Jika berbicara mengenai jurusan kuliah yang selalu diburu banyak calon mahasiswa baru, maka jurusan di bidang kesehatan seperti Kedokteran, Keperawatan, hingga Kebidanan adalah jawabannya. Namun, selain jurusan tersebut, Anda perlu mempertimbangkan jurusan kesehatan lainnya yaitu jurusan Fisioterapi.
Singkatnya, lulusan jurusan ini membantu memulihkan gangguan sistem gerak akibat cedera atau penyakit tertentu. Prospek kerjanya sangat menjanjikan karena lulusannya banyak dibutuhkan di berbagai bidang. Penasaran dengan jurusan ini? Berikut informasi mengenai ruang lingkup, info kuliah, serta prospek kerjanya.
Daftar ISI
Mengenal Jurusan Fisioterapi
Fisioterapi atau dalam Bahasa Inggris physiotherapy merupakan cabang ilmu program studi Kedokteran yang mempelajari tentang fungsi dan gerak tubuh manusia. Mulai dari cara gerak, bentuk otot, sendi dan tulang.
Mahasiswa akan belajar mengenai gerak tubuh manusia dan organ tubuh yang berperan di dalamnya. Ada beberapa jenjang pendidikan, mulai dari D3, D4, hingga S1 dengan gelar yang berbeda-beda. Lulusan D3 mendapat gelar A.Md.Ft, lulusan D4 mendapatkan gelar S.Tr.Ft, sedangkan lulusan S1 mendapatkan gelar S.Ft.
Ruang Lingkup Jurusan Fisioterapi
Mahasiswa akan belajar mengenai ilmu anatomis dan terminologinya, termasuk biomekanik, fisiologi, dan lain sebagainya. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari penanganan kelainan fisik dengan cara mengoptimalkan gerakan dan fungsi tubuh, memperbaiki gangguan fungsi alat gerak, dan lain-lain.
Fisioterapis memang bukan dokter, akan tetapi keduanya sama-sama bagian dari ilmu kesehatan. Ruang lingkup fisioterapis sama seperti dokter, yaitu promotif atau promosi, preventif atau pencegahan, kuratif atau pengobatan, dan rehabilitatif atau rehabilitas.
Dokter umumnya menyembuhkan dengan obat, sementara fisioterapis membantu pasien menggunakan exercises dan electrotherapy. Selain itu, ada beberapa cabang ilmu Fisioterapi yang perlu Anda ketahui, yaitu:
- Kardio dan Pulmonal yang menangani masalah paru-paru dan jantung.
- Pediatrik dan Obgyn yang menangani anak dan kehamilan.
- Geriatri yang menangani pasien lanjut usia.
- Muskuloskeletal yang menangani masalah otot.
- Neuromuskular yang menangani penyakit sistem saraf.
- Sport and Wellness yang menangani masalah olahraga dan kebugaran.
- Women’s Health yang menangani masalah kesehatan wanita.
Informasi Kuliah Jurusan Fisioterapi
![Jurusan Fisioterapi: Ruang Lingkup, Info Kuliah, dan Prospek Kerja 2 Kuliah Jurusan Fisioterapi](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/09/4-6.jpg)
Lama studi jurusan Fisioterapi yang mahasiswa tempuh akan menyesuaikan jenjang pendidikan yang dipilih. Mahasiswa yang memilih jenjang D3 akan menempuh masa studi rata-rata 3 tahun atau 6 semester. Sedangkan jenjang D4 dan S1 menempuh masa studi rata-rata 4 tahun atau 8 semester.
Ketika masuk ke jurusan ini, Anda harus siap belajar mengenai dasar-dasar ilmu kesehatan, kedokteran, serta tentu saja Fisioterapi. Mahasiswa akan lebih banyak melakukan praktek daripada belajar teori. Beberapa mata kuliah yang biasanya masuk ke dalam jurusan ini adalah:
- Anatomi.
- Statistik dan Epidemiologi Kedokteran.
- Terapi Latihan.
- Farmakologi.
- Neuromuskular.
