Kata integrasi tentu pada dasarnya sudah sangat umum bagi masyarakat. Sebab, kata ini dapat merujuk pada banyak hal. Mulai dari ekonomi, sistem informasi, sosial budaya, dan sebagainya. Walau demikian, mungkin banyak dari kita yang belum benar-benar memahami makna kata ini.
Artikel ini akan mengulasnya dengan lengkap. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, faktor terbentuk, hingga contohnya dalam kehidupan masyarakat. Harapannya, artikel ini dapat menjadi rujukan yang menambah wawasan.
Daftar ISI
Pengertian Integrasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan integrasi sebagai kondisi yang utuh atau bulat, namun sebenarnya merupakan hasil bauran dari beberapa inti yang berbeda.
Berdasar definisi tersebut, kita dapat mengerti bahwa istilah ini menggambarkan kondisi heterogen, namun tetap dalam sebuah kesatuan yang terpadu dengan harmonis.
Sebagai masyarakat Indonesia yang pada dasarnya bersifat heterogen, tentu tidak akan sulit untuk memahami istilah ini. Sebab, kondisi ini kita temui dalam keseharian serta dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam bidang sosial, proses pembauran ini menjaga agar kehidupan masyarakat dapat tetap harmonis. Sedangkan dalam bidang teknologi, proses ini mendorong kemajuan yang pesat dan membawa banyak kebaikan bagi kehidupan masyarakat.
Jenis Integrasi
Kondisi ini ada dalam banyak aspek kehidupan. Itulah sebabnya, kondisi ini dapat kita kenali dalam beberapa jenis. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Ekonomi
Jenis pertama adalah ekonomi. Bentuknya adalah bagaimana suatu wilayah dapat terintegrasi dengan wilayah lainnya dan saling menguntungkan. Contoh paling mudah adalah penggunaan mata uang yang sama.
Di semua wilayah Indonesia, penggunaan mata uang rupiah membuat semua daerah terintegrasi satu sama lain secara ekonomi. Dengan demikian, satu daerah dapat dengan mudah mengirim dan menerima komoditas dari daerah lainnya.
2. Sistem Informasi
Jenis yang kedua adalah sistem informasi yang terintegrasi. Belakangan, sistem pemerintah banyak mengedepankan hal ini dengan tujuan efisiensi. Salah satu contoh paling signifikannya adalah penggunaan NIK sebagai pengganti nomor kepesertaan BPJS kesehatan dan nomor wajib pajak.
Tak hanya pemerintah, pihak swasta pun banyak mengedepankan integrasi sistem informasi. Sebagai contoh adalah rumah sakit besar dengan banyak cabang. Rekam kesehatan pada salah satu cabang dapat diakses oleh cabang lainnya.
Dengan demikian, ketika seorang berobat, maka tak perlu membawa dan menginformasikan ulang rekam kesehatannya.
3. Sosial
Jenis yang ketiga adalah sosial. Dalam hal ini, terjadi bauran unsur-unsur sosial masyarakat yang menjadikannya tetap utuh sebagai suatu kesatuan. Contohnya adalah bauran anggota masyarakat dari suku dan agama yang tinggal pada suatu daerah dengan harmonis.
Kondisi tentu cukup mudah untuk ditemukan. Di DKI Jakarta sendiri, gedung Gereja Katedral hanya berseberangan jalan dengan Masjid Istiqlal. Bahkan, pada saat-saat tertentu, jemaat kedua rumah ibadah ini saling berbagi lahan parkir.
4. Budaya
Jenis integrasi berikutnya adalah budaya. Sebagai masyarakat yang multikultural, masyarakat Indonesia tentu sudah sangat terbiasa dengan proses akulturasi maupun asimilasi budaya. Ketika tinggal bersama, tak jarang budaya satu dengan lainnya menjadi terintegrasi.
Salah satunya dalam bentuk kebiasaan dan tradisi. Contohnya adalah perilaku gotong royong dalam merayakan hari besar agama tertentu. Masyarakat dengan agama lain umumnya ikut terlibat sebagai wujud kebersamaan.
5. Integrasi Teknologi
Jenis berikutnya adalah teknologi. Pada zaman dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti sekarang, jenis ini tentu cukup jamak. Teknologi yang terintegrasi bermaksud untuk semakin mempermudah kehidupan manusia.
Salah satu contohnya di DKI Jakarta adalah teknologi transportasi yang telah terintegrasi, yaitu hanya dengan 1 kartu untuk semua. Teknologi yang telah terintegrasi membuat masyarakat tidak perlu memiliki berbagai jenis kartu untuk berbagai moda transportasi.
Faktor Terbentuknya Integrasi
Setelah memahami jenis-jenisnya, berikut ini adalah faktor-faktor penting yang turut berpengaruh hingga terbentuknya kondisi yang harmonis ini:
1. Perkembangan Transportasi
Faktor yang pertama adalah berkembangnya moda transportasi, sehingga memberi kemudahan pada masyarakat. Kemudahan ini dalam arti masyarakat mudah untuk berpindah domisili maupun mengirim dan menerima komoditi tertentu.
Dengan demikian, peningkatan transportasi akan meningkatkan interaksi masyarakat suatu daerah dengan daerah lainnya. Kondisi ini perlahan menciptakan kehidupan masyarakat yang terintegrasi.
