Apa yang Dimaksud Interval Nada? Pengertian, Urutan, dan Namanya

Pada dasarnya, interval nada sangat penting dalam sebuah komposisi musik atau lagu. Karena hal ini akan menjadi jarak antara nada satu dan lainnya. Sayangnya, banyak pemula akan langsung terjun mempelajari chord, tanpa mendalami faktor penting ini. 

Akhirnya, hasil pembelajaran akan kurang maksimal jika Anda bandingkan dengan perkembangan para pemula yang mempelajari faktor penting ini. Penasaran kenapa bisa begitu? Yuk, simak penjelasan lengkap, urutan, penamaan, fungsi, dan berbagai informasi penting dalam artikel ini!

Apa itu Interval Nada?

Menurut beberapa pakar seni dan musik di seluruh dunia, jarak antara nada satu dan yang lain dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas komposisi musik tersebut. Secara teori, Anda perlu mempelajari tujuh tingkatan atau tangga nada yang mewakili harmoni yang berbeda-beda.

Interval sendiri tak hanya membatasi nada dengan frekuensi yang sama. Namun, juga yang lebih tinggi dan juga yang lebih rendah. Jaraknya sendiri bisa berbeda-beda dengan ketentuan nama yang juga tidak sama. 

Perlu Anda tahu bahwa, dalam interval ada satuan ukuran, yaitu semitone. Di mana nantinya bisa menentukan seberapa tinggi atau rendah nada dalam musik yang akan Anda mainkan. Kebanyakan penggunaan interval nada ini bisa Anda jumpai dalam bentuk notasi huruf (mewakili nada) maupun angka (mewakili jumlah semitone).

Saking pentingnya mempelajari jarak antar nada ini, banyak pakar dan punggawa seni mengaitkannya dengan kualitas rasa atau nyawa dari musik itu sendiri. Sehingga pemanfaatan interval yang baik akan mempengaruhi pendengar untuk menghayati lagu atau pesan yang ingin Anda sampaikan dalam musik tersebut.

Jadi, banyak pakar yang percaya bahwa penggunaan jarak nada berpengaruh pada karakteristik atau warna harmoni yang akan Anda mainkan. Misalnya untuk nada minor yang cocok untuk musik melow, maupun nada mayor yang cocok untuk vibes gembira atau ceria.

Jenis-Jenis Interval Nada

Secara umum, untuk kualitas not ada 5 acuan, yakni unison, major, minor, perfect, dan juga octave. Namun, ada beberapa jenis yang akan Anda pelajari jika melihat dari sudut pandang kualitas dan jumlah notnya sekaligus, mulai dari:

1. Unison (1:1)

Jarak paling kecil yang terjadi saat dua nada yang sama dimainkan bersamaan. Penempatannya biasa di intro, outro, bahkan pada melodi. Baik untuk musik paduan suara, orkestra, bahkan imbuhan improvisasi maupun solo.

2. Minor Second (16:15)

Jarak yang terjadi antara dua nada yang berjarak satu semitone. Mungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan half step (setengah nada) seperti interval antara C dan juga C# (C Kress). Cocok untuk menciptakan ketegangan atau kegelisahan yang sering muncul pada musik-musik jazz dan avant garde.

3. Major Second (9:8)

Interval nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak dua semitone atau banyak orang sebut whole step (satu nada). Contohnya seperti interval antara C dan D. Karena jarak yang lebih besar, interval akan terdengar lebih selaras dan stabil. Sehingga cocok untuk berbagai jenis musik, baik tradisional maupun modern.

4. Minor Third (6:5)

Jarak yang terjadi antara dua nada yang berjarak tiga semitone, seperti yang Anda temukan pada interval C ke E♭ (E mol). Frekuensinya yang cukup besar membuat musik terdengar lebih gelap, misterius, mencekam, dan sedih. Bagi Anda pecinta film bollywood, banyak musik India yang menggunakan jarak nada ini.

5. Major Third (5:4)

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak empat semitone, seperti contohnya interval C ke E. Karena nuansanya yang lebih ceria, jenis jarak nada ini sering muncul pada musik up bit, seperti hip-hop dan juga RNB.

6. Perfect Fourth (4:3)

Interval nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak lima semitone atau empat tangga nada. Contohnya seperti jarak antara C ke F. Karena jaraknya yang terlampau jauh, musik yang cocok dengan jenis jarak ini biasanya adalah rock, jazz, dan juga blues yang lebih kompleks.

