Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan dan hewan mempunyai berbagai jenis sel dan jaringan dalam tubuh. Masing-masing sel dan jaringan ini mempunyai fungsinya untuk menjaga kestabilan tubuh makhluk hidup, terutama ribosom. Sederhananya, fungsi ribosom adalah tempat berlangsungnya proses sintesis protein.
Protein ini nantinya bisa mendukung pembentukan organ seperti kulit, rambut, dan kuku. Tidak hanya itu, masih ada banyak fungsi lain dari ribosom yang perlu kamu ketahui. Simak ulasan dalam artikel ini untuk mengetahui lebih detail tentang ciri-ciri, jenis, struktur, hingga cara kerja ribosom pada tubuh makhluk hidup!
Daftar ISI
Pengertian Ribosom
Ribosom berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu Soma dan Ribonucleic Acid. Soma artinya badan, sedangkan Ribonucleic acid artinya asam ribonukleat. Secara sederhana, ribosom dapat diartikan sebagai organel yang berukuran kecil, padat, dan tidak mempunyai membran sel.
Ribosom tersusun atas molekul utama berupa protein dan ribosom RNA atau rRNA. Organel sel ini terdapat dalam sel organisme prokariotik dan eukariotik. Ribosom terdapat di banyak tempat, terutama retikulum endoplasma dan sitosol pada sel eukariotik. Sementara pada sel prokariotik, organel ribosom hanya terdapat di sitosol.
Satu sel eukariotik yang dapat melakukan replikasi secara aktif, dapat mengandung sebanyak 10 juta ribosom. Tidak heran, jika ribosom disebut mempunyai jumlah yang sangat besar di semua sel makhluk hidup.
Ciri-Ciri Ribosom
Sekilas kamu mungkin sudah mulai memahami fungsi ribosom dalam sel makhluk hidup. Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsinya, kamu bisa mempelajari terlebih dahulu karakteristik atau ciri-ciri ribosom berikut ini:
- Terdiri atas susunan RNA dan protein.
- Terdapat 65 persen Ribonukleat RNA (rRNA) dan 35 persen protein.
- Bentuk ribosom menyerupai butiran kecil dan memiliki diameter berukuran sekitar 20-22 nanometer.
- Termasuk organel terkecil di dalam sel makhluk hidup.
- Fungsi ribosom sebagai organel yang mampu menghasilkan protein.
- Mempunyai dua jenis atau kategori, yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas.
- Terletak di organel retikulum endoplasma (RE) kasar dan juga tersebar di sitoplasma.
- Terdapat di dalam sel makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, serta organisme prokariotik dan eukariotik.
Struktur Ribosom
Ribosom terdiri dari protein dan RNA ribosom (rRNA). Ribosom terletak di sel sitosol pada tumbuhan dan hewan. Kamu juga bisa menemukan ribosom dalam sel prokariotik dan eukariotik pada mitokondria, kloroplas, dan bakteri. Umumnya, ribosom pada sel prokariotik berukuran lebih kecil daripada yang ada di sel eukariotik.
Biasanya, terdapat tiga atau empat molekul rRNA dan tersebar sekitar 40 – 80 persen protein ribosom yang berbeda. Pada sel eukariotik, ribosom terdiri atas setengah protein dan rRNA. Ribosom eukariotik panjangnya 32 x 22 nanometer. Sedangkan pada sel prokariotik, terdiri dari 40 – 60 persen rRNA dan berukuran 29 x 21 nanometer.
Setiap satu unit ribosom, terdiri atas dua subunit dengan ukuran lebih besar dan lebih kecil. Subunit paling kecil berperan sebagai tempat menerjemahkan dan mengikat mRNA untuk asam amino. Sedangkan fungsi ribosom subunit yang lebih besar adalah tempat menambahkan asam amino dan membentuk ikatan peptida.
Subunit dalam ribosom terletak saling tindih, dimana subunit paling besar berada di bagian teratas. Pada bagian tengah subunit terdapat RNA. Dua subunit ini mengandung komponen asam ribonukleat dan protein. Selanjutnya, subunit ini dapat bergabung dengan adanya interaksi antara rRNA dalam satu subunit dan protein dari subunit lain.
Fungsi Ribosom
Secara keseluruhan, ribosom dapat kamu temukan di dalam sel tumbuhan dan hewan. Setiap organel sel tentu mempunyai fungsi yang penting untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup. Tidak hanya membentuk protein, berikut ini beberapa fungsi ribosom:
1. Sintesis Protein
Ribosom merupakan organel yang tidak mempunyai membran dalam tubuhnya. Ribosom dalam proses sintesis protein berfungsi untuk menerjemahkan kode dari mRNA yang akan berubah menjadi protein.
