor-faktor intrinsik yang berkontribusi pada peningkatan mutu calon janin dapat teratasi melalui tindakan seperti penggunaan obat antioksidan atau suplemen vitamin. Tentu keduanya dapat mengurangi risiko dari faktor-faktor negatif terhadap perkembangan embrio dan kehamilan. 

Seseorang, baik pria maupun wanita, yang memiliki kelebihan berat badan atau terlibat dalam kebiasaan merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol, dapat mempengaruhi kesehatan dan mutu gamet yang mereka miliki.

2. Faktor Ekstrinsik

Hubungan antara kultur janin dan proses gamet in vitro mendapat pengaruh oleh faktor dari luar. Faktor-faktor seperti kondisi lingkungan di dalam laboratorium dan penggunaan jenis media kultur akan memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pembuahan yang terjadi di luar tubuh induk.

Telah terbukti bahwa pemantauan yang teliti terhadap kondisi perkembangan embrio serta penerapan metode yang tepat dapat meningkatkan mutu calon janin dan peluang keberhasilan pembuahan. Sehingga, zigot akan terus berkembang dan tumbuh pada tahap embrionik. 

Fetus akan menghasilkan tiga lapisan jaringan yang bertanggung jawab membentuk struktur tubuh bayi. Tahap yang berlangsung mulai dari persiapan awal pembuahan hingga tujuh minggu setelah pembuahan yang terkenal sebagai fase embrionik.

Dalam kesimpulannya, setelah menyelesaikan fase perkembangan embriogenesis, embrio berubah menjadi janin dan proses ini berlangsung hingga saat persalinan. Kemudian, kualitas calon janin dapat terpengaruh oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun luar.

Perbedaan Embrio, Zigot, dan Bayi

Perbedaan Embrio Zigot dan Bayi
Shutterstock

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa istilah embrio berbeda dengan zigot maupun bayi. Sebab, setelah sel telur dan sel sperma mengalami pembuahan di tuba falopi, maka terciptalah zigot. 

Kemudian, setelah pembelahan dan perkembangan sel, zigot akan bergerak dari tuba falopi menuju rahim di mana ia akan mulai tumbuh menjadi embrio. Nah, mulai dari awal proses pembuahan hingga tujuh minggu kemudian, calon janin mulai berkembang. 

Pada masa ini, embrio berkembang dan terbagi menjadi tiga jaringan dengan berbagai fungsi. Setiap lapisan jaringan akan mulai membentuk bagian tubuh bayi selama tahap embrionik. 

Sebelum janin lahir dan disebut sebagai bayi, embrio dan janin adalah tahapan yang paling penting. Singkatnya, pembuahan antara sel telur dan sel sperma menghasilkan perkembangan zigot, yang kemudian berkembang menjadi calon janin dan pada akhirnya menjadi bayi.

Kemungkinan Masalah dalam Proses Embriogenesis

Pada tiga minggu pertama, masalah perkembangan pada embrio mungkin dapat muncul pada Anda. Karena sejatinya organisme yang tumbuh sangat rentan terhadap cedera dari penyakit genetik dan paparan lingkungan.

Kondisi ini dipicu lantaran banyaknya sistem organ internal dan struktur eksterior yang memicu spesialisasi serta perkembangan embrionik. Anomali genetik ini dapat mencakup konfigurasi kromosom yang salah dan mutasi genetik spontan, yang mungkin berdampak pada pertumbuhan organ vital seperti jantung atau otak.

Janin manusia yang sedang berkembang tidak akan mudah dikenali hingga berusia sembilan minggu setelah pembuahan, atau sebelas minggu setelah periode menstruasi sebelumnya. Perkembangan sistem vital tubuh akan mulai berlangsung selama tahap embrionik.

Anggap saja sebagai kerangka dan pondasi dasar bayi. Banyak pencapaian yang bayi capai sebelum tanggal kelahirannya. Setiap tahap, termasuk pertumbuhan dan perkembangan embrio, Anda perllu memahami keseluruhan gambaran kehamilan.

Cobalah untuk memusatkan energi dan pasangan untuk merawat diri sendiri, menghadiri pemeriksaan pranatal, dan menjalin ikatan dengan kehidupan yang tumbuh di dalam diri saat bayi terus berkembang.

Sudah Tahu Apa Saja Tahap Perkembangan Embrio?

Berdasarkan pembahasan di atas, proses perkembangan kehidupan seperti pada tahap embrio memegang peran penting dalam membentuk dasar organisme multiseluler yang kompleks. Studi embriologi telah mengungkapkan betapa pentingnya tahap ini dalam pemahaman tentang perkembangan awal organisme.

Pemahaman mengenai tahap ini tidak hanya berfokus pada pemahaman tentang awal kehidupan, tetapi juga membuka pintu untuk kemungkinan pengembangan teknologi medis. Selain itu, Anda juga dapat memahami lebih dalam tentang sifat dan kompleksitas kehidupan itu sendiri.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page