7. Tritone (45:32)

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak enam semitone dan sering orang sebut dengan augmented fourth atau diminished fifth. Contohnya seperti jarak nada C ke F# atau C# ke G. Sayangnya, nada ini sangat dihindari oleh musik gereja karena dianggap tidak selaras dengan nama lain diabolus in musica.

8. Perfect Fifth (3:2)

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak tujuh semitone. Ini banyak pengguna anggap sebagai nada yang stabil dan harmonis seperti C ke G. Jarak nada ini punya peran penting dalam harmoni musik, serta cocok untuk musik skala pentatonik dan blues.

9. Minor Sixth (8:5)

Interval nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak delapan semitone, contohnya seperti jarak antara C ke A-flat. Jarak antar nada ini cocok untuk banyak jenis musik, khususnya untuk musik klasik dan pop.

10. Major Sixth (10:6)

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak sembilan semitone, contohnya seperti jarak antara C ke A. Sering muncul untuk beberapa harmoni vokal dan instrumen, karena memiliki melodi yang cukup kompleks dan ekspresif.

11. Minor Seventh (16:9)

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak sepuluh semitone, seperti contohnya interval antara C dan B-flat. Khusus untuk jarak nada ini cocok dalam berbagai jenis musik dan pembentukan akor dalam skala minor natural maupun skala blues.

12. Major Seventh (15:8)

Interval nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak sebelas semitone atau tujuh tangga nada, contohnya jarak dari nada C ke B. Jenis ini cocok untuk pembentukan akor dalam skala mayor, seperti beberapa teknik harmonis seperti dalam jazz progresif.

13. Octave

Jarak nada yang terjadi antara dua nada yang berjarak dua belas semitone atau dengan frekuensi dua kali lipat lebih besar atau rendah dari nada dasar. Contohnya adalah dari nada C ke C dengan oktaf yang lebih besar atau rendah. Peran penting dari jenis ini cukup muncul dan terlihat pada musik pop, blues, klasik, dan lainnya.

Urutan dan Nama Interval Nada dan Penamaannya

Secara harmonis atau struktur paduan umum, setiap musik atau gabungan bunyi memiliki urutan seperti di bawah ini:

  • Prime atau 1st: Interval satu ini merupakan urutan dari “do” kembali ke “do”. Karena ada satu nada saja, maka akan terdengar nyaman walau dibunyikan bersama-sama.
  • Sekon atau 2nd: Jarak dengan urutan nada dari kedua di atas nada dasar, seperti dari “do” ke “re”. Kurang selaras jika dijalankan bersamaan, karena terdiri dari dua nada.
  • Terts 3rd: Jarak dari nada satu ke nada ke tiga, contohnya dari nada “do” ke “mi”. Memiliki konsonan yang sempurna, sehingga dapat membangun alunan yang merdu walaupun hanya 3 nada.
  • Quart atau Kwart atau 4th: Interval dari nada satu ke nada ke empat, seperti nada “do” ke “fa”. Karena nadanya lebih banyak, alunan musik akan lebih terdengar harmonis.
  • Quin atau Kwin atau 5th: Jarak dari nada satu ke nada ke lima, seperti dari urutan dari nada “do” ke “sol”. Walaupun punya lebih banyak nada, tapi karena terlalu tanggung musiknya kurang harmonis.
  • Sekt atau 6th: Jarak dari nada satu ke dana enam atau dari nada “do” ke “la”. Walaupun kurang satu nada, namun masih terdengar nyaman di telinga.
  • Septim atau 7th: Jarak dari nada satu ke nada ke tujuh, contohnya seperti “do” ke “si”. Menjadi susunan nada terbaik karena sudah tersusun lengkap dari nada “do” ke “si”.
  • Oktaf: Jarak dari nada satu ke nada ke 8 atau dari nada “do” ke nada “do” yang lebih tinggi. Mudahnya dari C-D-E-F-G-A-B-C’. Menimbulkan suara atau musik yang lebih nyaman.

Anda Sudah Tahu Tentang Apa Itu Interval Nada?

Nah, itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai jenis, penamaan, dan urutan dari interval nada dalam musik. Karena memiliki fungsi untuk memberikan warna dan karakteristik dalam lantunan musik, memahami hal ini akan membantu Anda membuat musik sesuai tujuan dan pesan yang ingin disampaikan. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page