Secara umum, sintesis protein diawali dengan pembentukan RNA dan penyusunan protein DNA menjadi RNA, lalu menjadi protein. Fungsi ribosom juga dapat melakukan proses sintesis pada protein dan enzim secara bebas, sehingga bisa menjadi katalisator pada cairan dalam sitosol.
2. Translasi
Dalam proses sintesis protein, ribosom juga bertugas dalam proses translasi. Translasi ini berperan dalam menyalurkan informasi mengenai urutan nukleotida yang terdapat pada molekul pembentuk mRNA. Fungsi ribosom, yakni akan mengubah rangkaian nukleotida ini menjadi rangkaian asam amino baru.
mRNA dalam proses translasi akan berubah menjadi salinan urutan dari DNA. Kemudian, bisa digunakan sebagai komponen penyusun gen. mRNA di sini juga mengandung informasi urutan asam amino untuk proses pembentukan protein.
Secara sederhana, proses translasi berawal dari masuknya mRNA pada sitoplasma sebagai cairan pengisi sel di luar inti sel. mRNA secara langsung membawa informasi pembuatan protein menuju ribosom. Ribosom menggunakan informasi ini untuk membentuk rantai asam amino sebagai bahan dasar pembentukan protein.
3. Transkripsi
Selanjutnya, fungsi ribosom adalah berperan sebagai transkripsi dalam sintesis protein. Salah satu dari rangkaian DNA yang terbentuk dalam proses sintesis protein akan mengalami transkripsi untuk menghasilkan RNA. Proses transkripsi juga termasuk dalam proses ekspresi genetik.
Peristiwa yang terjadi selama transkripsi adalah proses penyalinan teks dari DNA yang akan berubah menjadi RNA. Sementara itu, komponen yang mengalami perubahan, yaitu basa nitrogen. Hasil akhir dalam proses transkripsi adalah mRNA dengan informasi pembuatan protein. Proses ini berlangsung pada bagian inti sel atau nukleus.
Jenis Ribosom
Setelah menyimak fungsi ribosom secara detail, kamu juga perlu tahu bahwa terdapat dua jenis ribosom, yaitu ribosom terikat yang ada di membran RE kasar dan ribosom bebas yang berada di dalam sitoplasma. Berikut ini masing-masing penjelasan dari macam-macam ribosom:
1. Ribosom Terikat
Jenis ribosom yang pertama adalah ribosom terikat. Seperti namanya, ribosom ini terikat pada bagian membran retikulum endoplasma (RE) kasar. Protein yang terbentuk pada ribosom terikat akan digunakan untuk membran tersebut dan disekresikan ke luar sel.
Contoh hasil sintesis protein pada ribosom terikat adalah enzim pada pankreas. Enzim ini akan disekresikan ke usus halus untuk mendukung proses pencernaan protein.
2. Ribosom Bebas
Jenis ribosom yang kedua adalah ribosom bebas. Fungsi ribosom bebas adalah sebagai tempat untuk melakukan sintesis protein yang berguna dalam sitosol. Berbeda dengan ribosom terikat, ribosom bebas berada di dalam sitoplasma.
Contoh hasil sintesis protein dalam ribosom bebas adalah enzim yang berfungsi sebagai katalisator penguraian. Protein dalam ribosom bebas akan digunakan dalam sitosol itu sendiri.
Cara Kerja Ribosom
Fungsi ribosom dapat membantu dalam proses sintesis protein yang melibatkan DNA dan RNA. Proses ini terjadi dalam nukleus atau inti sel. Cara kerja ribosom dalam sintesis protein diawali dengan enzim di dalam nukleus yang membuka bagian DNA spesifik.
Molekul RNA akan menyalin DNA tersebut untuk melanjutkan proses pembentukan protein. Apabila RNA berhasil menyalin informasi genetik (DNA), molekul RNA kemudian bergerak dari inti sel menuju sitoplasma.
Proses pembentukan protein terjadi pada sel sitoplasma. Hasil akhir dari sintesis protein adalah protein untuk mendukung berbagai fungsi tubuh. Beberapa fungsi protein dalam tubuh adalah sebagai sumber energi, membentuk enzim, merawat jaringan tubuh, membentuk hormon, dan memperbaiki sel yang rusak.
Sudah Tahu Apa Saja Fungsi Ribosom?
Jadi, fungsi ribosom adalah untuk membentuk protein, membantu proses translasi, sintesis protein, serta menjadi transkripsi dalam sel setiap makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, serta organisme prokariotik dan eukariotik.
Karena fungsinya yang cukup penting, maka bila ribosom mengalami gangguan, tentunya akan sangat fatal. Sebab, sistem kerja sel makhluk hidup dapat terhenti karena putusnya komunikasi antar sel serta terganggunya proses pembentukan asam amino. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk merawat kesehatan sel dengan baik.