- Kardiovaskuler dan Respirasi.
- Kinesiologi dan Biomekanik.
- Pertolongan Pertama Kegawat dan Kedaruratan.
- Biologi Molekuler.
- Biokimia.
- Sosiologi Kesehatan.
- Manajemen Pelayanan FT.
- Dasar Pemeriksaan Lab dan Radiologi.
Rekomendasi Universitas dengan Jurusan Fisioterapi
Bagi Anda yang ingin menjadi fisioterapis handal, Anda harus memilih jurusan dari universitas terakreditasi unggul. Berikut ini rekomendasi universitas yang bisa Anda pilih:
1. Universitas Indonesia, Depok
Salah satu universitas terbaik di Indonesia yaitu UI menawarkan jurusan Fisioterapi untuk jenjang D3. Berada di Program Pendidikan Vokasi, jurusan ini memiliki cukup banyak peminat setiap tahunnya.
2. Universitas Udayana, Bali
Jika berniat kuliah di Bali, maka Anda bisa memilih Universitas Udayana atau UNUD. Program ini sudah ada sejak tahun 2010. Jenjang pendidikan yang ada di Universitas Udayana adalah S1 atau sarjana.
3. Universitas Airlangga, Surabaya
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga merupakan salah satu program studi terbaik di Indonesia. Ada dua jenjang yang bisa calon mahasiswa pilih untuk jurusan Fisioterapi, yaitu D3 (Vokasi) dan D4 (Sarjana Terapan). Banyak praktek langsung di rumah sakit dan lembaga kesehatan untuk meningkatkan skill mahasiswa.
4. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM menawarkan program S1 dan pendidikan profesi Fisioterapis. Lulusan S1 akan bergelar S.Ft, sedangkan lulusan profesi Fisioterapis akan bergelar Ftr. Jika lulus profesi dan mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi), maka seorang Fisioterapis bisa membuka praktek sendiri.
5. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Selain UMM, Universitas Muhammadiyah Surakarta di Solo juga menawarkan jurusan ini. Jenjang pendidikannya pun sama, yaitu S1 dan profesi untuk calon mahasiswa yang ingin menjadi Fisioterapis. Fasilitasnya sangat lengkap, mulai dari klinik, laboratorium, study club, hingga acara tahunan.
6. Universitas Hasanuddin, Makassar
Universitas di luar pulau Jawa yang menawarkan jurusan Fisioterapi adalah Universitas Hasanuddin di Makassar. Seperti beberapa universitas unggul lainnya, jenjang pendidikan yang mereka tawarkan adalah S1 dan profesi. Mahasiswa S1 harus lulus 45 mata kuliah dengan jumlah 147 SKS.
Prospek Kerja Lulusan Jurusan Fisioterapi
Jurusan satu ini memiliki prospek kerja yang sangat luas. Lulusan Fisioterapi bisa menjadi:
1. Fisioterapis
![Jurusan Fisioterapi: Ruang Lingkup, Info Kuliah, dan Prospek Kerja 3 Fisioterapis](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/09/6-6.jpg)
Prospek kerja yang paling utama tentu saja menjadi seorang fisioterapis. Fisioterapis memiliki tanggung jawab untuk membantu pasien yang memiliki kesulitan fungsi fisik. Baik itu karena penyakit, cacat, cedera, atau penuaan.
Fisioterapis akan menilai masalah atau gangguan fisik yang terjadi pada pasien. Setelah itu, fisioterapis akan merancang program perawatan untuk memulihkan kondisi fisik pasien.
Pemulihan bisa menggunakan terapi manual, elektroterapi, atau latihan terapi. Namun, untuk menjadi seorang fisioterapis yang bisa buka praktek sendiri, Anda harus melanjutkan pendidikan Fisioterapi ke jenjang profesi.
2. Ahli Akupuntur
Akupuntur merupakan terapi tradisional yang sudah ada sejak zaman Tiongkok Kuno. Ahli akupuntur memberikan saran kesehatan dan mengobati pasien menggunakan terapi. Contoh terapi yang dilakukan yaitu akupuntur elektronik dan jarum, pemanasan titik akupuntur atau moksibusi, bekam, hingga tuina atau pijatan.