Sebagai contoh adalah suatu daerah memiliki surplus produksi komoditi A, namun kekurangan komoditi B. Sedangkan daerah lainnya memiliki kondisi sebaliknya. Maka, kedua daerah ini dapat saling terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
2. Migrasi
Faktor pembentuk integrasi selanjutnya adalah migrasi. Ketika berpindah domisili dengan alasan apapun, seseorang tentu akan membawa nilai-nilai dan kebiasaannya ke daerah yang baru.
Ketika ini terjadi, pembauran akan terjadi, sehingga kehidupan menjadi semakin kaya. Tak heran, perpindahan penduduk menjadi salah satu faktor penting terjadinya integrasi. Terutama, pada jenis sosial dan budaya.
Contohnya adalah masyarakat daerah tertentu memiliki kebiasaan khusus dalam mencari nafkah, sehingga menjadi ciri khas di daerah yang baru. Misalnya adalah pedagang mie ayam yang di berbagai daerah banyak yang berasal dari Wonogiri. Sedangkan pemilik toko kelontong tak terkenal tak pernah tutup adalah dari Madura.
3. Kawin Campur
Faktor berikutnya yang juga jamak terjadi adalah perkawinan campuran suku. Setiap suku tentu memiliki adat dan budayanya masing-masing. Saat terjadi perkawinan, maka proses penyatuan juga akan terjadi.
Masing-masing pihak dengan kebiasaan dan toleransinya masing-masing. Dengan demikian, kedua pihak akan saling terintegrasi satu sama lain. Mengingat Indonesia terbilang sebagai salah satu negara dengan jumlah suku terbanyak, faktor pembentuk yang satu ini termasuk yang paling berpengaruh.
4. Sistem Pemerintahan
Faktor selanjutnya adalah sistem pemerintahan. Pemerintah melalui peraturan dapat mendorong agar masyarakat agar terbentuk integrasi. Misalnya adalah menetapkan hari libur ada hari besar keagaman.
Hal ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat agama tersebut untuk merayakan. Sedangkan bagi masyarakat lainnya berkesempatan untuk menunjukkan toleransi dan gotong royong.
5. Teknologi Informasi
Faktor terakhir adalah perkembangan teknologi informasi. Semakin mudah masyarakat terhubung dengan pihak lain, maka akan semakin mudah terpengaruh dan terjadi pembauran.
Contoh mudah dari hal ini adalah pembauran gaya busana masyarakat. Jika kita pergi ke pusat perbelanjaan atau tempat ramai lainnya, kita akan menyaksikan berbagai gaya busana.
Salah satu faktor pemicunya adalah mudahnya akses referensi melalui teknologi, membuat masyarakat semakin kaya informasi. Walau dengan perbedaan gaya atau kebiasaan, masyarakat justru semakin terintegrasi menjadi masyarakat majemuk yang utuh.
6. Sifat Kemanusiaan
Sifat-sifat kemanusiaan dapat menjadi salah satu pendorong, sehingga banyak aspek dalam kehidupan menjadi terintegrasi satu sama lain. Watak atau sifat yang dimaksud adalah toleransi, saling menghormati, dan saling membutuhkan.
Adanya ketiga sifat ini memungkinkan setiap adat dan budaya tetap teguh, walau sudah ada adat dan budaya lainnya dalam suatu daerah. Dengan demikian, manusia sendiri yang sebagai subyek melanggengkan proses bagaimana banyak hal terintegrasi.
Contoh Integrasi dalam Masyarakat
Untuk semakin memperdalam pemahaman, berikut ini adalah beberapa contoh penerapan pembauran yang harmonis ini dalam kehidupan masyarakat:
1. Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia
Contoh paling mudah yang kita alami setiap tahun adalah dalam perayaan hari kemerdekaan. Biasanya, banyak sekolah yang akan mengadakan kegiatan yang meminta pada murid untuk mengenakan berbagai pakaian daerah.
Keanekaragaman ini tentu menjadi cerminan masyarakat Indonesia yang heterogen, namun juga harmonis.
2. Gotong Royong dalam Kerja Bakti
Contoh integrasi kedua adalah kegiatan kerja bakti yang kerap diadakan rutin di banyak daerah. Gotong royong tanpa pandang suku maupun agama juga adalah cerminan bahwa masyarakat sudah terintegrasi secara sosial.
3. Moda Transportasi
Contoh ketiga adalah dalam hal moda transportasi. Di banyak daerah, cukup banyak stasiun kereta yang terintegrasi dengan terminal bus maupun angkutan umum lainnya. Proses penyatuan ini tentu membawa kemudahan bagi masyarakat.
4. Akses Layanan Publik
Contoh selanjutnya adalah akses layanan publik yang sudah terintegrasi satu sama lain. Sebagai contoh adalah ketika masyarakat ingin berobat ke klinik BPJS, saat ini data sudah terintegrasi melalui NIK.
Sudahkah Kamu Memahami Integrasi?
Sekalipun banyak aspek kehidupan yang telah terintegrasi, kita mungkin sebelumnya belum benar-benar paham makna kata ini. Sesuai dengan penjabaran dari KBBI, integrasi berarti bahwa adanya pembauran, namun tetap utuh sebagai kesatuan.
Pemahaman akan hal ini, jenis, serta beberapa faktor terbentuknya akan membuat kita lebih mudah dalam memahami kondisi masyarakat, sehingga meningkatkan sikap toleransi.