Membedah Penokohan dan Nilai-Nilai dari Hikayat Bayan Budiman

Seperti yang diketahui bahwa banyak sekali karya sastra dibuat oleh manusia dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan yang indah. Sehingga banyak pembaca atau pendengar merasa kagum dengan karya sastra yang dibuat. Salah satu karya sastra yang menarik untuk dibaca seperti Hikayat Bayan Budiman. 

Namun, kamu perlu tahu dulu mengenai pengertian dari hikayat itu sendiri. Hikayat bisa diartikan sebagai sebuah karya sastra yang bentuknya prosa berasal dari Melayu. Dalam hikayat ini biasanya berisi undang-undang, silsilah, rekaan, cerita, historis, biografis, atau campuran semua isi tersebut.

Lalu bisa diartikan lagi bahwa untuk Hikayat Bayan Budiman adalah sebuah hikayat melayu yang memiliki pandangan dan latar belakang dari India, Sukasaptati. Untuk mencari tahu lebih jauh mengenai hikayat tersebut, simak penjelasan berikut ini. 

Lebih Dekat dengan Hikayat Bayan Budiman

Karya sastra ini bisa dibilang sebuah cerita rakyat dan memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dengan nilai-nilai yang terkandung tersebut harapannya akan membuat manusia lebih bersyukur, sabar, tidak mudah menyerah, suka menolong, cinta tanah air, dan lainnya.

Kemudian hikayat ini seperti cerita yang berbingkai seperti cerita klasik biasanya. Karya sastra yang ditransliterasi oleh Hani’ah ini memiliki judul asli Hikayat Bayan Budiman dengan sedikit memberi perubahan agar lebih mudah dipahami dan dibaca oleh para pelajar. 

Hikayat tersebut berceritakan tentang burung bayan yang budiman. Berawal dari seekor burung bernama Bayan yang bisa berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti manusia, dia pun dapat bercerita berbagai hal yang mengandung hikmah bagi siapapun yang mendengarkannya. 

Kemudian dalam cerita burung Bayan ini biasanya berisi nasehat yang bermanfaat untuk manusia, seperti anak yang harus patuh kepada kedua orang tuanya, istri yang harus patuh kepada suaminya, dan manusia yang harus berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT. 

Dia tidak ingin berbuat jahat dan keji serta berbicara yang tidak ada manfaatnya bagi manusia. Sehingga dengan itulah mengapa disebut burung bayan yang budiman. 

Isi Hikayat Bayan Budiman

Jika dibaca dan dipahami lebih dalam, hikayat ini bercerita tentang kehidupan seorang raja di Negeri Ajam, Khojan Mubarok, pada zaman dahulu. 

Dia merupakan raja yang kaya raya namun tidak memiliki seorang anak sehingga dia berdoa kepada Tuhan dan mendapatkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. 

Singkatnya, pada umur 5-15 tahun, Khojan Maimun disekolahkan mengaji. Kemudian dinikahkan oleh seorang wanita bernama Bibi Zainab. Setelah mereka menikah, Khojan membeli burung Bayan dan Tiung dan meletakkannya dalam sangkar. 

Suatu ketika Khojan pergi untuk merantau dan menitipkan Bayan dan Tiung kepada Bibi Zainab. Namun suatu hari Bibi Zainab bertemu dengan anak raja dan ingin pergi berkencan dengannya. Lalu Bibi Zainab berpamitan dengan Tiung, namun Tiung tidak menyetujuinya dan dibunuh oleh Bibi Zainab.

Lalu Bibi Zainab pamit kepada Bayan, tapi Bayan bercerita mengenai “Bayan yang dicabut bulunya oleh istri seorang saudagar”. Bayan bercerita tentang hal itu selama 24 hari ketika Bibi Zainab hendak pergi dan setelah itu Bibi Zainab pun sadar dan menunggu suaminya kembali.

Penokohan

Setelah mengetahui potongan isi ceritanya, berikut unsur penokohan dalam seluruh isi hikayat tersebut.

  • Khojan Mubarok: sayang dengan anaknya, taat beragama, kaya.
  • Khojan Maimun: penyayang, taat beragama, suka membimbing istrinya, giat bekerja.
  • Bibi Zainab: mudah tergoda, emosional, patuh pada suami.
  • Anak raja: penggoda
  • Burung Tiung: religious, suka menasehati, patuh dengan perintah tuannya.
  • Burung Bayan Budiman: cerdik, bijaksana, patuh, penyelamat rumah tangga tuannya.

Nilai-Nilai dalam Hikayat Bayan Budiman

Adapun beberapa pesan moral atau nilai-nilai yang bisa dipetik setelah membaca hikayat ini antara lain:

1. Nilai Sosial

Pesan moral atau nilai-nilai yang pertama bisa diambil dari hikayat ini yaitu:

  • Harus berperilaku bijak sama dengan sesama.
  • Harus membantu kepada sesama yang membutuhkan.

2. Nilai Moral

Selanjutnya adalah nilai moral yang terkandung di dalam Hikayat Bayan Budiman, antara lain:

  • Selalu bertanya kepada yang lebih tahu sebelum bertindak agar tidak menimbulkan fitnah.
  • Selalu pamit sebelum pergi.
  • Harus bisa menjaga martabat, kekayaan, dan kesabaran.
  • Tidak memaksakan kehendak orang lain.
  • Jangan bersikap sembrono agar tidak mendapat hal buruk.
  • Bersikap bijaksana dalam menghadapi suatu hal dalam hidup.
  • Mendengarkan pendapat orang lain.
  • Istri harus berbakti kepada suami.
  • Jangan mudah terbawa emosi.

3. Nilai Agama

Berikutnya adalah nilai agama yang terkandung di dalam Hikayat Bayan Budiman, antara lain:

  • Berdoa kepada Tuhan.
  • Berbakti kepada suami.
  • Memberikan nasehat kepada orang melakukan salah.
  • Memberikan ilmu agama kepada anak sejak dini.
  • Memohon ampunan kepada Tuhan atas perbuatan dan kesalahan.

4. Nilai Budaya

Adapun nilai lainnya yang terkandung dalam hikayat tersebut adalah mengenai budaya, yaitu:

  • Melakukan mufakat untuk mendapatkan solusi dari masalah.
  • Mengajarkan berbagai ilmu agama kepada anak sejak dini.
  • Terdapat budaya perjodohan dalam menentukan masa depan.

5. Nilai Pendidikan

Selain itu terdapat nilai pendidikan di dalam hikayat, antara lain:

  • Untuk mendapatkan ilmu tidak hanya dari satu orang tapi bisa dari sumber orang lain.
  • Mengajarkan anak untuk memperdalam ilmu agama pada usia dini.
  • Nasehat yang diberikan sedikit demi sedikit akan meluluhkan hati seorang yang ambisius..

6. Nilai Estetika

Terakhir adalah nilai estetika, dimana cantiknya seorang Bibi Zainab yang diungkapkan dalam pemilihan kata-kata yang indah. 

Sudah Tahu Mengenai Hikayat Bayan Budiman?

Itulah beberapa penjelasan mulai dari deskripsi mengenai Hikayat Bayan Budiman, isinya, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu karya sastra satu ini sangat tepat untuk dijadikan bacaan siapa saja karena memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu, sikap dan perilaku manusia bisa berubah nantinya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page