3. Terapis Pijat
Banyak orang yang menggunakan pijat untuk mengobati lelah fisik. Terapis pijat bertanggung jawab mengatasi lelah fisik dan membuat pasien lebih rileks. Bukan hanya itu, terapis pijat juga bisa mengobati masalah kesehatan tertentu yang berhubungan dengan gerak, otot, dan tulang.
4. Terapis Olahraga
![Jurusan Fisioterapi: Ruang Lingkup, Info Kuliah, dan Prospek Kerja 4 Terapis Olahraga](https://hotelier.id/studi/wp-content/uploads/2023/09/7-4.jpg)
Atlet sangat rentan terhadap cedera akibat pergerakan di lapangan atau arena olahraga. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan terapis yang dapat membantu memberikan perawatan dan rehabilitasi.
Selain itu, terapis olahraga juga harus mampu memberikan saran tentang pencegahan terjadinya cedera selama olahraga. Ada banyak teknik untuk memastikan atlet aman dalam melakukan aktivitas olahraga. Tidak hanya untuk atlet, tapi untuk orang-orang yang memiliki intensitas olahraga tinggi.
5. Terapis Okupasi
Anda mungkin menemukan banyak orang yang memiliki kemampuan fisik terbatas. Entah itu karena cedera, penyakit, atau memang keadaan dari lahir.
Terapis okupasi akan membantu mengobati orang-orang dengan keterbatasan tersebut. Jadi pasien bisa melakukan kegiatan sehari-hari setelah mengikuti program terapi yang diberikan.
6. Osteopat
Osteopat merupakan salah satu peluang kerja lulusan Fisioterapi yang tidak banyak orang ketahui. Mereka yang bekerja sebagai osteopat memiliki kemampuan di bidang osteopati.
Seorang osteopat akan membantu meringankan rasa sakit pasien. Selanjutnya, osteopat membantu meningkatkan fungsi tubuh dengan menggerakkan tulang, otot, ataupun persendian.
7. Dosen atau Tenaga Pendidik
Tidak semua lulusan profesi akan lanjut menjadi seorang fisioterapis. Jika memiliki passion di bidang pendidikan, maka Anda juga bisa menjadi seorang dosen atau tenaga pendidik.
Anda bisa melamar menjadi dosen di universitas, politeknik kesehatan, dan lain sebagainya. Ketika menjadi tenaga pendidik, Anda harus mengajarkan materi teori dan praktek pada mahasiswa.
8. Fisioterapis Hewan
Bagi pencinta hewan, Anda bisa bekerja sebagai seorang fisioterapis hewan. Fisioterapis hewan bekerja merawat hewan ternak, hewan peliharaan, serta hewan peliharaan eksotis.
Tugas fisioterapis hewan sama seperti fisioterapis manusia yaitu mengembalikan fungsi, mobilitas, kinerja, dan kemandirian hewan. Selain itu, fisioterapis hewan juga mengelola masalah sendi dan tulang belakang pada hewan.
9. Penyuluh Kesehatan
Prospek kerja terakhir yang bisa Anda masuki setelah lulus dari jurusan Fisioterapi adalah penyuluh kesehatan. Tentu saja penyuluhan yang diberikan berhubungan dengan kesehatan gerak, otot, dan tulang. Saat ini, banyak juga penyuluh kesehatan yang menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), sehingga lebih menjanjikan.
Tertarik Masuk Jurusan Fisioterapi?
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai salah satu jurusan yang menjanjikan di Indonesia. Jika tertarik masuk jurusan Fisioterapi, maka Anda harus kenal lebih dalam mengenai jurusan ini. Jadi, Anda tidak akan merasa salah jurusan setelah mulai berkuliah nanti.Pahami karakter dan passion Anda agar bisa menentukan apakah cocok dengan jurusan yang akan dipilih atau tidak. Semoga informasi di atas bisa membantu Anda memilih jurusan kuliah yang tepat.